F. Rencana Kawasan Strategis
5) Kawasan Strategis dari Sudut Kepentingan Fungsi dan Daya Dukung Lingkungan
Rencana kawasan strategis yang berada dalam lingkup Pemerintah Daerah Provinsi sebagai KSP, yakni WS Bengawan Solo dan WS Brantas.
3.1.2.10. Arahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Mojokerto
Sesuai Undang-Undang No. 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang Pasal 11 ayat (2), pemerintah daerah kota mempunyai wewenang dalam pelaksanaan penataan ruang wilayah kota yang meliputi perencanaan tata ruang wilayah kota, pemanfaatan ruang wilayah kota dan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah kota. Perencanaan tata ruang wilayah kota meliputi proses dan prosedur penyusunan serta penetapan rencana tata ruang wilayah (RTRW) kota. Penyusunan RTRW kota dilakukan dengan berasaskan pada
Pemerintah Kota Mojokerto
kelestarian, keberlanjutan serta keterkaitan antarwilayah baik di dalam kota itu sendiri maupun dengan kota sekitarnya.
Adapun arahan dalam RTRW Kabupaten/Kota yang perlu diperhatikan dalam penyusunan RPIJM Kabupaten/Kota adalah sebagai berikut :
a. Penetapan Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (KSK) yang didasari sudut kepentingan :
Pertahanan keamanan
Ekonomi
Lingkungan hidup
Sosial budaya
Pendayagunaan sumberdaya alam atau teknologi tinggi
b. Arahan pengembangan pola ruang dan struktur ruang yang mencakup :
Arahan pengembangan pola ruang :
Arahan pengembangan kawasan lindung dan budidaya
Arahan pengembangan pola ruang terkait bidang Cipta Karya seperti pengembangan RTH.
Arahan pengembangan struktur ruang terkait keciptakaryaan seperti pengembangan prasarana sarana air minum, air limbah, persampahan, drainase, RTH, Rusunawa, maupun Agropolitan.
c. Ketentuan zonasi bagi pembangunan prasarana sarana bidang Cipta Karya yang harus diperhatikan mencakup ketentuan umum peraturan zonasi untuk kawasan lindung, kawasan budidaya, sistem perkotaan, dan jaringan prasarana.
d. Indikasi program sebagai operasionalisasi rencana pola ruang dan struktur ruang khususnya untuk bidang Cipta Karya.
Pemerintah Kota Mojokerto telah menyusun Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Mojokerto pada Tahun Anggaran 2007 dengan berpedoman pada Undang-Undang No. 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang, sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 26 ayat 5 bahwa rencana tata ruang wilayah kabupaten atau kota ditinjau kembali 1 kali dalam 5 tahun, namun dengan diberlakukannya Peraturan Menteri Nomor 17/PRT/M/2009 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota maka Pemerintah Kota Mojokerto segera meresponnya dengan Merekonstruksi/merevisi Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Mojokerto yang telah disusun pada tahun anggaran 2007 dengan menyesuaikan terhadap Peraturan Menteri tersebut. Rencana tata ruang wilayah (RTRW) Kota Mojokerto tersusun pada tahun 2012 dengan masa berlaku sampai dengan tahun 2032, serta sudah diperdakan melalui peraturan daerah (perda) Kota
Pemerintah Kota Mojokerto
Mojokerto nomor 4 tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Mojokerto 2012 - 2032.
