• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEADAAN UMUM

Dalam dokumen PENERAPAN GOOD AGRICULTURE PRACTICE (Halaman 27-37)

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. KEADAAN UMUM

A. KEADAAN UMUM

Lokasi

Tabel 1. Data suhu rumah kaca Februari-Juni, 2011

Week Suhu (

0C)

Cuaca Kelembapan (RH) Min Max Rata-rata

7 20.8 34.4 27.6 Mendung 75.9 8 20.0 29.0 27.8 Berawan 67.0 9 19.4 30.2 20.6 Hujan 77.2 10 19.6 32.0 25.8 Berawan 71.9 11 24.8 36.0 25.3 Panas 66.3 12 22.0 33.3 27.6 Berawan 74.7 13 24.5 30.0 27.2 Mendung 75.5 14 24.6 31.1 27.9 Mendung 68.8 15 23.0 30.0 26.5 Panas 70.0 16 22.8 31.6 27.2 Berawan 70.0 17 21.6 33.6 27.4 Berawan 76.6 19 20.4 34.2 27.3 Cerah 73.2 20 20.6 34.8 27.7 Mendung 72.5 21 21.5 36.3 28.9 Berawan 75.8 22 19.5 34.2 26.8 Berawan 74.3 23 21.4 34.6 28.0 Panas 67.9

Sumber : Bagian Nutrisi PT.Saung Mirwan, 2011

PT.Saung Mirwan berada pada 106054’ BT dan 6041’ LS dengan ketinggian 670 m diatas permukaan laut (dpl) yang berada di bawah kaki Gunung Pangarango. Lokasi PT.Saung Mirwan berada di Jalan Cikopo Selatan No. 134 Desa Sukamanah, Kampung Pasir Muncang, Kecamatan Megamendung, Bogor, Jawa Barat. Sebelah utara desa Sukamanah berbatasan dengan Desa Sukamaja, sebelah timur berbatasan dengan Desa Suka Karya dan Desa Suka Galih, sebelah barat dengan Desa Jambu Luwuk dan Desa Bojong Murni di sebelah selatan.

Suhu tertinggi pada rumah kaca adalah 35-36 0C pada siang hari dan suhu terendah 18-24 0C pada malam hari dengan kelembapan udara (RH) 77% pada titik tertinggi dan 66% pada titik terendah. Jenis tanah pada daerah ini adalah

tanah latosol. Ciri-ciri tanah latosol adalah berwarna kecokelatan, liat remah, gembur, mudah menginfiltrasi air, daya dukung air baik dan tahan erosi. Tanah seperti ini cocok untuk penanaman sayuran dengan topografi yang berbukit-buit, datar dan miring. Tabel 1 merupakan data iklim rata-rata yang diperoleh pada bulan Februari sampai Juni 2011

Luas Areal dan Tata Guna Lahan

  PT. Saung Mirwan merupakan perusahaan sayuran yang memiliki 3 lokasi lahan budidaya. Lahan budidaya ini terdiri dari lahan sendiri dan lahan mitra. Beberapa lahan yang dimiliki oleh perusahaan ini berada di desa Sukamanah, Garut dan kampung Lemah Neundeut. Lahan budidaya sendiri terdapat di Sukamanah dan Lemah Neundeut sementara lahan mitra berada di Garut.

1. Desa Sukamanah, Bogor

Desa Sukamanah merupakan pusat produksi PT.Saung Mirwan Lokasi ini meliputi semua kegiatan produksi, pengemasan, serta penjualan. Oleh karena itu, lokasi ini merupakan wilayah terluas dibandingkan dengan 4 lokasi lahan PT.Saung Mirwan lainnya. Selain itu, bangunan kantor, rumah pemilik, gudang pengemasan, sarana olahraga, mess karyawan, bengkel, sarana ibadah serta berbagai sarana dan prasarana penunjang lainnya juga berada di tempat ini. Luas daerah ini lebih kurang mencapai 11 ha dan 4 ha diantaranya merupakan bangunan rumah kaca.

