• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4. HASIL PENELITIAN .............................................................. 44-59

4.3. Kategorisasi Skor Variabel Penelitian

Kategorisasi dalam penelitian ini dibuat menjadi dua kategori, skor variabel penelitian yaitu tinggi, sedang dan rendah. Untuk mendapatkan norma kategorisasi tersebut dilakukan dengan menggunakan pedoman sebagai berikut: Tabel 4.2

Pedoman Interpretasi Skor

Kategorisasi Rumus

Tinggi X ≥ Mean + 1SD

Sedang M – 1SD ≤ X ≤ M + 1SD

Rendah X ≤ Mean – 1SD

Setelah kategorisasi tersebut didapatkan, maka akan diperoleh nilai persentase kategori untuk masing-masing variabel. Variabel dependen dan variabel independen. Variabel dependen terdiri dari variabel kebahagiaan pernikahan pasangan. Variabel independen terdiri atas dua variabel yaitu komunikasi efektif dan kecerdasan emosional. Komunikasi efektif meliputi advice, assurance, conflict management, openness, positivity, social networking, sharing task.

Kecerdasan emosional meliputi penerimaan emosi, penggunaan emosi, pemahaman emosi dan pengaturan emosi. Sehingga total keseluruhan variabel yang dapat diketahui kategorisasinya berjumlah dua belas variabel. Kategorisasi pada variabel penelitian tersebut dapat dilihat pada tabel 4.3.

Tabel 4.3

Kategorisasi Variabel Penelitian

Kategori Frequency Percent Cumulative Percent

Kebahagiaan T 177 44.2 44.2 S 28 6.8 6.8 R 195 49 100 Total 400 100 Advice T 62 15.5 15.5 S 292 73 73 R 46 11.5 100 Total 400 100 Assurance T 99 24.7 24.7 S 244 61 61 R 57 14.3 100 Total 400 100 Conflict Management T 49 12.2 12.2 S 294 73.5 73.5 R 57 14.3 100 Total 400 100 Openness T 72 18 18 S 289 72.2 72.2 R 39 9.8 100 Total 400 100 Positivity T 40 10 10 S 282 70.5 70.5 R 78 19.5 100 Total 400 100 Social Nteworking T 65 16.2 16.2 S 290 72.3 72.3 R 45 11.5 100 Total 400 100 Sharing Task T 67 16.7 16.7 S 283 70.8 70.8 R 50 12.5 100 Total 400 100 Penerimaan emosi T 89 22.2 22.2 S 274 68.5 68.5 R 37 9.3 100 Total 400 100 Penggunaan emosi T 62 15.5 15.5 S 277 69.2 69.2 R 61 15.3 100 Total 400 100 Pemahaman emosi T 92 23 23 S 200 50 50 R 108 27 100 Total 400 100 Pengaturan emosi T 60 15.2 15.2 S 287 71.8 71.8 R 53 13 100 Total 400 100 Keterangan : T = Tinggi, S = Sedang, R = Rendah,

Dari tabel 4.3 diketahui bahwa 44.2% partisipan dalam penelitian ini berada pada kategori tinggi, 6.8% partisipan berada pada kategori sedang dan 49% partisipan berada pada kategori rendah. Dari pemaparan tersebut dapat terlihat bahwa pada umumnya tingkat kebahagiaan partisipan berada pada kategori rendah. Hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar partisipan dalam penelitian ini memiliki tingkat kebahagiaan yang rendah.

Selanjutnya pada aspek komunikasi efektif terdapat tujuh variabel yang diteliti, yaitu advice, assurance, conflict management, openness, positivity, social networking, sharing task. Pada variabel advice diketahui bahwa sebesar 15.5% partisipan dalam penelitian ini berada pada kategori tinggi, 73% berada pada kategori sedang dan 11.5% berada kategori rendah. Dari pemaparan tersebut dapat terlihat bahwa pada umumnya tingkat advice partisipan berada pada kategori sedang. Namun, jika dilihat dari tingkat tinggi dan rendahnya yang paling dominan berada pada kategori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar partisipan dalam penelitian ini sudah maksimal dalam memberikan nasihat satu sama lain.

Variabel kedua pada komunikasi efektif adalah assurance. Sebesar 24.7% berada pada kategori tinggi, 61% berada pada kategori sedang dan 14.3% berada pada kategori rendah. Dari pemaparan tersebut dapat terlihat bahwa pada umumnya tingkat assurance partisipan berada pada kategori sedang. Namun, jika dilihat dari tingkat tinggi dan rendahnya yang paling dominan berada pada kategori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar partisipan dalam penelitian ini memiliki komitmen yang tinggi dalam menjalin hubungan pernikahan.

Variabel ketiga yaitu variabel conflict management. Sebesar 12.2%, berada pada kategori tinggi, 73.5% berada pada kategori sedang dan 14.3 berada pada kategori rendah. Dari pemaparan tersebut dapat terlihat bahwa pada

umumnya tingkat conflict management partisipan berada pada kategori sedang. Namun, jika dilihat dari tingkat tinggi dan rendahnya yang paling dominan berada pada kategori rendah. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar partisipan dalam penelitian ini memiliki kemampuan yang rendah dalam menyelesaikan masalah yang ada.

