• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE MAGANG

KEADAAN UMUM LOKASI MAGANG

Letak Geografis

Perkebunan PT Cipta Futura termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Ujan Mas dan Kecamatan Benakat, Kabupaten Muara Enim, Propinsi Sumatera Selatan. Jalur masuk utama menuju kebun melalui Kabupaten Muara Enim, jarak antara kota Muara Enim dengan lokasi kebun kurang lebih 35 km. Menuju lokasi dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan selama 2 jam perjalanan. Kondisi jalan agak rusak, yaitu jalan tanah dan terdapat beberapa jalan yang sudah diberi krokos. Jarak dari kota Palembang ke lokasi kebun kurang lebih 218 km.

Wilayah Kebun Ujan Mas, PT Cipta Futura di sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Benakat dan Solar, di sebelah timur berbatasan dengan Desa Peninggiran dan Desa Ulak Bandung, di sebelah selatan berbatasan dengan Kota Muara Enim, dan di sebelah barat berbatasan dengan PT Musi Hutan Persada (MHP) di Kabupaten Lahat.

PT Cipta Futura Plantation terdiri atas empat afdeling. Selama kegiatan magang, penulis melakukan semua kegiatan di Afdeling 7. Sebelah utara Afdeling 7 berbatasan dengan perkebunan kelapa sawit lain, yaitu PT Surya Bumi Agro Langgeng; sebelah selatan berbatasan dengan Afdeling 1; sebelah barat berbatasan dengan Afdeling 6 dan Afdeling 8; sebelah timur berbatasan dengan Desa Ulak Bandung.

Keadaan Iklim, Tanah, dan Topografi

Keadaan iklim di wilayah Kebun Ujan Mas, PT Cipta Futura termasuk ke dalam tipe B (basah) menurut Schdmidth-Ferguson. Daerah perkebunan ini memiliki curah hujan merata sepanjang tahun, dengan rata-rata 2 909 mm/tahun, hari hujan 148.6 hari/tahun, dan 10 bulan basah dan 2 bulan kering. (Lampiran 4). Suhu rata-rata berkisar antara 28 - 30 0C.

Tanah di PT Cipta Futura memiliki kandungan liat yang tinggi, termasuk ke dalam jenis tanah Podsolik Merah Kuning. Tanah berwarna merah kecoklatan dengan tekstur tanah dominan liat berdebu. Tingkat kesuburan tanah sedang sampai rendah dengan derajat kemasaman tanah (pH) 6.0 – 6.5.

Topografi areal perkebunan sebagian besar berbukit dengan derajat kemiringan antara 7 – 9 %. Ketinggian tempat berkisar antara 50 – 100 m di atas permukaan laut (dpl). Di Kebun PT Cipta Futura terdapat beberapa areal berawa dan rendahan yang jika hujan deras, maka daerah tersebut akan tergenang.

Areal Konsesi dan Tata Guna Lahan

Berdasarkan surat keputusan Menteri Negara Agraria/Kepala BPN No.7/HGU/BPN/96, luas areal Perkebunan Ujan Mas - Muara Enim PT Cipta Futura Plantation mencapai 8 381 ha, dengan status Hak Guna Usaha (HGU) selama 30 tahun. Penanaman pertama pada lahan seluas 19.79 ha dimulai pada tahun 1992 dan masih terus dilakukan perluasan lahan sampai sekarang.

Penggunaan lahan tersebut terdiri atas areal pertanaman seluas 7 478 ha, areal pembibitan 5 ha, emplasmen 5 ha, dan areal yang tidak ditanami (tanah cadas, jurang, jalan, sungai, dan lain-lain) sebesar 893 ha. Pada awal pendirian kebun, perkebunan PT Cipta Futura ini dibagi menjadi delapan afdeling yang kemudian digabung menjadi empat afdeling, yaitu Afdeling 1, 6, 7, dan 8. Afdeling 1 terdiri atas areal dengan luas 847.01 ha, sedangkan Afdeling 6, 7, dan 8 memiliki luas areal berturut-turut 2 304.76 ha, 1 893.38 ha, dan 2 048.03 ha. Luas areal tanam tersebut sampai dengan bulan Juni 2008.