Lahan di lokasi ini dibagi menjadi 2 bagian yaitu lahan luar dan lahan di dalam rumah kaca. Lahan luar ditanami dengan paria, produksi benih edamame, rukulla, dan buncis mini. Lahan dalam rumah kaca ditanami dengan berbagai jenis tanaman sayuran dan tanaman hias. Tanaman sayuran yang ditanam antara lain tomat cherry (Lycopersicon esculentum var. cerasiforme), tomat biasa (Lycopersicon esculentum var. esculentum), salanova (Lactuca sativa L.), paprika (Capsicum annuum L. cv. group Grossum), timun (Cucumis sativus L.), dan sisitho (Capsicum annuum) dengan luas lahan sekitar 0.7 ha. Komoditi tanaman hias yang dikembangkan adalah bunga krisan (Dendrathema grandiflora Tzvelev

Syn.), kastuba (Euphorbia pulcherrima) , kalandiva (Kalanchoe sp.) dan kalanchoe (Kalanchoe blossfeldiana). Lokasi tanaman induk krisan juga dibagi menjadi 2 bagian, yaitu induk krisan untuk produksi stek pucuk di pasar lokal seluas 0.5 ha dan induk krisan untuk produksi stek pucuk di pasar ekspor. Bunga krisan ini, juga dijual dalam bentuk krisan pot dan krisan potong.

Sebagian besar tanaman dibudidayakan di dalam rumah kaca walaupun ada beberapa jenis tanaman yang dibudidayakan di lahan luar. Rumah kaca ini memiliki tipe ridge an furrow. Jika dilihat tipe rumah kaca yang ada di luar negeri, tipe rumah kaca akan dibuat cukup fleksibel sehingga dapat menanam secara periodik pada 4 musim yang berbeda untuk memperoleh hasil pertanian yang optimum. Sementara di Indonesia rumah kaca dibuat agar dapat melindungi tanaman dari hujan agar pupuk yang diberikan kepada tanaman tidak tercuci oleh air hujan. Selain itu, posisi rumah kaca juga dibuat menghadap utara agar cahaya matahari yang diperoleh dapat merata sepanjang hari (Nelson, 1978)

Rumah kaca terbuat dari kontruksi besi stall sehingga lebih tahan lama dibandingkan dengan kayu yang memilki umur ekonomis 25 tahun. Plastik untuk atap merupakan plastik ultraviolet (UV) 14% setebal 2 milimikron berwarna putih dan memiliki umur teknis 6-12 bulan. Namun, hal ini juga berantung pada kondisi cuaca dan iklim. Jika banyak angin dan curah hujan tinggi plastik ini akan lebih cepat robek dan rusak.

Rumah kaca ini memilki ukuran standar dengan panjang 36 m dan 40 m dan lebar 12.8 m dengan 2 atap dengan lebar masing-masing 6.4 m yang dibentuk menjadi 4 bedengan. Setiap rumah kaca terdiri dari 8 bedengan dengan ketinggian dinding 3-5 m.

2. Kampung Lemah Neundet, Bogor

Lahan Lemah Neundet merupakan lahan sewa kepada PTPN VII Gunung-Mas Bogor dengan luas lebih kurang 3.5 ha. Lokasi ini berada diketinggian yang lebih tinggi daripada desa Sukamanah dan terletak di sebelah tenggara desa Sukamanah yang dapat ditempuh selama 15-20

menit. Lahan di daerah ini digunakan untuk bangunan rumah kaca seluas 1.2 ha. Gambar 1. Merupakan gambar keadaan rumah kaca yang ada di lokasi Lemah Neundeut dan beberapa jenis tanaman yang dibudidayakan.

