• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kawasan Strategis Pariwisata Jurug

Kawasan ini meliputi Taman Satwataru Jurug-Taman Ronggowarsito-Jembatan Bengawan Solo-Sungai Bengawan Solo.

Adapun gambaran umum masing-masing obyek adalah sebagai berikut:

1. Taman Satwataru Jurug

Taman wisata Jurug yang saat ini berada, pada awalnya hanya merupakan sebuah taman kota yang terletak di tepi Bengawan Solo, sedangkan binatang yang ada didalamnya dahulu berada di Kompleks Taman Sriwedari, di tengah Kota Solo. Meskipun waktu itu namanya belum Taman Sriwedari, namun Taman Bonrojo / Kebun Raja yang dibangun oleh Paku Buwono X pada sekitar tahun 1870 an. Pada tahun 1939 Sinuwun Prabu Paku Buwono X wafat dan Kebun Binatang Bonrojo menjadi kurang terawat. Akhirnya pada tahun 1986 Pemkot Solo berinisiatif mengambil alih kebun binatang agar lebih terawat dan memindahkannya ke tempat yabg sekarang ini. Untuk mengelolanya dibentuklah sebuah yayasan yang bernama Yayasan Bina Satwa Taruna dan sejak itu taman wisata ini bernama Taman Satwa Taru Jurug ( TSTJ).

Taman Satwa Taru Jurug sering juga disebut dengan Kebun Binatang Jurug karena memang tempat wisata keluarga ini menawarkan hiburan berupa koleksi aneka ragam binatang langka. Taman Satwa Taru Jurug merupakan salah satu destinasai pariwisata yang terkenal di Surakarta atau Solo. Taman Satwa Taru Jurug banyaj dikunjungi okeh wisatawan yang di dominasi oleh wisatawan domestik. Terletak di jalan utama penghubung Kota Surakarta-Surabaya dan berada tepat di sebelah timur Univesitas Sebelas Maret Surakarta.

Sumber: Hasil Survey Lapangan, 2016

Gambar 3.28 Taman Satwa Taru Jurug Solo

Kebun Binatang Jurug ini telah lama dikembangkan oleh Pemkot Solo sebagai tempat wisata keluarga sehingga fasilitas penunjang yang ada sudah lumayan lengkap. Fasilitas yang ada tentunya berupa koleksi flora dan fauna, masjid, arena bermain anak, kereta mini dll. Selain itu pada waktu tertentu di Taman Satwa Jurug juga diadakan pementasan reog, pertunjukan musik, syawalan dan tak lupa Festival Gethek di Taman Satwa Jurug yang diselenggarakan setahun sekali. Selain itu di dalam Kompleks Taman satwataru Jurug juga terdapat sebuah monumen yang dibangun untuk mengenang seorang maestro keroncong asal Solo yaitu Gesang. konon katanya pada waktu menciptakan lagu

"Bengawan Solo" beliau terinspirsi ketika sedang berada di taman Jurug.

Sumber: Hasil Survey Lapangan, 2016

Gambar 3.29 Taman Gesang

Koleksi binatang di Taman satwa jurug antara lain merak hijau, macan tutul, harimau sumatera, ular, komodo, iguana, kuda, landak, burung dan berbagai macam unggas lainnya, beruang, kera, zebra, unta, buaya, merak, kijang, gajah, siamang, dan fauna lainnya. Gajah tertua yang bernama Kyai Rebo di Jurug telah mati dan kini telah diawetkan dan dipajang di galeri koleksi binatang Taman Jurug persis setelah pintu masuk.

Selain fauna, Taman Jurug juga mengoleksi berbagai tumbuhan seperti pohon cemara, pinus, munggur (trembesi),flamboyan, akasia, dan pohon-pohon besar lainnya. Pohon-pohon yang tinggi dan rindang ini cukup membuat suasana sejuk seperti di hutan habitat asli binatang-binatang itu.

2. Taman Ronggowarsito dan Sungai Bengawan Solo

Taman Ronggowarsito pada dasarnya merupakan taman yang terbentuk sebagai sebuah taman rekreasi yang berupa jalur hijau di tepi sungai yang juga berfungsi sebagai penjaga keseimbangan ekosistem bagi lingkungan alam di sekitarnya. Selain itu taman yang lokasinya dilalui oleh jalur jalan arteri

tersebut juga bagian dari jalur hijau yang menjadi jantung penyuplai udara bersih. Kehadiran pepohonan yang terdapat di dalamnya dapat berfungsi untuk menyimpan suplai air meskipun dalam kapasitas terbatas. Kehadiran taman tepi sungai tersebut dapat menjadi penyeimbang penataan ruang di perkotaan, sehingga sebuah kota tidak hanya memiliki kawasan bisnis, pemukiman atau perkotaan, tetapi dilengkapi kawasan hijau berupa taman sebagai ruang terbuka publik. Taman tersebut juga dapat dijadikan sebagai tempat warga kota melakukan aktivitas ringan untuk sejenak lepas dari kehidupan kota yang berat, yang secara

khusus disediakan bagi warga untuk bersantai menikmati sore atau

pagi hari, serta rekreasi ringan dan melewatkan waktu untuk berinteraksi dengan komunitas lainnya.

Taman Ronggowarsito memiliki potensi-potensi yang

menarik untuk dikembangkan sebagai ruang terbuka publik. Lokasi

taman yang berdekatan dengan fungsi-fungsi utama dalam sistem pusat kota seperti fungsi pendidikan, pariwisata (keberadaan Taman Jurug), perdagangan dan jasa, industri serta fungsi penunjang lainnya dapat menimbulkan daya tarik yang besar apalagi adanya kemudahan akses untuk menuju taman karena berada di jalur jalan arteri. Taman Ronggowarsito memiliki relevansi dengan karakter Sungai Bengawan Solo sebagai landmark Kota Surakarta yang memberikan pemandangan terbuka kawasan tepian air. Taman Ronggowarsito juga menjadi tempat persinggahan dari event-event budaya Kota Surakarta dan menjadi sarana bagi masyarakat Surakarta untuk berkumpul bersama menyaksikan event-event seperti Pekan Syawalan atau Larung Ageng yang biasanya dilakukan dengan menyusuri Sungai Bengawan Solo.

Taman yang terletak pada tepian sungai bengawan solo ini merupakan taman paling favorit bagi kawula muda untuk sekedar nongkrong, duduk-duduk dan menikmati suasana teduh, diiringi semilirnya embusan angin dengan suguhan es kelapa muda,

dimana pedagang kaki lima di sekitar taman sengaja menyediakan tikar.

Taman Ronggowarsito tidak hanya menjadi tempat favorit muda-mudi, Taman Ronggowarsito juga menjadi tempat favorit keluarga untuk melepas lelah, kejenuhan sembari menikmati pemandangan sungai bengawan solo. taman ronggowarsito cukup berpotensi sebagai wahana wisata, namum kondisinya tidak terawat.

Sumber: Hasil Survey Lapangan, 2016

Gambar 3.30 Taman Ronggowarsito dan sungai bengawan solo

Sungai bengawan solo sendiri merupakan sungai yang memiliki sejarah yang tinggi berkaitan dengan terbentuknya kota solo. Nilai-nilai sejarah dan budaya yang tinggi telah menjadikan sungai Bengawan Solo sebagai landmarkkota Surakarta. Identitas yangditimbulkan tersebut merupakan suatu meaningful bagi Sungai Bengawan Solo yang dapat membedakannya dengan sungai yang lain.

Dokumen terkait