4.2 Pembentukan Word Graph Kata Keterangan
4.2.6 Kata Keterangan Kecaraan
Kata keterangan kecaraan adalah kata keterangan yang menjelaskan suatu peristiwa karena tanggapan si pembicara atas berlangsungnya peristiwa tersebut. Kata keterangan ini menunjukkan sikap atau tanggapan pembicara atas berlangsungnya peristiwa. Kata keterangan kecaraan dapat diperinci atas enam macam yaitu: untuk menyatakan kesungguhan, kesangsian, keinginan, ajakan, pengingkaran, dan larangan (Keraf 1989).
a. Kata keterangan cara kesungguhan
Kata keterangan ini dipakai untuk menyatakan kesungguhan, kepastian, atau
suatu yang dipastikan. Contoh kata keterangan ini adalah: pasti, sungguh, benar,
betul, dan tentu (Keraf 1989). Pasti memiliki makna sudah tetap, tidak boleh tidak atau tentu (Ali et al. 2004). Berikut adalah penggunaan kata keterangan pasti di dalam kalimat.
(24) Saya pasti datang menghadiri rapat penting itu (Keraf 1989).
Kata keterangan pasti pada kalimat (24) menyatakan suatu kepastian, tidak
boleh tidak atau sudah tentu hadir. Word graph dari makna pasti
Gambar 32 Word graph kata keterangan cara kesungguhan pasti.
Misalkan P adalah suatu penyataan yaitu saya datang menghadiri rapat penting itu. Necessity dari P dengan graf yang sama dan diberi frame dengan
relasi NECPAR, maka makna penyataan tersebut menjadi Saya pasti datang
menghadiri rapat penting itu.
Kata keterangan pasti dapat beralternasi dengan kata keterangan sungguh, benar, betul dan tentu. Kata sungguh memiliki makna benar, betul atau tidak bohong
(cocok dengan keadaan yang sebenarnya) (Ali et al. 2004). Berikut adalah
penggunaan kata keterangan sungguh di dalam kalimat.
(25) Sungguh sedih rupanya perasaan adikku.
Kata keterangan sungguh pada kalimat (25) menyatakan benar, betul atau tidak
bohong. Kata benar memiliki makna seharusnya (sesuai sebagaimana adanya)
atau betul (Ali et al. 2004). Berikut adalah penggunaan kata keterangan benar di dalam kalimat.
(26) Apa yang dikatakannya itu benar (Ali et al. 2004).
Kata keterangan benar pada kalimat (26) menyatakan makna yang seharusnya
atau sesuai sebagaimana adanya.
Kata betul memiliki makna sesungguhnya, tidak bohong, atau benar (Ali et al. 2004). Berikut adalah penggunaan kata keterangan betul di dalam kalimat. (27) Dia tahu betul bagaimana kelakuan adiknya (Sasangka et al. 2000).
Kata keterangan betul pada kalimat (27) menyatakan makna sesungguhnya atau
betul.
Kata tentu memiliki makna niscaya, mesti, atau tidak boleh tidak (Ali et al. 2004). Berikut adalah penggunaan kata keterangan kata tentu di dalam kalimat. (28) Hal ini tentu menjadi perhatian saya (Ali et al. 2004).
NEC
Kata keterangan tentu pada kalimat (28) menyatakan makna yang pasti, mesti atau tidak boleh tidak.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kata keterangan sungguh,
benar, betul dan tentu memunyai makna yang selaras dengan kata keterangan pasti yang menyatakan kesungguhan atau suatu yang dipastikan, sehingga word graph kata keterangan sungguh, benar, betul dan tentu seperti pada Gambar 32.
b. Kata keterangan cara kesangsian
Kata keterangan cara kesangsian ini, sesuai dengan nama yang dilekatkan kepadanya, digunakan untuk menyatakan suatu sikap sangsi atau ragu-ragu, jadi
menyangkut soal yang belum pasti. Contoh kata keterangan ini adalah: agaknya,
entah, mungkin, rasanya, kalau-kalau, jangan-jangan, dan barangkali (Keraf
1989). Kata agaknya memiliki makna kiranya, rupanya atau kesangsian (Ali et al.
2004). Berikut adalah penggunaan kata keterangan agaknya di dalam kalimat.
(29) Yanto agaknya menemukan kesulitan untuk memecahkan soal itu (Keraf
1989).
Kata keterangan agaknya pada kalimat (29) menyatakan suatu kesangsian atau
ragu-ragu, maka word graph kata keterangan agaknya direpresentasikan sebagai
berikut:
Gambar 33 Word graph kata keterangan cara kesungguhan agaknya.
Misalnya P adalah suatu penyataan yaitu Yanto menemukan kesulitan untuk
memecahkan soal itu. Possibility dari P dengangraf yang sama dan diberi frame
dengan relasi POSPAR, maka makna penyataan tersebut menjadi Yantoagaknya
menemukan kesulitan untuk memecahkan soal itu.
