ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
C. Kategorisasi Skor Penelitian
1. Kategorisasi Skor Eudaimonic Well-Being
Kategorisasi skor eudaimonic well-being dibuat berdasarkan model distribusi normal dengan kategori jenjang. Skala eudaimonic well-being
terdiri dari 6 aitem dengan 6 pilihan jawaban yang bergerak dari skala 1 sampai 6. Berdasarkan penghitungan yang dilakukan, diperoleh mean
hipotetik sebesar 21 dengan standar deviasi sebesar 5, sedangkan mean
empirik yang diperoleh sebesar 28,37 dengan standar deviasi 4,075. Perbandingan antara mean hipotetik dan mean empirik dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.12 Perbandingan Mean Hipotetik dan Mean Empirik
Eudaimonic Well-Being
Variabel EudaimonicWell-being
Empirik Min Max Mean SD 18 36 28,37 4,075 Hipotetik Min Max Mean SD
6 36 21 5
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa mean empirik lebih besar dari mean hipotetik, yang berarti bahwa sampel penelitian memiliki tingkat eudaimonic well-being lebih tinggi dari yang diperkirakan. Kategorisasi dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan mean
dan standar deviasi hipotetik. Kategorisasi skor eudaimonic well-being
Tabel 4.13 Kategorisasi Skor Eudaimonic Well-being pada PKK Variabel Rentang nilai Kategori Jumlah Persentase
Eudaimonic well-being
pada PKK
6 – 11 Sangat Rendah - 0%
11 – 16 Rendah - 0%
16 – 21 Agak Rendah 9 orang 7% 21 – 26 Agak Tinggi 26 orang 21%
26 – 31 Tinggi 64 orang 52%
31 – 36 Sangat Tinggi 25 orang 20% Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa subjek yang memiliki
eudaimonic well-being yang sangat tinggi sebanyak 25 orang (20%), tinggi
sebanyak 64 orang (52%), agak tinggi sebanyak 26 orang (21%), agak sebanyak 9 orang (7%), dan tidak ada yang masuk ke kategori agak rendah dan sangat rendah.
Tabel 4.14 Cross-Tabulation Calling Orientation terhadap
Eudaimonic Well-Being pada PKK C * EWB Crosstabulation EWB Total Agak Rendah Agak Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Calling Orientation Agak Rendah 3 0 0 0 3 Agak Tinggi 6 9 0 0 15 Tinggi 0 17 51 0 68 Sangat Tinggi 0 0 13 25 38 Total 9 26 64 25 124
Hasil cross-tabulation yang dapat kita lihat pada tabel di atas menunjukkan penyebaran jumlah partisipan sesuai dengan tinggi rendahnya calling orientation dan eudaimonic well-being yang dimilikinya. Tabel tersebut menegaskan adanya pengaruh calling
orientation terhadap eudaimonic well-being yang ditunjukkan oleh
terjadinya jumlah peningkatan subjek seiring dengan peningkatan besar
2. Kategorisasi Skor Hedonic Well-Being
Kategorisasi skor hedonic well-being dibuat berdasarkan model distribusi normal dengan kategori jenjang. Skala hedonic well-being terdiri dari 6 aitem dengan 6 pilihan jawaban yang bergerak dari skala 1 sampai 6. Berdasarkan penghitungan yang dilakukan, diperoleh mean hipotetik sebesar 21 dengan standar deviasi sebesar 5, sedangkan mean empirik yang diperoleh sebesar 28,65 dengan standar deviasi 3,81. Perbandingan antara mean hipotetik dan mean empirik dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.15 Perbandingan Mean Hipotetik dan Mean Empirik
Hedonic Well-Being
Variabel Hedonic Well-being
Empirik Min Max Mean SD 21 36 28,65 3,81 Hipotetik Min Max Mean SD
6 36 21 5
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa mean empirik lebih besar dari mean hipotetik, yang berarti bahwa sampel penelitian memiliki tingkat hedonic well-being lebih tinggi dari yang diperkirakan. Kategorisasi dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan mean
dan standar deviasi hipotetik. Kategorisasi skor hedonic well-being pada PKK yang diperoleh tertera pada tabel berikut ini.
