• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN 4,000,000 100,000

3. Kawasan Sungai Anda

Kondisi perkembangan penataan bangunan lingkungan pada kawasan Sungai Andai, yaitu:

a. Museum Wasaka dilengkapi dengan dermaga dan RTH yang lokasinya masih satu

area dengan Museum Wasaka dekat dengan Jembatan Benua Anyar.

b. Kawasan bantaran Sungai Andai yang masih terdapat permukiman ilegal, seperti

yang terdapat pada Gambar 7.2.

c. Belum adanya jalur hijau pada kawasan Sungai Andai.

d. Masih banyaknya lahan yang bisa digunakan sebagai Ruang Terbuka Hijau, yaitu

di sekitar Jembatan Sungai Andai.

e. Kondisi bangunan pasar Sungai Andai yang perlu dibenahi dan di renovasi.

Gambar 7.2: Perkembangan Kondisi Sarana dan Prasarana Museum Wasaka PERMASALAHAN DAN TANTANGAN

Permasalahan dan tantangan penataan bangunan dan lingkungan di kawasan prioritas adalah sebagai berikut :

1. Kawasan Pelambuan dan Rawasari

Permasalahan penataan bangunan lingkungan di kawasan Pelambuan Rawasari adalah :

a. Pengembangan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di kawasan Pelambuan Rawasari

masih dirasakan sangat minim. Hal tersebut terjadi karena masalah RTH masih dianggap sebagai kewajiban pemerintah dan belum menjadi gerakan kesadaran seluruh warga kota khususnya kawasan Pelambuan Rawasari;

b. Desain dan jenis tanaman dipilih dengan mempertimbangkan daya adaptasi

tanaman dengan kondidi iklim mikro setempat, serta yang paling penting adanya muatan lokasi dalam perencanaan vegetasi kota yakni penggunaan pohon-pohon dan tanaman-tanaman khas Kota Banjarmasin Kalsel secara umum, tanaman lokal yang direkomendasikan untuk dikelola secara swadaya masyarakat pada halaman, pekarangan rumah, landscaping kantor pemerintah/swasta, bangunan umum, dan sebagainya, ialah tanaman berupa pohon buah seperti: Pohon Kuini, Pohon Kasturi, Pohon Mentega, sedangkan tanaman yang direncanakan pada sepanjang koridor utama Jl. Sutoyo S. Jafri Zam-Zam yaitu Palem Raja, Mahoni, Bougenvile dan Ketapang, yang berfungsi sebagai pengarah, peneduh dan tanaman hias.

c. Lahan eks stockpile di kawasan Pelambuan yang perlu direklamasi sebagai ruang

terbuka hijau, sehingga tidak mengakibatkan kerusakan alam.

d. Proses revitalisasi kawasan Soetoyo S. meliputi perbaikan aspek fisik dan aspek

ekonomi dari bangunan maupun ruang kota. Revitalisasi fisik merupakan strategi jangka pendek yang dimaksudkan untuk mendorong terjadinya peningkatan kegiatan ekonomi jangka panjang. Revitalisasi fisik diyakini dapat meningkatkan kondisi fisik (termasuk juga ruang-ruang publik) kota, namun tidak untuk jangka

(economic revitalization) yang merujuk kepada aspek sosial-budaya serta aspek lingkungan (environmental objectives). Hal tersebut mutlak diperlukan karena melalui pemanfaatan yang produktif, diharapkan akan terbentuklah sebuah mekanisme perawatan dan kontrol yang langgeng terhadap keberadaan fasilitas dan infrastruktur kota.

Hambatan dan tantangan penataan bangunan lingkungan di kawasan Pelambuan Rawasari adalah :

a. Issue yang berkaitan dengan ruang terbuka publik atau ruang terbuka hijau secara

umum terkait dengan beberapa tantangan tipikal perkotaan, seperti menurunnya kualitas lingkungan hidup di kawasan kota dan di lingkungan permukiman warga, bencana banjir/longsor dan perubahan perilaku sosial masyarakat yang cenderung kontra-produktif dan destruktif seperti kriminalitas dan vandalisme;

b. Pengaruh pendidikan, latar belakang budaya, dan kesadaran akan pemahaman

akan kearifan lokal yang dapat dijadikan aset pemerintah setempat menjadikan sebuah hambatan dalam merevitalisasi kawasan;

c. Lahan eks stockpile di kawasan Pelambuan memerlukan dana yang begitu besar

untuk menjadikan kawasan ini menjadi kawasan RTH dan pihak investor sendiri kurang tertarik pada kawasan ini. Hal ini memberikan tantangan tersendiri kepada Pemerintak Kota untuk mewujudkannya.

2. Kawasan Basirih

Permasalahan penataan bangunan lingkungan di kawasan Basirih adalah:

a. Pengembangan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kawasan Basirih masih dirasakan

sangat minim. Hal tersebut terjadi karena masalah RTH masih dianggap sebagai kewajiban pemerintah dan belum menjadi gerakan kesadaran seluruh warga kota khususnya kawasan Basirih;

b. Pasar tradisional Teluk Tiram yang perlu pembenahan dan penataan kembali

dengan membangun pasar yang berwawasan lingkungan yang nyaman dan tenang, sehingga tidak adanya lagi bau tidak sedap kaki kotor karena jalanan yang becek dan sampah bekas barang dagangan disana-sini.