Variabel keempat yaitu openness. Sebesar 18% berada pada kategori tinggi, 72.2% berada pada kategori sedang dan 9.8% berada pada kategori rendah. Dari pemaparan tersebut dapat terlihat bahwa pada umumnya tingkat openness

partisipan berada pada kategori sedang. Namun, jika dilihat dari tingkat tinggi dan rendahnya yang paling dominan berada pada kategori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar partisipan dalam penelitian ini memiliki tingkat keterbukaan yang tinggi antar pasangan.

Variabel kelima yaitu positivity. Sebesar 10% berada pada kategori tinggi, 70.5% berada pada kategori sedang dan 19.5 berada pada kategori rendah. Dari pemaparan tersebut dapat terlihat bahwa pada umumnya tingkat positivity

partisipan berada pada kategori sedang. Namun, jika dilihat dari tingkat tinggi dan rendahnya yang paling dominan berada pada kategori rendah. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar partisipan dalam penelitian ini memiliki pemikiran positif yang rendah dalam berinteraksi dengan pasangannya.

Variabel keenam yaitu social networking. Sebesar 16.2% berada pada kategori tinggi, 72.3% berada pada kategori sedang dan 11.5% berada pada kategori rendah. Dari pemaparan tersebut dapat terlihat bahwa pada umumnya tingkat social networking partisipan berada pada kategori sedang. Namun, jika

dilihat dari tingkat tinggi dan rendahnya yang paling dominan berada pada kategori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar partisipan dalam penelitian ini memiliki interaksi yang baik dengan pasangan dan rekan-rekan kerjanya.

Variabel terakhir dari aspek komunikasi efektif adalah sharing task,

Sebesar 16.7% berada pada kategori tinggi, 70.8% berada pada kategori sedang dan 12.5% berada pada kategori rendah. Dari pemaparan tersebut dapat terlihat bahwa pada umumnya tingkat sharing task partisipan berada pada kategori sedang. Namun, jika dilihat dari tingkat tinggi dan rendahnya yang paling dominan berada pada kategori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar partisipan dalam penelitian ini memiliki tanggung jawab yang tinggi dalam menjalankan tugas rumah tangga.

Selanjutnya aspek kedua setelah komunikasi efektif adalah kecerdasan emosional, terdiri dari empat aspek, yaitu penerimaan emosi, penggunaan emosi, pemahaman emosi dan pengaturan emosi. Pada variabel penerimaan emosi diketahui bahwa sebesar 22.2% partisipan dalam penelitian ini berada pada kategori tinggi, 68.5% berada pada kategori sedang dan 9.3% berada pada kategori rendah. Dari pemaparan tersebut dapat terlihat bahwa pada umumnya tingkat penerimaan emosi partisipan berada pada kategori sedang. Namun, jika dilihat dari tingkat tinggi dan rendahnya yang paling dominan berada pada kategori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar partisipan dalam penelitian ini memiliki kemampuan penerimaan emosi yang baik.

Variabel kedua yaitu penggunaan emosi. Sebesar 15.5% partisipan dalam penelitian ini berada pada kategori tinggi, 69.2% berada pada kategori sedang dan 15.3% berada pada kategori rendah. Dari pemaparan tersebut dapat terlihat bahwa pada umumnya tingkat penggunaan emosi partisipan berada pada kategori sedang. Namun, jika dilihat dari tingkat tinggi dan rendahnya yang paling dominan berada pada kategori tinggi, meskipun selesihnya hanya 0.2 %. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar partisipan dalam penelitian ini mampu menggunakan emosi yang dirasakan dengan baik.

Variabel ketiga yaitu pemahaman emosi. Sebesar 23% berada pada kategorisasi tinggi, 50% berada pada kategori sedang dan sebesar 27% berada pada kategori rendah. Dari pemaparan tersebut dapat terlihat bahwa pada umumnya tingkat pemahaman emosi partisipan berada pada kategori sedang. Namun, jika dilihat dari tingkat tinggi dan rendahnya yang paling dominan berada pada kategori rendah. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar partisipan dalam penelitian ini Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar partisipan dalam penelitian ini kurang mampu memahami penyebab-penyebab munculnya emosi, baik pada dirinya sendiri maupun pasangannya.

Variabel terakhir yaitu pengaturan emosi. Sebesar 15.2% berada pada kategori tinggi, 71.8 berada pada kategori sedang dan 13% berada pada kategori rendah. Dari pemaparan tersebut dapat terlihat bahwa pada umumnya tingkat pengaturan emosi partisipan berada pada kategori sedang. Namun, jika dilihat dari tingkat tinggi dan rendahnya yang paling dominan berada pada kategori tinggi.

Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar partisipan dalam penelitian ini sudah mampu mengontrol emosinya dengan baik.

Dokumen terkait