Gambar 1. Jenis tanaman dan kondisi greenhouse di Lemah Neundet 3. Garut

Luas lahan di Garut yang disewakan kepada petani sekitar 9 ha sekitar areal penanaman. Lahan ini berada di Kecammatan Cisurupan, yaitu di Desa Cisurupan, Desa Tambaklaya, Desa Cilame, Desa Barusuda, dan Desa Baluwangi. Komoditi yang dikembangkan adalah selada (Lactuca sativa L.), dengan beberapa varitas yaitu butter head, lettuce head, lettuce romance demiscus, lolorosa A, lolorosa C, radichio (Chicorium intybus), endive (Cichorium endivia L.), kol merah (Brassica oleracea L. cv. group Red Headed Cababage), seledri (Apium graveolens), dan zucchini (Cucurbita pepo L. cv. group Zucchini).

 

Keadaan Tanaman dan Produksi

PT.Saung Mirwan merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi bunga dan sayuran. Perusahaan lokal ini banyak memproduksi komoditas ekspor yang juga bergerak dalam bidang agribisnis sebagai produsen. Pada awalnya, perusahaan ini merupakan perusahaan yang mengembangkan teknik budidaya secara hidroponik namun pada tahun 1991 diperluas lagi dengan budidaya stek tanaman hias.

Budidaya tomat di PT Saung Mirwan mulai dikembangkan pada tahun 1995. Tomat dibudidayakan didalam rumah kaca dengan menggunakan media

arang sekam. Adapun jenis tomat yang dikembangkan adalah tomat biasa dan tomat cherry. Khusus untuk tomat cherry, kultivar yang dikembangkan adalah Sakura, Guindo dan Gang.

Tomat cherry merupakan produk ekspor yang dikembangkan untuk memenuhi permintaan dari beberapa Negara. Varietas Guindo diekspor ke Spanyol sedangkan varietas Sakura diekspor ke Jepang. Penjualan di daerah lokal adalah penjualan kepada konsumen retail seperti Carrefour, Matahari (Foodmart dan Hypermart). Super Indo, Yogya, Ranch Market dan lain-lain.

Tomat chery membutuhkan waktu 12-15 minggu sampai panen sejak dari pembibitan. Pembibitan hanya membutuhkan waktu 2 atau 3 minggu kemudian dipindahkan ke lapang dan biasanya dibongkar setelah 19 minggu. Saat ini, pengembangan tanaman tomat cherry tidak hanya dari benih tapi juga mulai dikembangkan melalui stek pucuk/tunas air yang diambil dari tanaman induk yang berasal dari benih.

Penanaman tomat cherry di PT. Saung Mirwan dilakukan berdasarkan adanya permintaan dari pasar, namun terkadang apabila terdapat lahan kosong dan tidak digunakan maka ditanami dengan tanaman lain (tidak bergantung pada permintaan). Data dibawah menunjukkan bahwa penanaman tomat cherry di lokasi T (BPT) mencapai 100 % dari target tanam sedangkan pada lokasi Propagation C, penanaman hanya 97% dari target penanaman. Hal ini disebabkan karena adanya kekurangan benih tomat cherry yang masih tersedia ataupun yang dapat digunakan. Oleh karena itu, mandor melakukan stek pucuk untuk memperoleh bibit agar dapat memenuhi target tanam. Dalam stek pucuk ini, tidak semua hasil stek bisa digunakan yang disebabkan oleh pengaruh lingkungan dan faktor internal lainnya sehingga tidak semua lokasi yang menjadi target penanaman dapat ditanami.

Tabel2. merupakan data penanaman tomat cherry selama 4 bulan. Pada tabel tersebut kita dapat melihat target dan realisasi tanam tomat cherry selama 4 bulan pada 2 lokasi yaitu lokasi BPT (Greenhouse lokasi T) dan BRC (Propagation lokasi C).

