• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

E. Keabsahan Data Penelitian

Dalam teknik keabsahan data penelitian dibagi menjadi empat kriteria, yaitu kepercayaan (credibility), keteralihan (transferability), kebergantungan

(dependability), dan kepastian (confirmability). Kriteria teknik keabsahan data yang digunakan oleh peneliti adalah kepercayaan (credibility).

Pemeriksaan ini dapat dilakukan dengan beberapa teknik, antara lain perpanjangan keikutsertaan, ketekunan pengamatan, triangulasi, pengecekan, kecukupan referensial, kajian kasus negatif, dan pengecekan anggota. Dalam hal ini kriteria kepercayaan (credibility) diperiksa dengan melakukan triangulasi, yaitu cek silang data dan interpretasi melalui penggunaan beberapa sumber data atau teknik pengumpulan.

48

Prof. DR. Lexy J. Moleong, M.A, Metodologi penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009) h. 186

Model triangulasi yang dilakukan adalah triangulasi data yaitu menggunakan berbagai sumber data seperti dokumen, arsip, hasil wawancara, hasil observasi atau juga dengan mewawancarai lebih dari satu subjek yang dianggap memiliki sudut pandang yang berbeda. Melalui teknik ini, data yang telah diperoleh diperiksa dengan menggunakan hal lain yang berada di luar data tersebut untuk menjadi pembanding. Teknik ini dilakukan dengan mengecek data yang diperoleh dari informan penelitian melalui kroscek dengan data lain yang berasal dari tulisan atau artikel yang telah dipublikasikan di media.

BAB IV

GAMBARAN UMUM DAN ANALISIS HASIL TEMUAN

A. Gambaran Umum Lembaga Sosial

Lembaga sosial merupakan terjemahan dari istilah bahasa Inggris

social institution yang merujuk pada dua pengertian, yakni sistem nilai dan norma-norma sosial serta bentuk atau organ sosial. Dalam bahasa Indonesia, para ahli belum sepakat untuk menerjemahkan social institution ini ke dalam suatu istilah yang baku. Pada umumnya mereka menerjemahkannya berdasarkan aspek mana yang lebih diutamakan. Umumnya, social institution

diartikan sebagai lembaga kemasyarakatan. Kata lembaga dianggap tepat karena menunjuk pada suatu bentuk dan juga mengandung pengertian abstrak tentang adanya kaidah-kaidah, sekaligus juga mengandung pengertian yang abstrak tentang adanya norma-norma dan peraturan tertentu yang menjadi ciri lembaga.49

Menurut Paul Horton dan Chester L. Hunt lembaga sosial adalah sistem norma-norma sosial dan hubungan-hubungan yang menyatukan nilai-nilai dan prosedur-prosedur tertentu dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar masyarakat. Sedangkan menurut Robert Maclver dan C. H. Page lembaga sosial adalah prosedur atau tata cara yang telah diciptakan untuk mengatur hubungan antarmanusia yang tergabung dalam suatu kelompok masyarakat.50

49

http://www.pengertianahli.com/2013/10/pengertian-lembaga-sosial-menurut-ahli.html (Diakses pada Tanggal 9 November 2014).

50

http://www.pengertianahli.com/2013/10/pengertian-lembaga-sosial-menurut-ahli.html (Diakses pada Tanggal 9 November 2014).

B. Gambaran Umum Mizan Amanah 1. Sejarah Singkat Mizan Amanah

Mizan Amanah merupakan lembaga pengelola amanah umat yang berfungsi menyambungkan antara kaum agnia dengan kaum dhu’afa dengan mekanisme prinsip accountable dan credible. Didirikan pada tanggal 19 Juli 1995, oleh mahasiswa yang peduli dan orang-orang yang mau membaktikan dirinya dibidang kemanusiaan.51

Dalam perkembangannya pendiri Mizan Amanah adalah mahasiswa dan masyarakat yang dulu berada di pojok di Cimahi Bandung. Jadi tidak ada istilah satu tokoh pendiri dalam sejarah lembaga Mizan Amanah, karena berdirinya lembaga berasal dari swadaya masyarakat dan mahasiswa. Masyarakat dan mahasiswa yang membaktikan diri untuk mengelola amanah umat terus berusaha untuk mewujudkan tujuan dan cita-cita yang diharapkan, dengan kerjasama dan kerja keras yang tinggi menjadikan lembaga sosial Mizan Amanah terus berkembang yang dapat dilihat dari bertambahnya jumlah anak yatim dhu’afa yang telah tersantuni serta berdirinya lembaga Mizan Amanah di berbagai daerah di Indonesia. Sejak saat itu tahun demi tahun, Mizan Amanah terus berkembang sebagai lembaga atau organisasi pengelola amanah umat yang bertujuan untuk membina dan mengelola anak yatim piatu dan kaum dhu’afa yang ada di Indonesia, hingga sampai periode Mei tahun 2012 telah tersantuni lebih dari 11.864 anak yatim & dhuafa.

