• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PEMBAHASAN

5.5. Kategori Sikap Responden

Dalam penelitian yang telah dilakukan, pemberian pertanyaan mengukur sikap responden dengan menggunakan penilaian setuju dan tidak setuju. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa terdapat 58 orang ( 93,5% ) yang setuju dengan pernyataan Dengan mendonorkan darah, saya dapat menyelamatkan orang lain. Terdapat responden sebanyak 56 orang ( 90,3% ) yang setuju dengan pernyataan Mendonorkan darah sangat baik karena dapat membantu orang lain yang memerlukan darah. Dari hasil penilitian diketahui juga ada 32 orang ( 51,6 % ) yang setuju dengan pernyataan Mendonorkan darah dapat membuat badan lemas dan pusing. Ada sebanyak 48 orang ( 77,4% ) yang setuju dengan pernyataan Wanita yang sedang haid, hamil, dan menyusui tidak boleh untuk mendonorkan darah karena berbahaya untuk kesehatan. Hal ini menunjukkan sikap positif responden terhadap donor darah.

Walaupun ada 54 orang ( 87,1% ) yang setuju dengan pernyataan Banyak orang yang tidak mau mendonorkan darah karena dapat membuat badan menjadi

gemuk, tetapi hal ini tidak akan memengaruhi sikap responden terhadap donor darah. Terlihat jelas sikap positif responden pada pernyataan Jika di acara ALBUM-Medan ada aksi donor darah dari UTD-PMI maka saya akan turut mendonorkan darah, responden yang setuju ada sebanyak 39 orang ( 62,9% ). Sehingga dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden memiliki sikap dengan kategori baik yaitu 55 responden (88,7%).

Dari kerangka konsep yang dikemukan oleh peneliti dapat dilihat bahwa sikap dipengaruhi oleh modal sosial dan pengetahuan. Hal ini sudah sesuai dengan pernyataan Ahmadi (2007) bahwa hubungan antara sikap dan perilaku adalah sikap merupakan kecenderungan untuk bertindak.

Dalam penelitian ini pengetahuan responden dikategorikan sedang dan responden memiliki modal sosial yang sedang tetapi menghasilkan sikap yang baik (88,7%). Bila dilihat dari pengetahuan responen yang sedang, maka hal ini bertolak belakang dengan pendapat Notoadmodjo (2003). Menurut Notoadmodjo (2003) pengetahuan yang diperoleh subjek akan menimbulkan respon batin dalam bentuk sikap terhadap objek yang telah diketahuinya, sehingga dapat disimpulkan bahwa bila pengetahuan yang baik akan memiliki sikap yang baik juga. Tetapi dalam penelitian ini, didapati hasil pengetahuan dan sikap tidak sejalan, dimana pengetahuan yang diperoleh dalam penelitian ini berada pada kategori sedang (67,7%), sedangkan sikap dalam penelitian ini berada pada kategori baik (88,7%). Hal ini mungkin disebabkan oleh berbagai faktor yang dapat memengaruhi sikap responden sehingga memiliki sikap yang baik walaupun dengan pengetahuan yang sedang. Menurut Azwar (2005), sikap dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti lingkungan , kebudayaan, adat

istiadat, ataupun pengalaman sehingga walaupun dengan pengetahuan yang sedang tetapi responden dapat memiliki sikap yang baik.

Sikap akan memengaruhi niat responden untuk melakukan tindakan. Menurut Notoatmodjo (2003) bahwa sikap merupakan pelaksaan motif tertentu. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas, akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku. Hal tersebut sesuai dengan kerangka konsep, bahwa niat responden akan segera bertambah untuk melakukan tindakan jika responden memiliki sikap yang baik.

5.6. Kelompok Referensi

Responden berperilaku tidak terlepas dari kegiatan melakukan keputusan untuk berperilaku . Keputusan yang akan diambil seseorang dilakukan dengan pertimbangan sendiri maupun atas dasar pertimbangan orang lain yang dianggap penting.

Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa sebagian besar responden yaitu 41 orang (66,1%) tidak pernah melihat orang lain melakukan donor darah, ada 38 orang (61,3%) yang memiliki orang tua tidak pernah memberi tanggapan mengenai tindakan donor darah. Didapati bahwa ternyata ada 56 orang (90,3%) memiliki anggota keluarga yang bukan pendonor darah rutin.

