• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PLURALITAS DALAM PEMIKIRAN FADZIL MOHD NOOR

B. Kebebasan Beragama

Malaysia adalah sebuah negara yang di dalamnya terdapat masyarakat yang multi etnik dan multi agama. Sebagian penduduk Malaysia beragama Islam dan pada umumnya orang Melayu. Sisanya terdiri dari kelompok-kelompok etnis yang oleh kelompok dominan dianggap asing di negeri ini. Yang terbesar dari kelompok minoritas itu adalah orang Cina, kemudian India yang beragama Hindu.17

Dikarenakan mayoritas penduduk Malaysia adalah beragama Islam. Agama Islam mempunyai kedudukan yang tinggi di Malaysia, yaitu sebagai agama resmi bagi negara Malaysia. Hal tersebut telah diatur dalam Perlembagaan Persekutuan Malaysia pasal 3 (1) sebagai berikut :

Islam adalah agama bagi Persekutuan, tetapi agama-agama lain boleh juga diamalkan dalam aman dan damai di mana-mana bahagian dalam Persekutuan.

Kebebasan beragama ini juga diatur dalam pasal 11 dan 12, yaitu: (a) Tiap-tiap orang berhak memeluk dan mengamalkan agamanya.

(b) Seseorang yang umurnya kurang daripada 18 tahun, tidaklah boleh dikehendaki menerima ajaran atau mengambil bahagian dalam adat-istiadat agama yang lain daripada agamanya.

17

Khamami Zada dan Arief R. Arofah, Diskursus Politik Islam, (Jakarta: LSIP, 2004), cet. 1, h. 118

36

(c) Seseorang tidak boleh dipaksa supaya membayar cukai yang pendapatan cukai itu akan digunakan semuanya atau sebahagian daripadanya untuk maksud agama yang lain daripada agamanya.

(d) Tiap-tiap puak agama itu berhak:

( i) Mengurus hal ehwal agamanya.

( ii) Menubuhkan dan menyelenggarakan yayasan untuk agamanya,

dan

( iii) Memiliki harta dan mentadbirkan harta itu.18

Seperti yang diketahui bahwa perlembagaan, sama halnya dengan aspek-aspek kebebasan asasi lainnya, tidak memberi kebebasan mutlak dalam soal kebebasan beragama. Ia tunduk kepada beberapa perkara seperti kesejahteraan masyarakat, kesehatan masyarakat dan tingkah-laku moral.19 Di samping itu, agama-agama lain tidak dibenarkan menyebarkan ajaran mereka kepada orang-orang Islam, sekaligus menunjukkan kelebihan yang diberikan kepada Islam dibanding dengan agama-agama lain. Penganut-penganut agama lain juga dibenarkan mengurus lembaga-lembaga agama mereka. Saat ini, mahkamah Malaysia telah menetapkan bahwa hak kebebasan beragama mencakup hak untuk memilih agama tetapi tidak menganggap perbuatan murtad sebagai bagian dari hak itu. Mahkamah Tinggi telah memutuskan bahwa murtad bukan bagian dari agama dan dengan itu murtad tidak dilindungi oleh pasal 11 Perlembagaan Persekutuan.20

18

Tun Mohd. Salleh Abas, Prinsip Perlembagaan & Pemerintahan Di Malaysia (Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka, 2006), h.294

19

Lihat Perlembagaan Persekutuan, pasal 11 (5)

20

Abdul Aziz Bari, Islam dalam Perlembagaan Malaysia, cet.I (Selangor: Intel Multimedia and Publication, 2005), h.118.

Perlembagaan tidak memberi arti “agama”. Oleh itu perkataan ini akan diberi makna biasa saja, yaitu agama ialah kepercayaan kepada kuasa yang lebih tinggi dari manusia. Jika ada sekelompok orang yang percaya bahwa agamanya memaksa mereka untuk membunuh orang dan membuat beberapa perbuatan keji, maka Perlembagaan tidak akan membenarkan agama seperti ini dengan leluasa karena ini akan merusak keselamatan masyarakat.