51

Selain perkembangan Mizan Amanah dalam banyaknya menyantuni anak yatim dan tersebarnya lembaga Mizan Amanah di Indonesia, perkembangan selanjutnya ditandai ketika Mizan Amanah mulai membuka asrama Bintaro pada tahun 2008. Berawal dari membuka asrama, kemudian Mizan Amanah mulai merapikan manajemen profesional termasuk mulai berdirinya divisi public relations. Mizan Amanah yang pada awal berdirinya hanya merupakan sebuah panti biasa yang didirikan oleh masyarakat dan mahasiswa, dalam pengelolaannya hanya dikelola oleh susunan struktur organisasi biasa seperti adanya ketua, sekretaris, bendahara, dan bagian marketing, jadi belum ada divisi khusus atau profesional seperti sekarang ini dan pada awal berdiri belum adanya divisi public relations yang membantu manajemen.

Secara struktural, lingkup kegiatan Mizan Amanah terbagi dua manajemen yaitu yayasan dan kepantian. Yayasan berfungsi untuk mengelola amanah titipan donatur dan membina sumber daya insani yang dinamis, agamis, credible, accountable dan profesional. Sedangkan Panti berfungsi khusus mendidik dan mengelola anak-anak yatim piatu dan dhu’afa supaya menjadi muslim haqiqi siap mandiri di masyarakat nantinya. Dalam perjalanan kelembagaannya, Mizan Amanah selain membina mengelola anak yatim piatu dan dhu'afa juga telah banyak melakukan kegiatan kemanusiaan baik dalam bentuk kegiatan rutin seperti bakti sosial, pengayoman asuransi kesejahteraan sosial kemudian bantuan

korban bencana alam, beasiswa prestatif serta bentuk pengabdian masyarakat lainnya.52

Seiring dengan berkembang dan tumbuhnya lembaga Mizan Amanah dalam masyarakat, Mizan Amanah terus berupaya dan telah berhasil melepaskan manusia-manusia tangguh dan berkualitas ke dalam masyarakat. Dalam perjalanan untuk mencapai tujuan dan cita-cita yang diharapkan bersama, Mizan Amanah terus menerus berusaha seoptimal mungkin demi pengabdian dan pelayanan masyarakat. Dari hasil kerja keras dan kebersamaan, pada tahun 2008 Mizan Amanah mendapat penghargaan berturut-turut dari Walikota Cimahi, Gubernur Jawa Barat dan puncaknya penghargaan organisasi terbaik tingkat nasional dari Menteri Sosial RI yang disaksikan oleh Presiden SBY. Selain itu selama empat tahun berturut-turut Mizan Amanah telah lulus audit akuntan publik dengan predikat terbaik wajar tanpa pengecualian.

Selanjutnya prestasi terakhir pada tahun 2011 Mizan Amanah mendapatkan penghargaan terbesar yaitu IMZ Awards, IMZ Awards penghargaan dari IMZ yaitu semacam organisasi forum zakat yang di dalamnya terdapat dompet dhuafa, rumah zakat yang masuk ke dalam forum IMZ dan Mizan Amanah yang terpilih mendapatkan penghargaan untuk pertumbuhan zakat terbaik. Yang dinilai bukan dari banyaknya donatur, akan tetapi dari pertumbuhan atau progress dari tahun ke tahun paling tinggi yang diadakan satu tahun sekali.

