• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keadaan Sarana dan Prasarana

Dalam dokumen KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR (Halaman 10-0)

I.4 Keadaan Sarana dan Prasarana

Sebagai penunjang semua program/kegiatan pada SKPD Dinas Kesehatan Provinsi Bali tahun 2016, dibutuhkan sarana dan prasarana agar kegiatan dapat berjalan dengan lancar. Adapun sarana dan prasarana yang tersedia di SKPD Dinas

Kesehatan Provinsi Bali sesuai data asset tetap lainnya pada tahun 2016 terdapat sebanyak 3.066 item barang senilai Rp 56.259.242.861,32,- dengan garis besar rincian :

Tabel 1.6 Data Aset Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2016

No Uraian Jumlah Barang Jumlah Harga (Rp)

1 Tanah 10 25.842.040.000

2 Alat-alat Besar 3 575.390.500

3 Alat-alat angkutan 105 6.035.176.750

4 Alat Bengkel dan alat ukur 57 276.863.700

5 Alat - alat pertanian 12 1.293.548.808

6 Alat kantor dan Rumah Tangga 2085 9.481.201.900

7 Alat Studio dan Komunikasi 89 663.714.800

8 Alat-alat kedokteran 107 52.210.086.886,60

9 Alat Laboratorium 299 13.782.242.356,99

10 Bangunan dan Gedung 46 20.835.251.707,11

11 Jalan Khusus Komplek/Jembatan 2 142.057.320

12 Bangunan Air/Irigasi 4 95.722.045

13 Instalasi 5 386.453.000

14 Jaringan 4 153.950.000

15 Buku Perpustakaan 38 20.807.500

16 Barang bercorak Kebudayaan 70 144.771.000

Beberapa rincian aset tetap alat-alat angkutan dan peralatan kantor antara lain : a. Kendaraan roda 6 /bus : 1 buah ( di UPT Akbid Singaraja)

LKjIP | Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2017 7

b. Kendaraan roda 4 : 40 buah 1). Dinas Kesehatan Provinsi Bali : 29 buah

2). UPT Labkes : 3 buah

3). UPT Akbid Singaraja : 3 buah

4). UPT JKMB : 3 buah

5). UPT BPKKTK : 2 buah c. Kendaraan roda 2 : 57 buah

1). Dinas Kesehatan Provinsi Bali : 50 buah

2). UPT Labkes : 2 buah

3). UPT Akbid Singaraja : 1 buah

4). UPT JKMB : 2 buah

5). UPT BPKKTK : 2 buah d. Komputer yang dapat digunakan : 116 buah

1). Dinas Kesehatan Provinsi Bali : 69 buah

2). UPT Labkes : 23 buah

3). UPT Akbid Singaraja : 5 buah

4). UPT JKMB : 14 buah

5). UPT BPKKTK : 5 buah e. Laptop yang dapat digunakan : 111 buah

1). Dinas Kesehatan Provinsi Bali : 46 bua

2). UPT Labkes : 3 buah

3). UPT Akbid Singaraja : 15 buah

4). UPT JKMB : 40 buah

5). UPT BPKKTK : 7 buah f. Printer yang dapat digunakan : 131 buah

1). Dinas Kesehatan Provinsi Bali : 63 buah

2). UPT Labkes : 19 buah

3). UPT Akbid Singaraja : 17 buah

4). UPT JKMB : 29 buah

5). UPT BPKKTK : 3 buah g. Gedung Kantor :

1). Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Jalan Melati No 20 Denpasar

LKjIP | Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2017 8

2). UPT Labkes, Jalan Angsoka No. Denpasar

3). UPT Akbid Singaraja, Jaln Bisma Barat No. 25 A Singaraja 4). UPT JKMB, Jalan Cut Nyak Dien No.1 Denpasar

5). UPT BPKKTK, Jalan Gemitir 135 BIaung Kesiman Kertalangu Denpasar I.5 Keuangan

Pendapatan

Pendapatan Dinas Kesehatan Provinsi Bali merupakan penerimaan yang bersumber dari penerimaan retribusi jasa umum dan retribusi jasa usaha. Total target pendapatan Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2016 sebesar Rp.5.019.900.000,- (Lima miliar sembilan belas juta sembilan ratus ribu rupiah).

