• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

2. Keberterimaan

Penilaian kualitas terjemahan yang kedua dapat dilihat dari segi keberterimaannya. Dikatakan terjemahan yang berterima apabila terjemahan dalam Bsa lebih mengarah pada kelaziman dan kealamiahan yang mana sudah disesuaikan dengan norma dan kaidah yang ada dalam Bsa. Dalam penelitian ini, tidak ditemukan terjemahan yang tidak berterima, hal ini karena si penerjemah menggunakan padanan kata atau istilah yang sudah lazim digunakan dalam Bsa,

Akurat 86% Kurang Akurat 14%

Keakuratan

commit to user

sehingga terjemahan yang dihasilkan terasa alamiah dan pemirsa mudah memahami pesan yang disampaikan. Terdapat 112 data (92,56%) tergolong pada terjemahan yang sudah berterima dan 9 data (7,47%) tergolong pada terjemahan yang kurang berterima.

2.1. Terjemahan Berterima

Suatu terjemahan dikatakan berterima jika terjemahan tersebut terasa alamiah dan terdengar akrab bagi pembacanya baik itu dari segi kata, frasa, maupun kalimat yang sudah disesuaikan dengan norma dan kaidah yang terdapat dalam Bsanya. Untuk terjemahan berterima terdapat 112 data (92,56%), dengan nilai rata-rata 2,66-3 dan pembahasanya sebagai berikut:

Tabel 4.19. Contoh Terjemahan Berterima No

Data

Bsu Bsa

040 Who are you working for? Kau bekerja untuk siapa?

078 What do you call this? Lalu ini apa?

090 What if we trusted each other? Bagaimana kalau kita saling

percaya?

099 Have you Iost your mind? apa kau sudah gila?

Konteks situasi pada data 040: Percakapan dilakukan oleh Holmes yang menanyakan rasa penasaranya pada Irene di apartement Holmes.

Konteks situasi pada data 078: Dituturkan oleh Watson pada Holmes di sebuah penjara dengan fungsi pragmatis sebagai ujaran untuk menyindir kelakuan yang telah Holmes perbuat terhadapnya yang mempengaruhi semua perubahan hidupnya.

commit to user

Konteks situasi pada data 090: Di sebuah apartemen milik Irene, percakapan diutarakan oleh Irene pada Holmes dengan fungsi pragmatis memberikan saran atau nasehat pada Holmes agar ia kembali percaya pada Irene.

Konteks situasi pada data 099: Dilakukan oleh seorang duta besar pengikut fanatik sebuah ordo yang mana dia mengungkapkan sebuah tantangan pada Blackwood yang telah melakukan tindakan semena-mena pada perkumpulan ordo yang dia ikuti.

Pada data 040 pada kalimat tanya yang diawali dengan Wh question

“who” diterjemahkan ke dalam Bsa dengan cara pergeseran posisi dimana subjek dalam Bsa diletakkan terlebih dahulu dan diakhiri dengan kata tanyanya siapa. Dengan adanya pergeseran posisi yang sudah disesuaikan dengan kaidah dan norma yang berlaku dalam Bahasa Indonesia, menjadikan terjemahan kalimat tanya diatas menjadi lebih alami dan lebih berterima. Hal yang sama juga dilakukan pada data 078, dimana terdapat pergeseran yang tepat sehingga pesan tersampaikan dengan baik dan terdengar akrab dalam Bsanya. Sedangkan untuk data 090, penggunaan teknik transposisi sangat mempengaruhi keberterimaan

suatu pesan yang disampaikan, dimana kata “what if” diterjemahkan ke dalam Bsa tetap menjadi kata tanya namun berbeda arti menjadi “bagaimana” dengan adanya

penyesuaian atau pemadanan yang tepat pada kata tanya tersebut menjadikan hasil terjemahanya lebih berterima. Penggunaan teknik tranposisi untuk ketiga data diatas memberikan dampak positif pada penilaian keberterimaan. Lain halnya dengan penggunaan teknik padanan lazim pada data 099 yang telah dicarikan

commit to user

padanan katanya dalam Bsa menjadi “gila”, terjemahan yang dihasilkan terasa

lebih alamiah dan terdengar akrab ketimbang diartikan “hilang akal sehatmu”.