Tabel 4.16 Kategorisasi Skor Hedonic Well-Being pada PKK Variabel Rentang nilai Kategori Jumlah Persentase
Hedonic well-being
pada PKK
6 – 11 Sangat Rendah - 0%
11 – 16 Rendah - 0%
16 – 21 Agak Rendah 6 orang 5% 21 – 26 Agak Tinggi 28 orang 23%
26 – 31 Tinggi 60 orang 48%
31 – 36 Sangat Tinggi 30 orang 24% Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa subjek yang memiliki
hedonic well-being yang sangat tinggi sebanyak 30 orang (24%), tinggi
sebanyak 60 orang (48%), agak tinggi sebanyak 28 orang (23%), agak rendah sebanyak 6 orang (5%), dan tidak ada yang masuk ke kategori rendah dan sangat rendah.
Tabel 4.17 Cross-Tabulation Calling Orientation terhadap Hedonic Well-Being pada PKK C * HWB Crosstabulation HWB Total Agak Rendah Agak Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Calling Orientation Agak Rendah 3 0 0 0 3 Agak Tinggi 3 12 0 0 15 Tinggi 0 16 52 0 68 Sangat Tinggi 0 0 8 30 38 Total 6 28 60 30 124
Hasil cross-tabulation yang dapat kita lihat pada tabel di atas menunjukkan penyebaran jumlah partisipan sesuai dengan tinggi rendahnya calling orientation dan hedonic well-being yang dimilikinya. Tabel tersebut menegaskan adanya pengaruh calling orientation terhadap
hedonic well-being yang ditunjukkan oleh terjadinya jumlah peningkatan
subjek seiring dengan peningkatan besar calling orientation dan hedonic
3. Kategorisasi Skor Calling Orientation
Kategorisasi skor calling orientation dibuat berdasarkan model distribusi normal dengan kategori jenjang. Kategorisasi jenjang dilakukan untuk menempatkan individu ke dalam kelompok-kelompok berjenjang secara kontinum (Azwar, Penyusunan Skala Psikologi, 2013). Skala
calling orientation terdiri dari 9 aitem dengan 6 pilihan jawaban yang
bergerak dari skala 1 sampai 6. Berdasarkan penghitungan yang dilakukan, diperoleh mean hipotetik sebesar 31,5 dengan standar deviasi sebesar 7,5, sedangkan mean empirik yang diperoleh sebesar 44,44 dengan standar deviasi 5,16. Perbandingan antara mean hipotetik dan mean empirik dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.18 Perbandingan Mean Hipotetik dan Mean Empirik
Calling Orientation
Variabel Calling Orientation
Empirik Min Max Mean SD 26 54 44,44 5,16 Hipotetik Min Max Mean SD
9 54 31,5 7,5
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa mean empirik lebih besar dari mean hipotetik, yang berarti bahwa sampel penelitian memiliki tingkat calling orientation lebih tinggi dari yang diperkirakan. Kategorisasi dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan mean
dan standar deviasi hipotetik. Kategorisasi skor calling orientation pada PKK yang diperoleh tertera pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.19 Kategorisasi Skor Calling Orientation pada PKK Variabel Rentang nilai Kategori Jumlah Persentase
Calling orientation
pada PKK
9 - 16,5 Sangat Rendah - 0%
16,5 – 24 Rendah - 0%
24 - 31,5 Agak Rendah 3 orang 2% 31,5 – 39 Agak Tinggi 15 orang 12%
39 – 46,5 Tinggi 68 orang 55%
46,5 – 54 Sangat Tinggi 38 orang 31% Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa subjek yang memiliki
calling orientation yang sangat tinggi sebanyak 38 orang (31%), tinggi
sebanyak 68 orang (55%), agak tinggi sebanyak 15 orang (12%), agak rendah sebanyak 3 orang (2%), dan tidak ada yang masuk ke kategori rendah dan sangat rendah.