• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kawasan Industri

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.4 Kawasan Industri

Kawasan Industri Ciwandan merupakan salah satu Zone Tanggap Darurat berdasarkan Surat Edaran Bupati KDH TK-II Serang No.3/2834/LH/1995 perihal pembentukan Zona Tanggap Darurat Industri. Terbentuknya 4 Zona Tanggap Darurat Industri meliputi : CERT (Ciwandan Emergency Response Team), MIERT (Merak Incident Emergency Response Team), TKTD Cilegon (Team Koordinasi Tanggap Darurat Cilegon), TKTD Bojonegara Pulo Ampel (Team Koordinasi Tanggap Darurat Bojonegara Serang).

Dengan perubahan status daerah berdasarkan Undang-Undang No.15 tahun 1999 tentang pembentukan Kotamadya Daerah TK II Cilegon, maka dari zona yang ditetapkan di atas hanya 3 zona yang masuk wilayah kota Cilegon. Sampai saat ini data-data jenis, jumlah kegiatan industri dan jasa yang masuk wilayah Cilegon dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Industri kimia/petrokimia yang ada di kawasan Ciwandan termasuk dalam daftar kategori industri yang berpotensi bahaya besar. Secara keseluruhan industri yang ada di Cilegon dibagi dalam beberapa jenis usaha seperti tertera dalam tabel berikut :

Tabel 2.3 Jumlah Perusahaan Industri dan Jasa di Kota Cilegon

Jenis Industri Jumlah

Kimia Dasar 23

Jasa Tangki Timbun 7

Pengemasan Oli 2

Gula, Garam, Tepung Jagung 5

Stock Pile Batu Bara 2

Pengolahan Kayu 1

Gypsum & Beton 2

Logam Dasar & Pengolahan 17

Fabrikasi, Konstruksi, 14

Pembangkit Listrik 2

Lainnya 16

Total 91

2.4.1. Kebijakan Daerah

Pemerintah daerah telah mengeluarkan beberapa Surat Keputusan, Surat Edaran dan bahkan Peraturan Daerah yang berkaitan dengan tanggap darurat sebagai berikut :

1. Surat Keputusan Bupati KDH TK II Serang No. 300/SK 398-HUK/1994 tentang Pembentukan Tim Koordinasi Tanggap Darurat Kab. DT II Serang ; Pembagian Tugas pada Dinas/Instansi.

2. Surat Edaran Bupati KDH TK II Serang No. 533/2834/LH/1995 perihal Pembentukan Zona Tanggap Darurat Industri ; terbentuknya 4 Zona Tanggap Darurat meliputi ; Ciwandan Emergency Response Team (CERT), Merak Incident Emergency Response Team (MIERT), Cilegon Team Koordinasi Tanggap Darurat (TKTD Cilegon), Team Koordinasi Tanggap Darurat (TKTD Bojonegara Pulo Ampel Serang Bojonegara).

3. Peraturan Daerah Kota Cilegon No. 2 Tahun 2004 tentang Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan, adanya Sistem Tanggap Darurat industri dan Sistem Tanggap Darurat Kota Cilegon.

4. SK Walikota Cilegon No. 360/Kep. 207-Org/2004 tentang Pembentukan Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana dan Penanganan Pengungsi (SATLAK PB), lebih mengakomodasi penanggulangan Bencana Alam. 5. Peraturan Walikota Cilegon No. 23 Tahun 2009 tentang Pembentukan

Organisasi dan Tata Kerja Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana ( SATLAK PB ) Kota Cilegon.

2.4.2. CERT ( Ciwandan Emergency Response Team )

Adalah perkumpulan 7 perusahaan kimia/petrokimia yang yang berada di kawasan industri ciwandan yang berada di Zona I yang bekerjasama mengadakan perjanjian kerjasama di dalam upaya pencegahan dan penanggulangan bencana, seperti kebakaran atau peledakan, pencemaran lingkungan dan bencana lainnya yang memerlukan pertolongan medis di kawasan industri Ciwandan . Anggota CERT adalah sebagai berikut :

1. PT. Asahimas Chemical , produsen Na OH, HCl, NaClO, Cl2, H2SO4,PVC. 2. PT. Bayer Urethanes Indonesia, produsen polyurethane.

3. PT. Chandra Asri, produsen butene, ethylene, hexane, polyprophylene 4. PT. Dong Jin Indonesia, produsen azodicarbodinamide.

5. PT. Lautan Otsuka Chemical, produsen azodicarbodinamide.

6. PT. Nippon Shokubai Indonesia, produsen acrylic acid, ethyl acrylate. 7. PT. Polypet Karya Persada, produsen polyethylene terephtalate.

