ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
A. GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN
4. Kategorisasi Data Penelitian
a. Kategorisasi komitmen organisasi
Norma kategorisasi komitmen organisasiyang digunakan adalah sebagai berikut:
Tabel 18. Norma kategorisasi komitmen organisasi
Rentang nilai Kategori
X < (µ-1.0 SD) Rendah
(µ-1.0SD) ≤ X ≤ (µ+1.0 SD) Sedang
X ≥ (µ+1.0 SD) Tinggi
Besar nilai rata-rata hipotetik komitmen organisasi adalah 105 dengan standar deviasi 23,3 sehingga kategorisasi yang diperoleh adalah sebagai berikut :
Tabel 19. Kategorisasi Komitmen Organisasi Rentang nilai Kategori Jumlah
(N)
Persentase (%)
X < 81,7 Rendah - 0%
X ≥ 128,3 Tinggi 32 35,6%
Berdasarkan tabel 19 dapat diketahui bahwa subjek penelitian yang memiliki komitmen organisasi tinggi sebesar 35,6% sedangkan 64,4% subjek penelitian memiliki komitmen organisasi sedang dan tidak ada subjek penelitian yang memiliki komitmen organisasi rendah . Hal ini berarti sebagian besar subjek penelitian memiliki komitmen organisasi yang sedang.
b. Kategorisasi persepsi dukungan organisasi
Peneliti mengkategorikan persepsi karyawan terhadap dukungan organisasi ke dalam persepsi positif dan negatif dengan mempertimbangkan eror standar dalam pengukuran (standart error of measurement) untuk mengatasi resiko 0pembagian persepsi karyawan terhadap dukungan organisasi ke dalam 2 kategori. Eror standar dalam pengukuran (Se) akan memberikan kecermatan hasil pengukuran.
Rumusan standar eror dalam pengukuran persepsi terhadap dukungan organisasi (Azwar, 2007)
Se = S x √(1 – rxx)
Se = eror standar dalam pengukuran Sx = deviasi standar skor
Berdasarkan pengolahan skala persepsi karyawan terhadap dukungan organisasi pada karyawan Hotel Mikie Holiday dengan bantuan SPSS 17.0 for Windows diperoleh rxx=0,94 dan Sx=22,67 sehingga eror standar dalam pengukuran ini adalah:
Se = 22,67 √(1-0,94) = 22,67 x 0,25 = 5,6675
Mengetahui besarnya Se akan dapat mengestimasi fluktuasi skor skala persepsi terhadap dukungan organisasi, yaitu:
X ± Z α/2 . (Se)
Dengan menggunakan taraf kepercayaan 95% berarti sama dengan taraf signifikansi 5% atau α = 0,05 sehingga α/2 = 0,025, maka diperoleh nilai Z (berdasarkan tabel distribusi
normal) yaitu X ± (1,96) (5,6675) X ± 11,1 X ± 11 Maka X + 11 = 102 + 11 = 113 X – 11 = 102 – 11 = 91
Dari perhitungan diatas maka kategorisasi pengelompokkan persepsi karyawan terhadap dukungan organisasi pada karyawan Hotel Mikie Holiday dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 20. Kategorisasi persepsi dukungan organisasi Variabel Kategori Rentang
Nilai Frekuensi Persentase Persepsi dukungan organisasi Positif X ≥ 113 Negatif X ≤ 91 0 0 Tidak tergolongkan 91 < X < 113
Berdasarkan tabel 21 dapat diketahui bahwa subjek penelitian yang memiliki persepsi dukungan organisasi yang positif sebesar 93,3% sedangkan 6,7% subjek penelitian mempersepsikan dukungan organisasi yang negatif. Hal ini berarti sebagian besar subjek penelitian memiliki persepsi dukungan organisasi yang tinggi.
