• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perumusan Alternatif Strategi (Matrik SWOT)

commit to user

D. Perumusan Alternatif Strategi (Matrik SWOT)

Dalam merumuskan alternatif strategi yang diperlukan dalam

mengembangkan agribisnis ikan gurami di Kabupaten Banyumas digunakan analisis Matriks SWOT. Matriks SWOT menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal dapat dipadukan dengan kekuatan dan kelemahan internal sehingga dihasilkan rumusan strategi pengembangan dari usahatani ikan gurami. Matriks ini menghasilkan empat sel kemungkinan alternatif strategi, yaitu strategi S-O, strategi W-O, strategi W-T, dan strategi S-T.

Setelah mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal yang menjadi kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman dalam mengembangkan budidaya ikan gurami di Kabupaten Banyumas, maka diperoleh beberapa alternatif strategi yang dapat dipertimbangkan seperti pada tabel 25, antara lain:

a. Strategi S-O

Strategi S-O (Strength-Opportunity) atau strategi kekuatan-peluang adalah strategi yang menggunakan kekuatan internal untuk memanfaatkan peluang eksternal. Alternatif strategi S-O yang dapat dirumuskan adalah : 1)Meningkatkan hasil produksi dengan mengoptimalkan bantuan yang

diberikan pemerintah untuk memenuhi permintaan pasar.

2)Meningkatkan standard kualitas, kuantitas serta manajemen untuk pengembangan usahatani pembesaran gurami dengan dukungan dari berbagai pihak

b. Strategi W-O

Strategi W-O (Weakness-Opportunity) atau strategi kelemahan-peluang adalah strategi untuk meminimalkan kelemahan yang ada untuk memanfaatkan peluang eksternal. Alternatif strategi W-O yang dapat dirumuskan adalah :

1)Membangun kerjasama dengan dinas dan kelembagaan petani untuk lebih mengorganisir petani supaya lebih berkembang.

2)Mempertahankan pasar dan lebih memperkuat hubungan dengan

stakeholder terkait penanaman modaldalam pengembangan agribisnis ikan gurami.

c. Strategi S-T

Strategi S-T (Strength-Threat) atau strategi kekuatan-ancaman adalah strategi untuk mengoptimalkan kekuatan internal yang dimiliki dalam menghindari ancaman. Alternatif strategi S-T yang dapat dirumuskan adalah :

1)Mempertahankan dan meningkatkan kualitas ikan gurami dan

mengefisiensikan penggunaan sarana produksi dan tenaga kerja .

2)Pengelolaan sumber daya alam dan limbah secara maksimal oleh masyarakat.

d. Strategi W-T

Strategi W-T (Weakness-Threat) atau strategi kelemahan-ancaman adalah strategi defensif untuk meminimalkan kelemahan internal dan menghindari ancaman eksternal. Alternatif strategi yang dapat dirumuskan adalah :

1) Meningkatkan jaringan pemasaran dan menjalin kesepakatan antara petani dan pengepul terkait kegiatan pemasaran.

2) Memperkuat ikatan intern petani melalui kegiatan sosialisasi dan pembinaan untuk mengoptimalkan produksi dan mengoptimalkan pengembangan agribisnis ikan gurami.

Tabel 25. Alternatif Strategi Matriks SWOT Pengembangan Agribisnis Ikan Gurami Di Kabupaten Banyumas

Kekuatan-S

1. Terdapat SOP (Standard Operational Procedure)

2. Inovasi pakan tambahan

3. Kualitas hasil panen yang lebih baik dibandingkan yang lainnya

4. Kontinuitas hasil produksi

5. Memiliki penjadwalan dan pencatatan administrasi yang baik

6. Petani memiliki pengalaman yang cukup lama dalam membudidayakan gurami

7. Terfokus pada pembesaran

Kelemahan-W

1. Permodalan yang kecil

2. Sarana dan prasarana produksi yang belum memadai

3. Petani belum mengefisienkan dan memanfaatkan waktu produksi secara optimal

4. Petani belum mampu mengendalikan resiko budidaya ikan gurami dengan baik (SDM penanganan resiko kurang) 5. Pengelolaan ikan gurami

kurang optimal

6. Tidak semua petani mau mengikuti kesepakatan bersama antar petani

7. Adanya petani yang tidak konsisten dalam budidaya ikan gurami

Peluang-O

1.Banyak pihak yang mendukung pengembangan agribisnis ikan gurami

2.Kondisi lingkungan yang aman dan terkendali

3.Permintaan pasar terhadap ikan gurami besar

4.Perhatian pemerintah terhadap pengembangan budidaya ikan gurami

5.Rendahnya tingkat persaingan 6.Hilangnya pesaing utama 7.Musim penghujan yang

mendukung pengembangan gurami

Strategi S-O

1.Meningkatkan hasil produksi dengan mengoptimalkan bantuan yang diberikan pemerintah untuk memenuhi permintaan pasar (S1,S2,S4,,S6,O3,O4,O5,O6, O7)