Alokasi Anggaran

Dalam rangka melaksanakan tugas dan kewenangannya, Dinas Kesehatan Provinsi Bali didukung dana dari APBD. Pada tahun 2016 Dinas Kesehatan Provinsi Bali melaksanakan 15 (lima belas) program antara lain :

1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 3) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 4) Program Obat dan Perbekalan Kesehatan

5) Program Upaya Kesehatan Masyarakat 6) Program Pengawasan Obat dan Makanan 7) Program Pengembangan Obat Asli Indonesia

8) Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat 9) Program Perbaikan Gizi Masyarakat

10) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular 11) Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan

12) Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana RS/RSJ/RS Paru-Paru/RS Mata

13) Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia

14) Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak 15) Program Jaminan Kesehatan Bali Mandara

Pagu total APBD Dinas Kesehatan Provinsi Bali setelah perubahan adalah sebesar Rp. 365.265.466.248,65 (tiga ratus enam puluh lima miliar dua ratus

LKjIP | Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2017 9

enam puluh lima juta empat ratus enam puluh enam ribu dua ratus empat puluh delapan, enam puluh lima rupiah), dengan rincian Belanja Tidak Langsung sebesar Rp. 42.783.091.463,- (empat puluh dua miliar tujuh ratus delapan puluh tiga juta sembilan puluh satu ribu empat ratus enam puluh tiga rupiah dan Belanja Langsung sebesar Rp. 322.482.374.785,65 (tiga ratus dua puluh dua miliar empat ratus delapan puluh dua juta tiga ratus tujuh puluh empat ribu tujuh ratus delapan puluh lima, enam puluh lima rupiah). Anggaran Belanja Langsung tersebut terbagi untuk beberapa program/kegiatan dirinci sebagai berikut :

1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Jumlah Kegiatan : 14

Jumlah Anggaran : Rp. 8.396.678.647,-

2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Jumlah Kegiatan : 9

Jumlah Anggaran : Rp. 3.447.695.600,-

3) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Jumlah Kegiatan : 3

Jumlah Anggaran : Rp. 7.003.602.091,- 4) Program Obat dan Perbekalan Kesehatan

Jumlah Kegiatan : 2

Jumlah Anggaran : Rp. 294.536.000,- 5) Program Upaya Kesehatan Masyarakat

Jumlah Kegiatan : 3

Jumlah Anggaran : Rp. 397.414.800,- 6) Program Pengawasan Obat dan Makanan

Jumlah Kegiatan : 1

Jumlah Anggaran : Rp. 212.760.000,- 7) Program Pengembangan Obat Asli Indonesia

Jumlah Kegiatan : 2

Jumlah Anggaran : Rp. 395.308.160,-

8) Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Jumlah Kegiatan : 2

LKjIP | Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2017 10

Jumlah Anggaran : Rp. 1.873.500.100,- 9) Program Perbaikan Gizi Masyarakat

Jumlah Kegiatan : 4

Jumlah Anggaran : Rp. 1.097.016.000,-

10) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular Jumlah Kegiatan : 5

Jumlah Anggaran : Rp. 7.802.456.250,- 11) Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan

Jumlah Kegiatan : 2

Jumlah Anggaran : Rp. 3.247.898.700,-

12) Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana RS/RSJ/RS Paru-Paru/RS Mata

Jumlah Kegiatan : 1

Jumlah Anggaran : Rp. 67.261.847.223,- 13) Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia

Jumlah Kegiatan : 1

Jumlah Anggaran : Rp. 79.900.000,-

14) Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak Jumlah Kegiatan : 3

Jumlah Anggaran : Rp. 956.830.340 15) Program Jaminan Kesehatan Bali Mandara

Jumlah Kegiatan : 2

Jumlah Anggaran : Rp. 220.014.930.874,65,-

Adapun pembagian pengampu tugas masing-masing adalah sebagai berikut : Tabel 1.7 Program dan Pengampu

