MANAJEMEN KARYAWAN
KEAMANAN Keamanan Umum
Keamanan Umum
Keamanan umum cukup terjamin dan aman karena jumlah personel security cukup memadai serta ditunjang dengan letak rumah sakit yang dekat dengan Kantor Polsek Cakranegara.
Keamanan Pasien
Keamanan pasien terjamin karena adanya bantuan tenaga security yang selalu melakukan pengawasan disetiap ruang perawatan.
Keamanan Dokumen
Dokumen penting dan rahasia, diamankan di dalam brankas dan lemari terkunci.
Rencana Strategis Bisnis RSJ Mutiara Sukma 2016-2018
58
III. RENCANA PEMASARAN (MARKETING PLAN)
Riset pasaro Demografi
Secara demografis RSJ Mutiara Sukma dikelilingi oleh 6 kecamatan di kota mataram dengan total jumlah penduduk 419.641 jiwa, seperti yang nampak pada tabel berikut ini:
Tabel : Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Per Kecamatan Kota Mataram Tahun 2013
Kecamatan Laki-laki Perempuan Jumlah
Ampenan 41.280 39.998 81.278 Sekarbela 27.298 29.193 56.491 Mataram 37.285 39.194 76.479 Selaparang 36.951 38.142 75.093 Cakranegara 32.924 33.910 66.834 Sandubaya 31.702 31.764 63.466 Total 207.440 212.201 419.641 Sumber: Survei Sosial Ekonomi Nasional dan SP2010
o Tingkat Pendidikan
Tabel : Persentase Penduduk 10 Tahun ke Atas Menurut Pendidikan Tertinggi Ditamatkan Kota Mataram Tahun 2013
Tingkat Pendidikan Jumlah
Tidak pernah sekolah/ tidak tamat SD 22,23%
SD/MI/sederajat 20,84% SLTP/Mts/Sederajat 16,59% SLTA/Sederajat 29,64% Diploma 2,67% Perguruan Tinggi 8,02% Total 100 ,0
Sumber: BPS Kota Mataram (Susenas 2013)
Tingginya tingkat pendidikan yang ditamatkan di suatu wilayah dapat menggambarkan tingkat intelektualitas penduduk wilayah tersebut. Berikut gambaran angka melek huruf 15 tahun ke atas di Kota Mataram selama tahun 2012-2014 :
Rencana Strategis Bisnis RSJ Mutiara Sukma 2016-2018
59
Tabel : Persentase Angka Melek Hurup 15 Tahun ke Atas Kota Mataram Tahun 2012-2014
Tahun Melek Huruf Buta Huruf
2012 91,64 8,36
2013 93,44 6,56
2014 93,59 6,41
Sumber: BPS Kota Mataram (Susenas)
Angka melek huruf mencerminkan kemampuan minimal masyarakat untuk dapat menerima informasi sekaligus dapat berperan dalam pembangunan. Berdasarkan data diatas, dapat diasumsikan bahwa kota Mataram sebagai kota yang sedang berkembang tingkat pendidikan dan angka melek huruf penduduknya sudah cukup tinggi, sehingga diharapkan akan dapat mempengaruhi perilaku hidup sehat masyarakat.
Gangguan Jiwa di Provinsi NTB
Angka penderita gangguan jiwa setiap tahun cenderung mengalami peningkatan, saat ini 450-500 juta orang di dunia menderita gangguan mental, neurologis maupun psikososial, termasuk kecanduan alkohol dan penyalahgunaan narkoba. Data WHO menunjukkan 3 tahun terakhir, sedikitnya 50 ribu orang Indonesia melakukan bunuh diri dan menurut Menkes 25% penduduk Indonesia mengalami gangguan neurotik, artinya 1 dari 4 orang terkena gangguan neurotik (1 juta dari 4 juta penduduk NTB mengalami neurotik). Hasil Survey kesehatan Rumah Tangga (SKRT) yang dilakukan badan Litbang Depkes 1995, menunjukkan 140 dari 1000 anggota rumah tangga yang berusia ≥ 15 tahun mengalami gangguan mental emosional.
Hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) 2013 menunjukkan bahwa prevalensi gangguan mental emosional Provinsi NTB lebih tinggi dari angka nasional dan menempati urutan ke-9 tertinggi di Indonesia, yakni 12,8% sedangkan angka nasional 11,6%. Berikut rincian prevalensi gangguan mental emosional pada penduduk berumur 15 tahun ke atas.