Penulis melaksanakan kegiatan magang di Afdeling 7 yang memiliki total luas lahan yang ditanami sampai dengan bulan Desember 2008 sebesar 1 885.17 ha, terdiri atas luas areal tanaman menghasilkan (TM) 1 857.95 ha, areal tanaman belum menghasilkan (TBM) 3 seluas 8.70 ha, areal TBM 2 seluas 4.08 ha dan TBM 1 seluas 14.46 ha. Peta Areal Kerja Afdeling 7 Kebun Ujan Mas PT Cipta Futura Plantation dapat dilihat pada Lampiran 5. Afdeling 7 merupakan afdeling percontohan yang terdiri atas 20 blok. Setiap blok memiliki luas rata-rata

100 ha dengan masing-masing blok terdiri atas 4 petak, sehingga setiap petak memiliki luas rata-rata 25 ha.

Kondisi Kebun dan Pertanaman

Tanaman kelapa sawit yang diusahakan di Perusahaan PT Cipta Futura merupakan hasil persilangan dari kelapa sawit Dura dan Psifera. Bibit yang digunakan berasal dari beberapa sumber, yaitu dari Lembaga Pusat Penelitian Marihat (LPPM), Dami, Bahlias Research Satation (BLRS), PT London Sumatera (Lonsum), dan dari PT Socfindo.

Tanaman kelapa sawit ditanam dengan jarak tanam 9.25 m x 9.25 m x 8.01 m dengan pola tanam berbentuk segitiga sama kaki. Pada luas satu ha rata-rata terdiri atas 130 pokok dengan memperhitungkan areal yang digunakan untuk jalan. Jika panjang pasar normal (± 10 m), rata-rata terdapat 54 pokok per pasar hidup.

Penanaman di Kebun Ujan Mas dilakukan sejak tahun 1992 secara bertahap, sehingga umur tanaman bervariasi, mulai dari tanaman belum menghasilkan (TBM) hingga tanaman menghasilkan (TM). Pada tahun 1993, mulai dilakukan penanaman di Afdeling 7, yaitu pada Blok 69 dan 70. Di Afdeling 7 terdapat beberapa blok yang mengalami perluasan, sehingga di afdeling tersebut masih terdapat TM 1 dan TM 2, bahkan TBM. Luas areal tanam Afdeling 7 terlampir pada Lampiran 6.

Setiap afdeling di PT Cipta Futura memiliki target produksi yang harus dicapai seperti terdapat pada Lampiran 7, terdapat program dan realisasi panen yang dibagi per triwulan. Setiap afdeling akan berusaha meningkatkan produktivitas tanaman. Pada Tabel 2 disajikan produksi dan produktivitas tanaman di Afdeling 7, Kebun Ujan Mas, PT Cipta Futura dari tahun 2005 – 2008.

Tabel 2. Produksi dan Produktivitas TBS Afdeling 7, Kebun Ujan Mas, PT Cipta Futura dari Tahun 2005 - 2008

Tahun Luas Produksi Produktivitas (ton) (ha) (ton)

2006 1 619.78 32 709 20.19 2007 1 857.93 41 852 22.52 2008 1 857.93 37 108 19.97 Sumber : Kantor Afdeling 7 (2009)

Produktivitas tanaman di Afdeling 7 dari tahun 2005 sampai dengan 2008 mengalami penurunan. Penurunan terjadi karena terdapat areal TM baru di Afdeling 7 yang menghasilkan buah yang masih kecil, sehingga mempengaruhi produktivias secara keseluruhan.

Jaringan jalan merupakan serangkaian jalur yang dapat dilalui untuk mentransportasikan TBS dari dalam blok hingga ke pabrik pengolahan. Jaringan jalan di Perkebunan Ujan Mas terdiri atas jalan angkong, pasar 2:1, jalan pengumpul (jalan tengah), sub jalan utama, dan jalan utama (jalan poros). Jalan angkong adalah jalan yang terbentuk karena aktifitas pemanen yang sering kali melewati jalur tersebut. Jalur tersebut bersih dari gulma, hanya selebar ± 50 cm dan arah jalannya tidak lurus, bahkan sering kali melintasi beberapa pasar untuk menghindari areal jurangan. Jalur tersebut sangat memudahkan pemanen untuk melangsir TBS keluar menuju TPH.