NO PROGRAM/KEGIATAN PENGAMPU KEGIATAN

1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

- Sub Bagian Umum - UPT Akademi Kebidanan - UPT JKMB

- UPT Labkes - UPT BPKKTK 2 Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur

- Sub Bagian Umum - UPT Akademi Kebidanan - UPT JKMB

- UPT Labkes

LKjIP | Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2017 11

- UPT BPKKTK 3 Program Peningkatan Kapasitas

Sumber Daya Aparatur

- Sub Bagian Kepegawaian - UPT Akademi Kebidanan - Bidang Pengkajian dan

Pengembangan - UPT BPKKTK 4 Program Obat dan Perbekalan

Kesehatan

- Bidang Pelayanan Kesehatan 5 Program Upaya Kesehatan

Masyarakat

- Bidang Pelayanan Kesehatan - UPT JKMB

6 Program Pengawasan Obat dan Makanan

- Bidang Pelayanan Kesehatan 7 Program Pengembangan Obat Asli

Indonesia

- UPT JKMB 8 Program Promosi Kesehatan dan

Pemberdayaan Masyarakat

- Bidang Kesehatan Masyarakat 9 Program Perbaikan Gizi Masyarakat - Bidang Kesehatan Masyarakat 10 Program Pencegahan dan

Penanggulangan Penyakit Menular

- Bidang P2PL 11 Program Standarisasi Pelayanan

Kesehatan

- Bidang Pelayanan Kesehatan - UPT Labkes

- Bidang Pengkajian dan Pengembangan

12 Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana RS/RSJ/RS Paru-Paru/RS Mata

- UPT RS Bali Mandara

13 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia

- Bidang Kesehatan Masyarakat 14 Program Peningkatan Keselamatan

Ibu Melahirkan dan Anak

- Bidang Pelayanan Kesehatan - Bidang Kesehatan Masyarakat 15 Program Jaminan Kesehatan Bali

Mandara

- UPT JKMB

Dinas Kesehatan Provinsi Bali pada tahun 2016 juga menerima dana dekonsentrasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan total anggaran sebesar Rp. 21.891.339.000,- (Dua puluh satu miliar delapan ratus sembilan puluh satu juta tiga ratus tiga puluh Sembilan ribu rupiah) yang terbagai kedalam 6 program. Adapun rinciannya sebagai berikut :

Tabel 1.8 Anggaran Dana Dekonsentrasi Tahun 2016

No. Program PAGU (Rp.) Keterangan

1 Program Dukungan Manajemen dan 3.891.383.000

LKjIP | Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2017 12

Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementrian Kesehatan

2 Program Pembinaan Kesehatan Masyarakat

32.852.814.000 3 Program Pembinaan Pelayanan

Kesehatan

6.822.256.000 4 Program Pencegahan dan

Pengendalian Penyakit

7.626.319.000 5 Program Kefarmasian dan Alat

Kesehatan

1.603.491.000 6 Program Pengembangan dan

Pemberdayaan SDMK

5.060.154.000

TOTAL 21.891.339.000

Realisasi Anggaran Tahun 2016

Capaian pendapatan Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2016 sebesar Rp.5.285.628.400,- (105,29 %) dari target pendapatan yang telah ditetapkan sebesar Rp. 5.019.900.000,-. Penerimaan tersebut didapat dari Retribusi jasa umum meliputi pelayanan kesehatan tradisional, sewa laboratorium, pelayanan pendidikan dan dari Retribusi jasa usaha yang meliputi sewa kantin dan sewa rumah dinas. Adapun capaian pendapatan adalah sebagai berikut :

Tabel 1.9 Realisasi Pendapatan Tahun 2016

NO URAIAN TARGET REALISASI %

1 Retribusi Jasa Umum 4.311.000.000 4.633.120.400 107 2 Retribusi Jasa Usaha 708.900.000 652.508.000 92

Jumlah 5.019.900.000 5.285.628.400 105

Realisasi anggaran Dinas Kesehatan Provinsi Bali bersumber APBD Tahun 2016 adalah sebagai berikut :

a. Belanja Tidak Langsung

Jumlah Anggaran Belanja Tidak Langsung terserap sebesar Rp.34.181.360.833 (79,89%) dari Pagu sebesar Rp. 42.783.091.463,-

b. Belanja Langsung

LKjIP | Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2017 13

Anggaran Belanja Langsung bersumber dari APBD sebesar Rp.