Kata keterangan agaknya dapat beralternasi dengan kata keterangan entah,
rasanya, mungkin, kalau-kalau, jangan-jangan, dan barangkali. Kata entah memiliki makna tidak tahu atau suatu kesangsian (Ali et al. 2004). Berikut adalah
penggunaan kata keterangan entah di dalam kalimat.
POS
(30) Entah jadi ia berangkat saya tidak tahu (Ali et al. 2004).
Kata keterangan entah pada kalimat (30) menerangkan suatu kesangsian. Kata
mungkin memiliki makna tidak atau belum tentu, barangkali atau mustahil (Ali et al. 2004). Berikut adalah penggunaan kata keterangan mungkin di dalam kalimat. (31) Dia tidak datang, mungkin ada halangan (Ali et al. 2004).
Kata keterangan mungkin pada kalimat (31) menyatakan makna belum tentu,
barangkali atau mustahil. Kata rasanya memiliki makna kiranya, rupanya atau
ragu-ragu (Ali et al. 2004). Berikut adalah penggunaan kata keterangan rasanya di dalam kalimat.
(32) Rasanya takkan tercapai maksudku ini (Ali et al. 2004).
Kata keterangan rasanya pada kalimat (32) menyatakan makna yang ragu-ragu.
Kata kalau-kalau menyatakan pengandaian yang tidak pasti atau barangkali
(Ali et al. 2004). Berikut adalah penggunaan kata keterangan kalau-kalau di
dalam kalimat.
(33) Kalau-kalau ia telah berubah pendirian, tentu susah jadinya (Ali et al. 2004).
Kata keterangan kalau-kalau pada kalimat (33) menyatakan pengandaian yang
belum pasti. Kata jangan-jangan memiliki makna barangkali, mungkin (Ali et al.
2004). Berikut adalah penggunaan kata keterangan jangan-jangan di dalam
kalimat.
(34) Jangan-jangan ia keliru mengambil barang itu (Ali et al. 2004).
Kata keterangan jangan-jangan pada kalimat (34) menyatakan kemungkinan atau
barangkali.
Kata barangkali memiliki makna mungkin, boleh jadi, atau kalau-kalau (Ali et al.
2004). Berikut adalah penggunaan kata keterangan barangkali di dalam kalimat.
(35) Barangkali, ayahku besok kemari (Ali et al. 2004).
Kata keterangan barangkali pada kalimat (35) menerangkan suatu kemungkinan
atau boleh jadi.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kata keterangan entah,
mungkin, rasanya, kalau-kalau, jangan-jangan, dan barangkali memunyai makna
yang selaras dengan kata keterangan agaknya yang menyatakan suatu kesangsian
mungkin, rasanya, kalau-kalau, jangan-jangan, dan barangkali seperti pada Gambar 33.
c. Kata keterangan cara keinginan
Kata keterangan ini digunakan untuk menyatakan rasa ingin atau keinginan.
Contoh kata keterangan ini adalah: mudah-mudahan, moga-moga dan hendaknya
(Keraf 1989). Kata mudah-mudahan memiliki makna moga-moga, semoga atau
diharapkan supaya. Berikut adalah penggunaan kata keterangan mudah-mudahan
di dalam kalimat.
(36) Mudah-mudahan hujan turun dalam bulan ini agar pepohonan tumbuh subur
(Keraf 1989).
Kata keterangan mudah- mudahan pada kalimat (36) menyatakan sesuatu yang
diharapkan supaya atau rasa ingin, maka word graph kata keterangan mudah-
mudahan direpresentasikan sebagai berikut:
Gambar 34 Word graph kata keterangan cara kesungguhan mudah-mudahan.
Misalnya P adalah suatu penyataan yaitu hujan turun dalam bulan ini agar
pepohonan tumbuh subur. Possibility dari P dengan graf yang sama dan diberi frame dengan relasi POSPAR, maka makna penyataan tersebut menjadi mudah- mudahan hujan turun dalam bulan ini agar pepohonan tumbuh subur.
Kata keterangan mudah-mudahan dapat beralternasi dengan kata keterangan
moga-moga dan hendaknya. Kata moga-moga memiliki makna mudah-mudahan,
hendaknya (Ali et al. 2004). Berikut adalah penggunaan kata keterangan moga-
moga di dalam kalimat.
(37) Moga-moga dilindungi Allah seluruh keluarga kita (Ali et al. 2004).
Kata keterangan moga-moga pada kalimat (37) menyatakan makna kehendak atau
keinginan.
Kata Hendaknya menyatakan makna keinginan atau bermaksud akan (Ali et al.
2004). Berikut adalah penggunaan kata keterangan hendaknya di dalam kalimat.
POS
(38) Hendaknya kamu tahu apa yang kuinginkan.
Kata keterangan hendaknya pada kalimat (38) menyatakan keinginan atau
bermaksud akan.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kata keterangan moga-moga dan
hendaknya memunyai makna yang selaras dengan kata keterangan mudah-
mudahan yang menyatakan keinginan atau diharapkan supaya, sehingga word
graph kata keterangan moga-moga dan hendaknya seperti pada Gambar 34.
d. Kata keterangan cara ajakan
Kata keterangan cara ajakan adalah kata keterangan untuk mengajak orang lain menuruti, melaksanakan, mengikuti permintaan atau kehendak pembicara. Contoh kata keterangan ini adalah: mari, silakan, dan sudilah (Keraf 1989).
