• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kawasan Peruntukan Pertanian

Dalam dokumen rtrw_2010_2030 (Halaman 169-174)

RENCANA POLA RUANG

4.2 KAWASAN BUDIDAYA

4.2.2 Kawasan Peruntukan Pertanian

RTRW Kab. Agam 2010-2030 IV - 26

4.2.2 Kawasan Peruntukan Pertanian

Pembangunan pertanian telah memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap pembangunan Kabupaten Agam, baik terhadap Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) maupun penyerapan tenaga kerja. Potensi sumberdaya lahan pertanian terbesar yang ada di Kabupaten Agam adalah lahan sawah seluas ± 28,682 Ha. Disamping itu juga terdapat potensi tanaman jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, kacang hijau, kacang kedelai yang luas lahannya mencapai ± 7.047 Ha. Rencana pengembangan budidaya peruntukan pertanian diarahkan untuk pemanfaatan secara intensif lahan-lahan yang belum dimanfaatkan dan tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Agam.

Selain itu juga akan ditetapkan lahan-lahan pertanian tanaman pangan abadi untuk mendukung ketahanan pangan.

4.2.2.1 Pertanian Tanaman Pangan (Lahan Basah)

Kawasan peruntukan pertanian tanaman pangan diperuntukan bagi tanaman pangan lahan basah dimana pengairannya dapat diperoleh secara alamiah maupun teknis.

Kawasan yang sesuai untuk tanaman pangan lahan basah adalah yang mempunyai sistem dan atau potensi pengembangan pengairan yang memiliki kriteria :

1) Ketinggian < 1.000 meter. 2) Kelerengan < 40 %;

3) Kedalaman efektif lapisan tanah atas ± 30 cm.

Untuk menjaga keberlanjutan pasokan air untuk kebutuhan pengairan pertanian maka perlu dilakukan pengaturan sebagai berikut :

1) Pengaturan debit air irigasi sehingga tidak terjadi kelebihan dan kekurangan air.

2) Pemeliharaan sumber air untuk menjaga kelangsungan irigasi. 3) Mengendalikan pemukiman dan budidaya lainnya.

RTRW Kab. Agam 2010-2030 IV - 27 Rencana alokasi pertanian lahan basah di Kabupaten Agam hingga tahun 2030 tersebar di berbagai kecamatan, yaitu :

1. Kecamatan Lubuk Basung 2. Kecamatan IV Nagari 3. Kecamatan Palembayan 4. Kecamatan Tanjung Raya 5. Kecamatan IV Koto

6. Kecamatan Banuhampu 7. Kecamatan Sei Puar

8. Kecamatan Tilatang Kamang 9. Kecamatan Kamang Magek 10. Kecamatan Baso

11. Kecamatan IV Angkat 12. Kecamatan Canduang

4.2.2.2 Rencana Lahan Pertanian Tanaman Pangan Berkelanjutan

Dari hasil analisis terkait kebutuhan lahan pertanian di Kabupaten Agam, dapat dijelaskan bahwa berdasarkan asumsi laju alih fungsi lahan sawah 0,40 % per tahun dan dengan IP 0,80 % /th dan dengan peningkatan produktifitas 0,1 KU/th serta peningkatan luas panen 15,44 Ha/Th dan peningkatan luas tanam 16,99 ha/Th maka pada tahun 2030 dapat diprediksi proyeksi alih fungsi lahan terhadap produksi tahun 2010 – 2030 sebagai berikut :

Tabel 4.8

Proyeksi Perubahan Fungsi Lahan Pertanian terhadap Produksi Sawah Tahun 2010-2030

Tahun Luas Baku Sawah (Ha) Luas Tanam (Ha) Luas Panen (Ha) IP Produktivitas (KU/Ha) Produksi (Ton) 2008 2009 28,682 28,652 51,471 54,005 51,462 52,787 179,42 184,23 47,22 51,03 243,004 269,372 2010 2030 28,537 26,332 58,084 58,229 52,803 52,936 185,03 201,03 51,13 53,13 269,984 281,247 Sumber : Hasil analisa data Dinas Pertanian Pangan dan Hortikultura