Tabel 2. Penanaman tomat cherry selama 4 bulan

Week

BPT BRC Total Target

tanam Realisasi tanam % Target tanam Realisasi tanam % Target tanam Realisasi tanam %

4 - - - - - - - - - 5 - - - - - - - - - 6 - - - - - - - - - 7 240 240 100 - - - 240 240 100 8 800 800 100 800 780 98 1,600 1,580 99 9 480 480 100 - - - 480 480 100 10 - - - - - - - - - 11 - - - - - - - - - 12 160 160 100 150 144 96 310 304 98 13 - - - - - - - - - 14 - - - - - - - - - 15 - - - - - - - - - 16 - - - - - - - - - 17 - - - - - - - - - 18 - - - - - - - - - 19 - - - - - - - - - 20 - - - - - - - - - 21 - - - - - - - - - 22 688 688 100 - - - 688 688 100 Total 2,368 2,368 100 950 924 97 3,318 3,292 99 Rata-rata 474 474 100 475 462 97 175 173 99

Sumber : Bagian Produksi PT.Saung Mirwan, 2011

Adapun komoditi yang saat ini diproduksi oleh Saung Mirwan dapat dilihat pada tabel 3 dan 4. Komoditi tersebut dibagi menjadi 4 bagian yaitu, komoditi sayuran daun, komoditi sayuran buah, komoditi herb dan komoditi bunga. Sementara untuk varietas salanova ada beberapa yang dikembangkan yaitu Baby lettuce, Butter head, Lettuce head, Lettuce romance demiscus, Lolorosa A dan C, Red Batavia, Selada keriting, Selada merah dan Selada oakleaf

Tabel 3. Komoditi Sayuran Buah dan Bunga PT. Saung Mirwan 2011

No Komoditi Sayuran Buah No Komoditi Bunga

1 Cabai (Capsicum annuum) 1 Kalanchoe (Kalanchoe blossfeldiana)

2 Paprika (Capsicum annuum L. cv. group Grossum) 2 Kalandiva (Kalanchoe sp.) 3 Timun (Cucumis sativus L. cv. group Slicing Cucumber) 3 Kastuba (Euphorbia pulcherrima) 4 Tomat (Lycopersicon esculentum var.

esculentum) 4 Krisan tipe spray (Dendrathema

grandiflora Tzvelev Syn.)

5 Zucchini (Cucurbita pepo L. cv. group Zucchini) 5 Krisan tipe standar (Dendrathema

grandiflora Tzvelev Syn.)

Tabel 4. Komoditi Sayuran Daun dan Komoditi Herb PT.Saung Mirwan 2011

No Komoditi Herb No Komoditi Sayuran Daun

1 Basil (Ocimum basilicum) 1 Bawang daun (Allium

fistulosum)

2 Chervil (Anthriscus cerefolium) 2 Endive (Cichorium endivia L.)

3 Chives (Allium tuberosum) 3 Kailan baby (Brassica

oleracea L. cv. Chinese Kale)

4 Coriander (Coriandrum sativum) 4 Kol merah (Brassica oleracea

L. cv. Red Headed Cababage)

5 Dill (Anethum graveolens) 5 Radichio (Chicorium intybus).

6 Kemangi (Ocimum americanum) 6 Rukulla (Eruca vesicaria L. subsp. Sativa)

7 Oregano (Origanum vulgare subsp. hirtum) 7 Seledri (Apium graveolens)

8 Rosemary (Rosmarinus officinalis) 8 Pakchoi baby (Brassica rapa L. cv. Pakchoi)

9 Sage (Salivia officinalis) 9 Salanova (Lactuca sativa L.)

10 Seledri (Apium graveolens)

11 Summer savory (Satureja hortenis)

12 Sweet Marjoram (Origanum majorana)

13 Thyme (Thymus serpyllum)

Sumber : Bagian umum PT.Saung Mirwan, 2011

Struktur Organisasi dan Ketenagakerjaan

PT.Saung Mirwan merupakan sebuah Perseroan Terbatas yang bergerak dalam bidang budidaya dan kemitraan. PT.Saung Mirwan memiliki seorang Presiden Direktur utama yaitu Tatang Hadinata yang juga merupakan pemilik perusahaan ini. Presiden Direktur dibantu oleh 2 Wakil Direktur yaitu Wakil Direktur yang menangani bidang Penjaminan Mutu, Teknik informatika dan Riset dan Pengembangan dan Wakil Direktur yang menangani Bidang Produksi, Bidang Komersil dan Bidang Umum. Masing-masing bidang ini, dipimpin oleh seorang Manajer.