52

2. Struktur Lembaga Mizan Amanah

Direktur (Director) : Jemu Riyanto

Sekretaris (Secretary) : Unang Hendrayana

Manajer Pendidikan (Education Manager) : Gunardi Manajer Pemberdayaan (Empowerment Manager) : Dede Sutisna Manajer Fundraising (Fundraising Manager) : Dodi Mulyana Manajer Keuangan (Finance Manager) : Deni Wastiadi Manajer Wakaf (Waqf Manager) : Nucholis Syaidi Manajer SDM dan Umum (Human Resources : Budi Suhendar

and General Affairs Manager)

Kepala Cabang Jakarta (Jakarta’s Branch Head) : Nurdin Latif Kepala Cabang Bandung (Bandung’s Branch Head): Asep Somantri

Public Relations : Adil Permata Sidik

: Subekti Eko

C. Strategi Public Relations Mizan Amanah dalam Meningkatkan Minat Para Donatur

Strategi menjadi bagian terpadu dari suatu rencana dan rencana merupakan produk dari suatu perencanaan. Perencanaan yang cermat dan matang merupakan strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan suatu organisasi atau program kegiatan. Kegiatan yang dilakukan tidak akan tercapai dengan baik tanpa adanya strategi dan perencanaan yang digunakan. Strategi apa dan bagaimana yang digunakan untuk mencapai tujuan atau sasaran yang diinginkan. Menurut Stephen Robbins (1990) mendefinisikan strategi sebagai

penentuan tujuan jangka panjang perusahaan dan memutuskan arah tindakan serta mendapatkan sumber-sumber yang diperlukan untuk mencapai tujuan.53 1. Pelaksanaan Strategi

Sebagai pengelola amanah umat, Mizan Amanah tidak dapat terpisahkan dari peran para donatur dalam mewujudkan tujuan yang diharapkan. Oleh karena itu, upaya dalam pengingkatan minat para donatur terus dilakukan oleh lembaga terutama dalam menjaga kepercayaan terhadap Mizan Amanah sebagai pengelola amanah umat. Berbagai upaya dilakukan oleh lembaga termasuk melakukan strategi dengan menggunakan CRM (Customer Relations Management) yaitu perawatan donatur berupa telepon, sms atau pun silaturahmi dan sebagainya. Karena Mizan Amanah menyadari besarnya peran para donatur dalam lembaga, maka pentingnya menjalin hubungan yang baik.

Strategi untuk mencapai target dengan menggunakan CRM

(Customer Relations Management) yaitu untuk perawatan donatur dan juga mempengaruhi kestabilan, strategi tersebut upaya yang bertujuan untuk menjaga hubungan yang baik dengan para donatur. Strategi selanjutnya yaitu dengan publikasi yang dilaksanakan oleh lembaga Mizan Amanah, baik publikasi secara online mau pun publikasi secara offline. Publikasi online melalui website, twitter, facebook, dan media sosial lainnya, sedangkan publikasi secara offline melalui spanduk-spanduk, brosur, baliho dan lainnya. Publikasi juga dilakukan bekerjasama dengan

53

Morissan, Pengantar Public Relations Strategi Menjadi Humas Professional, (Jakarta: Ramdina Prakasa, 2006), hlm. 134.

lembaga-lembaga perusahaan yang menjalin hubungan sosial dengan Mizan Amanah seperti campaign.com dan lainnya.

Menurut Peneliti bahwa terdapat upaya yang dilakukan lembaga Mizan Amanah dengan CRM dan publikasi, akan tetapi belum dapat menjadi strategi atau perencanaan dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Karena dalam mencapai tujuan tidak hanya dengan adanya CRM dan publikasi, public relations harus dapat mengambil bagian penting dalam sebuah lembaga yang bekerjasama dengan manajemen dalam pelaksanaanya. Dalam melaksanakan CRM atau publikasi yang hanya berupa program lembaga dan setiap lembaga mempunyai program melaksanakan promosi seperti yang dilaksanakan oleh Mizan Amanah untuk memberikan informasi kepada masyarakat terutama para donatur, oleh karena itu public relations dalam lembaga Mizan Amanah belum memiliki strategi tepat dalam melaksanakan tujuan.

Tujuan yang diharapkan oleh lembaga Mizan Amanah dengan melaksanakan strategi, strategi yang dilaksanakan tersebut harus memiliki perencanaan. Dalam perencanaan strategi public relations tidak hanya dalam CRM dan publikasi baik secara online mau pun offline, akan tetapi

public relations profesional mampu melaksanakan peran dan fungsi lainnya dalam lembaga. Public relations yang bekerjasama dengan manajemen dapat melaksanakan strategi untuk mencapai tujuan yang diharapkan oleh lembaga, dengan adanya strategi yang matang yang dapat dilaksanakan. Pelaksanaan strategi public relations yang tepat yaitu yang berperan dalam pencapaian tujuan lembaga, dengan adanya public

relations yang membantu manajemen untuk mencapai keberhasilan lembaga dan tercapai tujuan-tujuan. Public relations tidak hanya beperan dalam pelaksanaan atau implementasi strategi saja, akan tetapi public relations dapat menyusun perumusan strategi dengan menyusun perencanaan apa saja yang akan dilaksanakan, kemudian public relations

berperan dalam pelaksanaan evaluasi strategi untuk meninjau tujuan apa saja yang telah dicapai.