RTRW Kab. Agam 2010-2030 IV - 28 Tabel 4.9

Kawasan Lahan Pertanian Tanaman Pangan di Kabupaten Agam

No Kecamatan Luas

(Ha) Keterangan

1 Tanjung Mutiara 1.190

Lahan pertanian tanaman pangan abadi yang di tetapkan di Kabupaten Agam tidak termasuk dalam wilayah perkotaan dan kawasan perbatasan dengan Kota Bukittinggi. Adapun lokasi-lokasi tersebut adalah sebagai berikut : Ibukota Kecamatan yang meliputi : Tiku, Lubuk Basung, Bawan, Maninjau, Koto Gadang, Balingka, Malalak Timur, Sei Buluh, Sariak, Lasi, Biaro, Pakan Kamis, Kamang Hilir, Baso, Palupuh, Matur.

Kawasan Strategis Berbatasan yang meliputi : Kawasan Gadut, Kapau, Biaro Gadang, Ampang Gadang, Pasie, Batu Taba, Sekitar Bukit Batabuah, Kubang Putih, Taluak IV Suku, Ladang Laweh, Padang Luar, sebagian Guguak Tabek Sarojo, sebagian Koto Gadang, Sianok VI Suku, sebagian Koto Panjang, serta sebagian Panta Pauh.

2 Lubuk Basung 4.651 3 Ampek Nagari 1.790 4 Tanjung Raya 2.510 5 Matur 1.430 6 IV Koto 1.149 7 Malalak 968 8 Banuhampu 1.212 9 Sungai Pua 897 10 IV Angke Canduang 1.695 11 Canduang 1.483 12 Baso 1.510 13 Tilatang Kamang 2.036 14 Kamang Mangek 1.805 15 Palembayan 3.280 16 Palupuh 1.046 Total 28,652

Sumber : Hasil Rencana Tahun 2009

4.2.2.3 Pertanian Hortikultura

Peruntukan pertanian lahan kering adalah kawasan yang diperuntukan bagi tanaman pangan lahan kering berupa tanaman palawija, sayur-sayuran dan buah-buahan dengan kriteria kawasan berada pada :

 Ketinggian <1.000 meter  Kelerengan <40 %

 Kedalaman efektif lapisan tanah > 30 cm

Rencana alokasi pertanian hortikultura di Kabupaten Agam hingga tahun 2030 diarahkan di Kecamatan Ampek Angkek, Baso, Canduang, Sungai Pua, Banuhampu, IV Koto dan Matur yang dianggap memiliki

RTRW Kab. Agam 2010-2030 IV - 29 kondisi lahan paling potensial untuk dikembangkan sebagai daerah pengembangan holtikultura..

4.2.2.4 Kawasan Peruntukan Perkebunan

Kawasan perkebunan di Kabupaten Agam dikembangkan berdasarkan fungsi kawasan dan potensi yang ada pada daerah masing-masing memiliki prospek ekonomi cepat tumbuh. Menurut jenis komoditasnya, pengembangan perkebunan meliputi kelapa sawit, karet, kakao, kopi, kelapa dalam, kasiavera dan gambir.

Pengembangan kawasan perkebunan diarahkan dengan pemanfaatan potensi lahan yang memiliki kesesuaian untuk perkebunan, berada pada kawasan budidaya, dan menghindarkan timbulnya konflik peman-faatan lahan dengan kawasan lindung, kawasan hutan produksi tetap dan produksi terbatas, kawasan industri, dan kawasan permukiman.