Rencana Strategis Bisnis RSJ Mutiara Sukma 2016-2018
60
Tabel : Prevalensi Gangguan Mental Emosional Pada Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas Menurut Kabupaten/Kota
Di Provinsi Nusa Tenggara Barat
Kabupaten/Kota Gangguan Mental Emosional (%)
Lombok Barat 5,6 Lombok Tengah 7,9 Lombok Timur 2,5 Sumbawa 0,6 Dompu 4,4 Bima 15,6 Sumbawa Barat 3,0 Lombok Utara 2,0 Mataram 5,5 Kota Bima 2,3 NTB 6,4 NASIONAL 6,0
Sumber : Hasil Riskesdas 2013
Dari tabel di atas terlihat bahwa prevalensi Gangguan Mental Emosional di Provinsi NTB tertinggi di Pulau Lombok yakni daerah Bima (15,6%) dan terendah di Pulau Sumbawa yakni di Sumbawa (0,6%). Hasil Riskesdas juga menunjukkan bahwa prevalensi Gangguan Mental Emosional meningkat dengan pertambahan umur, pada kelompok usia 15-34th prevalensinya dibawah 10%, diatas 14% pada usia diatas 45th, 30% lebih pada usia 50th keatas dan mencapai 40% lebih pada usia diatas 75th. Kelompok yang rentan mengalami gangguan mental emosional adalah perempuan, sedangkan berdasarkan tingkat pendidikan, cenderung prevalensi tinggi pada penduduk dengan pendidikan rendah, tinggal di desa dan tingkat pengeluaran per kapita rumah tangga rendah.
Penyakit jiwa digolongkan dalam penyakit keturunan dan tidak menular. Seperti halnya gangguan mental emosional, prevalensi penyakit jiwa berat di Provinsi NTB (2,1%) juga lebih tinggi dibandingkan nasional (1,7%), berikut gambaran prevalensi gangguan jiwa berat di Provinsi NTB.
Rencana Strategis Bisnis RSJ Mutiara Sukma 2016-2018
61
Tabel : Prevalensi Penyakit Keturunan Gangguan Jiwa Berat Menurut Kabupaten/Kota Di Provinsi Nusa Tenggara Barat
Kabupaten/Kota Gangguan Jiwa Berat (psikosis/skizofrenia) (permil) Lombok Barat 0,2 Lombok Tengah 0,5 Lombok Timur 0,2 Sumbawa 0,1 Dompu 0,1 Bima 0,4 Sumbawa Barat 0,1 Lombok Utara 0,0 Kota Mataram 0,4 Kota Bima 0,1 NTB 2,1 NASIONAL 1,7
Sumber : Hasil Riskesdas 2013
Kasus NAPZA
Berdasarkan laporan dari unit OSC, tahun 2015 jumlah kasus penyalahgunaan Napza yang ditangani di RSJ Mutiara Sukma adalah 284 kasus, meningkat sebesar 55,19% dibandingkan tahun 2014. Peningkatan disebabkan oleh meningkatnya ODPGN yang menjalani rawat jalan. Semua kasus yang datang ke RSJ Mutiara Sukma mendapat penanganan (100% tertangani). Berikut gambaran kasus narkoba yang menjalani perawatan di unit OSC RSJ Mutiara Sukma 3 (tiga) tahun terakhir :
381 183 284 0 100 200 300 400 2013 2014 2015
Gambar 3.3. Jumlah Kasus Napza yang Datang dan Ditangani RSJ Mutiara Sukma Tahun 2013-2015
Rencana Strategis Bisnis RSJ Mutiara Sukma 2016-2018
62 dan polidrug (penyalahgunaan obat-obatan medis berlebihan yang adiktif) banyak ditemukan, maka kondisi berbeda terjadi pada tahun 2015. Berdasarkan laporan OSC, pengguna zat tropika aktif dan narkoba (shabu dan ganja) adalah kasus terbanyak di tahun 2015 yakni 68,7% pengguna shabu.
Kasus yang dirawat sebagian besar adalah kasus dengan jenis kelamin laki-laki (100%), berpendidikan SMA/sederajat (51,41%) dan merupakan usia produktif (16-49th). Kasus yang terjadi ditahun 2014 dan tahun 2015 hampir sama yakni mayoritas pengguna zat tropika aktif jenis shabu. Penemuan ini perlu mendapat perhatian dari semua pihak mengingat bahaya dari penggunaannya dan sebagian besar penggunanya masih berusia produktif.
Kasus HIV/AIDS
Perkembangan kasus HIV/AIDS sangat mengkhawatirkan karena hampir menyebar di seluruh kabupaten/kota di NTB. Kecenderungan peningkatan kasus HIV/AIDS antara lain disebabkan oleh perilaku hidup yang tidak sehat atau kontak dengan kelompok beriisiko tinggi (pekerja seks, pengguna napza injeksi, TKI yang terinfeksi, penerima donor darah, organ atau lainnya). Kasus HIV/AIDS di NTB tahun 2012 mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2008, untuk kasus HIV meningkat 20% dan 80% untuk kasus AIDS. Berikut gambaran jumlah kasus HIV/AIDS dari tahun 2009-2013.
