• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV GAMBARAN UMUM KUD GIRI TANI

4.4. Keanggotaan KUD Giri Tani

Keanggotaan KUD Giri Tani terdiri dari para peternak, para pengrajin, para petani dan masyarakat yang tinggal di sekitar KUD Giri Tani. Namun

anggota yang aktif sebagian besar adalah yang berprofesi sebagai peternak. Para peternak sapi perah yang tergabung dalam keanggotaan KUD Giri Tani berasal dari wilayah kecamatan Cisarua dan kecamatan Megamendung Kabupaten Bogor yang terdiri dari lima kelompok tani ternak sapi perah. Kelompok-kelompok peternak sapi perah itu antara lain:

1. Kelompok Tani “Baru Tegal” di Kampung Baru Tegal desa Cibereum 2. Kelompok Tani “Baru Sireum” di Kampung Paragajen desa Cibereum 3. Kelompok Tani “Bina Warga” di Kampung Joglo desa Cibereum

4. Kelompok Tani “Tirta Kencana” di KampungSampai desa Tugu Selatan 5. Kelompok Tani “Mekar Jaya” di desa Cipayung Kecamatan

Megamendung

Populasi sapi yang dimiliki oleh KUD Giri Tani berdasarkan data tahun 2007; kelompok tani Baru Tegal memiliki populasi sebanyak 274 ekor, kelompok Tani Baru Sireum sebanyak 325 ekor, kelompok tani Bina Warga sebanyak 187 ekor, kelompok tani Tirta Kencana sebanyak 107 ekor, kelompok tani mekar jaya sebanyak 140 ekor. Jika dikalkulasikan total sapi dari keseluruhan populasi sapi di lima kelompok tani tersebut pada tahun 2007 sebanyak 1033 ekor. Jumlah ternak yang dimiliki menunjukkan asset yang dimiliki oleh para peternak anggota KUD, jumlah ternak yang dimiliki peternak itu akan menentukan mereka disebut peternak besar maupun kecil.

Jumlah populasi ternak di KUD Giri Tani mengalami penurunan dari tahun 2006 dan tahun 2007, pada tahun 2006 jumlah ternak yang dimiliki KUD Giri Tani adalah 1053, sedangkan pada tahun 2007 jumlah ternak yang dimiliki KUD Giri Tani adalah 1033. Dalam tempo satu tahun ada 20 ekor sapi yang dijual. Penjualan 20 ternak ini dilakukan karena produksi susu dari sapi tersebut mengalami penurunan, sehingga pendapatan yang diterima peternak mengalami penurunan. Ternak yang mengalami penurunan produksi susu ini biasanya adalah sapi yang sudah afkir, atau sapi yang sudah melahirkan sebanyak enam kali. Hal inilah yang menyebabkan biaya produksi yang dikeluarkan peternak lebih besar dari pendapatannya, sehingga peternak lebih memilih untuk menjual sapinya daripada terus mengalami kerugian. Selain itu petani juga memerlukan biaya untuk menyekolahkan anaknya dan biaya hidup sehari-hari serta untuk

merenovasi rumah, sehingga penjualan sapi dianggap lebih baik daripada terus memeliharanya.

Koperasi tidak mungkin terbentuk tanpa adanya anggota sebagai tulang punggungnya. Seperti telah dijelaskan di tinjauan pustaka koperasi merupakan kumpulan orang dan bukanlah kumpulan modal. Jumlah anggota sangat menentukan besarnya modal yang dimiliki koperasi. Semakin banyak jumlah anggota yang dimiliki koperasi maka semakin kuat kedudukan koperasi sebagai badan usaha, baik ditinjau secara organisasi maupun secara ekonomis. Badan usaha koperasi dikelola dan dibiayai oleh para anggota, bertambahnya jumlah anggota berarti bertambahnya pemasukan modal yang bersumber dari simpanan- simpanan anggota. Manfaat utama yang diharapkan dari keanggotaan koperasi adalah dukungan koperasi terhadap kelancaran atau kestabilan usaha, dan kebutuhan konsumsi para anggota, seperti:

a. Pemasaran hasil produksi para anggota dengan harga jual yang lebih tinggi dan atau lebih stabil.

b. Pengadaan input untuk anggota dengan harga beli yang lebih rendah dan atau lebih stabil.

c. Pengadaan kebutuhan konsumsi dengan harga yang lebih murah dan atau stabil.

Keanggotaan di KUD Giri Tani dilakukan secara sukarela dan didasarkan pada kesamaan kepentingan. Para anggota KUD Giri Tani sebagian besar memiliki kepentingan ingin memasarkan susu yang dimilikinya dan dapat dengan mudah memperoleh kredit dari KUD. Kesamaan kepentingan inilah yang menjadi tolok ukur untuk menentukan diterima atau ditolaknya seseorang atau badan hukum menjadi anggota koperasi. Jika seseorang atau suatu badan hukum memiliki kepentingan yang sama dengan visi dan misi koperasi maka seseorang atau badan hukum tersebut dapat diterima menjadi anggota koperasi, namun apabila tidak sama maka seseorang atau badan hukum tersebut tidak dapat menjadi anggota koperasi.