Tabel 4.10

Rencana Luas Peruntukan Perkebunan di Kabupaten Agam Hingga Tahun 2030 Komoditi Luas (Ha) Perkebunan Rakyat PBSN 1 2 3 4 Karet 973 973 0 Kelapa Dalam 11.363 11.363 0 Kelapa Sawit 31.571 16.738 14.833 Cengkeh 418 418 0 Casiavera 7.585 7.585 0 Kopi 3.394 3.394 0 Pala 1.046 1.046 0 Gambir 348 348 0 Kakao 4.682 3.003 1.629 Vanillie 200 0 0

Sumber : Hasil rencana, 2009

Sebaran lokasi rencana peruntukan kawasan perkebunan yang ada di Kabupaten Agam meliputi :

RTRW Kab. Agam 2010-2030 IV - 30

1. rencana pengembangan kawasan perkebunan karet akan

diprioritaskan pada kecamatan Ampek Nagari dan Kecamatan Palembayan;

2. rencana pengembangan kawasan perkebunan kelapa dalam akan

diprioritaskan pada Kecamatan Tanjung Mutiara, Ampek Nagari serta Lubuk Basung;

3. rencana pengembangan kawasan perkebunan cengkeh kan

diprioritaskan pada Kecamatan Tanjung Raya, Matur serta Malalak;

4. rencana pengembangan kawasan perkebunan casiavera akan

diprioritaskan pada Kecamatan Malalak, Matur serta Tanjung Raya;

5. rencana pengembangan kawasan perkebunan pala akan

diprioritaskan pada Kecamatan Tanjung Raya;

6. Rencana pengembangan kawasan perkebunan gambir akan

diprioritaskan pada Kecamatan Palupuh;

7. Rencana pengembangan kawasan perkebunan kakao tersebar di

seluruh kecamatan di Kabupaten Agam; dan

8. Rencana pengembangan kawasan perkebunan kelapa sawit akan

diprioritaskan pada wialayah Agam Bagian Barat.

4.2.2.5 Peternakan

Peternakan merupakan usaha sampingan bagi sebagian besar masyarakat Kabupaten Agam. Hal ini disebabkan waktu yang dipergunakan untuk usaha ini tidak banyak. Sehingga usaha ini lebih banyak dikerjakan sebagai sampingan dan hasilnya dijadikan sebagai tabungan keluarga. Hanya budidaya ayam ras petelur yang memerlukan waktu lebih banyak karena sifat usahanya lebih intensif. Kawasan peruntukan peternakan dapat dibagi menurut jenis ternak sebagi berikut :

a. pengembangan ternak besar dengan core bisnis sapi potong

menliputi:

1. Kecamatan Tanjung Mutiara, Lubuk Basung dan Ampek Nagari

merupakan kawasan pengembangan Sapi Bali;

2. Kecamatan IV Angkek, Tilatang Kamang dan Baso, merupakan

pengembangan sapi hasil persilangan yaitu Simental, Brahman, PO (Peranakan Ongole), Limousine; dan

RTRW Kab. Agam 2010-2030 IV - 31

3. Kecamatan Tanjung Raya dan Malalak dikembangkan Sapi PO

dan Brahman.

b. pengembangan ternak kecil yatu ternak kambing meliputi

kecamatan Kamang Magek, Ampek Nagari dan Lubuk Basung;

c. pengembangan ternak unggas meliputi,

1. ayam buras di Kecamatan Tilatang Kamang, Baso, Lubuk

Basung dan Tanjung Mutiara;

2. ayam ras petelur di Kecamatan Tilatang Kamang, Baso dan IV

Angkek;

3. ayam ras pedaging di Kecamatan Tilatang Kamang, Baso,

Kamang Magek dan Lubuk Basung; dan

4. itik dikembangkan di Kecamatan Tilatang Kamang dan Kamang

Magek dan Lubuk Basung.

4.2.3 Kawasan Peruntukan Perikanan

Dalam dokumen rtrw_2010_2030 (Halaman 169-174)

Dokumen terkait