Bidang produksi membawahi seluruh kegiatan produksi yang terdapat di tiga lokasi yaitu, lokasi Desa Sukamanah, Garut dan Lemah Neundet. Kegiatan produksi ini dikepalai oleh kepala bagian yaitu, Kepala Bagian untuk Pot, MUM, BCF, Benih LST, Pengemasan, MP Export, Lokal dan HPT. Kepala bagian ini membawahi Kepala Divisi yang menangani beberapa bagian yang berjumlah 15

orang dan masing-masing bagian akan ditangani oleh Kepala Sub Divisi. Kepala Sub Divisi ini terdiri dari 27 orang yang akan bertanggung jawab terhadap kegiatan budidaya di lapangan.

Bidang komersial memiliki lima Divisi yaitu, Divisi Penjualan Sayur, Divisi Penjualan Bunga, Divisi Pengadaan. Divisi Pengemasan, dan Divisi Kemitraan. Divisi Penjualan Sayur dibagi menjadi 4 bagian yaitu bagian ekspor, penjualan, Pendataandan distribusi. Divisi Penjualan Bunga memiliki dua bagian yaitu bagian penjualan dan packaging. Divisi Pengadaan dibagi menjadi dua yaitu, bagian pembelian dan administrasi. Divisi Pengemasan dibagi menjadi empat yaitu, bagian penerimaan sayur, sayuran segar, sayuran segar potong dan bagian umum sedangkan divisi Kemitraan memilki tiga bagian yaitu, bagian mitra tani, mitra beli dan bagian sortasi dan penerimaan.

Bidang Umum memiliki 4 bagian yaitu, Bagian Humas, Bagian Sumberdaya Manusia, Bagian Keuangan/Akutansi, dan Bagian Teknik. Bagian Humas dibagi menjadi bidang umum dan RTK sedangkan bagian Sumberdaya Manusia memilki dua bagian yaitu, bagian personalia dan bagian pengembangan. Bagian keuangan/akutansi memiliki dua bagian yaitu, bagian keuangan dan bagian akuntansi sedangkan bagian Teknik hanya memiliki 1 bagian yaitu bagian mekanik.

Standar baku untuk jam kerja karyawan dimulai pada pukul 07.30-16.00 WIB dengan satu kali istirahat selama satu jam yaitu pukul 12.00-13.00 WIB untuk hari Senin-Kamis. Hari Jumat, jam istirahat lebih panjang selama dua jam mulai dari jam 11.00-13.00 WIB kemudian dilanjutkan sampai jam 16.00 WIB. Hal ini dikarenakan pada hari Jumat staf dan karyawan laki-laki yang muslim melaksanakan sholat Jumat. Untuk hari Sabtu, jam kerja hanya setengah hari yaitu sampai pukul 13.00 WIB sedangkan untuk hari Minggu diberlakukan jam kerja lembur. Terdapat perbedaan jam kerja untuk karyawan pengemasan sayur yang bekerja setiap hari (Senin sampai Minggu). Namun pembagian kerja ini dilakukan dengan pemberlakuan sift kerja. Sift kerja dibagi menjadi dua yaitu sift pagi dan sift siang, sift pagi mulai bekerja pukul 07.00-12.00 WIB dengan jam

istirahat yang sama sedangkan sift siang mulai pukul 13.00-17.00 dan dilanjutkan pukul 20.00 sampai selesai, biasanya sampai pukul 03.00 WIB.

Saat ini PT.Saung Mirwan memiliki jumlah total karyawan sebanyak 205 orang. Rincian mengenai jumlah karyawan berdasarkan jabatan, gender dan pendidikan dapat dilihat pada tabel 5, 6, dan 7.