322.482.374.785,65 sedangkan realisasinya sebesar Rp. 291.572.157.937,77 (Dua ratus sembilan puluh satu lima ratus tujuh puluh dua juta seratus lima puluh tujuh ribu sembilan ratus tiga puluh tujuh koma tujuh tujuh) atau sebesar 90,41 %. Adapun rincian anggaran dan realisasi menurut program adalah sebagai berikut:

Tabel 1.10. Anggaran dan Realisasi Dinas Kesehatan Provinsi Bali bersumber APBD Tahun 2016

NO PROGRAM

/KEGIATAN PAGU (RP) REALISASI

KEUANGAN

8.396.678.647 7.247.076.507 86,31 99,97

2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

3.447.695.600 2.197.906.381 63,75 78,54

3 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

7.003.602.091 6.579.723.665 93,95 99,34

4 Program Obat dan Perbekalan

Kesehatan

294.536.000 170.900.300 58,02 75,92

5 Program Upaya Kesehatan Masyarakat

397.414.800 368.198.480 92,65 100

6 Program

Pengawasan Obat dan Makanan

212.760.000 197.526.300 92,84 100,00

7 Program Pengembangan Obat Asli Indonesia

395.308.160 392.277.540 99,23 100

8 Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

1.873.500.100 1.654.670.700 88,32 99,87

9 Program 1.097.016.000 977.373.400 89,09 100,00

LKjIP | Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2017 14

NO PROGRAM

/KEGIATAN PAGU (RP) REALISASI

KEUANGAN

7.802.456.250 5.180.071.039 66,39 95,22

11 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan

409.689.500 404.272.900 98,68 100,00

12 Program

67.261.847.223 55.106.849.461 81,93 81,93

13 Program Peningkatan Pelayanan

Kesehatan Lansia

79.900.000 77.188.000 96,61 100,00

14 Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak

956.830.340 890.098.950 93,03 99,20

15 Program Jaminan Kesehatan Bali Mandara

220.041.930.874 ,65

207.691.051.748,77 94,40 100

- Anggaran Belanja Langsung bersumber dari APBN sebesar Rp. 21.891.339.000 sedangkan realisasinya sebesar Rp. 16.387.997.989 (Enam belas miliar tiga ratus delapan puluh tujuh juta sembilan ratus Sembilan puluh tujuh ribu Sembilan ratus delapan puluh sembilan rupiah) atau sebesar 74,86 %. Adapun rincian anggaran dan realisasi menurut program adalah sebagai berikut

Tabel 1.11 Anggaran dan Realisasi Dinas Kesehatan Provinsi Bali bersumber APBN Tahun 2016

LKjIP | Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2017 15

NO PROGRAM

/KEGIATAN PAGU (RP) REALISASI

KEUANGAN

REALISASI

(%) KET

KEU FISIK 1 Program Dukungan

Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementrian Kesehatan

2.892.900.000 2.302.791.052 79,60 99,71

2 Program Penguatan Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional

998.483.000 948.917.100 95,04 97,42

3 Program Pembinaan Kesehatan

Masyarakat

23.622.172.000 14.903.171.482 63,09 79,21

4 Program Pembinaan Pelayanan Kesehatan

5.005.919.000 3.005.013.253 60,03 77,01 5 Program Pencegahan

dan Pengendalian Penyakit

5.338.423.000 2.795.426.200 52,36 78,74

6 Program

Kefarmasian dan Alat Kesehatan

1.603.491.000 1.471.484.609 91,77 99,14

7 Program

Pengembangan dan Pemberdayaan SDMK (PPSDMK)