Dari hasil penelitian juga dapat dilihat bahwa sebagian besar responden yaitu 49 orang (79,0%) tidak memiliki teman yang menjadi pendonor darah rutin. Ternyata ada 43 orang (69,4 %) memiliki perkumpulan lain (misalnya: tempat kerja, kampus,

organisasi lain, dan lain sebagainya) yang tidak pernah mengadakan aksi donor darah.

Dari hasil penelitian tersebut di dapat bahwa kelompok refrensi dikategorikan buruk (64,5%). Hal ini dikuatkan oleh hasil penelitian yaitu terdapat 30 orang ( 48,4% ) yang memberi skala 1 pada pernyataan Teman-teman mempunyai banyak informasi lengkap tentang donor darah dan sering melakukan tindakan donor darah di UTD-PMI Medan. Terdapat 26 orang ( 41,9% ) yang beri skala 1 pada pernyataan Sanak saudara saya mempunyai banyak informasi lengkap tentang donor darah dan sering melakukan tindakan donor darah di UTD-PMI Medan. Ada 32 orang ( 51,6% ) yang beri skala 1 pada pernyataan Dalam interaksi teman-teman atau kerabat, sangat sering membahas tentang manfaat donor darah.Semua hal inimenunjukkan pernyataan tersebut sangat tidak sesuai dengan diri responden.

Pengkategorian kelompok refrensi buruk (64,5%) juga dikuatkan dalam penelitian yaitu 37 orang ( 59,7 % ) yang beri skala 1 pada pernyataan Sanak saudara saya sangat sering membahas tentang manfaat donor darah. Ada 42 orang ( 67,7 % ) yang beri skala 1 pada pernyataan Sanak saudara saya mempunyai kekuatan untuk mengharuskan dan memberi rekomendasi terhadap perilaku mendonorkan darah di UTD-PMI Medan. Terdapat 32 orang ( 52,6 % ) yang beri skala 1 pada pernyataan Teman-teman mempunyai kekuatan untuk mengharuskan dan memberi rekomendasi terhadap perilaku mendonorkan darah di UTD-PMI Medan. Tetapi walaupun demikian masi ada 31 orang (50,0%) memiliki teman-teman yang mendukung responden melakukan donor darah.

Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar kelompok referensi yang kurang berperan dalam menumbuhkan niat responden untuk menjadi pendonor darah yaitu sebanyak 40 orang (64,5%). Artinya orang tua, saudara, teman ataupun orang lain yang dianggap penting tidak berperan atau perannya rendah bagi anggota organisasi ALBUM-Medan dalam menumbuhkan niat mendonorkan darah.

Sama seperti penelitian yang dilakukan oleh Heru Kurnianto Tjahjono (2008) menyatakan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara kelompok refrensi dengan niat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa niat tidak dipengarui oleh Norma Subjektif (Kelompok Refrensi).

Demikian halnya dengan tindakan mendonorkan darah, kelompok refrensi dianggap memiliki peran yang rendah bagi responden penelitian dalam menumbuhkan niat mendonorkan darah. Hal tersebut dapat disebabkan bahwa keputusan untuk mendonorkan darah lebih ditentukan sikap responden itu sendiri.

5.7. Niat

Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa terdapat 43 orang (69,4 %) berniat melakukan donor darah. Niat akan terwujud menjadi tindakan jika dilakukan hal-hal untuk mencapai tindakan tersebut. Dalam penelitian yang dilakukan belum dilakukan hal-hal yang mendukung terwujudnya tindakan donor darah. Terlihat jelas dari penelitian sebelumnya yang menunjukkan ada 43 orang (69,4%) yang tidak pernah mengakses internet artinya responden tidak pernah mencari informasi mengenai donor darah. Walaupun dari hasil penelitian dapat diketahui ada 50 orang (80,6 %) yang akan ikut berpartisipasi jika ALBUM-Medan melakukan aksi donor darah, tetapi hal tersebut belum tentu terwujud menjadi sebuah tindakan. Hal ini disebabkan

karena responden belum melakukan hal-hal yang mendukung terwujudnya tindakan. Misalnya adalah memberikan ide kepada Badan Pengurus Harian ALBUM agak mengadakan aksi donor darah.