Dalam pelaksanaan strategi di lembaga Mizan Amanah terutama dalam meningkatkan minat para donatur, karena lembaga Mizan Amanah sebagai pengelola amanah umat tidak akan terpisahkan dari peran para donatur yang merupakan bagian penting dalam tercapainya tujuan bersama. Dengan adanya donatur diharapkan dapat terlaksananya dengan baik pembinaan dan pengelolaan yatim dan dhu’afa di lembaga Mizan Amanah, oleh karena itu berbagai upaya dilakukan dalam meningkatkan minat para donatur dan menjaga hubungan yang baik dengan para donatur. Selain yang dilakukan dengan CRM (Customer Relations Management), juga dilakukan dengan publikasi baik online mau pun offline. Strategi yang menggunakan publikasi dengan tujuan untuk mencapai sasarannya yaitu para donatur, dengan adanya publikasi sehingga masyarakat khususnya para donatur dapat mengetahui informasi dan kegiatan mengenai lembaga, serta tertarik untuk bekerjasama dengan Mizan Amanah. Maka strategi dalam lembaga Mizan Amanah tidak dapat terpisahkan pula dari sasaran utama yaitu para donatur, baik donatur baru

mau pun donatur yang secara terus menerus mempercayai kepada lembaga untuk mengelola amanah umat.

Dalam lembaga Mizan Amanah tahapan-tahapan strategi terutama dalam perumusan strategi belum dapat tercapai dengan baik, belum adanya strategi yang terpusat pada tujuan bersama yaitu keberhasilan lembaga. Pentingnya tahapan-tahapan yang dijalankan agar tujuan dapat tercapai dengan baik dan mencapai sasaran, merumuskan strategi apa saja yang akan dilaksanakan dalam Mizan Amanah yaitu dengan tujuan dan sasaran utama untuk para donatur. Selain untuk mengetahui startegi apa saja yang akan dilaksanakan, dalam perumusan juga perlu mengetahui bagaimana mencapai tujuan dan sasaran yang diharapkan. Dengan mengetahui strategi untuk mencapai tujuan, akan mempermudah sebuah lembaga untuk melaksanakan mencapai strategi dalam mencapai tujuan yang dicita-citakan. Pentingnya mengetahui strategi karena apabila tidak mengetahui strategi apa yang akan dilaksanakan maka tujuan tidak akan tercapai dengan baik dan sesuai dengan yang diharapakan. Strategi merupakan kunci dari tercapainya tujuan, dengan strategi atau perencanaan organisasi akan mengetahui langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan. Oleh karena itu, sebuah lembaga harus memilih dan menetapkan strategi untuk dilaksanakan.

Selain mengetahui langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan dengan adanya strategi, sebuah lembaga akan mengetahui bagaimana atau tindakan apa saja yang dilakukan dalam menghadapi tantangan dan hambatan yang dihadapi. Maka, pentingnya pelaksanaan strategi untuk

mengatasi tantangan dan hambatan yang dihadapi oleh lembaga agar strategi yang telah dirumuskan dapat berjalan dengan baik. Perlunya menjalin kekuatan dalam lembaga, karena dengan terjalinnya hubungan diharapkan dapat tercapainya tujuan yang ingin dicapai dalam sebuah lembaga dengan menggunakan strategi.

Perumusan strategi yang dilaksanakan dalam Mizan Amanah belum melibatkan departemen lain dalam lembaga, hanya dalam melaksanakan koordinasi untuk kegiatan tertentu saja yang telah dilaksanakan. Strategi yang dilaksanakan Mizan Amanah belum melibatkan departemen lain dalam lembaga, kerjasama yang dilaksanakan hanya dalam kegiatan lembaga belum dalam lingkup melaksanakan strategi public relations. Suatu lembaga dapat berjalan dengan adanya perumusan strategi yang melibatkan departemen lain dalam lembaga dan kerjasama yang dilaksanakan, dalam Mizan Amanah yang memiliki kantor cabang yang di pimpin kantor pusat penting untuk menjalin kerjasama dalam melaksanakan strategi guna mencapai tujuan bersama. Koordinasi yang dilakukan baik dengan sesama anggota, satu departemen, antar departemen, mau pun dengan anggota antar cabang.