Pasar 2:1 merupakan jalur yang dibuat di antara dua barisan tanaman kelapa sawit. Jalur tersebut dibuat secara manual atau dengan cara kimia, yaitu penyemprotan herbisida. Pada setiap ujung pasar 2:1, terdapat TPH yang harus benar-benar bersih dari gulma. Hal tersebut bertujuan agar tidak ada TBS atau berondolan restan karena tertutup gulma sehingga tidak terlihat oleh pengangkut.

Jalan pengumpul (jalan tengah), sub jalan utama, dan jalan utama (jalan poros) merupakan jalan yang dibangun dan dirancang untuk dilewati oleh kendaraan pengangkut buah (dumptruck). Jalan tersebut terbentuk dari tanah liat berpasir yang dipadatkan. Perbedaan pada ketiga jalan tersebut adalah jalan pengumpul (jalan tengah) biasanya membelah petak dalam satu blok dan dilewati kendaraan pengangkut buah pada saat panen dilakukan di blok tersebut. Jalan pengumpul dibuat dengan arah utara-selatan dan tegak lurus dengan jalan utama (pada blok-blok tertentu). Sub jalan utama juga merupakan jalan pengumpul, tetapi lebih sering dilewati kendaraan pengangkut buah. Biasanya sub jalan utama

sudah memiliki sirip ikan (parit tepi jalan). Jalan utama atau jalan poros dirancang sedemikian rupa agar tahan dilalui kendaraan pengangkut buah setiap hari dengan lebar ± 10 m. Jalan poros terbuat dari tanah liat berpasir yang diberi lapisan krokos dan dipadatkan.

Perkebunan PT Cipta Futura melakukan kegiatan rawat jalan yang dialokasikan pada blok-blok yang akan dipanen. Perawatan jalan dilakukan baik secara manual dengan menggunakan tenaga manusia, seperti menimbun jalan, maupun secara mekanik, yaitu dengan menggunakan alat berat.

Struktur Organisasi dan Ketenagakerjaan

PT Cipta Futura Plantation merupakan perusahaan swasta yang bergerak di bidang perkebunan terutama pertanaman kelapa sawit. Perkebunan Ujan Mas dipimpin oleh seorang chief magister yang diangkat langsung oleh direktur utama yang bertanggung jawab kepada direksi. Seorang chief magister memiliki tanggung jawab dalam mengelola dan mengorganisir kebun dalam hal membangun dan memelihara tanaman kelapa sawit, agar tercapai kualitas dan kuantitas produksi TBS yang optimal. Selain itu, chief magister juga memiliki tugas mengawasi administrasi kebun, pengadaan bahan produksi, keuangan, personalia, hingga pengamanan wilayah kebun dan inventaris perusahaan.

Pengelolaan tenaga kerja di PT Cipta Futura dibedakan berdasarkan tenaga kerja staf dan non staf yang masing-masing tenaga kerjanya memiliki jabatan dan pangkat. Tenaga kerja staf merupakan karyawan yang biasanya memiliki jabatan mulai dari supervisor, asisten afdeling, sampai dengan manajer. Supervisor merupakan jabatan di atas mandor. Karyawan yang menjabat sebagai supervisor bisa memiliki pangkat senior supervisor, 1st supervisor, dan 2nd supervisor. Tenaga kerja non staf terdiri atas karyawan yang memiliki pangkat mandor dan operator. Pangkat mandor terdiri atas tiga tingkatan, yaitu senior mandor, 1st mandor, dan 2nd mandor, begitu pula dengan pangkat operator. Pangkat tersebut yang akan membedakan besarnya upah yang diperoleh, sedangkan tugas dan tanggung jawab berdasarkan jabatan yang diberikan.