Selain itu, dalam hal undang-undang, pekerjaan, jabatan, perniagaan dan kepemilikan harta tidaklah boleh dibeda-bedakan antara warga negara dengan warga negara yang lainnya dikarenakan agamanya.21 Pembedaan berdasarkan agama dalam hal penerimaan kemasukan mahasiswa ke pusat-pusat pendidikan yang diselenggarakan oleh pihak pemerintah atau dalam hal pemberian sumbangan pendidikan dari pemerintah adalah diharamkan.22

Tiap-tiap pemeluk agama berhak mendirikan yayasan untuk mengajarkan agamanya dan undang-undang tidak boleh membuat pembedaan berdasarkan agama tentang yayasan itu. Tetapi ada satu perkecualian, yaitu undang-undang Persekutuan dan undang-undang negeri adalah diperbolehkan membuat peruntukan bantuan uang bagi pendirian yayasan Islam atau bagi pengajaran agama Islam kepada orang-orang Islam.

Suatu ciri khas dalam perkembangan politik Malaysia adalah peran Islam dalam politik Melayu. Malaysia merupakan federasi negara-negara bagian,

21

Lihat Perlembagaan Persekutuan, pasal 8.

22

38

sebuah pemerintahan yang secara resmi bersifat pluralistis dengan Islam sebagai agama resmi. Meskipun partisipasi partai-partai Islam dalam pemilihan umum dan kiprah mereka sebagai oposisi yang sah merupakan fenomena yang relatif baru di kebanyakan negeri Muslim, selama bertahun-tahun partai politik ini telah bersaing dengan partai pemerintah UMNO.23 Partai Islam yang concern dalam persaingan dengan partai nasionalis UMNO ini adalah Partai Islam Se-Malaysia (PAS). Bagi PAS, partai pemerintah UMNO ini mesti ditentang, karena UMNO secara terang membawa ideologi nasionalis sekuler dan menolak Islam sebagai dasar bagi negara.

Islam adalah suatu sistem yang luhur, terhormat, manusiawi, dan sempurna, dan jauh lebih bagus, lebih praktis, lebih suci, lebih luhur, lebih lengkap dan lebih bagus daripada prinsip dan sistem mana pun.24 Pernyataan ini sesuai dengan firlman Allah SWT dalam surah Al-Quran:

ﺎً د م ْ ﻹا ْﻢﻜ ﺿرو ﻤْ ْﻢﻜْ ْﻤﻤْأو ْﻢﻜ د ْﻢﻜ ْﻤْآأ مْﻮ ْا

)

ةدء ﻤ ا

/

:

(

Artinya: “Pada hari ini, Aku telah menyempurnakan kepadamu agamamu dan Aku telah mencukupkan nikmat-Ku atasmu, dan Aku telah meridai islam itu sebagai agamamu25(Q.S: al-Maidah/5: 3)

Islam adalah satu-satunya agama dan sistem yang complete, yaitu lengkap dan sempurna pada setiap sudut, baik dari spiritual, moral, politik, ekonomi,

23

John L. Esposito, Identitas Islam Pada Perubahan Sosial Politik, (Jakarta: Bulan Bintang, 1986), h. 247-248

24

John J. Donohue, John L. Esposito, Islam dan Pembaharuan, Ensiklopedi Masalah-Masalah, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1995), cet. 5, h. 131

25

Mahmud Yunus, Tafsir Quran Karim 30 Juz, (Jakarta: Lujnah Pentashih Mashaf Al-Quran, 1969), h. 145

maupun sosial. Sebagai sebuah agama yang memiliki salah satu fungsi mengatur kehidupan manusia, Islam memiliki norma-norma yang khusus dan jelas tentang bagaimana manusia menjalin hubungan dengan manusia yang lain mengenai kehidupan manusia di dunia dan akhirat.26 Termasuk salah satunya mengatur kehidupan bernegara (fiqh siyasah) yang tidak boleh dikesampingkan.27

Islam tetap dengan prinsipnya tanpa toleransi tetapi konsep pelaksanaannya adalah bersifat sederhana dan menepati fitrah manusia. Fitrah itu ada yang bersifat menyeluruh dan menjadi persamaan di kalangan manusia dan juga perbedaan antara individu yang melibatkan jenis kelamin, masyarakat yang berlainan, keperluan yang berbeda dan zaman yang berubah. Sifat kesamaan antara manusia ada dalam prinsip dan konsep yang berkait dengan fitrah dan pengalaman hidup. Antaranya adalah keperluan rohani seperti ilmu dan akhlak, keperluan jasmani seperti makanan, pakaian dan tempat tinggal, keperluan individu dan masyarakat seperti kebahagian, kebebasan, hak, keadilan, sama rata dan lain-lain sesetengah daripadanya mempunyai persamaan secara menyeluruh dan ada yang berbeda daripada sudut prinsip, tujuan, objektif dan pelaksanaan. Semua aspek ini dinilai oleh Islam secara tetap, teguh, anjal dan terbuka.28