Tabel : Penemuan Kasus HIV Di Provinsi NTB Tahun 2009-2013
Tahun HIV Kumulatif Ket
2009 30 167 6 orang kasus lama
2010 46 213
2011 67 280
2012 56 336
2013 57 393
Rencana Strategis Bisnis RSJ Mutiara Sukma 2016-2018
63
Tabel : Penemuan Kasus AIDS DI Provinsi NTB Tahun 2009-2013
Tahun AIDS Kumulatif Jumlah yang
ditangani RSJ Ket 2009 45 128 2 2010 45 173 6 2011 83 256 15 2012 117 373 19 2013 77 450 24 Sumber : KPA NTB 2014
Berdasarkan tabel di atas terjadi penurunan kasus AIDS di tahun 2013 dari sebelumnya 117 kasus pada tahun 2012 menjadi 77, sedangkan yang ditangani di RSJ Mutiara Sukma mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Untuk jenis kelamin baik kasus HIV maupun AIDS terbanyak pada kelompok laki-laki, sedangkan berdasarkan faktor risiko terbanyak pada heteroseksual dan pengguna IDUs.
o Ceruk pasar
Pasar potensial RSJ Mutiara Sukma yang saat ini merupakan prospek meliputi perumahan mewah dan kawasan perdagangan yang berada di kecamatan Mataram dan Cakranegara yang berada pada radius 2 - 10 km.
o Metode riset yang digunakan
Analisa data primer bersumber dari data kunjungan pasien, sedangkan data sekunder berasal dari Badan Pusat Statistik dan instansi lain yang berwenang.
o Tingkat Inflasi
Tingkat inflasi sampai dengan bulan Desember 2015 adalah 3,35 %,
sedangkan tingkat inhatan sekitar ....
o Pertumbuhan Ekonomi Makro
Perkiraan Tingkat pertumbuhan ekonomi makro tahun 2015 adalah 4,73%
o Tingkat Suku Bunga
Rencana Strategis Bisnis RSJ Mutiara Sukma 2016-2018
64
Analisa Pesaing
RSJ Mutiara Sukma tidak memiliki pesaing karena merupakan satu-satunya rumah sakit jiwa di Provinsi NTB.
Daya Tarik RSJ Mutiara Sukma Terhadap Konsumen
No Segmen Pasar Daya Tarik yang Ditawarkan Saat Ini 1 INDIVIDU
1. Kemudahan mendapatkan pelayanan. 2. Tarif terjangkau
2 BPJS
1. Biaya ditanggung Pemerintah 2. Kemudahan mendapat pelayanan
Analisis Detail
No Pertanyaan Kunci Jawaban Kunci
1 Produk apa yang diinginkan konsumen
1. Ingin dilayani oleh dokter spesialis
2. Ingin dilayani dengan peralatan medis yang lengkap
3. Pelayanan yang menyenangkan
2 Apa sebetulnya kebutuhan utama konsumen
1. Ingin bicara dan di dengar oleh dokter 2. Ingin dilayani dengan ramah
3. Pelayanan yang menyenangkan.
3 Bagaimana produk anda bisa memuaskan konsumen Pelayanan yang bermutu dan berkualitas
4 Siapa yang berpengaruh terhadap pembelian produk anda
Pasien, keluarga pasien , karyawan rumah sakit dan masyarakat sekitar
5 Siapa yang mengambil keputusan dalam proses pembelian produk anda
Pasien , keluarga dan masyarakat
6 Siapa yang bertanggungjawab terhadap penjualan produk anda Seluruh karyawan
7 Bagaimana dukungan pemerintah terhadap produk yang anda hasilkan
Dukungan baik, sesuai peraturan dan perundang-undangan yang berlaku
Rencana Strategis Bisnis RSJ Mutiara Sukma 2016-2018
65 Trend Yang Diminati Pasar
No Trend yang diminati pasar berkaitan
dengan pelayanan produk Anda Faktor pengungkit trend yang diminati pasar 1 IGD - Meningkatkan waktu tanggap pelayanan Dokter
- Mempercepat waktu pengiriman pasien ke ruang rawat inap
- Dilayani oleh dokter terlatih
- Meningkatkan kebersihan ruangan
- Berorientasi pada kepuasan pelanggan
2 Rawat Jalan - Penambahan jumlah dan jenis pelayanan spesialis
- Pelayanan tepat waktu
- Pelayanan yang ramah, nyaman, aman dan terjangkau
- Mempersingkat waktu tunggu
- Meningkatkan kebersihan ruangan pendaftaran, ruang tunggu, lobby dan ruang pemeriksaan
