BAB II TINJAUAN PUSTAKA
3. Bird-in-the Hand dan Dividend Irrelevance Theory
2.1.7 Kebijakan Deviden
Deviden merupakan pembagian keuntungan kepada para pemegang saham dari laba perusahaan. Signalling theory menyatakan bahwa perusahaan melakukan penyesuaian deviden untuk menunjukkan sinyal akan prospek perusahaan. Seorang investor yang menanamkan modalnya pada suatu perusahaan tentu saja mengharapkan return atau keuntungan yang akan diperoleh dari investasi yang telah dilakukannya. (Jogiyanto, 1998).
Kebijakan deviden adalah suatu keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai deviden atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan untuk pembiayaan investasi di masa mendatang. Keputusan pembagian deviden dilakukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) oleh direksi perusahaan. Perusahaan yang membayar deviden secara stabil dari waktu ke waktu dinilai pasar lebih baik daripada perusahaan yang membayar deviden secara fluktuatif, hal ini karena perusahaan yang membayar deviden secara stabil mencerminkan kondisi keuangan yang stabil, begitu jg sebaliknya (Sofyaningsih & Hardiningsih, 2011).
Berdasarkan pandangan MM, kebanyakan investor merencanakan untuk menginvestasikan kembali deviden mereka dalam saham dari perusahaan bersangkutan atau perusahaan sejenis, dan beberapa investor lebih menyukai keuntungan modal daripada pembayaran deviden, salah satunya adalah teori referensi pajak yang dikemukakan Merton Miller dan Franco Modigliani (MM) dalam teorinya preferensi pajak, teori ini mendukung deviden irrelevance theory (Brigham & Houston, 2011).
Ada 3 alasan yang berkaitan dengan pajak, MM beranggapan bahwa investor mungkin lebih menyukai pembagian deviden yang rendah dari pada yang tinggi (Brigham & Houston, 2011), yaitu : a) Tarif pajak untuk pendapatan deviden yang tinggi bila dibandingkan dengan tarif pajak untuk keuntungan modal membuat investor yang kaya (yang memiliki sebagian besar saham dan menerima sebagian besar deviden yang dibayarkan) mungkin lebih suka perusahaan menahan dan menanamkan kembali laba ke dalam perusahaan pertumbuhan laba mungkin dianggap menghasilkan kenaikan harga saham, dan keuntungan modal yang pajaknya rendah akan menggantikan deviden yang pajaknya lebih tinggi. b) Pajak atas keuntungan tidak dibayarkan sampai saham terjual karena adanya efek nilai waktu. c) Jika selembar saham dimiliki oleh seseorang sampai ia meninggal, sama sekali tidak ada pajak keuntungan modal yang terutang. Ahli waris yang menerima saham itu dapat menggunakan nilai saham pada hari kematian sebagai dasar biaya, dengan demikian terhindar dari pajak keuntungan modal.
Jenis – jenis deviden yang dibagikan kepada pemegang saham, yaitu:
Deviden Tunai (Cash Devidend) adalah suatu bentuk pembagian deviden kepada para pemegang saham dalam bentuk kas (tunai). Pembagian deviden tunai bisa dilakukan secara berkala seperti per semester, per tahun, dan per kuartal. Deviden Saham ( Stock Deviden ) merupakan pembayaran kepada pemegang saham biasa berupa tambahan jumlah lembar saham (Jogiyanto, 1998).
Terdapat beberapa faktor – faktor yang mempengaruhi kebijakan deviden yaitu terdiri dari 3 kelompok kategori (Brigham dan Houston, 2011), terdiri dari:
Pembatasaan pembayaran deviden, Peluang investasi dan Ketersediaan biaya sumber alternatif.
Pembatasan pembayaran deviden yaitu: a) Perjanjian Hutang , dividen hanya dapat diberikan jika kewajiban hutang telah dipenuhi perusahaan dan atau rasio – rasio keuangan menunjukkan bank dalam kondisi sehat.