2.Meningkatkan standard kualitas, kuantitas serta manajemen untuk pengembangan usahatani pembesaran gurami dengan dukungan dari berbagai pihak (S1,S3,S4,S5,S6,S7,O1,2,O4)

Strategi W-O

1. Membangun kerjasama dengan dinas dan kelembagaan petani untuk lebih mengorganisir petani supaya lebih berkembang. (W1,W2,W3,W5,W6,W7,O 1,O3,O4)

2. Mempertahankan pasar dan lebih memperkuat hubungan dengan stakeholder terkait penanaman modaldalam pengembangan agribisnis ikan gurami. (W1,W2,,O1,O2,O3,O4).

Ancaman-T

1.Harga faktor produksi yang semakin meningkat

2.Kenaikan upah tenaga kerja 3.Kesenjangan social

4.Adanya komplain dari pembeli dan pelanggan/pengepul 5.Teknologi budidaya yang

tergolong mahal

6.Musim kemarau yang menghambat produksi 7.Air yang kurang baik

Strategi S-T

1. Mempertahankan dan meningkatkan kualitas ikan gurami dan mengefisiensikan

penggunaan sarana produksi dan tenaga kerja (S1,S2,S3,S6,S7,T1,T2,T4, T5,T6)

2. Pengelolaan limbah secara maksimal oleh masyarakat. (S1,S6,T3,T7)

Strategi W-T

1. Meningkatkan jaringan pemasaran dan menjalin kesepakatan antara petani dan pengepul terkait kegiatan pemasaran (W6,W7,T3,T4)

2. Memperkuat ikatan intern petani melalui kegiatan sosialisasi dan pembinaan untuk mengoptimalkan produksi dan mengoptimalkan pengembangan agribisnis ikan gurami. (W4,W5,W7,T3,)

Sumber: Analisis Hasil Penelitian

1. Meningkatkan hasil produksi dengan mengoptimalkan bantuan yang diberikan pemerintah untuk memenuhi permintaan pasar.

Permintaan pasar terhadap ikan gurami yang besar, rendahnya tingkat persaingan, hilangnya pesaing utama (Tulungagung) dari pasar daerah barat didukung dengan kontinuitas hasil produksi serta kekuatan lainnya menciptakan kesempatan kepada petani guarmi untuk memenuhi permintaan pasar (penetrasi pasar).Pemenuhan permintaan pasar sendiri merupakan strategi yang dilakukan untuk meningkatkan penjualan atas produk dan pasar yang telah tersedia dengan melakukan usaha pemasaran yang lebih agresif.Menurut David (2009) strategi penetrasi pasar merupakan strategi yang mengusahakan peningkatan pasar untuk produk atau jasa yang ada di pasar saat ini melalui upaya pemasaran yang lebih besar.Usaha dalam pemenuhan permintaan pasar ikan gurami dapat dilakukan dengan meningkatkan volume produksi.Sedangkan peningkatan volume produksi dapat dioptimalkan dengan memanfaatkan bantuan yang diberikan pemerintah kepada petani gurami berupa sarana dan faktor produksi.Oleh karena itu strategi ini dapat memanfaatkan peluang yang ada dengan mengoptimalkan kekuatan yang dimiliki petani gurami.

2. Meningkatkan standard kualitas, kuantitas serta manajemen untuk pengembangan usahatani pembesaran gurami dengan dukungan dari berbagai pihak