5.060.154.000 2.124.525.710 41,99 82,20

Penjelasan Realisasi Anggaran

Capaian realisasi APBN secara umum sampai dengan akhir Tahun 2016 secara fisik mencapai 81,71 % dan realisasi keuangan sebesar Rp. 27.551.329.406 (Dua puluh tujuh miliar lima ratus lima puluh satu juta tiga ratus dua puluh sembilan ribu empat ratus enam rupiah) atau sebesar 61,88%. Capaian realisasi APBD, dari 15 program hanya 7 program yang realisasi fisiknya mencapai 100 % sedangkan 5 program bisa diselesaikan berkisar antara 90 – 99,99 %, 1 program penyelesaiannya mencapai 81,93 % dan 2 program hanya bisa diselesaikan sebesar 60 – 69,99 %

Dari Program prioritas Dinas Kesehatan Provinsi Bali (9 program 21 kegiatan) ada 3 program 7 kegiatan yang realisasi fisiknya tidak mencapai 100 % yaitu :

a) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular - Pencegahan Penularan Penyakit Endemis/Epidemic.

LKjIP | Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2017 16

Anggaran Rp. 5.265.574.400,- realisasi keuangan Rp. 3.270.978.860,- (62,12 %) realisasi fisik 98,02 %

Permasalahannya : Pengadaan vaksin rabies tidak dilakukan karena sudah terpenuhi dari Kemkes RI, untuk SAR produksi dari distributor sedikit.

Perjalanan dinas keluar daerah tidak dilaksanakan karena seluruh kegiatan sudah dibiayai oleh panitia.

- Peningkatan Imunisasi

Anggaran Rp. 186.063.000,- realisasi keuangan Rp. 168.964.154,- (90,81%) realisasi fisik 96,93 %

Permasalahannya : belanja fotocopy, makmin dan perjalanan dinas sesuai kebutuhan, Efisiensi.

- Peningkatan surveilance epidemiologi dan deteksi dini penyakit tidak menular.

Anggaran Rp. 608.155.250,- realisasi keuangan Rp. 558.940.439,- (91,91%) realisasi fisik 96,99 %

Permasalahannya : sesuai kebutuhan, efisiensi.

- Pencegahan dan Penangggulangan HIV-AIDS melalui Pembinaan, Pelatihan, Penilaian dan Lomba-lomba

Anggaran Rp. 1.742.663.600,- realisasi keuangan Rp. 1.181.187.586,- (67,78%) realisasi fisik : 85,95%

b) Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, dengan kegiatan - Pengembangan media promosi dan Bimtek sadar hidup sehat

Anggaran Rp. 1.873.500.100,- realisasi keuangan Rp. 1.654.670.700 (88,32 %) realisasi fisik 99,87 %

Permasalahannya : Sesuai Kebutuhan

c) Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak

- Peningkatan Kemampuan Teknis Pelayanan PONEK di Rumah Sakit

Anggaran Rp. 158.432.500,- realisasi keuangan Rp. 142.406.550,- (89,88

%) realisasi fisik 98 %

Permasalahannya : Sesuai Kebutuhan, efisiensi.

- Gerakan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi

LKjIP | Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2017 17

Anggaran Rp. 27.488.000,- realisasi keuangan Rp. 22.955.700,- (83,51 %) realisasi fisik 83,51 %

Permasalahannya : Sesuai Kebutuhan I.6 Sistematika LKjIP

Laporan Kinerja ini menyajikan pencapaian kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Bali selama tahun 2016. Dalam laporan ini, pencapaian sasaran, yaitu dengan pengukuran atas indikator-indikator yang dianggap mampu mengukur pencapaian sasaran yang telah ditetapkan dalam Renstra SKPD Provinsi Bali 2014-2018.

Sistematika penyajian Laporan Kinerja SKPD Dinas Kesehatan Provinsi Bali tahun 2016 adalah sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan

Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategis issued) yang sedang dihadapi organisasi.

Bab II Perencanaan Kinerja

Pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun yang bersangkutan.

Bab III Akuntabilitas Kinerja A. Capaian Kinerja Organisasi

Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi. Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerja sebagai berikut : 1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini ; 2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun

ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir ;

3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi ;

4. Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional (jika ada) ;

LKjIP | Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2017 18

5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/

penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan ; 6. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya ;

7. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja ;

B. Realisasi Anggaran

Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen perjanjian kinerja.