Berdasarkan hasil perhitungan yang menggunakan skala Thurstone (Singarimbun, 1995) disimpulkan bahwa sebahagian besar responden memiliki niat dengan kategori sangat berniat sebanyak 42 orang (67,7 %). Kerangka konsep penelitian menggambarkan bahwa niat akan memengaruhi tindakan responden untuk mendonorkan darah. Hal ini sudah sesuai dengan Theory of reasoned Action oleh Ajzen (1980) yang menyatakan bahwa niat menentukan seseorang untuk melakukan suatu perilaku.

5.8. Tindakan

Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa mayoritas responden yaitu 55 orang (88,7%) tidak pernah mendonorkan darah, dan hanya 7 orang (11,3 %) yang pernah mendonorkan darah. Dari 7 orang yang pernah mendonorkan darah ini, pernah melakukan donor darah di acara donor darah di perkumpulan organisasi lain sebanyak 3 orang (42,9 %), sisanya mendonorkan darah di UTD ketika ada teman/ keluarga yang membutuhkan dan mendonorkan darah ketika ada acara besar di kampus.

Berdasarkan 7 responden yang pernah mendonorkan darah, dapat dilihat bahwa terdapat 4 orang (57,1 %) pernah melakukan donor darah sebanyak 3-6 kali, dan 3 orang (42,9 %) melakukan donor darah 1-3 kali. Ternyata semua responden (100%) yang pernah melakukan donor darah merasakan manfaat setelah melakukan donor darah. Manfaat yang dirasakan pendonor yaitu: mengetahui golongan darah tanpa di pungut biaya, secara teratur memeriksakan kesehatan (tiap kali menjadi

donor) meliputi : tekanan darah, nadi, suhu, tinggi badan, berat badan, hemoglobine, penyakit dalam, penyakit hepatitis A dan C, penyakit HIV/AIDS, pendonor yang secara teratur mendonorkan darah (setiap 3 Bulan) akan menurunkan resiko terkena penyakit jantung terutama pada laki-laki sebesar 30% (British Journal Heart) seperti serangan jantung koroner dan stroke karena memungkinkan terjadinya pergantian sel darah baru, dan meningkatkan produksi sel darah merah donor darah juga akan membantu tubuh mengurangi jumlah sel darah merah dalam darah. Tak perlu panik dengan berkurangnya sel darah merah, karena sumsum tulang belakang akan segera mengisi ulang sel darah merah yang telah hilang. Hasilnya, sebagai pendonor kita akan mendapatkan pasokan darah baru setiap kali kita mendonorkan darah. Oleh karena itu, donor darah menjadi langkah yang baik untuk menstimulasikan pembuatan darah baru, membantu penurunan berat tubuh. Menjadi donor darah adalah salah satu metode diet dan pembakaran kalori yang ampuh. Sebab dengan memberikan sekitar 350 ml darah, akan membantu proses pembakaran kalori kira-kira 650. Itu adalah jumlah kalori yang banyak untuk membuat pinggang kita ramping (Anonim, 2010).

Dari hasil penelitian menunjukkan total responden yang tidak pernah melakukan donor darah ada sebanyak 55 orang. Dari hasil penelitian dapat diketahui alasan responden tidak mendonorkan darah bahwa 27 orang (49,1 %) yang tidak pernah mendapat info tempat melakukan donor darah, 24 orang (43,6%) yang merasa takut melakukan donor darah dan terdapat 4 orang (7,3%) yang tidak tahu manfaat donor darah.

Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa terdapat 55 orang (88,7%) yang memiliki tindakan yang dikategorikan kurang. Hal ini disebabkan oleh karena semua responden adalah pemuda. Yang menurut Sarwono (2004), PBB menetapkan pemuda berada dalam batasan usia 15- 24 tahun. Pemuda pada umumnya akan bertindak sesuai dengan dukungan teman-teman sebayanya seperti yang diungkapkan oleh Sarwono (2004) bahwa pemuda akan memilih norma-norma dan kawan-kawan sekelompoknya karena norma-norma itulah yang berlaku di lingkungannya dan pemuda akan mengikuti norma itu sebagai ukuran moralnya karena dia beranggapan bahwa kelompok itulah yang dijadikan pedoman. Soetjiningsih (2004) juga mengungkapkan bahwa peranan teman sebaya dalam kehidupan sosial pemuda, akan mendorongnya untuk membentuk kelompok usia sebaya. Kelompok sebaya menjadi begitu berarti dan berpengaruh dalam kehidupan sosial pemuda.