b) Pembatasan dari saham Preferen , tidak ada pembayaran dividen untuk saham biasa jika dividen saham preferan belum dibayar. c) Tersedianya Kas, Dividen berupa uang tunai (cash dividend) hanya dapat dibayar jika tersedianya uang tunai yang cukup. Jika likuiditas baik, perusahaan dapat membayar dividen. d) Aturan Penurunan Modal, terdapatnya hukum yang mengatur pembayaran deviden tidak dapat melebihi laba ditahan dalam laporan posisi keuangan perusahaan, tanpa aturan ini perusahaan dengan kesulitan keuangan akan membagikan sebagian bsar asetnya kepada pemegang saham dan tidak akan menyisakan apapun kepada pemberi utang. e) Denda Pajak atas laba yang terakumulai secara tidak wajar, untuk mencegah para investor yang mampu menggunakan perusahaan untuk menghindari pajak pribadi, peraturan perpajakan memiliki pajak khusus atas laba yang terakumulasi secara tidak wajar. Jika terbukti, perusahaan tersebut dapat dikenakan denda dalam jumlah besar, faktor ini berguna untuk perusahaan yang dimiliki secara pribadi.
Peluang investasi yaitu, a) jumlah peluang investasi yang menguntungkan, jika suatu perusahaan memiliki banyak peluang invetasi yang menguntungkan, hal ini cenderung akan mnghasilkan sasaran rasio pembayaran yang rendah, begitu sebaliknya. b) Kemungkinan mempercepat atau menunda proyek,
kemampuan untuk mempercepat atau menunda proyek akan memungkinkan suatu perusahaan lebih patuh terhadap kebijakan deviden yang stabil.
Ketersediaan biaya sumber alternatif, a) Biaya penjualan saham baru, jika suatu perusahaan perlu mendanai investasi dalam tingkat tertentu,perusahaan dapat mendapatkan ekuitas dengan menahan laba atau menerbitkan saham biasa baru. b) Pengendalian , Jika manajemen ingin mempertahankan kontrol terhadap perusahaan, ia cenderung untuk segan menjual saham baru sehingga lebih suka menahan laba guna memenuhi kebutuhan dana / baru.
Akibatkanya dividen yang dibayar menjadi kecil. c) Kemampuan mensubstitusikan utang dengan ekuitas , Perusahaan yang berkembang selalu membutuhkan dana baru untuk diinvestasikan pada proyek – proyek yang menguntungkan. Sumber dana baru yang merupakan modal sendiri ( equity) dapat berupa penjualan saham baru dan laba ditahan. Manajemen cenderung memanfaatkan laba ditahan karena penjualan saham baru menimbulkan biaya peluncuran saham (flotation cost ) .Oleh karena itu semakin besar kebutuhan dana investasi, semakin kecil dividen payout ratio.
Penelitian ini menetapkan Dividen Payout Ratio (DPR) sebagai proksi kebijakan deviden sebab DPR lebih banyak mengukur persentase deviden tunai yang diberikan perusahaan kepada para pemegang saham atas laba per lembar saham yang dihasilkan dalam periode akuntansi,dari pada rasio deviden lainnya (Mery, Zulbahridar, & Kurnia, 2017). Menurut Harahap (2013) DPR dapat dihitung dengan skala rasio melalui rumus sebagai berikut :
DPR =
2.2 Review Penelitian Terdahulu
Beberapa peneliti telah melakukan penelitian yang berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan.Hasil dari beberapa penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya akan digunakan sebagai bahan referensi dan perbandingan dengan penelitian ini. Penelitian ini merupakan modifikasi dari beberapa hasil-hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan masalah nilai perusahaan.Berikut ini dikemukakan hasil penelitian terdahulu tentang beberapa faktor yang berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
1. Penelitian Azmat (2014) dengan judul “Firm value and optimal cash level:evidence from Pakistan” pada perusahaan Perbankan yang listed di KSE (Karachi Stock Exchange), skala ukur variabel nya menggunakan rasio, variabel dependen nya nilai perusahaan dihtung dengan proksi Tobin’s Q, dan variabel independennya kas dan setara kas menggunakan proksi cash ratio. Ditambah dengan variabel kontrol ukuran perusahaan menggunakan proksi logaritma natural total aset, leverage menggunakan proksi DAR (Debt to Asset Ratio), capital expenditure menggunakan proksi capital Expenditure terhadap total aset.
Teknik analisis data adalah two-step Generalized Method of Moments (GMM).
Dengan hasil Penelitian Kas dan setara kas mampu mempengaruhi nilai perusahaan secara positif dan signifikan.
