• Tidak ada hasil yang ditemukan

Letak dan Luas

Secara geografis Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Cianjur terletak antara 106º4’-107º25’ Bujur Timur dan 6º20’-7º32’ Lintang Selatan. Sedangkan secara administratif KPH Cianjur berada di Kabupaten Cianjur, kecuali sebagian kelompok hutan Gunung Kancana seluas 1.366 ha terletak di wilayah Kabupaten Sukabumi dan sebagian kelompok hutan Gunung Cantayan Barat terletak di wilayah Kabupaten Purwakarta dengan batas-batas administrasi sebagai berikut :

• Sebelah Utara : berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Purwakarta

• Sebelah Selatan : berbatasan dengan Samudera Indonesia

• Sebelah Barat : berbatasan dengan Kabupaten Sukabumi

• Sebelah Timur : berbatasan dengan Kabupaten Bandung dan Garut

Luas wilayah KPH Cianjur hasil penataan semula : 69.307,16 ha berkurang menjadi 67.589,31 ha, karena seluas 1.717,85 ha masuk perluasan Tanaman Nasional Gunung Gede Pangrango sesuai SK Menhut No. 174/KPTS-II/2003 (tentang penunjukan dan perubahan fungsi kawasan Cagar Alam, Taman Wisata Alam, Hutan Produksi Tetap, Hutan Produksi Terbatas, pada kelompok hutan Gunung Gede Pangrango seluas + 21.975 ha).

Bila dibandingkan dengan luas kabupaten Cianjur (350.148 ha), maka luas kawasan hutan KPH Cianjur tersebut adalah 19 % dari luas Kabupaten Cianjur. Dengan perincian sebagai berikut:

Hutan Lindung = 24.305,66 ha (35,96 %) Hutan Produksi = 43.283,65 ha (64,04 %)

67.589,31 ha

Dalam pengelolaannya KPH Cianjur dibagi menjadi dua Sub Kesatuan Pemangkuan Hutan (SKPH) yaitu SKPH Cianjur Utara dan SKPH Cianjur Selatan. Sedangkan pembagian kawasan BKPH dan RPH yang ada di KPH Cianjur disajikan pada Tabel 4.

Tabel 2. Pembagian BKPH dan RPH di KPH Cianjur berdasarkan wilayah pemerintahan Kabupaten Cianjur.

No SKPH/BKPH Wilayah RPH Luas (Ha)

A. 1. 2. 3. 4. Cianjur Utara Cianjur Ciranjang Utara Ciranjang Selatan Gede Timur

- Puncak, Cijedil, Majalaya - Kiarapayung, Mande, Ciranjang - Bj. Picung, Tubuy, Jati

- Pacet, Gekbrong, Gn. Kancana, Cikondang

5.325,22 2.602,80 5.625,64 3.262,50 B. 1. 2. 3. 4. 5. Cianjur Selatan Sukanagara Selatan Sukanagara Utara Tanggeung Sindangbarang Cibarengkok

- Kendang Kidul, Takokak, Bahu arang, Hanj. Barat - Cibeber, Campaka, Hanj. Timur

- Kadupandak, Salatri, Walahir, Ciogong

- Sindangbarang, Cipandak, Cidaun, Simp. Timur, Simp. Barat

- Cibarengkok, Cibarengkok II, Hanj. Timur II, Bengbreng 6.132,50 13.193,55 9.180,06 7.382,50 14.884,54 Jumlah 67.589,31

Sumber : Revisi RPKH Kelas Perusahaan Jati KPH Cianjur, 2003

Lokasi penelitian terletak di wilayah BKPH Tanggeung yang merupakan kawasan hutan bagian Utara sebelah Barat KPH Cianjur. BKPH Tanggeung membawahi empat RPH, yang secara rinci dijelaskan berdasarkan kelompok hutan, bagian hutan dan no. petak untuk tiap RPH pada Tabel 5 berikut:

Tabel 3. Rekapitulasi RPH yang terdapat di BKPH Tanggeung KPH Cianjur.

No. RPH Kelompok Hutan Bagian Hutan No. Petak

1 Kadupandak Gunung Subang

Pasir Dolog

Sindangbarang Sindangbarang

1 – 21 104 – 105

2 Walahir Pasir Panglay

Gunung Bengreng Pasir Panglay Sindangbarang Sindangbarang Sindangbarang 22 – 49 50 – 57 91 – 103

3 Salatri Salatri Sindangbarang 82 – 90

4 Ciogong Sampora/Pasir Tujuh

Ciogong

Sindangbarang Sindangbarang

58 – 59 60 – 81 Sumber : Revisi RPKH Kelas Perusahaan Jati KPH Cianjur, 2003

Topografi

Topografi pada kawasan hutan yang ada di KPH Cianjur mempunyai bentuk lapangan sebagian besar berupa daerah pengunungan, berbukit-bukit dengan lereng lapangan miring, bergelombang dan landai, sedang sebagian kecil lainnya merupakan dataran rendah. Ketinggian tempat di KPH Cianjur berkisar antara 5 – 2.829 mdpl dengan kemiringan antara 1 % sampai dengan 40 %. Wilayah Cianjur Selatan mempunyai kemiringan antara 15 - 40 % dan wilayah Cianjur Utara antara 1 % sampai dengan 15 %.