Jadi dengan sumber informasi yang dikategorikan sedang (71,0%) ditambah dengan kelompok refrensi yang dikategorikan kurang berperan (64,5%) baik keluarga, guru maupun teman sebaya, maka sudah sewajarnya jika responden memiliki tindakan yang buruk terhadap donor darah.

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan

a. Sebagian besar responden berusia 18 tahun yaitu sebanyak 21 orang (33,9%) sedangkan sebagian kecil responden berusia 23 tahun yaitu sebanyak 1 orang (1,6%). Sebagian besar responden berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 37 orang (59,7%), sedangkan sebagian kecil responden berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 25 orang (40,5%).

b. Sebagian besar responden memiliki sumber informasi yang dikategorikan sedang yaitu sebanyak 44 orang (71,0%), sebanyak 14 orang responden (22,6%) memiliki sumber informasi yang dikategorikan baik.

c. Sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang dikategorikan sedang yaitu sebanyak 42 orang (67,7%), dan dan hanya 14 orang (22,6%) yang memiliki pengetahuan yang baik.

d. Sebagian besar responden memiliki sikap yang baik tentang donor darah yaitu sebanyak 55 orang (88,7%), dan hanya 5 orang (8,1%) yang memiliki sikap yang sedang.

e. Sebagian besar responden memiliki kelompok referensi yang kurang berperan dalam menumbuhkan niat responden untuk menjadi pendonor darah yaitu sebanyak 40 orang (64,5%), 20 orang (32,3%) responden yang memiliki kelompok refrensi dengan kategori sedang dan sebagian kecil kelompok referensi responden

yang sangat berperan dalam menumbuhkan niat responden untuk menjadi pendonor darah yaitu sebanyak 2 orang (3,2%).

f. Sebagian besar responden yang sangat berniat dalam melakukan tindakan donor darah yaitu sebanyak 42 orang (67,7%), sebanyak 9 orang responden (14,5%) yang berniat dalam melakukan tindakan donor darah , dan 11 orang responden (17,7%) memiliki tidak berniat.

g. Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa responden memiliki tindakan yang dikategorikan kurang yaitu 55 orang (88,7%) tidak pernah donor darah dan hanya 7 orang (11,3%) pernah melakukan donor darah

6.2. Saran

a. Pemuda perlu mengetahui tentang manfaat mendonorkan darah sehingga terdorong untuk melakukan tindakan donor darah

b. ALBUM-Medan sebaiknya melakukan aksi donor darah untuk membantu PMI menanggulangi kekurangan stok darah.

DAFTAR PUSTAKA

Ancok, D. 2003. Modal Sosial. Jurnal Psikologika, Vol 8, No 15

Anonim. 2010. Palang Merah Indonesia. Jakarta. www.wikipedia.com. Diakses tanggal 19 Agustus 2012

_______. 2010. Manfaat Donor Darah. Jakarta. www. health. detik .com. Diakses tanggal 25 Agustus 2012

Andreyani, R. 2000. Peningkatan Peran-Ekonomi Perempuan Dalam Memenuhi Pendapatan Keluarga Melalui Pendayagunaan Kelembagaan Lokal (Studi Kasus Keluarga Yang Terkena PHK Di Kelurahan Cigugur Tengah Kecamatan Cimahi Tengah Kota Cimahi Provinsi Jawa Barat) TAHUN 2007. http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/9904

Aziz, A. S. 2000. Upaya Menghimpun dan Melestarikan Donor Darah. Buletin Transfusi Darah No.279/November Tahun ke XXVII. UTD-PMI Pusat. Jakarta

Budiningsih, Asri. 2010. Gambaran faktor-faktor yang memengaruhi motivasi pendonor sukarela untuk mendonorkan darah di UTD-PMI Kota Medan Tahun 2010. Skripsi, Program Sarjana Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

Buletin Transfusi Darah No 279/Mei Tahun ke XXIV. 1997. Menyumbang Darah Turunkan Resiko Serangan Jantung. Jakarta

Contreras, M. MD. 1995. Petunjuk Penting Transfusi Darah. Edisi Kedua. EGC. Jakarta

Ebrahim, A F, M. 2004. Kloning, Eutanasia, Transfusi Darah, Transplantasi Organ dan Eksperimen pada Hewan. Telaah Fikih dan Bioetika Islam. PT.Serambi Ilmu Semesta. Jakarta.