Standard kualitas dan kuantitas yang diterapkan dengan berpacu pada CBIB (Cara Budidaya Ikan yang Benar) yang bersertifikat dari pemerintah membuat kegiatan budidaya ikan gurami yang berada di Desa Kalikidang Kabupaten Banyumas memiliki nilai lebih.Ditambah lagi dengan pengelolaan yang baik berupa penjadwalan dan pencatatan administrasi memperkuat brand image terkait manajemen yang baik.Perkembangan yang ada sekarang ini dengan berbagai hal tersebut mampu mengundang dukungan dari berbagai pihak.Tidak hanya dukungan dari pemerintah berupa kebijakan dan bantuan-bantuannya. Citra yang baik dari kegiatan

budidaya gurami di Desa Kalikidang mampu menangkap peluang lebih dengan 1) tumbuhnya antusiasme masyarakat sekitar terhadap kegiatan pembesaran gurami sehingga tercipta lingkungan yang aman dan

terkendali, 2)Tawaran bantuan dari lembaga keuangan untuk

pengembangan usaha, 3) Bertambahnya pengepul baru yang masuk untuk mengambil hasil panen sehingga tidak terpaku dari pengepul yang sama. Fenomena tersebut dapat dimanfaatkan petani dengan meningkatkan standar kualitas dan kuantitas serta manajemen agar lebih baik kembali sehingga peluang yang ditangkap dalam pengembangan usahatani pembesaran gurami semakin besar dengan tujuan membangun sentra budidaya pembesaran gurami yang baik secara fisik maupun kualitas. 3. Membangun kerjasama dengan dinas dan kelembagaan petani untuk lebih

mengorganisir petani supaya lebih berkembang.

Perlunya mengorganisir para petani gurami dengan berbagai karakteristik dan tiap-tiap permasalahan yang berbeda merupakan suatu hal yang penting.Karena bertujuan selain untuk menguntungkan petani secara individu juga dapat menguntungkan dan mengembangkan petani gurami serta wilayah pembesaran ikan gurami di Desa Kalikidang secara keseluruhan.Sehingga diperlukan suatu kerjasama dengan pihak yang ahli di bidangnya untuk melakukan pengorganisasian petani gurami secara profesional.Konteks dalam hal ini yaitu pihak pemerintah dan kelembagaan petani.Kedua pihak tersebut diharapkan mampu menjalin kerjasama dengan petani dalam mengorganisir dan membantu setiap permasalahan yang dialami oleh petani. Pengorganisasian tersebut diharapkan mampu mempercepat dan mempermudah dalam proses pengembangan kegiatan budidaya pembesaran ikan gurami di Desa Kalikidang baik secara kualitas maupun secara fisik.

4. Mempertahankan pasar dan lebih memperkuat hubungan dengan

stakeholder terkait penanaman modal dalam pengembangan agribisnis ikan gurami.

Petani ikan gurami di Desa Kalikidang Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas saat ini memiliki beberapa pelanggan.Baik lokal Banyumas maupun luar Banyumas.Oleh karena itu pangsa pasar yang telah ada harus dipertahankan agar terus terjadi kontinuitas. Mempertahankan pangsa pasar merupakan strategi defensive yang berupaya melindungi posisi yang sudah diperoleh dengan bereaksi terhadap setiap tantangan.Upaya-upaya yang dapat dilakukan antara lain memperkuat jaringan/hubungan dengan pelaku usaha stakeholder dalam

lingkup agribisnis ikan gurami. Stakeholder disini meliputi

pemerintah/dinas, pelanggan/pengepul, serta lembaga keuangan. Salah satunnya dengan mengajuikan proposal kerja sama ataupun pengajuan proposal pengajuan dana untuk mengembangkan agribisnis di daerah Banyumas khususnya di Desa Kalikidang baik itu kepada lembaga keuangan maupun kepada pemerintah. Selain itu menjalin kerjasama dengan pemerintah untuk dapat memberikan kebijakan-kebijakan yang mendukung seperti pelatihan-pelatihan teknis dan bantuan-bantuan seperti akses modal dan akses teknologi.

5. Mempertahankan dan meningkatkan kualitas dan kuantitas ikan gurami dan mengefisiensikan penggunaan sarana produksi dan tenaga kerja

Kualitas ikan gurami yang dihasilkan merupakan faktor penting untuk dapat bertahan dan memiliki bargaining position yang baik di pasaran. Kualitas ikan gurami berkaitan dengan loyalitas pelanggan karena saat ini pelanggan lebih menekankan pada kualitasketika akan membeli sesuatu yang akan dikonsumsinya. Selain kualitas yang baik, kuantitas juga penting untuk memenuhi kebutuhan pasar.Sehinggan untuk memperoleh kualitas dan kuantitas ikan gurami yang baik dan sesuai dipasaran perlu adanya upaya untuk mempertahankan dan menetapkan standar kualitas antara petani gurami. Melalui cara tersebut diharapkan akan menjadikan suatu keunggulan dan citra baik bagi produk ikan gurami di Desa Kalikidang Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas. Sehingga

ikan gurami di daerah ini akan lebih dikenal masyarakat dan menjadi unggulan.

