• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keadaan Pengelolaan Air Limbah Domestik .1 Pewadahan Limbah Cair Rumah Tangga .1 Pewadahan Limbah Cair Rumah Tangga

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.2.1 Keadaan Pengelolaan Air Limbah Domestik .1 Pewadahan Limbah Cair Rumah Tangga .1 Pewadahan Limbah Cair Rumah Tangga

Telah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa pengelolaan air limbah kota Majalaya lebih bur uk bila dibandingkan dengan rata-rata kota kecamatan lainnya yang berada di daerah pelayanan IPLT maupun di kota-kota kecamatan lain yang berada di daerah non pelayanan IPLT di kabupaten Bandung.

Pewadahan air limbah rumah tangga yang terbangkitkan di kota Majalaya, baik secara individu maupun secara bersama (komunal) mencapai 61.64% dari total yang dibangkitkan. Hal itu berarti bahwa 38.36% penduduk kota Majalaya masih membuang kotorannya secara langsung ke media lingkungan hidup. Dengan angka konsumsi air bersih rata rata sekitar 252.6 l/orang/hari dan jumlah penduduk sebesar 141 469 jiwa, maka volume air limbah yang dibuang langsung ke media lingkungan adalah sebesar 10 966.37 m3/hari atau 4.0 juta m3/tahun.

Pewadahan air limbah rumah tangga yang terbangkitkan di kota kecamatan lain di daerah pelayanan IPLT mencapai 67.15% dari total atau 32.85% dibuang secara langsung ke media lingkungan. Dengan asumsi bahwa angka konsumsi air minum sama dengan kota Majalaya dan dengan penduduk

sebesar 687 595 jiwa, maka volume air limbah yang dibuang langsung ke media lingkungan adalah sebesar 45 644.8 m3/hari atau 16.6 juta m3/tahun

Pewadahan air limbah rumah tangga yang terbangkitkan di kota kecamatan lain selain di daerah pelayanan IPLT di kabupaten Bandung mencapai 76.44% dari total atau 25.55% dibuang secara langsung ke media lingkungan. Dengan asumsi bahwa angka kons umsi air minum sama dengan kota Majalaya dan dengan penduduk sebesar 4 145 967 jiwa, maka volume air limbah yang dibuang langsung ke media lingkungan adalah sebesar 214 062.2 m3/hari atau 78.1 Juta m3/tahun.

Secara keseluruhan, volume air limbah rumah tangga yang terwadahkan adalah 0.8597 juta m3/hari atau 313.79 juta/tahun (76.07%), sedangkan yang dibuang secara langsung ke media lingkungan adalah 98.7 juta m3/tahun (23.93%). Keadaan tersebut telah memenuhi standar pelayanan untuk kategori kawasan perdesaan (50%-70%) tetapi belum memenuhi standar pelayanan untuk kategori daerah perkotaan sebesar 80% (Kimpraswil 2001).

5.2.1.2 Pengangkutan Limbah Cair Rumah Tangga

Kecuali bagian air limbah yang dibuang langsung ke media lingkungan hidup (sungai, kolam, sawah, kebun, dll), air limbah kota Majala ya dan sekitarnya yang terwadahkan melalui fasilitas jamban pribadi maupun jamban bersama, dialirkan atau diangkut ke tangki septik kemudian ke bidang resapan atau ke saluran drainase.

Idealnya, seluruh air limbah yang tertampung atau terwadahkan di tangk i septik dialirkan ke dalam bidang resapan untuk disaring beban cemarannya sebelum dialirkan kembali ke dalam tanah. Keadaan yang ada menunjukkan bahwa proporsi fasilitas bidang resapan atau sarana pengelolaan air limbah (SPAL) terhadap tangki septik yang ada di kota Majalaya adalah sebesar 41.23%, di kecamatan kota di daerah pelayanan IPLT adalah sebesar 46.7% sedangkan di kecamatan di luar daerah pelayanan IPLT adalah sebesar 39.89%.

Pengangkutan atau pengaliran air limbah rumah tangga tersebut pada umumnya menggunakan saluran tertutup yang dibangun di pekarangan masing-masing pemilik tangki septik. Fasilitas pengangkutan air limbah tersebut, pada dasarnya mengikuti fasilitas jamban ma upun tangki septik yang tersedia. Oleh

karena itu, berdasarkan standar Kimpraswil, keadaan tersebut juga belum memenuhi standar pelayanan untuk kategori daerah perdesaan maupun daerah perkotaan.