Bab IV Penutup

Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerjanya.

Lampiran :

1). Perjanjian Kinerja

2). Lain-lain yang dianggap perlu

LKjIP | Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2017 19

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

II.1 Perencanaan Strategis II.1.1. Visi dan Misi

Sesuai dengan RPJMD Provinsi Bali Tahun 2014-2018 serta dengan mempertimbangkan potensi, kondisi, permasalahan, tantangan dan peluang yang ada serta mempertimbangkan kearifan lokal yang hidup dalam masyarakat Bali maka visi yang hendak dicapai dalam periode Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2014-2018 adalah ” Bali Sehat Menuju Bali Mandara (Maju, Aman, Damai dan Sejahtera)”

Dalam rangka mewujudkan Bali Sehat menuju Bali yang Maju, Aman, Damai dan Sejahtera, dengan mempertimbangkan isu-isu strategis yang berkembang selama 5 tahun sebelumnya, telah ditetapkan misi SKPD Dinas Kesehatan Provinsi Bali dapat dirumuskan sbb :

1. Memelihara, meningkatkan dan mengembangkan upaya kesehatan yang merata, bermutu dan terjangkau bagi seluruh masyarakat Bali.

2. Menjamin Ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan.

3. Meningkatkan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.

II.1.2 Tujuan dan Sasaran

Mengacu pada misi yang telah ditetapkan, maka sasaran-sasaran strategis yang hendak dicapai atau dihasilkan dalam kurun waktu lima tahun adalah sebagaimana disajikan dalam tabel berikut :

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

LKjIP | Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2017 20

Tabel II.1.2.1 Keterkaitan Misi dan Tujuan

Misi Tujuan

1 Memelihara, Meningkatkan Dan Mengembangkan Upaya Kesehatan Yang Merata, Bermutu Dan Terjangkau Bagi Seluruh Masyarakat Bali

1 Terselenggaranya upaya yankes yang paripurna, merata, bermutu dan

berkeadilan serta terjangkau bagi seluruh masyarakat Bali 2 Menjamin Ketersediaan Dan

Pemerataan Sumberdaya Kesehatan

2 Tersedianya sumber daya kesehatan yang merata di seluruh sarana pelayanan kesehatan

3 Meningkatkan Kemandirian Masyarakat Untuk Hidup Sehat

3 Mewujudkan masyarakat yang mandiri untuk hidup Sehat

Mengacu pada misi yang telah ditetapkan, maka sasaran-sasaran strategis yang hendak dicapai atau dihasilkan dalam kurun waktu lima tahun adalah sebagai berikut :

Tabel II.1.2.2 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja

NO SASARAN

STRATEGIS Indikator Kinerja Satuan

Kondisi 1 Meningkatkan

Kesehatan Ibu Hamil dan Ibu Melahirkan

1.1 Angka kematian ibu (AKI).

/100.000 KH

83,5 90 1.2 Persentase persalinan

di fasilitas kesehatan

% 97,49 100

1.3 Persentase Peningkatan Kemampuan

Pelayanan PONEK di RS

% 31,25 43,8

1.4 Persentase

Pelaksanaan Monev Tentang PONEK di RS

% 31,25 43,8

1.5 Persentase

Pelaksanaan Gerakan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi (GRSSI-B)

% 35,4 37,5

2 Meningkatkan Kesehatan

2.1 Angka Kematian Bayi (AKB)

/1000 KH 5,72 10

LKjIP | Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2017 21

NO SASARAN

STRATEGIS Indikator Kinerja Satuan

Kondisi Bayi dan Balita 2.2 Angka Kematian

Balita (AKABA)