Tujuan penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Mojokerto adalah : a. Penyesuaian RTRW yang telah ada dengan adanya peraturan dan rujukan baru, kebijaksanaan baru, perubahan-perubahan dinamis akibat kebijaksanaan maupun pertumbuhan ekonomi, paradigma baru yang disesuaikan dengan analisa kaidah- kaidah tata ruang dan dinamika perubahan yang terjadi dilapangan, sehingga produk perencanaan yang ada tetap relevan digunakan sebagai pedoman pemanfaatan dan pelaksanaan pembangunan ;
b. Memberikan masukan secara optimal adanya perubahan-perubahan pemanfaatan ruang terhadap daerah, sehingga perencanaan ini dapat berdaya dan berhasil guna sebagai wadah keterpaduan bagi kepentingan dan aspirasi pemerintah, swasta maupun masyarakat ;
c. Terselenggaranya pemanfaatan ruang berwawasan lingkungan yang berlandaskan Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional ;
d. Terselenggaranya pengaturan ruang kawasan lindung dan budidaya ; e. Tercapainya pemanfaatan ruang yang berkualitas ;
f. Mewujudkan tata lingkungan yang serasi antara sumberdaya alam, sumberdaya buatan dan sumberdaya manusia untuk menjamin ruang wilayah yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan ;
g. Mewujudkan perlindungan fungsi ruang dan pencegahan dampak negatif terhadap lingkungan akibat pemanfaatan ruang ;
h. Mengakomodasi dan mensinergikan kebijakan pembangunan dari pemerintah stakeholders dan aspirasi masyarakat dalam dimensi ruang ;
i. Mengemban kebijakan pengembangan dan mendorong pertumbuhan wilayah berdasarkan potensi pembangunan.
Sedangkan sasaran yang akan dicapai dalam penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Mojokerto adalah :
a. Merangkum kebijakan-kebijakan yang terkait dengan Kota Mojokerto, terdiri dari kebijakan Nasional, Propinsi dan kebijakan Kota Mojokerto sendiri ;
b. Mengidentifikasi kondisi yang ada di Kota Mojokerto, baik dari segi fisik dasar, sosial, ekonomi dan budaya ;
c. Merekontruksi RTRW yang telah ada, sehingga sesuai dengan Peraturan Menteri PU No. 17 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyusunan RTRW Kota ;
Pemerintah Kota Mojokerto
d. Menganalisa pengembangan wilayah Kota Mojokerto yang meliputi analisa kebijakan, analisa sosial, analisa kebutuhan fasilitas dan pengelompokannya, analisa struktur ruang yang terdiri dari analisa pemusatan wilayah dan analisa infrastruktur, analisa pola ruang, analisa penetapan kawasan strategis dan analisa kesesuaian program (antara RPJP dengan RTRW).
Dalam penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya, beberapa yang perlu diperhatikan dari RTRW Kota Mojokerto adalah sebagai berikut :
a. Penetapan Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (KSK) yang didasari sudut kepentingan :
Pertahanan keamanan
Ekonomi
Lingkungan hidup
Sosial budaya
Pendayagunaan sumberdaya alam atau teknologi tinggi
b. Arahan pengembangan pola ruang dan struktur ruang yang mencakup :
Arahan pengembangan pola ruang :
- Arahan pengembangan kawasan lindung dan budidaya
- Arahan pengembangan pola ruang terkait bidang Cipta Karya seperti pengembangan RTH.
Arahan pengembangan struktur ruang terkait keciptakaryaan seperti pengembangan prasarana sarana air minum, air limbah, persampahan, drainase, RTH, Rusunawa, maupun Agropolitan.
c. Ketentuan zonasi bagi pembangunan prasarana sarana bidang Cipta Karya yang harus diperhatikan mencakup ketentuan umum peraturan zonasi untuk kawasan lindung, kawasan budidaya, sistem perkotaan, dan jaringan prasarana.
d. Indikasi program sebagai operasionalisasi rencana pola ruang dan struktur khususnya untuk bidang Cipta Karya.
Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (KSK) diperlukan sebagai dasar pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya. Pada pembangunan infrastruktur skala kawasan, pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya diarahkan pada lokasi KSK, dan diharapkan keterpaduan pembangunan dapat terwujud.
Pemerintah Kota Mojokerto
Tabel 3.8. Arahan RTRW Kota Mojokerto untuk Bidang Cipta Karya
Arahan Pola Ruang Arahan Struktur Ruang