Irianto, Kus. 2004. Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia untuk Paramedis. CV. YRAMA WIDYA, Bandung.

Janice. 2009. Hubungan pengetahuan dan Sikap tentang donor darah dengan Tindakan berdonor darah pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Karya Tulis Ilmiah, Medan.

Kurnianto, Heru Tjahjono dkk. 2008 . Kajian Niat Mahasiswa manajemen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta untuk menjadi wirausaha. Jurnal UMY, Yogyakarta.

Mikail, Bramirus. 2012. Stok kantong darah masih kurang.diakses dari www.kompas.com .tanggal 21 juni 2012

Munandar,H. 2008. Mengenal Palang Merah Indonesia (PMI) & Badan SAR Nasional (BASARNAS). Erlangga . Jakarta

Nasir, R.Y.2010. PMI Targetkan Empat Juta Kantung Darah.

www.kabarindonesia.com. diakses juli 2012

Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta. ____________. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Rineka Cipta.

Jakarta.

PMI Pusat. 1998. Kumpulan Peraturan perundang-Undangan Bidang Kesehatan/Transfusi Darah dan Surat Keputusan Pengurus PMI Tentang Transfusi Darah. Majalah PMI. Jakarta

PMI Sumut. 2009. Pelayanan Penyediaan Darah, antara Fakta dan Kenyataan.

Medan

Roestam, Masri. 1978. Alamak Transfusi Darah. Lembaga Pusat Transfusi Darah PMI. Jakarta.

Syaifuddin. 1995. Anatomi Fisiologi Untuk Perawat. Edisi 10. EGC. Jakarta. UTD-PMI. 2010. Donor Darah. Medan.

WHO, Depkes & UNFPA. 2001. Buku Pedoman Pelayanan Transfusi Darah Modul I. Jakarta.

Lampiran 1

KUESIONER PENELITIAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANGGOTA ORGANISASI

KEPEMUDAANALUMNI BUDI MULIA (ALBUM-MEDAN) DALAM

MENDONORKAN DARAH DI PMI MEDAN TAHUN 2012

Nama :

Stambuk :

Tanggal :

Umur : tahun

Jenis kelamin : 1. Perempuan

2. Laki-laki MODAL SOSIAL

No Pernyataan Jawaban

1 2 3 4

1. Saya selalu rela dan terbuka melakukan komunikasi dan hubungan kerjasama dengan anggota organisasi terutama yang satu stambuk dengan saya.

2. Saya selalu berpartisipasi dalam menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi anggota organisasi. 3. Saya kurang termotivasi untuk bersosialisasi dengan

teman-teman yang berbeda stambuk dengan saya. 4. Permasalahan yang sering diperbincangkan anggota

organisasi tersebar merata dalam setiap stambuk. 5. Saya selalu mengikuti kegiatan-kegiatan informal

(rekreasi, jalan pagi bersama) yang diadakan ALBUM dalam rangka meningkatkan hubungan kedekatan antar stambuk.

6. Saya selalu membantu teman sesama anggota

ALBUM jika mereka membutuhkan. 7. Saya selalu percaya bahwa teman saya akan

membantu jika saya menemui kesulitan dalam perkuliahan.

8. Saya selalu bersikap tegas dalam membuat keputusan ketika teman saya dalam organisasi ALBUM membuat kesalahan dan tidak segan-segan memberi hukuman.

9. Jika saya dipilih menjadi koordinator, saya selalu memiliki tim kerja yang selalu bersama dalam menyelesaikan pekerjaan.

10. Saya selalu memiliki antusiasme jika diadakan kegiatan sosial sepeti pengobatan gratis, pendonoran

darah, atau yang lain sebagainya.