Partai Islam Se-Malaysia (PAS) dibawah Fadzil Mohd Noor juga menyedari bahwa untuk menjadikan Islam relevan di dalam masyarakat majemuk,

26

Abdul Hadi Awang, Sistem Pemerintahan Negara Islam, (Pulau Pinang: Dewan Muslimat, 1995), cet. 1, h. 4

27

Abdul Hadi Awang, Islam dan Demokrasi, (Selangor: PTS Islamika, 2007), cet. 1, h.7

28

Abdul Hadi Awang, Islam dan Demokrasi, (Selangor: Percetakan Zafar Sdn. Bhd, 2007), Cet. I, h 93

40

inti pati Islam-lah yang perlu diketengahkan. Falsafah dan bumbu Islam yang universal dan sentiasa sesuai sepanjang zaman perlu dijunjung.29 Hakikat kewujudan pelbagai kaum, agama dan budaya dalam masyarakat Malaysia, bukanlah merupakan faktor yang boleh menghalang untuk diwujudkan sistem pemerintahan Islam. Ini adalah karena sistem Islam adalah bersifat umum dan menyeluruh yang bersesuaian untuk semua subjek dalam sebuah Negara di dunia. Partai Islam Se-Malaysia (PAS) menolak keras segala bentuk paksaan terhadap orang non Islam untuk menerima Islam. Partai Islam se-Malaysia (PAS berperanan untuk menyampaikan risalah Islam manakala hidayah adalah merupakan ketentuan Allah SWT.30

Bagi orang non muslim mereka juga punya hak dan tanggung jawab yang perlu dilaksanakan. Tanggung jawab mereka adalah untuk memelihara Negara ini sebagaimana rakyat lain memeliharanya. Mereka berkewajiban untuk mematuhi undang-undang, memberi taat setia kepada Negara dan menjaga kedaulatannya supaya tidak diganggu oleh pihak yang mempunyai kepentingan untuk meruntuhkannya. Menjadi tanggungjawab mereka juga untuk memelihara perasaan orang Islam dan menghormati Negara Islam. Kalaulah tanggungjawab sudah diminta dari non muslim, Islam menetapkan pula hak-hak yang perlu

29

httpsyahiranmuhd.blogspot.com200910almarhum-dato-fadzil-noor-dalam-abim.html, diakses pada tanggal 11 April 2010, pukul 12.23 WIB

30

Fadzil Mohd Noor, Bersama Menegakkan Keadilan, (Kuala Lumpur: PAS Pusat Taman Melewar, 1999), h. 32

disempurnakan oleh Negara. Perbedaan aqidah dan kepahaman tidak boleh dijadikan asas untuk tidak berlaku adil seperti yang disebut di dalam Al-Quran :

)

ص

/

:

(

Artinya: “Maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikut hawa nafsu” surah shad:26

Hak non muslim untuk mengamalkan agama mereka, hak untuk bersuara, hak untuk mencari rizki dan sebagainya. Karena Islam telah menjamin hak-hak non muslim di bawah Negara dan pemerintahan Islam. Adalah menjadi satu kesalahan dalam Islam untuk melakukan penganiayaan, penindasan dan diskriminasi terhadap non muslim. Walau demikian, Islam adalah tetap agama yang terbaik dan teragung diantara agama-agama lain, karena agama yang diridhai disisi Allah SWT hanyalah Islam.31

Dalam Islam, tiada pakasaan untuk menganut agama Islam bagi penganut agama-agama lain yang sebenarnya menyimpang dari Islam, dalam masa yang sama Islam tetap peduli dan menjaga agama-agama lain yang ada dalam sebuah Negara Islam, karena dalam Islam adalah menjadi tanggungjawab bagi Islam untuk menjaga hak dan kepentingan agama-agama lain. Toleransi Islam dengan agama-agama lain adalah sangat jelas sebagaimana firman Allah SWT dam surah al-Quran:

31

Fadzil Mohd Noor, Bersama Menegakkan Keadilan, (Kuala Lumpur: Pas Pusat Taman Melewar, 1999), h. 34

42

Artinya: dan jika mereka berdua mendesakmu supaya Engkau mempersekutukan denganku sesuatu Yang Engkau - Dengan fikiran sihatmu - tidak mengetahui sungguh adanya maka janganlah Engkau taat kepada mereka; dan bergaulah Dengan mereka di dunia Dengan cara Yang baik. dan Turutlah jalan orang-orang Yang rujuk kembali kepadaKu (dengan Tauhid dan amal-amal Yang soleh). (Q.S: Luqman/ 31: 15)

