• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sejarah Singkat dan fasilitas Agrowisata Bukit Baros Cempaka

Agrowisata Bukit Baros Cempaka merupakan salah satu agrowisata milik pribadi yang dimiliki oleh Bapak Rahmantiyo yang merupakan seorang pengusaha yang berasal dari Tasikmalaya yang sudah ada sejak dua belas tahun yang lalu, dan terletak di Kabupaten Sukabumi dengan luas 26 hektar. Agrowisata ini merupakan pabrik pengolahan produk susu saja di tahun 1995 dengan nama PT. Bukit Baros Cempaka, pada tahun 1999 muncul ide untuk menambah produk olahan susu berupa keju, dengan langsung mendatangakan ahli pembut keju dari Belanda, untuk. Produk keju ini ternyata mendapatkan tempat khusus, dan memiliki banyak peminat. Akhrinya pada tahun 2000 pemilik berinisiatif untuk menjadikan produk unik keju ini menjadi agrowisata sebagai daya tarik dan nilai positif bagi perkembangan PT. Bukit Baros Cempaka, dengan sedikit kebun kopi, kebun teh dan sedikit hutan pinus yang akan lebih mendukung suasana agrowisata.

Produk yang dihasilkan oleh PT. Bukit Baros Cempaka diantaranya, old cheese dengan aroma khas dan kuat, middle cheese, young cheese yang bisa

31 dimakan langsung. Selain itu juga diproduksi keju dengan jenis lainnya yaitu, mozzarella cheese, pizza cheese, process cheddar cheese serta yoghurt.

Agrowisata Bukit Baros Cempaka merupakan salah satu agrowisata milik pribadi yang sudah ada sejak dua belas tahun yang lalu, dan terletak di Kabupaten Sukabumi dengan luas 26 hektar. Agrowisata ini merupakan pabrik pengolahan produk susu saja ditahun 1995, pada tahun 1999 muncul ide untuk menambah produk olahan susu berupa keju, dengan langsung mendatangakan ahli pembut keju dari Belanda. Produk keju ini ternyata mendapatkan tempat khusus, dan memiliki banyak peminat. Akhrinya pada tahun 2000 pemilik berinisiatif untuk menjadikan produk unik keju ini menjadi agrowisata sebagai daya tarik dan nilai positif bagi perkembangan perusahaan, dengan sedikit kebun kopi, kebun teh dan hutan pinus yang telah ada sebelumnya sebagai nilai tambah lainnya. Namun seiring perkembangan usaha, dan luas lahan yang belum termanfaatkan secara maksimal, maka secara bertahap agrowisata Bukit Baros Cempaka melengkapi fasilitas agrowisata seperti penambahan bangunan baru seperti Cafe Cimandiri sebagai sentra penjualan produk olahan susu seperti keju, yoghurt, makanan siap saji serba keju, makanan ringan serba keju dan tempat perjamuan bagi para pengunjung, aula Kutilang sebagai tempat berkumpul yang lebih luas, sarana Out Bound seperti sarana Camping Ground, kolamrenang mini hingga penyediaan sapi perah sebagai display agar pengunjung dapat mengetahui bagaimana cara memerah susu, pengunjung juga bisa berkunjung ke lokasi pabrik pembutan keju, untuk melihat langsung proses produksi dari keju. Semua fasilitas yang tersedia pada agrowisata Bukit Baros Cempaka memiliki peran sebagai daya tarik bagi para pengunjung.

Gambaran Umum Agrowisata Bukit Baros Cempaka

Menurut Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan olahraga Kabupaten Sukabumi mengenai gambaran umum agrowisata, Kabupaten Sukabumi terletak di 1060 49’-1070 00’ BT dan 60 57’-70 25’ LS dengan luas ± 412.799, 54 Ha, yang terbentang dari ketinggian 0-2.958 meter dpl (diatas permukaan laut). Pegunungan dan dataran tinggi mendominasi hampir di seluruh kabupaten. Dataran rendah berada di pesisir selatan, mulai dari Teluk Ciletuh sampai Muara Sungai Cikaso dan Cimandiri. Temperatur udara berkisar antara 190 – 290 C, kelembaban udara rata-rata 85 persen dengan curah hujan tinggi mencapai 4.000 mm/tahun, tercatat dibagian utara di sekitar lereng Gunung Gede dan Kecamatan Ciemas, sebelah timur Teluk Palabuhan Ratu. Didataran tinggi bagian utara dan di bagian selatan Kabupaten Sukabumi, tercatat curah hujan rata-rata 3.000 s/d 4.000 mm/tahun, sedang dibagian tengah, sebelah utara dan selatan daerah aliran sungai Cimandiri, rata-rata 2.000 s/d 3.000 mm/tahun. Gunung-gunung dengan lereng yang curam letaknya menyebar hampir di seluruh wilayah. Gunung-gunung tertinggi, merupakan gunung berapi di bagian utara, yaitu Gunung Gede Pangrango (2.958 meter dpl) dan Gunung Salak (2.211 meter dpl). Dibagian tengah, yaitu disebelah selatan sungai Cimandiri terletak dataran tinggi Jampang dengan ketinggian 500 s/d 1.000 meter diatas permukaan laut.