Secara teknis dalam menjaga kualitas dan kuantitas tidak terlepas dari penggunaan sarana produksi dan tenaga kerja.Sarana produksi yang digunakan dalam pembudidayaan ikan gurami adalah penggunaan pakan, obat dan pupuk.Selain pencapaian kualitas dan kuantitas yang baik harus disesuaikan dengan biaya yang dikeluarkan sehingga mencapai keuntungan yang optimal.Oleh karena itu dalam penggunaan sarana produksi dan penggunaan tenaga kerja harus diperhatikan dan disesuaikan dengan besarnya biaya yang harus dikeluarkan.

6. Pengelolaan limbah secara maksimal oleh masyarakat.

Pada bidang perikanan salah satu faktor yang cukup penting ialah air. Apabila kualitas air baik dan sesuai dengan kondisi ikan yang dikembangkan tentu hasilnya akan baik begitupula sebaliknya. Permasalahan yang terjadi di Desa Kalikidang ialah kondisi sumber air dari sungai kalibener yang sudah tercampur dengan limbah sseperti sampah dan limbah cucian. Oleh karena itu perlunya dilakukan pengelolaan limbah yang baik secara optimal khususnya dalam rangka pemebuhan kebutuhan air bagi proses budidaya pembesaran ikan gurami yang memang membutuhkan air dengan kualitas yang baik. Pengelolaan limbah diharapkan dapat dilakukan dan diorganisir oleh masayarakat sekitar terkhusus bagi yang membudidayakan ikan gurami karena hal ini merupakan permasalahan bersama. Adanya pengelolaan limbah yang baik oleh masayarakat secara bersama selain akan mengatasi masalah limbah juga akan menambah keharmonisan dan keeratan antar warga (petani gurami).

7. Meningkatkan pemasaran dan menjalin kesepakatan antara petani dan pengepul terkait kegiatan pemasaran

Selain mempertahankan pelanggan dari yang telah terjalin baik di lokal maupun luar Banyumas diperlukan perluasan pemasaran selain untuk menambah jaringan pemasaran agar tidak terpaku pada sebagian pengepul

(yang terikat pada monopoli) juga sebagai perkenalan Desa Kalikidang Kabupaten Banyumas sebagai penghasil ikan gurami. Disamping itu diperlukan adanya penguatan pada aspek pemasaran yaitu kesepakatan antar petani akan keberjalanan proses produksi hingga permasalahan harga serta menjalin kesepakatan dengan pihak pengepul agar petani gurami memiliki bargaining position. Hal ini diperlukan agar tidak terjadi kecemburuan sosial antar petani dan pengepul sehinggakegiatan dalam hal pemasaran bisa terjalin dengan baik dan kokoh sehingga ketika dilakukan perluasan jaringan pemasaran tidak menemui kendala yang berarti.

8. Memperkuat ikatan intern petani melalui kegiatan sosialisasi dan pembinaan untuk mengoptimalkan produksi dan mengoptimalkan pengembangan agribisnis ikan gurami

Pengembangan suatu usahatani harus selalu dilakukan adanya perbaikan didalam pelaku usahatani itu sendiri karena yang menjadi manajer atau penentu dalam pengambilan keputusan yang akan dijalankannya. Perbaikan disini menyangkut terhadap ikatan intern petani serta peningkatan kualitas sumber daya petani gurami mengenai cara budidaya yang benar, tentang kepribadian dan mental dari para petani gurami, yang diaharapkan yaitu supaya para petani gurami ini lebih dapat berkembang secara moderen mengenai usaha yang dijalankan. Dalam rangka meningkatkan sumber daya petani gurami diperlukan media yang praktis dan efektif dari petani seperti kelompok tani dan dari pihak pemerintah baik melalui interaksi langsung seperti pertemuan rutin juga tidak langsung seperti pemberian buletin atau media komunikasi lain yang menarik yang mencakup pengetahuan teknis, moral dan spiritual agar petani lebih kebal, tanggap dan kritis terhadap masalah perkembangan teknis budidaya, sosial dan ekonomi yang terjadi di masyarakat serta melalui training motivasi dan peningkatan kajian pustaka.Meningkatnya kesolidan intern petani dan sumber daya petani secara langsung akan mempengaruhi perkembangan budidaya ikan gurami itu sendiri yang bertujuan untuk mengoptimalkan hasil produksi sehingga kegiatan

budidaya pembesaran gurami di Kalikidang mampu berkembang secara optimal.

Dokumen terkait