Karyawan harian lepas (KHL) terdiri atas tenaga kerja pemanen, tenaga kerja pemeliharaan, pemuat buah, dan supir truk. Sistem pengupahan KHL berbeda dengan karyawan staf dan non staf perusahaan. KHL tersebut bekerja dengan sistem borongan. Besar upah harian KHL untuk tenaga kerja pemeliharaan bergantung pada prestasi kerja yang diperoleh dengan upah maksimal Rp 50 000,- per orang per hari, sedangkan tenaga kerja pemanenan, pemuat buah dan supir truk mendapatkan upah dengan menggunakan sistem basis dan premi. Pemberian gaji dilakukan setiap minggu pertama pada bulan berikutnya sebanyak akumulasi pendapatan KHL selama satu bulan.

KHL harus sudah berada di kantor afdeling pada pukul 06.00 WIB untuk mengikuti apel pagi bersama mandor pekerjaan masing-masing dan bekerja sampai pukul 15.00 WIB dengan waktu istirahat pukul 12.00-13.00 WIB. Total jumlah seluruh KHL yang bekerja di Afdeling 7 pada bulan Mei 2009 adalah 254 orang, dengan rincian seperti pada Tabel 3.

Di Afdeling 7, yaitu afdeling dimana penulis melakukan kegiatan magang, tidak terdapat mandor pupuk sehingga tugas dan tanggung jawab mandor pupuk dilaksanakan langsung oleh supervisor pemeliharaan. Sedangkan mandor yang lain, yaitu mandor semprot, mandor dongkel, mandor hama dan penyakit, serta mandor infrastruktur berjumlah masing-masing satu orang.

Kegiatan pemanenan di PT Cipta Futura selain dilaksanakan oleh supervisor dan mandor panen, juga dibantu oleh kerani buah. Kerani buah di Afdeling 7 terdiri atas 5 orang, yaitu 4 orang kerani yang bertanggung jawab terhadap kegiatan transportasi TBS di lapangan dan seorang kerani buah yang bertugas mengurus administrasi dan perhitungan pengangkutan TBS afdeling ke PKS.

Pada tingkat afdeling, pengelolaan kebun dipimpin oleh asisten afdeling. Asisten afdeling bertugas mengelola tenaga kerja yang berada pada tingkat afdeling, yaitu staf, non staf dan karyawan harian lepas (KHL). Dalam menjalankan tugasnya, asisten afdeling dibantu oleh supervisor afdeling. Asisten afdeling membawahi supervisor panen, supervisor pemeliharaan dan administrasi afdeling. Di Afdeling 7, supervisor panen membawahi mandor panen yang terdiri atas lima kemandoran yang dibantu oleh kerani buah. Sedangkan supervisor

pemeliharaan membawahi mandor semprot, mandor dongkel, mandor hama dan penyakit, mandor pupuk, dan mandor infrastruktur. Urusan administrasi dan transportasi afdeling menjadi tanggung jawab bagian administrasi afdeling. Adapun struktur organisasi di tingkat afdeling terlampir pada Lampiran 8.

Tabel 3. Jumlah dan Posisi Tenaga Kerja Perkebunan PT Cipta Futura Plantation Afdeling 7 Bulan Mei 2009

No Bagian Jumlah (orang) 1 Karyawan Staf Asisten Afdeling 1 Supervisor Afdeling 1 Supervisor Panen 1 Supervisor Pemeliharaan 1 Jumlah 4 2 Karyawan Non Staf

Mandor Panen 4 Krani Afdeling 1 Krani Buah 4 Mandor Pemeliharaan 4 Administrasi Afdeling 2 Jumlah 15 3 Karyawan Harian Lepas

Tenaga Kerja Pemanenan 75 Tenaga Kerja Pemeliharaan 140

Pemuat Buah 19

Supir Truk 20

Jumlah 254

Total Karyawan 273 Sumber : Administrasi Afdeling 7 (2009)

Asisten afdeling dan para supervisor merupakan karyawan staf, sedangkan para mandor, krani dan pegawai administrasi afdeling merupakan karyawan non

staf perusahaan. Afdeling 7 memiliki empat orang mandor panen dengan lima kemandoran panen. Mandor panen bertugas mengorganisir kegiatan pemanenan serta menjaga kualitas dan kuantitas pemanenan agar mencapai target.

Dokumen terkait