11. Saya dan teman-teman dalam organisaasi ALBUM memiliki antusiasme yang sama dalam mencapai visi, misi dan tujuan organisasi.

SUMBER INFORMASI

1. Darimana Anda mengetahui informasi mengenai donor darah? (jawaban boleh lebih dari 1)

a. Media cetak (buku, koran, majalah, brosur, dll) (1) b. Media elektronik (televisi, radio, internet) (1) c. Petugas kesehatan (1)

d. teman/ guru/ orang lain di luar petugas kesehatan (1)

2. Apakah Anda merasa perduli terhadap informasi donor darah? a. Ya (2)

b. Tidak Terlalu (1) c. Tidak (0)

3. Seberapa sering anda menonton siaran/ iklan yang mengandung unsur donor darah a. Tidak pernah (0)

b.Jarang (1) c. Sering (2)

4. Apakah Anda pernah mengakses internet mengenai donor darah? a. Ya (1)

b. Tidak (0)

5. Apakah anda pernah membaca Koran/ Tabloid/ Majalah yang terdapat informasi donor darah?

a. Ya (1) b. Tidak (0)

6. Informasi apa yang Anda peroleh dari berbagai media tersebut? (Jawaban boleh lebih dari satu)

a. Apa arti donor darah (1) b. Manfaat donor darah (1)

c. Syarat-syarat mendonorkan darah (1)

7. Apakah Anda merasakan manfaat dari informasi tersebut? a. Ya (1)

b. Tidak (0)

8. Apakah Anda tertarik untuk mendonorkan darah setelah mendapat informasi dari media tersebut?

a. Ya (1) b.Tidak (0)

9. Sumber informasi yang paling jelas mengenai donor darah, saya dapatkan dari: (pilih salah satu jawaban yang paling tepat)

a. Internet (1) b. Televisi (1)

c. Koran/ Majalah (1)

d. Dari petugas kesehatan (1)

e. Dari luar petugas kesehatan, seperti teman/ guru/ orangtua, dan lain-lain (1) PENGETAHUAN

1.Apakah Anda mengetahui bahwa donor darah akan bermanfaat bagi tubuh si-pendonor? a. Ya (1)

b. Tidak (0)

2. Menurut Anda apa yang dimaksud dengan donor darah? a. Memberikan darah untuk orang lain (0)

b. Tindakan pengambilan darah dari tubuh kita untuk di transfusikan kepada orang lain(1) c. Merelakan sejumlah darah dari tubuhnya diambil secara medis untuk diberikan kepada

orang lain yang membutuhkan (2)

3. Apakah menurut Anda untuk mendonorkan darah ada syarat-syarat yang harus dipenuhi? (jika ya lanjut ke nomor berikutnya, jika tidak lanjut ke pertanyaan nomor 5) a. Ya (1)

b. Tidak (0)

4. Syarat umum apa saja yang harus dipenuhi untuk mendonorkan darah? (jawaban boleh lebih dari satu)

a. Berat badan minimal 50 kg (1) b. Tidak pecandu narkoba (1) c. Tidak hipertensi (1)

5. Apa manfaat donor darah bagi kesehatan? (jawaban boleh lebih dari 1) a. Mengetahui golongan darah (1)

b. Mengetahui kondisi kesehatan kita (1)

c. Mengurangi resiko penyakit jantung koroner(1)

d. Meningkatkan produksi sel darah merah (1) e. Dapat menurunkan berat badan(1)

6. Jenis makanan apa yang sebaiknya dikonsumsi setelah mendonorkan darah? (jawaban boleh lebih dari 1)

a. Nasi (1) b. Telur/ Ikan (1) c. Buah (1)

d. Kacang-kacangan dan sayur (1) e. roti (1)

Penilaian: Jawaban 1 skor 1 Jawaban 2-3 skor 2 Jawaban >3 skor 3

SIKAP

No Pertanyaan Setuju Tidak Setuju

1. Dengan mendonorkan darah, saya dapat menyelamatkan

nyawa orang lain.