Dalam perumusan strategi untuk mencapai tujuan perlu adanya kerjasama dengan pihak internal baik dengan sesama anggota, satu departemen, antar departemen, mau pun dengan anggota antar cabang dalam lembaga. Dengan adanya partisipasi dengan departemen lainnya dalam lembaga, diharapkan kegiatan akan tercapai dengan baik dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan oleh lembaga. Ketika strategi belum

dilaksanakan dengan baik karena terdapat tantangan dan hambatan yang dihadapi, perlunya kerjasama dengan departemen lain untuk merumuskan strategi apa untuk menghadapi permasalahan. Dalam menghadapi permasalahan atau persoalan lembaga, peran strategi sangat penting untuk mengatasinya. Strategi juga dibuat dalam mengatasi krisis dan persoalan dalam lembaga.

Dalam menjalankan strategi tidak hanya berjalan dengan mudah akan tetapi terdapat tantangan yang dihadapi oleh lembaga Mizan Amanah, terutama tantangan dalam menghadapi momentum karena dalam menjalankan strategi harus memiliki ide yang kreatif. Serta dari segi waktu sebagai salah satu divisi yang menjalankan strategi, tidak dapat dipisahkan dengan waktu untuk melaksanakan berbagai startegi yang ditempuh untuk mencapai tujuan yang diharapkan lembaga. Waktu yang diperoleh dengan waktu yang dibutuhkan tidak mudah untuk dikendalikan, perlunya usaha yang keras untuk memanajemen waktu dalam pekerjaaan. Pekerjaan yang membutuhkan ide untuk melaksanakan strategi yang diharapkan bersama guna mencapai tujuan, yang dimulai dari perumusan untuk menentukan apa saja tujuan yang ingin dicapai, bagaimana pelaksanaan untuk mencapainya, serta mengetahui hasil akhir dari tahapan strategi. Semuanya tidak dapat dikaitkan dengan waktu, karena berhubungan ide untuk melaksanakannya.

Tantangan yang dihadapi oleh lembaga Mizan Amanah dalam pelaksanaan strategi yaitu berupa ide dan waktu, karena perlunya ide yang kreatif yang dibutuhkan untuk melaksanakan stretegi akan tetapi belum

dapat menyeimbangkannya dengan waktu yang dimiliki. Ketika ide dan waktu dapat berjalan, maka strategi akan dengan mudah dilaksanakan tanpa adanya tantangan yang dihadapi. Tantangan dalam sebuah lembaga harus dapat dipahami dengan baik guna mendapatkan solusi terhadap permasalahan atau tantangan yang dihadapi, dengan jalan kerjasama dalam memahami masalah apa saja yang dihadapi serta mendapatkan solusi terhadap pemecahan masalah.

Dalam lembaga Mizan Amanah hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan strategi yaitu dalam menjalin hubungan yang baik dengan perusahaan, pentingnya lembaga dalam menjalin relasi baik dengan para donatur mau pun mitra perusahaan. Suatu lembaga sosial pengelola amanah umat tidak dapat terpisahkan dari peran para donatur dalam pelaksanaanya, maka sasaran donatur dalam strategi yang dilaksanakan tidak hanya para donatur dari masyarakat saja akan tetapi mitra perusahaan. Ketika perusahaan memberi kepercayaan kepada lembaga, dengan mudah strategi untuk mencapai tujuan dapat dilaksanakan. Lembaga Mizan Amanah hanya terfokus pada strategi yang dilaksanakan untuk meningkatkan minat para donatur saja, tetapi belum adanya upaya untuk meningkatkan mitra perusahaan. Dengan adanya strategi yang dilaksanakan oleh lembaga untuk menarik minat yang tidak hanya para donatur akan tetapi mitra perusahaan, dapat menciptakan lembaga Mizan Amanah yang semakin berkembang dan mencapai keberhasilan.

Dengan adanya kerjasama yang dilaksanakan public relations yang bekerjasama dengan manajemen untuk mencapai tujuan yang diharapkan

terutama dalam pencapaian sasaran para donatur dan mitra perusahaan, dapat mengatasi hambatan yang dihadapi. Suatu manajemen yang terdiri dari departemen-departemen dengan mudah dapat mengetahui hambatan apa saja yang muncul dalam pelaksanaan program dan kegiatan, sehingga tidak adanya hambatan Mizan Amanah dalam melaksanakan strategi untuk mencapai tujuan lembaga.