Dengan kondisi iklim di Kabupaten Sukabumi yang sejuk membuat kawasan ini cocok untuk perkembangan pariwisata khususnya yang berkaitan

32

dengan kawasan pertanian, peternakan, hortikultura yang mempunyai daya tarik untuk dikembangkan sebagai kawasan agrowisata. Agrowisata merupakan rangkaian kegiatan wisata yang memanfaatkan potensi pertanian sebagai objek wisata

Dalam kebijakan pengembangan pariwisata, wilayah Kabupaten Sukabumi di bagi atas empat Satuan Kawasan Wisata (SKW ) yaitu:

1. SKW Cimalati-Cicurug

Kawasan Wisata Cimalati-Cicurug terletak di bagian utara Kabupaten Sukabumi. Objek wisata di kawasan ini didominasi oleh wisata alam dan wisata buatan. Adapun objek wisata yang terdapat di kawasan ini adalah Taman rekreasi Cimalati, Javana Spa Cidahu, Wanawisata Cangkuang, Situ Sukarame, Arung jeram, dan Perkebunan Sukamaju Afdelling Cipetir. 2. SKW Salabintana

Kawasan Wisata Salabintana terletak dibagian utara Kabupaten Sukabumi. Objek wisata yang terdapat di kawasan ini adalah Situ Gunung perkebunan bunga hias Sukaraja, Bumi Perkemahan Pondok Halimun Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Gunung Arca, Goa Buni Ayu/Goa Siluman, Bukit Baros Cempaka dan Kemuning Resort.

3. SKW Ujung Genteng

Kawasan wisata Ujung Genteng terletak di Kabupaten Sukabumi bagian selatan. Objekwisata di area ini didominasi oleh pemandangan alam yang menakjubkan dengan kondisi alam yang masih asri, seperti, Muara Cikarang, Pantai Ujung Genteng, Pangumbahan dan Muara Ciwaru.

4. SKW Palabuhan Ratu

Kawasan Wisata Palabuhan Ratu didominasi oleh objek wisata berupa pantai dan laut. Terdapat beragam objek wisata minat khusus yang patut untuk dikunjungi. Adapun objek wisata yang termasuk ke dalam SKW ini adalah: Goa Lalay, Air Panas Cisolok, TWA Sukawayana, Muara Cimandiri, Pantai Karang Hawu dan Tempat Pelelangan Ikan (TPI).

Berdasasrkan pembagian SKW diatas, wilayah studi termasuk ke dalam SKW Salabintana, karena Bukit Baros Cempaka ini masih berada disekitar Salabintana yang memiliki ciri kontur berbukit, dengan udara yang sejuk yang sangat cocok untuk usaha Agrowisata.

Aksesibilitas

Agrowisata Bukit Baros Cempaka berada di Kabupaten Sukabumi yang yang bisa dikunjungi baik dari arah Cianjur maupun dari arah Bogor. Tingkat kemudahan pencapaian lokasi agrowisata ini termasuk sangat baik karena merupakan jalur lintasan yang strategis. Jarak tempuh dari pusat kota Bogor ke lokasi agrowisata ± 72 Km yang dapat di tempuh dalam waktu ± 3 jam, sedangkan dari arah Kota Cianjur jarak tempuh ke lokasi agrowisata ± 37 Km yang dapat di tempuh dengan jangka waktu ± 2 jam.

Pertimbangan bagi calon pengunjung untuk melakukan kunjungan adalah lamanya waktu perjalanan yang merupakan kombinasi jarak tempuh dan kondisi jalan yang kan dilewati untuk menuju lokasi agrowisata. Semakin cepat dan

33 mudah tranportasi menuju ke objek agrowisata maka akan semakin besar kemungkinan pengunjung untuk mendatangi objek agrowisata tersebut.

Potensi Agrowisata Bukit Baros Cempaka

Kawasan Agrowisata Bukit Baros Cempaka memiliki potensi sebagai kawasan agrowisata selain dari lokasinya yang strategis untuk kawasan agrowisata karena lokasi agrowisata berada di perbukitan dengan iklim yang sejuk, serta lokasi agrowisata ini di lewati oleh sungai Cimandiri yang semakin melengkapi nuansa agrowisata. Potensi lain yang dimiliki Agrowisata Bukit Baros Cempaka selain lokasi yang strategis dan iklim yang sejuk, Agrowisata Bukit Baros Cempaka juga fasilitas yang dimiliki seperti aula berkumpul, sarana ibadah, taman bermain, Out Bond, pabrik pengolahan keju, kafe, kebun teh, kebun kopi, dan sedikit hutan pinus sebagai daya tarik bagi pengunjung. Semua Fasilitas yang ada pada Agrowisata Bukit Baros Cempaka merupakan potensi yang dapat menjadi suatu daya tarik tersendiri sebagai pengembangan usaha agrowisata.

ANALISIS LINGKUNGAN AGROWISATA

Dokumen terkait