2 1

2. Mendonorkan darah sangat baik karena dapat membantu

orang lain yang memerlukan darah

2 1

3. Mendonorkan darah dapat membuat badan lemas dan

pusing

2 1

4. Mendonorkan darah sebaiknya dilakukan secara sukarela dan rutin

2 1

5. Dengan mendonorkan darah secara rutin kita dapat mengetahui kondisi kesehatan karena sebelum melakukan donor darah terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan kesehatan

2 1

6. Wanita yang sedang haid, hamil, dan menyusui tidak boleh untuk mendonorkan darah karena berbahaya untuk kesehatan

2 1

7. Banyak orang yang tidak mau mendonorkan darah

karena dapat membuat badan menjadi gemuk.

1 2

8. Setiap acara besar yang dilakukan ALBUM-Medan akan

diadakan aksi donor darah.

2 1

9. Jika di acara ALBUM-Medan ada aksi donor darah dari

UTD-PMI maka saya akan turut mendonorkan darah.

2 1

KELOMPOK REFERENSI

1. Apakah Anda pernah melihat orang mendonorkan darah? a. Pernah (sebutkan siapa) (1)

b. Tidak pernah (0)

2. Bagaimana tanggapan orang tua anda mengenai donor darah? a. Mengajak/ mengajurkan untuk donor (2)

b. Kurang paham mengenai donor darah (0)

c. Tidak pernah memberi tanggapan mengenai donor darah (1)

3.Apakah ada salah satu dari keluarga Anda yang menjadi pendonor darah rutin ? a. Ada (1)

b. Tidak ada (0)

4. Bagaimana tanggapan teman-teman Anda mengenai donor darah? a. Mengajak/ menganjurkan untuk donor (2)

c. Kurang paham mengenai donor darah (0)

5. Apakah ada teman Anda yang menjadi pendonor darah rutin? a. Ada (1)

b. Tidak ada (0)

6. Apakah orangtua anda pernah bercerita tentang donor darah? a. Ya (1)

b. Tidak (0)

7. Apakah di perkumpulan/ organisasi/ tempat kerja Anda pernah mengadakan kegiatan donor darah?

a. Pernah (1) b. Tidak pernah (0)

NIAT

1. Apa Anda berniat mendonorkan darah? a. ya (1)

b. Tidak (0)

2. Saya akan berniat melakukan donorkan darah, jika: (pilih salah satu jawaban yang paling tepat)...

No Hal Skala

1 2 3 4

8. Teman-teman mempunyai banyak informasi lengkap

tentang donor darah dan sering melakukan tindakan donor darah di UTD-PMI Medan.

9. Sanak saudara saya mempunyai banyak informasi lengkap

tentang donor darah dan sering melakukan tindakan donor darah di UTD-PMI Medan.

10. Dalam interaksi teman-teman atau kerabat, sangat sering membahas tentang manfaat donor darah.

11. Sanak saudara saya sangat sering membahas tentang manfaat donor darah.

12. Sanak saudara saya mempunyai kekuatan untuk

mengharuskan dan memberi rekomendasi terhadap perilaku mendonorkan darah di UTD-PMI Medan.

13. Teman-teman mempunyai kekuatan untuk mengharuskan dan memberi rekomendasi terhadap perilaku mendonorkan darah di UTD-PMI Medan.

a. Ada teman yang sangat membutuhkan darah (1)

b. Kerabat dan sanak saudara saya sering membahas donor darah (1) c. Banyak teman-teman saya yang ikut mendonorkan darah (1)

d. Setelah saya tahu bahwa begitu banyak manfaat yang dirasakan jika melakukan donor darah rutin (1)

3. Jika ALBUM mengadakan aksi donor darah demi membantu sesama, apakah yang anda lakukan? (Jika “ikut berpartisipasi lanjut ke pertanyaan berikutnya, jika

“mengabaikan” lanjut ke pertanyaan Tindakan) a. Ikut berpartisipasi (1)

b. Mengabaikannya (0) TINDAKAN

1. Apakah anda pernah mendonorkan darah ? (jika jawaban pernah lanjut ke pertanyaan berikutnya, jika jawaban tidak pernah maka lanjut ke pertanyaan 12)

a. Pernah (1) b. Tidak pernah (0)

2. Usia Berapa Anda pertama kali mendonorkan darah? (Sebutkan) ...

Dokumen terkait