Agak menarik disini karena Islam bisa bertoleransi dengan penganut-penganut agama lain yang berusaha memalingkan akidah pengikut Islam. Dalam ayat lain, al-Quran memerintahkan berbuat baik pada orang bukan Islam yang tidak memusuhi umat Islam karena agama.32 Allah berfirman:

☺ ) ﺔ ﺤ ﻤﻤ ا / : ( Arinya: Allah tidak melarang kamu daripada berbuat baik dan berlaku adil

kepada orang-orang Yang tidak memerangi kamu kerana ugama (kamu), dan tidak mengeluarkan kamu dari kampung halaman kamu; Sesungguhnya Allah mengasihi orang-orang Yang berlaku adil. (Q.S: al-Mumtahanah/ 60: 8)

Allah juga melarang kamu dari menjadi teman kepada orang yang memerangi kamu karena agamamu seperti. Sebagaimana Allah berfirman:

32

Mahmood Zuhdi Abdul Majid, Bagaimana Islam Memimpin Masyarakat Majmuk,

Artinya: Sesungguhnya Allah hanyalah melarang kamu daripada menjadikan teman rapat orang-orang Yang memerangi kamu kerana agama (kamu), dan mengeluarkan kamu dari kampung halaman kamu, serta membantu (orang lain) untuk mengusir kamu. dan (ingatlah), sesiapa Yang menjadikan mereka teman rapat, maka mereka itulah orang-orang Yang zalim. (Q.S: al-Mumtahanah/ 60: 9)

Firman Allah SWT diatas ini juga dapat menyimpulkan bahwa Allah melarang umatnya untuk menyokong orang-orang non muslim yang mengusir umat Islam dengan segala macam cara, pada zaman sekarang mereka sudah tidak mengusir orang Islam dengan mengunakan senjata, tetapi mengunakan kekuatan ekonomi. Mereka cuba mengusir umat Islam dari tempat-tempat stratigik dan juga cuba membuat perkampungan mereka sendiri di Negara umat Islam.

Allah menyifatkan orang yang baik disisi-Nya adalah mereka yang memberi makan pada orang yang bukan Islam.33 Sebagaimana Allah berfirman:

☺ ☺ ) نﺎ ا / : (

Artinya: mereka juga memberi makan benda-benda makanan Yang dihajati dan disukainya, kepada orang miskin dan anak yatim serta orang tawanan. (Q.S: al-Insan/ 76: 8)

33

44

Justru, ayat diatas jelas menunjukkan bahwa toleransi dengan agama-agama lain adalah sangat dituntut dalam Islam. Karena Islam adalah agama-agama yang sangat luhur dan terbaik bagi seluruh umat manusia di dunia ini, yang demikian, walau Islam mewujudkan toleransi yang amat baik dengan agama-agama lain tetapi Islam tidaklah menerima agama-agama lain sebagai sebuah aliran dan agama yang benar dan diridhai disisi Allah. Karena hanyalah Islam sebuah agama yang diterima dan diridhai oleh Allah SWT. Justru, bagi Fadzil Mohd Noor, jika Islam menolak segala macam paham dan ide yang bertentangan dengan syariat Islam, maka pluralisme menurut beliau adalah sangat ditentang dan ditolak karena Islam adalah paling tinggi, agung dan benar dari semua agama-agama yang ada. Jika pluralisme itu bermaksud untuk kesatuan masyarakat Islam dalam usaha mendaulatkan Islam, maka paham seperti ini adalah diterima oleh Fadzil Mohd Noor. Dan pluralisme menurut beliau adalah bertentangan dengan akidah Islam karena paham ini menyatakan bahwa semua agama adalah sama, sesungguhnya Islam tidak sama dengan agama-agama lain, dari setiap sudut. Karena Allah SWT hanyalah menerima Islam sebagai agama yang diterima dan diridhai disisi-Nya.

Bagi penulis, pemikiran Fadzil Mohd Noor terhadap Pluralisme ini adalah sangat benar dan bertepatan dengan perintah Allah SWT. Dalam al-Quran, banyak ayat-ayat yang menyentuh tentang kemuliaan dan kesucian Islam daripada agama-agama lain yang sememangnya tidak benar dan tidak diridhai oleh Allah

SWT. Justru, penulis mendukung pemikiran Fadzil Mohd Noor demi melihat Islam terus dijunjung dan dihormati sebagai agama yang paling agung dan suci.

Dokumen terkait