Tabel 5. Jumlah karyawan PT.Saung Mirwan berdasarkan Jabatan

No. Posisi Jumlah

1 Direktur utama 1

2 Direktur 2

3 Manajer 6

4 Kepala bagian 8

5 Kepala seksi 15

6 Kepala sub seksi 27

7 Bulanan 72

8 Harian tetap 48

9 Harian lepas 26

Total 205

Sumber : Bagian Human Resource PT.Saung Mirwan, 2011

Karyawan yang terdapat di PT. Saung Mirwan sebagian besar merupakan karyawan bulanan, karyawan harian tetap dan karyawan harian lepas. Setiap karyawan ini mempunyai tugas dan tanggung jawab serta memiliki upah yang berbeda-beda. Karyawan bulanan merupakan tenaga kerja tetap yang memiliki upah dan tunjangan setiap bulan. Karyawan bulanan berhak atas tunjangan kesehatan dan pengobatan, tunjangan jabatan dan hari raya, premi atas lama pengabdian dan kehadiran serta uang makan. Karyawan bulanan terdiri dari 35.12 % dari total seluruh karyawan. Karyawan bulanan ini pada awalnya merupakan karyawan harian lepas ataupun karyawan harian tetap kemudian berdasarkan rekomendasi mandor dan lama pengabdian (≥ 5 tahun) maka karyawan ini dapat diangkat menjadi karyawan bulanan. Biasanya karyawan bulanan bekerja sebagai mandor dan karyawan di lahan budidaya namun ada juga beberapa yang bekerja di bagian pengemasan. Karyawan harian tetap (23.41%) merupakan karyawan tetap dengan gaji yang disesuaikan dengan standar gaji karyawan per hari dan karyawan ini memperoleh tunjangan. Karyawan harian lepas yang berjumlah sekitar 12.68% dari total karyawan merupakan tenaga kerja tidak tetap dan upah disesuaikan dengan gaji karyawan tetap per hari namun karyawan harian lepas ini tidak memperoleh tunjangan apapun dari perusahaan.

Tabel 6. Jumlah karyawan PT.Saung Mirwan berdasarkan Gender

No Gender Jumlah

1 Pria 137

2 Wanita 68

Total 205 Sumber : Bagian Human Resource PT.Saung Mirwan, 2011

Karyawan pria yang bekerja di PT. Saung Mirwan berjumlah 2 kali lipat dari karyawan wanita. Karyawan pria biasanya bekerja sebagai karyawan bulanan, kepala seksi, kepala sub seksi dan kepala bagian. Sementara karyawan wanita biasanya bekerja sebagai staf administrasi, karyawan harian tetap dan harias lepas. Pembagian upah karyawan terdiri dari 2 jenis, yaitu upah bagi karyawan bulanan dan upah mingguan bagi karyawan harian. Pembagian upah ini didasarkan pada tingkat pendidikan, lama pengabdian, hari orang kerja, jenis kelamin, dan fungsi tanggung jawab.

Tabel 7. Jumlah karyawan PT.Saung Mirwan berdasarkan Pendidikan

No Pendidikan Jumlah 1 S1 9 2 D3 6 3 SLTA 40 4 SLTP 20 5 SD 130 Total 205

Sumber : Bagian Human Resource PT.Saung Mirwan, 2011

Berdasarkan tingkat pendidikan, karyawan lulusan SD merupakan kelompok terbesar dari jumlah total karyawan yang ada di PT. Saung Mirwan. Karyawan lulusan SD biasanya bekerja sebagai karyawan harian lepas dan karyawan harian tetap. Karyawan bulanan minimal merupakan lulusan SD hingga SLTA dan untuk karyawan yang telah bekerja minimal 5 tahun dapat diangkat sebagai Kasubsi, D3 untuk posisi Kasi dan S1 untuk Kabag dan Manajer.

Dalam dokumen PENERAPAN GOOD AGRICULTURE PRACTICE (Halaman 27-37)

Dokumen terkait