Jadi pentingnya pengelolaan manajemen terutama public relations

lembaga Mizan Amanah yang terorganisir dalam melaksanakan strategi, sehingga dalam melaksanakan program dan kegiatan dapat dengan mudah dilaksanakan. Dengan terorganisirnya sebuah lembaga dan tidak adanya tantangan dan hambatan yang berarti, maka strategi untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan dapat berjalan dengan baik. Berbagai strategi dapat dilaksanakan dengan adanya komitmen dan kerja sama dalam pelaksanaan strategi, jika tidak maka proses dan analisis strategi hanya akan menjadi harapan yang jauh dari kenyataan. Tanpa adanya kerja sama dengan baik untuk melaksanakan tujuan, tidak akan diperoleh hasil yang maksimal dan sesuai dengan harapan. Komitmen yang harus dijaga dalam melaksankan strategi dengan selalu bekerja keras untuk mewujudkannya, walaupun menghadapi banyak tantangan dan hambatan. Semua akan terwujud dengan baik jika selalu mengutamakan dan fokus terhadap strategi yang akan dilaksanakan, karena faktor yang penting yaitu keberhasilan dalam mencapai tujuan.

Dengan adanya strategi yang baik, diharapkan dapat mengatasi tantangan dan hambatan yang dihadapi dalam mencapai tujuan yang

diharapkan. Dalam lembaga Mizan Amanah pentingnya melaksanakan perumusan strategi agar dapat menjalankan tahapan-tahapan yang benar karena tercapainya tujuan yang diharapkan ditentukan oleh pelaksanaan strategi yang benar. Strategi dapat diperoleh dari perencanaan yang disusun oleh lembaga dan dijalankan dengan kinerja yang baik oleh public relations dan departemen lain dalam lembaga.

Menurut peneliti dalam mengatasi tantangan dan hambatan dengan adanya kerjasama dalam suatu manajemen, baik dengan satu departemen mau pun dengan departemen lainnya. Kerjasama yang harus dilakukan agar tantangan dan hambatan yang dihadapi dapat diselesaikan, ketika tidak adanya tantangan atau hambatan dalam lembaga tujuan yang diharapkan dapat tercapai dengan baik. Dalam menghasilkan ide yang kreatif dibutuhkannya kerja keras dan pantang menyerah, karena ide yang kreatif tidak muncul hanya dalam satu kali pemikiran saja akan tetapi perlu waktu panjang dan waktu yang tidak dapat ditentukan. Ide kreatif harus selalu di perhatikan dan dipertahankan dalam lembaga Mizan Amanah, karena Mizan Amanah memiliki ide kreatif yang berbeda dengan lembaga lainnya dalam menarik minat para donatur. Serta dalam merumuskan strategi dalam pencapaian sasaran yaitu menjalin hubungan denan mitra perusahaan, public relations harus dapat bekerjasama dengan manajemen dan fokusnya upaya yang dilaksanakan agar sasaran dapat tercapai demi keberhasilan lembaga.

Dengan membuat perumusan strategi dan melaksanakan strategi yang telah ditetapkan dalam lembaga Mizan Amanah, tidak akan terlepas

dari munculnya tantangan dan hambatan. Tanpa adanya strategi sulit untuk mengatasi tantangan dan hambatan yang dihadapi oleh sebuah lembaga, dengan strategi yang dilaksankan dapat menentukan dalam mengatasi permasalahan dalam kegiatan mencapai tujuan. Permasalahan yang muncul dalam sebuah departemen yang menjalankan strategi berupa tantangan dan hambatan dapat terselesaikan yaitu bekerjasama dengan anggota dalam satu departemen, saling membantu dan memiliki tujuan yang sama yaitu demi keberhasilan lembaga.

2. Evaluasi Strategi

Setelah melaksanakan strategi disertai dengan adanya tantangan dan hambatan yang dihadapi, perlu diadakannya evaluasi strategi. Evaluasi strategi dilaksanakan untuk mengetahui tujuan apa saja yang sudah dicapai dalam sebuah lembaga. Terdapat evaluasi strategi dalam lembaga Mizan Amanah yaitu evaluasi yang rutin dilaksanakan satu bulan sekali dengan departemen seluruhnya terutama public relations, mengenai public relations juga dibahas dalam evaluasi. Public relations sebagai salah satu divisi dalam sebuah manajemen, perlu memperhatikan hal apa saja yang perlu diperbaiki dan permasalahan yang sedang dihadapi termasuk

Dokumen terkait