- Berorientasi pada kepuasan pelanggan 3 Rawat Inap - Penambahan jumlah & jenis ketersediaan
pelayanan rawat inap
- Pelayanan / visite yang tepat waktu
- Pelayanan yang ramah , nyaman, aman dan terjangkau
- Menambah jumlah TT
- Membuat R. Tunggu kel. pasien
- Meningkatkan kebersihan ruang perawatan, koridor, lobby dan ruang tunggu
- Penambahan jumlah dan jenis pelayanan spesialis
- Berorientasi pada kepuasan pelanggan
4 Laboratorium - Mempercepat respon time terhadap permintaan pemeriksaan
- Hasil pemeriksaan yang akurat
- Mempersingkat waktu tunggu
- Expertisi hasil pemeriksaan laboratorium dilakukan oleh Dokter Spesialis Patologi Klinik (Sp.PK)
- Penambahan peralatan untuk pemeriksaan canggih
- Pelayanan yang ramah, nyaman dan terjangkau
- Meningkatkan kebersihan ruangan
Rencana Strategis Bisnis RSJ Mutiara Sukma 2016-2018
66
No Trend yang diminati pasar berkaitan
dengan pelayanan produk Anda Faktor pengungkit trend yang diminati pasar 5 Radiologi - Mempercepat respon time terhadap permintaan
pemeriksaan
- Hasil pemeriksaan yang akurat
- Mempersingkat waktu tunggu
- Penambahan peralatan sesuai kemajuan ilmu dan teknologi kedokteran
- Mencegah terjadinya kerusakan foto
- Pelayanan yang ramah, nyaman dan terjangkau
- Meningkatkan kebersihan ruangan
- Berorientasi pada kepuasan pelanggan 6 Farmasi - Mempersingkat waktu tunggu pelayanan obat
- Terjaminnya ketersediaan obat baik jumlah maupun jenis obat
- Meningkatkan ketepatan pemberian obat
- Menyediakan ruang tunggu pasien
- Tersedianya gudang obat yang mudah diakses oleh petugas apotik
- Pelayanan yang ramah, nyaman dan terjangkau
- Meningkatkan kebersihan ruangan
- Berorientasi pada kepuasan pelanggan
7 Pelayanan Gizi - Meningkatkan ketepatan waktu pemberian makan kepada pasien
- Ketepatan pemberian makanan sesuai diet pasien
- Variasi menu yang menarik sesuai dengan diet pasien
- Pelayanan yang ramah, nyaman dan terjangkau
- Meningkatkan kebersihan ruangan
- Berorientasi pada kepuasan pelanggan
Peluang Pasar
o Rumah sakit memiliki peluang pasar yang cukup besar karena mempunyai letak yang strategis dan merupakan satu-satunya rumah sakit jiwa di Provinsi NTB.
o Peluang pasar berasal dari masyarakat memilih RSJ Mutiara Sukma menjadi tempat pemeriksaan penderita gangguan jiwa, penyalahgunaan napza dan kasus HIV/AIDS setiap tahunnya.
Rencana Strategis Bisnis RSJ Mutiara Sukma 2016-2018
67
Analisa Kecendrungan (Trend Analysys)
Trend Segmen Pasar berdasarkan Kepesertaan
Trend Segmen Pasar berdasarkan Jenis Pelayanan
2012 2013 2014
IGD 1678 2793 1483 1985 9,12 Naik
Jalan 15593 18005 21909 18502 85,00 Turun
Rawat Inap 1344 1225 1270 1280 5,88 Naik
JUMLAH 18615 22023 24662 21767 100 Turun
Data Kegiatan
Segmen Pasar Rata2 Volume % Trend
Trend Segmen Pasar berdasarkan Asal Rujukan
2012 2013 2014 3873 4507 3749 4043 22,63 Naik 1177 1496 5520 2731 15,29 Turun 3479 4606 4158 4081 22,85 Turun 3229 3415 1689 2778 15,55 Naik 288 261 358 302 1,69 Turun 8 2 16 9 0,049 Turun 55 20 38 38 0,21 Stabil 15 5 2 7 0,04 Naik 64 33 44 47 0,26 Naik 13 8 40 20 0,11 Turun 203 182 138 174 0,98 Naik 57 59 467 194 1,09 Turun 67 28 25 40 0,22 Naik 3065 3383 3749 3399 19,03 Turun 15593 18005 19993 17864 100 Trend Kota Mataram Bima Data Kegiatan
Segmen Pasar Rata2 volume
% Lombok Timur Lombok Barat Lombok Tengah Lombok Utara Kota Bima Dompu Sumbawa Sumbawa Barat JUMLAH