2.5 Sistem

2.5.1 Pengertian sistem

Menurut Bertanlaffy, sistem adalah sekelompok elemen yang saling mempengaruhi. Bentuk umum suatu sistem terdiri atas input, proses, output dan umpan balik. Umpan balik merupakan hasil output untuk memperbaiki input yang akan datang. Unsur tersebut dipengaruhi dan mempengaruhi lingkungan luarnya (Usman,2009)

Sistem adalah gabungan dari elemen - elemen yang saling dihubungkan oleh suatu proses atau struktur dan berfungsi sebagai suatu kesatuan organisasi dalam upaya menghasilkan suatu yang ditetapkan (Ryan dalam Azwar, 1996).

Sistem adalah suatu kesatuan yang utuh dan terpadu dari berbagai elemen yang berhubungan serta saling mempengaruhi yang dengan sadar disiapkan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan (Azwar, 1996)

2.5.2 Ciri - Ciri Sistem

Ciri - ciri sistem adalah apabila memiliki beberapa ciri pokok antara lain (Azwar,1996):

a. Terdapat elemen atau bagian yang satu sama lain saling berhubungan dan mempengaruhi yang semuanya membentuk satu kesatuan dalam arti semuanya berfungsi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

b. Sekalipun sistem merupakan suatu kesatuan yang terpadu, bukan berarti ia tertutup terhadap lingkungan.

c. Fungsi yang diperankan oleh masing - masing elemen atau bagian yang membentuk satu kesatuan tersebut adalah dalam rangka mengubah masukan menjadi keluaran yang direncanakan.

d. Dalam melaksanakan fungsi ini semuanya bekerja sama secara bebas, namun terkait dalam arti terdapat mekanisme pengendalian yang mengarahkanya agar tetap berfungsi sebagaimana yang telah direncanakan.

2.5.3 Unsur - Unsur Sistem

Menurut Azwar (1996) sistem terbentuk dari elemen-elemen atau bagian yang saling berhubungan dan mempengaruhi. Adapun yang dimaksud dengan elemen atau bagian tersebut adalah sesuatu yang mutlak harus ditemukan. Elemen atau bagian tersebut banyak macamnya. Jika elemen tersebut disederhanakan maka akan dapat dikelompokan kedalam 6 (enam) unsur yaitu :

a. Masukan (Input)

Adalah kompulan elemen-elemen yang terdapat dalam sistem untuk berfungsinya sistem tersebut.

b. Proses

Adalah sekumpulan elemen yang terdapat dalam sistem untuk mengubah masukan menjadi keluaran

c. Keluaran (Output)

Adalah kumpulan elemen atau bagian yang dihasilkan dan berlangsungnya proses dalam sistem

d. Umpan Balik (Feed Back)

Umpan balik merupakan kumpulan elemen yang menghasilkan keluaran dari sistem dan sekaligus sebagai masukan bagi sistem tersebut.

e. Dampak (Impact)

f. Lingkungan (Environment)

Adalah dunia di luar sistem yang tidak dikelola sistem tetapi mempunyai pengaruh besar terhadap sistem.

2.5.4 Pendekatan Sistem

Pendekatan Sistem adalah penerapan suatu prosedur yang logis dan rasional dalam merancang suatu rangkaian komponen-komponen yang berhubungan, sehingga dapat berfungsi sebagai suatu kesatuan mencapai tujuan yang telah ditetapkan (L.James Harvey, dikutip dari Azwar, 1996). Pendekatan sistem adalah suatu strategi yang menggunakan metoda analisa, desain dan manajemen untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien (Azwar, 1996).

Pendekatan sistem adalah salah satu cara yang dapat dipakai untuk memecahkan masalah (Ismail, 1981). Menurut Siregar (1992), pendekatan sistem dapat dilakukan dengan 3 langkah pokok sebagai berikut:

a. Analisa Sistem

Hasil utama dari analisa sistem adalah deskripsi sistem dan masalah sistem. Dengan analisa sistem diperoleh uraian apa dan bagaimana suatu sistem atau gambaran sistem dan uraian mengenai permasalahan suatu sistem (Siregar, 1996)

b. Perancangan Sistem

Dengan perancangan sistem dicoba dikembangkan suatu model yang dapat memperbaiki sistem sehingga dapat berfungsi seperti yang diharapkan.

c. Manajemen Sistem

Dengan manajemen sistem dilakukan penanganan sehingga diperoleh suatu keterpaduan kegiatan - kegiatan yang harmonis menuju pencapaian tujuan sistem. Dalam manajemen sistem yang dilakukan adalah pemeliharaan, fungsionalisasi dengan mekanisme manajemen, monitoring dan evaluasi.

2.6 Manajemen

Dokumen terkait