Mari adalah seruan untuk menyatakan ajakan (Ali et al. 2004). Berikut adalah
penggunaan kata keterangan mari di dalam kalimat.
(39) Mari kita nyanyikan lagu ini (Keraf 1989).
Kata keterangan mari pada kalimat (39) menyampaikan suatu ajakan atau
melaksanakan permintaan pembicara, maka word graph kata keterangan mari
direpresentasikan sebagai berikut:
Gambar 35 Word graph kata keterangan cara ajakan mari.
Makna dari mari adalah suatu ajakan atau ada hal yang memengaruhi
sesuatu yang lain, oleh karena itu word graph mari terdiri atas dua token. Token
pertama mengimplementasikan mari (ajakan untuk melakukan kegiatan) yang
memengaruhi token kedua. Karena token pertama yang memengaruhi token
kedua, maka dapat disimpulkan bahwa antara kedua token tersebut memunyai
hubungan sebab akibat, sehingga kedua relasi tersebut dihubungkan oleh arc
berlabel CAU. Arc berawal dari token pertama artinya bahwa token ini
menyatakan adanya hal yang memengaruhi sesuatu yang lain, maka fokus terletak pada token pertama.
mari kegiatan CAU
Kata keterangan mari dapat beralternasi dengan kata keterangan silakan dan sudilah. Kata silakan memiliki makna kata perintah yang halus (Ali et al. 2004).
Berikut adalah penggunaan kata keterangan silakan di dalam kalimat.
(40) Silakan bapak mencicipi masakan favorit kami.
Kata keterangan silakan pada kalimat (40) mempunyai makna ajakan atau
perintah yang halus. Kata sudilah memiliki makna bersedia akan atau berkenan
(Ali et al. 2004). Berikut adalah penggunaan kata keterangan sudilah di dalam
kalimat.
(41) Sudilah kiranya bapak berkunjung ke gubuk kami.
Kata keterangan sudilah pada kalimat (41) mempunyai makna bersedia atau
berkenan.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kata keterangan silakan dan
sudilah memunyai makna yang selaras dengan kata keterangan mari, yang
menyatakan ajakan, sehingga word graph kata keterangan silakan dan sudilah
seperti pada Gambar 35.
e. Kata keterangan cara pengingkaran
Kata keterangan cara pengingkaran adalah kata keterangan untuk menyangkal, membantah, serta menyatakan sesuatu yang bersifat meniadakan. Contoh kata keterangan ini adalah: tak dan tidak (Keraf 1989).
Kata tak memiliki makna pengingkaran atau penolakan (Ali et al. 2004). Berikut adalahpenggunaan kata keterangan tak di dalam kalimat.
(42) Saya tak senang pada tingkah anak itu (Keraf 1989).
Kata keterangan tak pada kalimat (42) menyatakan pengingkaran atau penolakan,
maka word graph kata keterangan tak direprensentasikan sebagai berikut:
Gambar 36 Word graph kata keterangan cara pengingkaran tak. NEG
Misalkan P adalah suatu penyataan yaitu saya senang pada tingkah anak itu.
Negasi dari P dengan graf yang sama dan diberi frame dengan relasi NEGPAR,
maka makna penyataan tersebut menjadi saya tak senang pada tingkah anak itu.
Kata keterangan tak dapat beralternasi dengan kata keterangan tidak. Kata tidak
memiliki makna pengingkaran, penolakan dan penyangkalan (Ali et al. 2004).
Berikut adalah penggunaan kata keterangan tidak di dalam kalimat.
(43) Saya tidak masuk kantor hari ini.
Kata keterangan tidak pada kalimat (43) menyatakan penyangkalan atau
pengingkaran. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kata keterangan tidak
memunyai makna yang sama dengan kata keterangan tak yang menyatakan
pengingkaran atau menyangkal, sehingga word graph kata keterangan tidak
seperti pada Gambar 36.
f. Kata keterangan cara larangan
Kata keterangan cara larangan adalah kata keterangan untuk menyatakan larangan. Contoh kata keterangan ini adalah: jangan (Keraf 1989).
Kata jangan memiliki makna larangan atau tidak boleh (Ali et al. 2004). Berikut
adalah penggunaan kata keterangan jangan di dalam kalimat.
(44) Jangan berharap mendapat nilai yang bagus, jika tidak belajar.
Kata keterangan jangan pada kalimat (44) untuk menyatakan larangan, maka
word graph kata keterangan jangan direpresentasikan sebagai berikut:
Gambar 37 Word graph kata keterangan cara larangan jangan.
Misalkan P adalah suatu penyataan yaitu berharap mendapat nilai yang bagus,
jika tidak belajar. Negasi dari P dengan graf yang sama dan diberi frame dengan
relasi NEGPAR, maka makna penyataan tersebut menjadi jangan berharap
mendapat nilai yang bagus, jika tidak belajar. NEG