/1000 KH 6,62 10 2.3 Persentase

Penjaringan Kesehatan Anak Sekolah

% 99,7 90

3 Meningkatkan Status Gizi Masyarakat

3.1 Persentase Bumil Kek % 2,63 9,2 3.2 Persentase Balita Gizi

Kurang dan Gizi Buruk

% 9,0 12,1

3.3 Persentase desa siaga aktif

% 93 89

3.4 Persentase desa yang memanfaatkan dana desa 10 % untuk dana UKBM

% 18 40

3.5 Jumlah kebijakan publik yang

berwawasan kesehatan

% 3 3

3.6 Persentase Rumah Tangga Ber-PHBS

4.1 Angka Kematian Penyakit Menular Tertentu

% 0,28 <1

4.2 Persentase Bayi yang mendapat imunisasi dasar lengkap

% 92,5 100

4.3 Persentase kab/kota yang melaksanakan verifikasi kab/kota sehat

% 33,33 77,77

4.4 Persentase Batita yang mendapat imunisasi lanjutan

% 51,51 88

4.5 Persentase KLB yang tertangani < 18 jam

% 100 100

4.6 Persentase GHPR yang Ditangani Sesuai SOP

% 100 100

4.7 Case Notification Rate Kasus TB

/100.000 penduduk

69 76

LKjIP | Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2017 22

NO SASARAN

STRATEGIS Indikator Kinerja Satuan

Kondisi 4.8 Angka Keberhasilan

Pengobatan TB 4.10 API (Annual Parasite

Incident) Malaria

/100.000 penduduk

0,003 <1 4.11 Persentase sinyal

kewaspadaan yang direspon

% 51,9 95

4.12 Persentase Kasus HIV yang Diobati

% 59,57 52

4.13 Persentase penemuan pneumonia balita

% 5,32 2,05

4.14 Persentase cakupan pelayanan penyakit diare

% 89,2 100

4.15 New case detection penyakit kusta

/100.000 penduduk

1,3 <5 5 Meningkatkan

Pengendalian Penyakit Tidak Menular

5.1 Persentase puskesmas yang melaksanakan deteksi dini faktor resiko penyakit tidak menular

6 Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Fasilitas Kesehatan

6.1 Persentase Faskes yang memenuhi standar pelayanan

% 26,20 41

6.2 Persentase FKTP yang melaksanakan

6.4 Persentase FKTL yang melaksanakan pelayanan sesuai standar

% 43,64 100

LKjIP | Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2017 23

NO SASARAN

STRATEGIS Indikator Kinerja Satuan

Kondisi 6.5 Persentase FKTL

yang terakreditasi

% 43,64 100

6.6 Persentase laboratorium kesehatan yang terakreditasi

% 3,6 25

6.7 Persentase

ketersediaan sarana dan prasarana rumah sakit sesuai standar

% Dimula

i di th 2016

100

6.8 Persentase

Ketersediaan data kesehatan di 9 kab/kota.

% 100 100

6.9 Persentase diklat yang terakreditasi.

% 94 100

6.10 Persentase pelaksanaan

pendidikan kebidanan sesuai kompetensi.

% 100 100

6.11 Jumlah wahana

praktek lapangan yang terbentuk sebagai tempat praktek kegiatan pelatihan.

Wahana 4 9

6.12 Persentase penerapan hasil pelatihan peserta diklat yang dievaluasi.

% 100 100

6.13 Jumlah pelatihan formal yang diselenggarakan

Pelatihan 17 6

6.14 Persentase pengembangan

kemitraan LS dan LP yang diselenggarakan

% 100 100

6.15 Persentase Faskes yang bekerjasama dalam

penyelenggaraan jaminan kesehatan.

% 100 100

6.16 Persentase pencapaian sertifikasi ISO 17025,

% Dimula

i th

100

LKjIP | Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2017 24

NO SASARAN

STRATEGIS Indikator Kinerja Satuan

Kondisi

Labkes Provinsi Bali

2016 6.17 Persentase tingkat

kepuasan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan di FKTP.