5.2.1.3 Pengolahan Limbah Cair Rumah Tangga

Pengolahan air limbah rumah tangga kota Majalaya dan sekitarnya dibagi kedalam 3 (tiga) kategori yaitu (i) tidak diolah, (ii) diolah menggunakan tangki septik, dan (iii) diolah menggunakan tangki septik yang dilengkapi dengan bidang resapan.

Sementara itu, karakteristik air limbah yang harus diolah, bila ditinjau dari kandungan bahan pencemaran adalah sebagaimana tertera pada Tabel 32.

Tabel 32. Kandungan Bahan Pencemaran Air Limbah Rumah Tangga

No Parameter Satuan Beban

(1) (2) (3) (4)

1 Debit Liter/kapita/hari 115

2 TRS Gram/kapita/hari 38

3 BOD (KOB) Gram/kapita/hari 41

4 COD (KOK) Gram/kapita/hari 54

5 Minyak & Lemak Gram/kapita/hari 1.22

6 Deterjen Gram/kapita/hari 0.189 7 NH4-N Gram/kapita/hari 1.8 8 NO2-N Gram/kapita/hari 0.002 9 NO3-N Gram/kapita/hari 0.01 10 Organik-N Gram/kapita/hari 0.11 11 Total-N Gram/kapita/hari 1.95 12 PO4-N Gram/kapita/hari 0.17 13 Tot-P Gram/kapita/hari 0.21 14 S Gram/kapita/hari 1.3 15 Phenol Gram/kapita/hari 0.001

16 Koli tinja Jumlah/kap/hari 3×1014

Sumber data : Irianto (1995), diacu dari Laporan Akhir Desember 2003 DLH Kab Bandung

Berdasarkan pada Tabel 32 tersebut, maka kandungan beban cemaran organik yang diukur dengan menggunakan parameter Biological Oxygen Demand (BOD) atau Kebutuhan Oksigen Biologis (KOB) adalah sebesar 41 gram perkapita per hari/115 liter per kapita per hari = 356 mg/l. Angka ini lebih besar dari kisaran KOB sebesar 200-300 mg/l menurut Environmental & Health Protection

Guidelines (1998) untuk konsumsi air bersih sebesar 150-300 l/orang/hari (sistem perpipaan) atau sebesar 100-140 l/orang/hari (sistem non perpipaan).

Sebagaimana disebutkan pada bab 4.4.3, konsumsi air bersih penduduk kota Majalaya telah mencapai 252.6 l/orang/hari. Oleh karena itu, masih relevan apabila digunakan konsentrasi KOB sebesar 250 mg/liter untuk keperluan analisis beban cemaran yang terbangkitkan dan belum diolah di kota Majalaya dan sekitarnya. Selanjutnya, apabila efisiensi tangki septik dan bidang resapan atau yang sejenis dalam mengolah limbah organik diperhitungkan sebesar 30% dan 95% (EPA 1979), maka sisa beban cemaran yang keluar dari tangki septik adalah sebesar 175 mg/liter sedangkan yang keluar dari bidang resapan adalah sebesar 8.75 mg/liter. Berdasarkan uraian tersebut, maka keadaan pengolahan air limbah domestik kota Majalaya dapat dirangkum pada Gambar 22.

Gambar 22 Baga n Pengolahan Air Limbah Kota Majalaya

Seperti tertera pada Gambar 22, beban cemaran yang terbangkitkan dari kota Majalaya adalah sebesar 2 608.68 ton/tahun. Beban cemaran yang diterima di badan air adalah 1 206.22 ton/tahun dan cemaran yang masuk ke akiver air tanah dangkal adalah 46.42 ton/tahun. Angka ini belum meggambarkan keadaan daya

Limbah dibuang tanpa diolah (1000.6897 Ton/Tahun)

Limbah di Badan Air Penerima (1 945.53 Ton/Tahun)

Effluent TS di Saluran Kota (944.8567 Ton/Tahun)

Effluent TS ke Bidang Resapan (613.12

Ton/Tahun)

Cemaran masuk Air tanah (61.31 TON/Tahun) Limbah diolah di tangki

septic (TS) (1 607.9781 Ton/Tahun) Limbah Domestik

tampung lingkungan air permukaan maupun lingkungan air tanah. Hal tersebut sangat dipengaruhi oleh besarnya debit air larian (run off) dan debit air tanah. Semakin besar kedua debit tersebut dan semakin kecil kandungan beban cemaran awal, maka akan semakin tinggi daya tampung lingkungan keairan.

5.2.2 Keadaan Pengelolaan Lumpur Tinja