Iklim

Wilayah hutan KPH Cianjur terletak pada suatu daerah dengan musim hujan dan musim kemarau yang jelas. Pada beberapa tempat disekitar wilayah hutan terdapat beberapa stasiun hujan, sehingga dari data stasiun hujan tersebut dapat diketahui adanya bulan basah, bulan lembab dan bulan kering. Menurut Schmidt dan Ferguson (1951) dalam SPH II Cianjur (2003), kriteria bulan basah, bulan lembab dan kering adalah sebagai berikut:

a. Bulan basah, dengan curah hujan : > 100 mm/bulan b. Bulan lembab, dengan curah hujan : 60 – 100 mm/bulan c. Bulan kering, dengan curah hujan : < 60 mm/bulan

Schmidt dan Ferguson (1951) dalam SPH II Cianjur (2003) membagi tipe iklim ini berdasarkan perbandingan jumlah bulan kering dengan bulan basah yang dirumuskan sebagai berikut:

• Untuk tipe A, Q = 0 % - 14,3 %

• Untuk tipe B, Q = 14,3 % - 33,5 % dengan nilai Q dihitung berdasarkan perhitungan berikut:

Q = Jumlah bulan kering – Jumlah bulan basah

Jumlah bulan basah

Sehingga iklim di wilayah hutan KPH Cianjur menurut peta iklim termasuk dalam beberapa tipe iklim sebagai berikut:

1. Bagian Utara : di sebelah Barat masuk tipe A dan di sebelah Timur masuk tipe B.

2. Bagian Tengah : di sebelah Barat masuk tipe A dan sedikit tipe B di Barat Daya, sebelah Tengah tipe A dan sedikit tipe B di Timur Laut, sebelah timur tipe A dan sedikit tipe B di Timur Laut.

3. Bagian Selatan : di sebelah Barat dan Tengah masuk tipe B, sebelah Timur tipe B, dan di Timur Laut tipe A.

Sedangkan curah hujan berdasarkan peta curah hujan daerah KPH Cianjur untuk tiap-tiap bagian adalah :

1. Bagian Utara : sebelah Barat curah hujan rata-rata bulanan 340 mm dan sebelah Timur curah hujan rata-rata bulanan 265 mm.

2. Bagian Tengah : sebelah Barat curah hujan rata-rata bulanan 230–375 mm dan sebalah Timur curah hujan rat-rata bulanan 340 mm.

3. Bagian Selatan : sebelah Barat curah hujan rata-rata bulanan 275 mm.

Tanah dan Batuan

Menurut peta tanah tinjau tahun 1966, jenis tanah di kawasan KPH Cianjur terdiri dari:

• Bagian Utara : Tanah Latosol coklat tua kemerahan, Regosol, dan Andosol.

• Bagian Tengah : Tanah Latosol kekuningan, Grumusol, Podsolik, dan Andosol.

• Bagian Selatan : Tanah Latosol merah kekuningan, Podsolik merah kekuningan, dan Andosol.

Sedangkan jenis batuan tanah yang terdapat di daerah KPH Cianjur adalah sebagai berikut:

• Bagian Utara : berasal dari bahan induk tuf volkan intermedier terdiri dari batuan Miccene Sedimentari Facies.

• Bagian Tengah : terdiri dari Old Quanternery Volcanic Product, Indifferentiated Volcanic Product.

• Bagian Selatan : Miccene Sedimentari Facies dan Miccene Volcanic Facies. Menurut buku register inventarisasi hutan KPH Cianjur Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten (1997), dapat diketahui bahwa untuk daerah-daerah di BKPH Tanggeung mempunyai jenis tanah yang relatif seragam yaitu

Latosol berwarna merah, coklat, merah kecoklatan kuning, abu-abu, dan hitam, dengan ciri-ciri sarang sampai mantap, agak dalam, sedikit berbatu dan berhumus.

Tegakan Hutan

Kawasan hutan di KPH Cianjur mempunyai tegakan yang dapat dibedakan sebagai berikut :

1. Hutan alam rimba yang terdiri dari jenis-jenis Ki tembaga (Acmena acuminatissima, M.et.P.), Rasamala (Altingia excelsa, Noronhae), Puspa (Schima wallichii, Kort), Huru (Ilex spp, Loes), Jamuju (Podocarpus imbricatus, B.L.), Pasang (Quercus sundaica, B.L.), Kihiur, dan lain-lain. 2. Hutan Tanaman yang terdiri dari Mahoni (Swietenia macrophylla, King),

Rasamala (Altingia excelsa, Noronhae), Puspa (Schima wallichii, Kort), Pinus (Pinus merkusii), Damar (Agathis dammara), Acacia (Acacia mangium), serta Jati (Tectona grandis, L.f.) yang menjadi Kelas Perusahaan (KP) di KPH Cianjur.

Khusus di BKPH Tanggeung tegakan hutannya sebagian besar terdiri dari tanaman jenis kayu lain, yaitu Mahoni (Swietenia macrophylla, King), sedikit Puspa (Schima wallichii, Kort), Rasamala (Altingia excelsa, Noronhae), serta terdapat pula kelas perusahaan Jati (Tectona grandis, L.f.).

Menurut keadaan topografi yang ada maka hutan-hutan yang ada di KPH Cianjur dapat dibagi dalam dua golongan, yaitu hutan pegunungan dan hutan dataran rendah. Sedangkan menurut fungsinya, areal hutan yang ada dapat dibedakan menjadi kawasan lindung, kawasan produksi, dan lapangan dengan tujuan istimewa.

Dokumen terkait