Keanggotaan KUD Giri Tani juga sangat demokratis, jika ada anggota KUD Giri Tani yang merasa sudah tidak memiliki kepentingan lagi dengan KUD, maka KUD memberikan kebebasan kepada anggota tersebut untuk menentukan

pilihan apakah ingin keluar dari keanggotaan atau tetap menjadi anggota KUD Giri Tani. Dalam hal ini KUD Giri Tani memberikan kehendak bebas kepada anggota. Jika ada anggota yang ingin keluar dari keanggotaan KUD, maka yang bersangkutan harus menyelesaikan syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk pemutusan keanggotaan. Syarat yang dipenuhi ini menyangkut hak dan kewajiban sebagai anggota KUD Giri Tani sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) KUD Giri Tani.

Setiap anggota KUD Giri Tani mempunyai hak dan kewajiban yang sama terhadap KUD. Kesamaan hak dan kewajiban untuk setiap anggota KUD ini dimaksudkan untuk menghindari adanya kecenderungan anggota hanya mementingkan kepentingan diri sendiri. Undang-Undang Republik Indonesia pasal 20 No. 25/1992 secara rinci mengatur kewajiban dan hak anggota.

Kewajiban dari masing-masing anggota yang tergabung dalam KUD Giri Tani, adalah berikut ini:

a. Memenuhi AD/ART serta keputusan yang telah disepakati dalam RAT (Rapat Akhir Anggota)

b. Berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan oleh koperasi. c. Mengembangkan dan memelihara kebersamaan berdasarkan atas asas

kekeluargaan.

Sedangkan hak anggota KUD Giri Tani, adalah sebagai berikut:

a. Menghadiri, menyatakan, pendapat dan memberikan suara dalam rapat anggota

b. Memilih dan atau dipilih menjadi anggota, pengurus, ataupun pengawas c. Meminta diadakan rapat anggota menurut ketentuan dalam AD

d. Mengemukakan pendapat atau saran kepada pengurus di luar rapat anggota baik diminta maupun tidak diminta

e. Memanfaatkan koperasi dan mendapat pelayanan yang sama antar sesama anggota

f. Mendapat keterangan mengenai perkembangan koperasi menurut ketentuan dalam Anggaran Dasar

Keanggotaan KUD Giri Tani memiliki dua jenis keanggotaan, diantaranya: anggota aktif dan anggota non aktif. Anggota aktif merupakan anggota yang

masih terus melakukan transaksi dengan KUD sampai periode terakhir yang sedang berjalan. Sedangkan anggota non aktif adalah anggota KUD yang tidak lagi melakukan transaksi dengan anggota tetapi masih memiliki keterikatan dengan KUD karena masih membayarkan simpanan pokok maupun simpanan wajib kepada KUD setiap bulan. Jumlah anggota yang menjadi anggota KUD Giri Tani adalah sebagai berikut:

Tabel 7 Perkembangan jumlah anggota KUD Giri Tani

Tahun Jumlah anggota (orang) Jumlah anggota aktif (orang)

2005 864 159

2006 867 150

2007 878 136

2010 880 167

Sumber: KUD Giri Tani

Berdasarkan informasi dari Tabel 7 di atas dapat dilihat bahwa dari sekian banyak anggota yang dimiliki KUD hanya sekitar 20 persen saja yang menjadi anggota aktif, maka dapat dilihat bahwa tingkat partisipasi anggota KUD masih sangat rendah. Partisipasi yang rendah ini dikarenakan banyak anggota KUD, terutama peternak besar yang tidak lagi mengirimkan susunya melalui KUD, melainkan langsung mengirimkan susunya kepada PT. Cimory yang saat ini merupakan pelanggan tetap dari KUD Giri Tani.

Pengiriman langsung ke PT. Cimory ini menyebabkan pengurangan pendapatan KUD Giri Tani karena tidak ada lagi pemasukan sebesar sepuluh persen dari harga jual ke kas KUD. Inilah yang menjadi permasalahan bagi KUD, tidak ada tindakan tegas dari ketua untuk menyelesaikan masalah ini. seharusnya diadakan tindakan tegas, bagi peternak yang tidak mengirimkan susunya melalui perantara KUD sebaiknya tidak perlu lagi menjadi anggota KUD Giri Tani. Selain itu, rendahnya partisipasi anggota KUD Giri Tani ini juga disebabkan karena banyak peternak yang merasa bahwa beternak susu sapi perah tidak terlalu menghasilkan keuntungan yang besar. Pendapat ini menyebabkan banyak peternak anggota KUD Giri Tani menjual sapi perahnya dan beralih ke profesi lain. Penjualan sapi ini kebanyakan dilakukan oleh peternak kecil yang hanya memiliki satu sampai sepuluh ekor sapi. Mereka berpendapat daripada mendapat keuntungan yang kecil lebih baik sapi yang mereka miliki dijual.

Rendahnya partisipasi anggota juga disebabkan banyak anggota KUD yang memiliki motivasi yang salah saat menjadi anggota KUD Giri Tani, mereka menjadi anggota KUD Giri Tani bukan ingin membantu KUD Giri Tani dalam usaha persusuan namun untuk mendapatkan kemudahan dalam akses simpan pinjam. Untuk menjadi anggota KUD Giri Tani, terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, antara lain: mengisi formulir pendaftaran, menyetorkan simpanan pokok Rp. 10.000,-, dan menyetorkan simpanan wajib sebesar Rp. 1000,-, serta melampirkan fotokopi KTP serta pas foto 3X4 sebanyak dua lembar.

BAB V

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN SAPI PERAH KUD GIRI TANI

Dokumen terkait