Hambatan dan tantangan penataan bangunan lingkungan di kawasan Basirih adalah:

a. Issue yang berkaitan dengan ruang terbuka publik atau ruang terbuka hijau

secara umum terkait dengan beberapa tantangan tipikal perkotaan, seperti menurunnya kualitas lingkungan hidup di kawasan kota dan di lingkungan permukiman warga, bencana banjir/longsor dan perubahan perilaku sosial masyarakat yang cenderung kontra-produktif dan destruktif seperti kriminalitas dan vandalisme;

b. Pengembangan dan pengendalian RTH publik dengan pendekatan penerapan

insentif-disinsentif, seperti dalam pengendalian ketentuan KDB dan RTH;

c. Sangat sering rencana pemerintah kota merenovasi pasar tradisional ditolak oleh

masyarakat. Hal ini karena masyarakat masih percaya renovasi menyebabkan pedagang yang akan kehilangan lapak (tempat berdagang)nya, retribus akan jadi mahal, harga sewa kios yang tidak terjangkau. Semuanya ujung-ujungnya menyebabkan pedagang lama kehilangan kases untuk berdagang dan diganti oleh pedagang-pedagang baru yang lebih mampu.

3. Kawasan Sungai Andai

Permasalahan penataan bangunan lingkungan di kawasan Sungai Andai adalah:

a. Pola permukiman umumnya menyebar linier sepanjang sungai dan jalan

penghubung dan lokal, dengan intensitas bangunan yang relatif tinggi (padat). Kondisi ini membuat perlunya penataan bantaran Sungai Andai agar tidak lagi menyalahi aturan dan kondisi yang ada diharapkan tidak menjadi kumuh lagi.

b. Sarana dan prasarana revitalisasi kawasan Museum Wasaka perlu ditingkatkan,

sehingga akan terwujudnya perencaaan yang telah dirancang.

c. Sampai saat ini pemanfaatan ruang masih belum sesuai dengan harapan yakni

terwujudnya ruang yang nyaman, produktif dan berkelanjutan. Menurunnya kualitas permukiman di perkotaan bisa dilihat dari kemacetan yang semakin parah, berkembangnya kawasan kumuh yang rentan dengan bencana banjir/longsor serta semakin hilangnya ruang terbuka (Openspace) untuk artikulasi dan kesehatan masyarakat. Sebagai wahana interaksi sosial, ruang terbuka diharapkan

dapat mempertautkan seluruh anggota masyarakat tanpa membedakan latar belakang sosial, ekonomi, dan budaya. Aktivitas di ruang publik dapat bercerita secara gamblang seberapa pesat dinamika kehidupan sosial suatu masyarakat. Kawasan Sungai Andai merupakan kawasan KASIBA/LISIBA yang memerlukan ruang terbuka. RuangTerbukaitu sendiri bisa berbentuk jalan, trotoar, Ruang Terbuka Hijau (RTH) seperti taman kota, hutan dan sebagainya. Ruang Terbuka Hijau (RTH) diperlukan untuk kesehatan, arena bermain, olah raga dan komunikasi publik. Pembinaan ruang terbuka hijau harus mengikuti struktur nasional atau daerah dengan standar-standar yang ada. Hambatan dan tantangan penataan bangunan lingkungan di kawasan Sungai Andai adalah:

a. Masih terbatasnya ruang terbuka hijau (RTH) atau hutan kota di wilayah perkotaan

akibat pemanfaatan lahan yang terlalu mengedepankan keuntungan ekonomi;

b. Kecenderungan terjadinya penurunan kualitas ruang terbuka public di kawasan

permukiman, terutama ruang terbuka hijau (RTH) pada 30 tahun terakhir sangat signifikan. RTH yang ada sebagian bersar telah dikonversi menjadi infrastruktur perkotaan seperti jaringan jalan, gedung-gedung perkantoran, pusat perbelanjaan, dan kawasan permukiman baru. Dalam upaya mewujudkan ruang yang nyaman, produktif dan berkelanjutan, maka sudah saatnya kita memberikan perhatian yang cukup terhadap keberadaan ruang terbuka public, khususnya RTH. Beberapa solusi yang dapat dilakukan antara lain membuat peraturan tentang standar penataan ruang berkaitan dengan penyediaan ruang terbuka hijau, serta upaya-upaya dalam skala kecil yang dapat dilakukan oleh masyarakat secara mandiri seperti menanam pohon atau tanaman perdu, selain udara menjadi lebih sejuk, polusi udara juga bisa dikurangi. Untuk menutupi kekurangan tempat menyimpan cadangan air tanah, setiap keluarga bisa melengkapi rumahnya, yang masih memiliki sedikit halaman, dengan sumur resapan.

c. Issue yang berkaitan dengan ruang terbuka publik atau ruang terbuka hijau secara

umum terkait dengan beberapa tantangan tipikal perkotaan, seperti menurunnya kualitas lingkungan hidup di kawasan kota dan di lingkungan permukiman warga,

bencana banjir/longsor dan perubahan perilaku sosial masyarakat yang cenderung kontra-produktif dan destruktif seperti kriminalitas dan vandalisme;

d. Pengaruh pendidikan, latar belakang budaya, dan kesadaran akan pemahaman

akan kearifan lokal yang dapat dijadikan aset pemerintah setempat menjadikan sebuah hambatan dalam merevitalisasi kawasan;

7.2.3 Usulan Kebutuhan Program

PROVINSI : KALIMANTAN SELATAN

KOTA : BANJARMASIN

Dokumen terkait