% 80 80

6.18 Persentase tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan di FKTL

% 80 80

6.19 Revitalisasi sistem pelayanan JKBM

Kab/kota 9 9

6.20 Persentase

Pengembangan sistem pelayanan kesehatan alternatif dan

komplementer

% 100 100

6.21 Persentase Penduduk Sakit yang Mendapat Layanan Obat

% 100 100

6.22 Persentase

Pelaksanaan Sistem Penanggulangan Gawat Darurat T di Kab/Kota

% 33,40 67

6.23 Jumlah Sampel Makanan yang Diuji

Sampel 600 600

Dari sasaran strategis dan indikator tersebut diatas dituangkan ke dalam Indikator Kinerja Utama sebagai berikut :

Tabel II.1.2.3 Indikator Kinerja Utama Dinas Kesehatan Provinsi Bali

Indikator Kinerja Utama Satuan

Kondisi awal

LKjIP | Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2017 25

kurang(%)

6. Angka Kematian Penyakit Menular Tertentu

% 0,28 <1

7. Persentase puskesmas yang

melaksanakan deteksi dini faktor resiko penyakit tidak menular

% 84,17 100

8. Persentase Faskes yang memenuhi standar pelayanan

% 26,20 41

II.1.3 Strategi.

Setelah menentukan tujuan dan sasaran, maka langkah selanjutnya perlu ditentukan bagaimana hal tersebut dapat dicapai. Cara mencapai tujuan dan sasaran merupakan strategi organisasi untuk merealisasikan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, meliputi penetapan strategi, kebijakan, program dan kegiatan yang seperti tertuang berikut ini :

II.1.3.1 Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan Misi Pertama:

“Memelihara, Meningkatkan Dan Mengembangkan Upaya Kesehatan Yang Merata, Bermutu Dan Terjangkau Bagi Seluruh Masyarakat Bali”

1. Strategi

Strategi untuk mencapai sasaran misi pertama sebagai berikut : - Meningkatkan kesehatan ibu hamil dan ibu melahirkan - Meningkatkan kesehatan bayi dan balita

- Meningkatkan status gizi masyarakat

- Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Fasilitas Kesehatan

- Menurunkan Angka Kesakitan dan Kematian Penyakit Menular

2. Kebijakan

- Meningkatkan intensitas upaya-upaya pencegahan untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI)

LKjIP | Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2017 26

- Meningkatkan intensitas upaya-upaya pencegahan untuk menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) dan Balita (AKABA)

- Meningkatkan upaya pencarian anak balita dengan gizi buruk dan gizi kurang

- Meningkatkan intensitas upaya-upaya pencegahan untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB)

- Peran serta masyarakat dalam pelaksanaan program JKN - Meningkatkan upaya-upaya pencegahan primer (edukasi

dan regulasi), sekunder (deteksi dini dan pengobatan tepat) maupun pencegahan tersier (pembatasan ketidak mampuan dan rehabilitasi) penyakit-penyakit degeneratif

- Meningkatkan pengamatan (surveilans) terhadap emerging diseases

3. Program

- Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak - Program perbaikan gizi masyarakat

- Program Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM) - Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan - Program upaya kesehatan masyarakat

- Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia - Program standarisasi pelayanan kesehatan

- Pencegahan dan Penanggulangan penyakit menular 4. Kegiatan

- Peningkatan kemampuan teknis pelayanan PONEK di Rumah Sakit

- Pembinaan pelayanan kesehatan ibu, anak, KB dan reproduksi

- Gerakan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi - Pemberian tambahan makanan dan vitamin

LKjIP | Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2017 27

- Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), anemia gizi besi, Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY), kurang vitamin A dan kekurangan zat gizi mikro lainnya

- Pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi

- Pendataan, analisa dan pelaporan

- Kemitraan Jaminan Kesehatan Bali Mandara - Pelaksanaan monitoring dan evaluasi JKN - Monitoring, evaluasi dan pelaporan Puskesmas - Kegiatan bakti sosial

- Pendidikan dan pelatihan perawatan kesehatan

- Penguatan jejaring pada penanggulangan gawat darurat terpadu

- Penyusunan pelaporan penyelenggaraan pembangunan kesehatan

- Pencegahan penularan penyakit endemic/epidemik - Peningkatan imunisasi

- Peningkatan surveilance epidemiologi dan deteksi dini penyakit tidak menular

II.1.3.2 Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan Misi Kedua:

II.1.3.2 Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan Misi Kedua:

Dalam dokumen KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR (Halaman 10-0)

Dokumen terkait