Setelah mengetahui kategorisasi kedua variabel penelitian, hasilnya dapat dimasukkan ke dalam tabel penyebaran variabel dalam bentuk matriks kategorisasi pada tabel 22 berikut :
Tabel 22. Matriks Kategorisasi Variabel Persepsi Dukungan Organisasi Terhadap Variabel Komitmen Organisasi
Persepsi Dukungan Organisasi
Negatif Positif Komitmen Organisasi Rendah 0 0% 0 0% Sedang 5 5,56% 53 58,89% Tinggi 1 1,11% 31 34,44%
Jumlah 90 (100%)
Matriks di atas menunjukkan hubungan variabel yang memiliki persentase terbesar terdapat pada frekuensi persepsi dukungan organisasi positif dan komitmen organisasi yang sedang yaitu sebanyak 53 orang (58,89%). Hasil ini menunjukkan bahwa persepsi dukungan organisai berkorelasi positif dengan komitmen organisasi. Frekuensi karyawan yang mempersepsikan dukungan organisasi positif dan komitmen organisasi yang sedang ada sebanyak 31 orang (34,44%).
Sedangkan frekuensi karyawan yang mempersepsikan dukungan organisasi yang negatif dengan komitmen organisasi yang sedang sebanyak 5 orang (5,56). Frekuensi karyawan yang mempersepsikan dukungan organisasi yang negatif dengan komitmen organisasi yang tinggi sebanyak 1 orang (1,11).
Sementara frekuensi karyawan yang mempersepsikan dukungan organisasi negatif dan komitmen organisasi rendah, frekuensi karyawan yang mempersepsikan dukungan organisasi positif dan komitmen organisasi rendah adalah sebesar 0%. Hal ini menunjukkan bahwa persepsi terhadap dukungan organisasi cukup besar mempengaruhi tumbuhnya komitmen organisasi karyawan sesuai dengan teori yang mengungkapkan bahwa ada pengaruh positif persepsi karyawan terhadap dukungan organisasi dengan komitmen organisasi.
C. PEMBAHASAN.
Berdasarkan hasil analisa regresi terhadap data persepsi dukungan organisasi dengan komitmen organisasi karyawan diperoleh nilai R=0.465 (P=0.000) dan arah
korelasi positif. Hasil analisa menunjukkan (p<0.05) artinya persepsi dukungan organisasi merupakan prediktor positif bagi komitmen organisasi. Jika karyawan mempersepsikan dukungan organisasi positif, maka komitmen organisasi karyawan tersebut akan tinggi. Dari hasil analisa tersebut maka hipotesis yang menyatakan persepsi dukungan organisasi merupakan prediktor positif terhadap komitmen organisasi dapat diterima.
Hasil penelitian ini pada dasarnya sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Laschinger (2006) yang menyatakan bahwa persepsi karyawan terhadap dukungan organisasi mempunyai hubungan yang kuat dengan komitmen. Pack dan Soetjipto (2005) menyatakan bahwa persepsi dukungan organisasi mempunyai hubungan yang positif dengan komitmen organisasi hal ini berarti jika organisasi peduli dengan keberadaan dan kesejahteraan personal karyawan dan juga menghargai kontribusi karyawan pada organisasi maka karyawan mau mengikatkan diri dan menjadi bagian dari organisasi.
Eisenberger (2001) menyatakan bahwa persepsi karyawan terhadap dukungan organisasi akan membuat karyawan merasa bertanggung jawab untuk membalas kepedulian yang telah diberikan organisasi kepada mereka. Perasaan bertanggung jawab / berkewajiban ini akan meningkatkan tingkat komitmen karyawan terhadap organisasi (Eisenberger, 2001).