2.2. Terjemahan Kurang Berterima

Terjemahan kurang berterima mengarah pada terjemahan yang terasa kurang alamiah dan kurang terdengar akrab bagi pembacanya baik itu dari segi kata, frasa, maupun kalimat yang sudah disesuaikan dengan norma dan kaidah yang terdapat dalam Bsanya. Terdapat 9 data (7,43%) dengan pemilaian rata-rata 2,33-2 tergolong pada terjemahan yang kurang berterima.

Tabel 4.20.Contoh Terjemahan Kurang Berterima

No Data Bsu Bsa

007 Hammer on nail, wasn't it? Palu dan paku bukan?

080 When do I complain about

you setting fire to my room?

kapan aku mengeluh tentang kau membakar kamar- kamarku.?

084 what is this some parlour

game where we have to guess what you're thinking?

kau pikir ini permainan dimana kau harus menebak yang kau pikirkan?

Konteks situasi pada data 007: Diutarakan oleh seorang pasien Watson yang terkejut setelah mendengar suara tembakan yang berasal dari salah satu ruangan apartemen milik watson.

Konteks situasi pada data 080: Diujarkan oleh Watson yang merasa kesal terhadap Holmes dengan sebuah sindiran-sindiran yang terus diucapkannya dengan tujuan untuk menekan Holmes.

Konteks situasi pada data 084: Inspektur Lastrade yang merasa kesal mengutarakanya pada Holmes agar kasus yang ia percayakan pada Holmes segera diselesaikan tanpa adanya permainan yang membingungkan lagi.

commit to user

Penggunaan teknik transposisi pada data 007 menghasilkan terjemahan yang sedikit kurang berterima, hal ini dikarenakan terjemahan kata tanya pada Bsa

yaitu kata “on” diterjemahkan menjadi “dan” menjadikan terjemahan tidak

alamiah sehingga pemirsa tidak dapat memahami maksud yang disampaikan. Pendapat dari rater terjemahan tersebut akan lebih tepat jika diterjemahkan

menjadi “sedang memaku bukan?”, hal ini disesuaikan dengan situasi dan kondisi

pada waktu peristiwa berlangsung yaitu si penutur mempunyai maksud menyakinkan diri sendiri bahwa suara tersebut merupakan suara orang sedang memaku di tembok. Sedangkan untuk penggunaan teknik literal pada data 080, menghasilkan terjemahan yang terasa kaku, terdapat perubahan pada obkenya dari

bentuk tunggal “my room” menjadi jamak “kamar-kamarku”, sebaiknya jika

terjemahannya diubah dengan tetap memperhatikan kaidah dan norma pada Bsa,

menjadi “Kapan aku mengeluh padamu saat kau membakar kamarku?”, sehingga

ujaran yang disampaikan lebih terasa berterima. Penggunaan teknik linguistik kompresi juga terdapat data 084, dalam data tersebut juga terdapat padanan yang tidak sesuai dengan artinya terjemahan menjadi rancu dan kurang alamiah karena

adanya perubahan subjek pada kata “we” yang diartikan “kau”. Tidak hanya

penggantian subjeknya akan tetapi juga terdapat penghilangan kata tanya pada kalimat tersebut sehingga hal ini menjadikan perubahan jenis kalimat tanya dari

jenis Wh question berubah menjadi kalimat tanya deklaratif. Terdapat pula kata

yang tidak diterjemahkan seperti kata “parlour”, dari teknik ini menghasilkan

terjemahan yang tidak mudah difahami maksudnya oleh pemirsanya sehingga terjemahanya menjadi kurang berterima. Teknik diatas tidaklah memberikan

commit to user

dampak positif terhadap hasil terjemahan pada Bsa, begitu pula juga tidak memberikan dampak positif apabila sudah terdapat unsur-unsur penggantian atau pengilangan yang tidak dibutuhkan untuk menilai kualitas terjemahan dari segi aspek keberterimaan.

Gambar 4.2. Diagram Tingkat Keberterimaan Terjemahan

Dokumen terkait