• Tidak ada hasil yang ditemukan

commit to user

B. Keadaan Penduduk

1. Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin

Komposisi penduduk menurut jenis kelamin

dikelompokkan menjadi dua yaitu laki-laki dan perempuan. Berdasarkan komposisi tersebut dapat diketahui sex ratio-nya yaitu angka yang menunjukkan perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki dan perempuan di suatu daerah.Komposisi penduduk menurut jenis kelamin di Desa Kalikidangdapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Desa Kalikidang Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas Tahun 2010

No. Jenis Kelamin Jumlah (Jiwa) Prosentase (%)

1. 2. Laki-laki Perempuan 2.487 2.362 51,28 48,72 Jumlah 4.849 100

Sumber : Sokaraja dalam angka 2011

Berdasarkan Tabel 5 dapat diketahui bahwa komposisi jumlah penduduk di Desa Kalikidang menunjukkan jumlah penduduk laki-laki lebih banyak daripada penduduk perempuan, dimana jumlah penduduk laki-laki sebanyak 2.487 jiwa atau sebesar 51,28 % dan penduduk perempuan sebanyak 2.362 jiwa atau sebesar 48,72 % dari keseluruhan jumlah penduduk di Desa Kalikidang. Berdasarkan tabel tersebut juga

dapat digunakan untuk menghitung sex ratio, yang

merupakanperbandingan antara penduduk laki-laki dengan perempuan yang dapat dicari dengan menggunakan jumlah penduduk laki-laki dengan perempuan untuk kemudian dibuat perbandingannya.

Sex Ratio = x Perempuan Jumlah Laki Laki Jumlah . . -100%

Jika Sex Ratio 100 artinya dalam 100 orang perempuan terdapat 100 orang laki-laki (jumlah laki-laki sama dengan perempuan). Berdasarkan Tabel 5 dapat diketahui bahwa tahun 2010sex ratio

mempunyai jumlah penduduk laki-laki lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk perempuan. Hal ini bisa dilihat dari besarnya rasio jenis kelamin (sex ratio) pada tahun 2010 sebesar 105,29 % yang berarti bahwa setiap 100 penduduk perempuan terdapat 105 penduduk laki-laki di Desa Kalikidang. Hal ini sangat mendukung dalam penggunaan tenaga kerja pada agribisnis gurami yang kebanyakan menggunakan tenaga kerja laki-laki dalam proses produksinya.

2. Komposisi Penduduk Menurut Usia

Komposisi penduduk menurut umur digunakan untuk mengetahui jumlah penduduk yang produktif dan yang non produktif. Menurut Badan Pusat Statistik Kabupaten Banyumas golongan umur non produktif adalah golongan umur antara 0 – 14 tahun dan golongan umur lebih dari atau sama dengan 60 tahun, sedangkan golongan umur produktif adalah golongan umur 15 – 59 tahun. Perbedaaan kelompok umur penduduk tersebut dapat digunakan sebagai acuan untuk menyusun kebijaksanaan pemerintah terutama dalam penyediaan lapangan bagi angkatan kerja, karena dengan mengetahui umur penduduk pada suatu daerah dapat diperkirakan jumlah angkatan kerja yang tersedia serta perubahan jumlah angkatan kerja di masa mendatang. Komposisi penduduk menurut umur di Desa Kalikidang dapat dilihat pada Tabel 6

Tabel 6. Komposisi Penduduk Menurut Umur di Desa Kalikidang Tahun 2009

No. Umur (tahun) Jumlah (Jiwa) Prosentase (%)

1. 0 – 14 1.346 27,76

2. 15 – 59 3.146 64,87

3. 60 357 7,73

Jumlah 4.849 100

Sumber : Monografi Desa Kalikidang Tahun 2010

Berdasarkan Tabel 6 dapat diketahui bahwa mayoritas penduduk Desa Kalikidang merupakan penduduk dalam usia produktif yaitu 3.146

penduduk yang berusia antara 15 – 59 tahun dengan prosentase 64,87 %. Ditambah dengan sebagian penduduk berumur 60 - 64 Penduduk yang dengan usia ini dapat disebut sebagai usia kerja potensial meskipun tidak semua penduduk pada usia ini bekerja. Kemudian diketahui jumlah penduduk dalam usia non produktif yang berumur 0 – 14 tahun sebanyak 1.346 jiwa atau sebesar 27,76 % dan sebagian penduduk yang berumur diatas 65 tahun.

Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk yang berusia produktif di Desa Kalikidang ini dapat memberikan gambaran mengenai keadaan tenaga kerja agribisnis ikan gurami, yaitu bahwa tenaga kerjanya berada pada usia produktif. Tingginya jumlah umur produktif akan berpengaruh terhadap pembangunan daerah yang bersangkutan, karena salah satu modal pembangunan adalah jumlah penduduk dengan usia produktif yang tinggi. Hal ini berkaitan dengan ketersediaan tenaga kerja potensial sebagai aset penting penggerak pembangunan.

3. Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

Komposisi penduduk menurut tingkat pendidikan dapat digunakan untuk mengetahui kualitas sumber daya manusia. Pendidikan merupakan hal yang berperan penting dalam pembangunan suatu daerah karena menjadi salah satu indikator kemajuan dalam suatu masyarakat. Tingkat pendidikan di suatu daerah dipengaruhi oleh kesadaran akan pentingnya pendidikan dan keadaan sosial ekonomi serta sarana pendidikan yang ada. Dengan mengetahui tingkat pendidikan penduduk suatu daerah dapat diperoleh gambaran tentang tingkat kebudayaan dan tingkat kesejahteraan penduduk. Komposisi penduduk menurut tingkat pendidikandi Desa Kalikidangdapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7. Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan di Desa Kalikidang Tahun 2010.

No. Tingkat Pendidikan Jumlah (Jiwa) Prosentase (%)

1. Belum/Tidak tamat SD 1.959 48,67

2. Tamat SD/sederajat 1.250 31,05

3. Tamat SLTP/sederajat 378 9,39

4. Tamat SLTA/sederajat 353 8,77

5. Tamat Perguruan Tinggi 85 2,12

Jumlah 4.025 100

Sumber : Monografi Kecamatan Sokaraja 2011

Berdasarkan Tabel 7 dapat diketahui bahwa sebagian besar penduduk di Desa Kalikidang memiliki tingkat pendidikan yang tidak terlalu tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan tingginya jumlah penduduk yang belum/tidak tamat SD sekitar 48,67 % dari keseluruhan jumlah penduduk. Hal ini sekaligus menunjukkan prosentase tertinggi. Urutan kedua yaitu tingkat pendidikan penduduk yang tamat SD /sederajat yang memililki prosentase yaitu 317,05%, kemudian tingkat SLTP/sederajat sebesar 9,39% dan SLTA sebesar 8,77%. Untuk tingkat perguruan tinggi memiliki prosentasesebesar 2,12% dari keseluruhan jumlah penduduk dan termasuk prosentase terkecil.Dengan demikian menunjukkan bahwa kesadaran penduduk akan pentingnya pendidikan di Desa Kalikidang masih tergolong rendah sehingga dapat mempengaruhi pola pikir, kecepatan adopsi teknologi dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan usaha agribisnisnya.

4. Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian

Komposisi penduduk menurut mata pencaharian digunakan untuk mengetahui tingkat sosial ekonomi dan karakteristik daerah dengan melihat mata pencahariaan yang dipilih untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Salah satu indikator keberhasilan pembangunan daerah adalah tersedianya lapangan kerja bagi penduduknya, karena dengan mengetahui mata pencaharian penduduk suatu daerah dapat digunakan untuk mengetahui kesejahteraan penduduk di daerah tersebut. Keadaan mata pencaharian penduduk di suatu daerah sangat dipengaruhi oleh keadaan

alam, sumber daya yang tersedia dan kondisi sosial ekonomi seperti keterampilan yang dimiliki, tingkat pendidikan, lapangan pekerjaan dan modal yang tersedia yang dimiliki daerah itu sendiri. Keadaan penduduk menurut mata pencaharian di Desa Kalikidang ditunjukkan pada Tabel 8. Tabel 8. Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencaharian di Desa

KalikidangTahun 2010.

No. Mata Pencaharian Jumlah (Jiwa) Prosentase (%)

1. Petani 477 18,7 2. Buruh Tani 359 14,07 3. Nelayan - - 4. Pengusaha 201 7,88 5. Buruh Industri 141 5,52 6. Buruh Bangunan 177 6,94 7. Pedagang 971 38,07 8. Pengangkutan 63 2,47 9. PNS 146 5,72 10. ABRI 15 0,63 Jumlah 2.550 100

Sumber : Monografi Kecamatan Sokaraja 2011

Berdasarkan Tabel 8 dapat diketahui bahwa penduduk Desa Kalikidang sebagian besar mata pencahariannya adalah sebagai pedagang yaitu sebesar 38,07%. Urutan berikutnya yaitu bermata pencaharian sebagai petani danburuh tani masing-masingsebesar 18,7 % dan 14,07 %. Hal ini sesuai dengan kondisi topografi Desa Kalikidang yang berupa dataran rendah dan sebagian besar luas tanahnya digunakan untuk areal persawahan. Kemudian sebagai pengusaha dan pengangkutanmasing-masing sebesar 7,88 % dan 2,47%. Selanjutnya sebagai buruh Industri dan bangunan masing-masingsebesar 5,52% dam 6,94%. Kemudian sebagai PNS dan ABRI masing-masing sebesar 5,72% dan 0,63%. Dengan banyaknya jenis pekerjaan yang ada dapat digunakan sebagai penciptaan lapangan kerja untuk mengurangi pengangguran.

Dokumen terkait