penelitian lain tentang persepsi dukungan organisasi juga menekankan pada hal yang sama yaitu adanya hubungan yang positif antara persepsi dukungan organisasi dengan komitmen organisasi (Rhoades, 2001). Dari penelitian ini ditemukan bahwa karyawan yang merasa bahwa dirinya mendapatkan dukungan dari organisasi akan memiliki rasa kebermaknaan dalam diri karyawan tersebut. Hal inilah yang akan meningkatkan komitmen pada diri karyawan. Komitmen inilah yang pada akhirnya akan mendorong karyawan untuk berusaha
membantu organisasi mencapai tujuannya, dan meningkatkan harapan bahwa performa kerja akan diperhatikan dan dihargai oleh organisasi.
hasil kategorisasi hipotetik data penelitian variabel persepsi dukungan organisasi pada karyawan hotel Mikie Holiday menunjukkan bahwa sebanyak 84 orang (93,3%) karyawan mempersepsikan dukungan organisasi yang diberikan positif, dan sebanyak 6 orang (6,7% mempersepsikan dukungan organisasi yang diberikan negatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum karyawan mempersepsikan secara positif dukungan organisasi yang telah mereka alami. Keadaan ini disebabkan karena karyawan menerima dukungan organisasi seperti penerimaan terhadap ide dan kontribusi yang diberikan, kepedulian terhadap karyawan yang mengalami masalah, kesejahteraan dan kesehatan karyawannya.
Hal ini bertentangan dengan hasil wawancara yang sebelumnya telah dilakukan pada karyawan Hotel Mikie Holiday. Dari hasil wawancara tersebut diketahui bahwa karyawan menganggap pihak hotel lebih mementingkan keuntungan dan kurang peduli akan ide dan kontribusi yang mereka berikan, gaji yang diberikan masih rendah serta kesempatan pengembangan karir yang dianggap tidak adil. Hal ini juga dibuktikan dengan meningkatnya tingkat turn over karyawan dari tahun ketahun serta meningkatnya frekuensi pencurian yang dilakukan oleh karyawan Hotel Mikie Holiday terhadap aset-aset yang dimiliki oleh Hotel Mikie Holiday.
Pihak Hotel Mikie Holiday sendiri masih menganggap tidak ada masalah yang serius dalam hotel ini. Hal ini dibuktikan dari ketidakpedulian pihak manajemen terhadap meningkatnya turn over karyawan dengan menganggap bahwa sebanyak apapun karyawan
yang keluar, pada akhirnya hotel akan merekruit karyawan baru seiring dnegan pengembangan Hotel tersebut.
Selanjutnya hasil penelitian menunjukkan nilai koefisien determinasi (R square) yang diperoleh untuk variabel persepsi karyawan terhadap dukungan organisasi dan komitmen organisasi sebesar 0,216 atau variabel persepsi dukungan organisasi memberikan sumbangan efektif sebesar 21,6% dalam membentuk komitmen organisasi karyawan, sementara selebihnya yaitu 78,4% menunjukkan berbagai faktor lain yang dapat mempengaruhi komitmen organisasi seseorang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Hasil kategorisasi hipotetik komitmen organisasi karyawan menunjukkan bahwa komitmen organisasi karyawan berada dalam kategori sedang. Dari hasil data empirik di dapat sebanyak 58 orang (64,4%) memiliki komitmen organisasi sedang dan sebanyak 32 orang (35,6%) subjek penelitian memiliki komitmen organisasi yang tergolong tinggi dan tidak ada subjek penelitian yang memiliki komitmen organisasi yang rendah artinya bahwa sebagian besar subjek penelitian memiliki komitmen organisasi yang sedang. Hal ini menunjukkan bahwa ketiga aspek komitmen organisasi karyawan yaitu identifikasi, keterlibatan dan loyalitas belum optimal sehingga pihak hotel belum mampu untuk meningkatkan komitmen organisasi karyawannya. Komitmen organisasi yang tinggi merupakan hal yang penting karena karyawan yang berkomitmen tinggi akan memberikan dampak yang positif terhadap perusahaan seperti meningkatkan produktifitas, kualitas kerja serta menurunkan tingkat keterlambatan dan turnover (Mathieu & Zajac, 1991
BAB V