2. Penelitian Chaidir (2015) dengan judul “Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas dan Pertumbuhan Perusahaan, terhadap Nilai Perusahaan, pada Perusahaan Subsektor Transportasi di BEI 2012 – 2014”. Dengan menggunakan
skala ukur rasio. Variabel dependen yang digunakan adalah nilai perusahaan dengan proksi Price to Book Value (PBV) dan variabel independennya adalah pertumbuhan perusahaan dengan proksi Assets Growth, Leverage (struktur modal) menggunakan proksi Debt to Assets Ratio (DAR) dan Debt to Equity Ratio (DER), Profitabilitas menggunakan proksi Return On Assets (ROA) dan Return On Equity (ROE). Teknik analisis data nya menggunakan regresi linier berganda. Dan hasil penelitiannya adalah pertumbuhan perusahaan ,leverage (Struktur Modal), profitabilitas berpengruh signifikan terhadap nilai perusahaan.
3. Penelitian Chen & Chen (2011) dengan judul “The influence of profitability on firm value with capital structure as the mediator and firm size and industry as moderators” pada tahun penelitian 2005 – 2009 dengan objek penelitian perusahaan yang listed di Taiwan Stock Exchange (TSE), variabel dependen niilai perusahaan dengan proksi Market Value Equity (MVE), variabel Independen: Profitabilitas (ROA) variabel mediator: Struktur modal menggunakan proksi Debt to Equity Ratio (DER). Variabel moderator, ukuran Perusahaan dengan proksi logaritma natural total aset, Tipe Industri denganproksi variabel dummy.Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda dan path analisis dengan mengkombinasikan variabel moderator dengan variabel pemediasi .Dan hasil penelitian profitabilitas memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai peusahaan sedangkan profitabilitas berpengaruh negatif terhadap struktur modal. Dan struktur modal berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan.Ukuran perusahaan memperkuat
terhadap profitabilitas dan ukuran perusahan memperlemah nilai perusahaan.
Tipe industri memperkuat struktur modal dan memperlemah profitabilitas dan nilai perusahaan.
4. Penelitian Fadhli (2015) dengan judul “Pengaruh Likuiditas, Solvailtas, profitabilitas terhadap nilai perusahaan dengan kebijakan deviden sebagai variabel moderasi pada perusahaan Perbankan, Asuransi dan Lembaga Keuangan Lainnya di BEI tahun 2010 -2013”. Vaiabel dependen nilai perusahaan diukur menggunakan PBV dan variabel independen terdiri dari likuiditas (LDR) ,leverage (DER), profitabilitas (ROA), dengan kebijakan deviden (DPR) sebagi variabel moderator. Teknis analisis data menggunakan analisis linier berganda. Hasil penelitian Loan to Deposit Ratio (LDR), dan Return on Asset (ROA) berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Debt to Equity Ratio (DER) tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.
LDR, ROA yang dimoderasi kebijakan dividen berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. DER yang dimoderasi kebijakan dividen tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.
5. Penelitian Hidayat (2014) dengan judul “Pengaruh Kesehatan Perbankan terhadap nilai perusahaan (Studi Kasus pada perbankan yang terdaftar di BEI) 2008 -2011”. Varibel dependen nilai perusahaan dihitung menggunakan proksi PBV dan variabel independen terdiri dari Non-Performing Loan (NPL),Return on Asset (ROA),Capital Adequacy Ratio (CAR). Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis linier berganda dengan hasil peneltian NPL
berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap nilai perusahaan, ROA dan CAR berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan.
6. Penelitian Mahendra, Artini, & Suarjaya (2012) dengan judul “Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai perusahaan pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia” pada tahun penelitian 2006 – 2009 variabel dependen nilai perusahaan diukur menggunakan rasio Tobin’S Q dan variabel independen likuiditas diukur menggunakn proksi cash ratio,leverage menggunakan proksi (DER), Profitabilitas menggunakan (ROE) dan variabel moderator kebijakan deviden menggunakan proksi (DPR). Teknik analisis data menggunakan regresi linier berganda dengan model penelitian Moderated Regression Analysis (MRA).Dengan hasil penelitian likuiditas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Leverage berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, Kebijakan dividen tidak mampu secara signifikan memoderasi pengaruh profitabilitas,likuiditas, leverage, terhadap nilai perusahaan.
7. Penelitian Mery, Zulbahridar, & Kurnia, (2017) dengan judul penelitian
“Pengaruh Likuiditas, Leverage, dan Profitabilitas, terhadap nilai perusahaan dengan kebijakan Deviden sebagai variabel moderasi pada perusahaan Pertambangan yang terdaftar di BEI 2011- 2014” dengan variabel dependennya nilai perusahaan menggunakan proksi PBV dan variabel independennya Likuiditas (cash ratio), Leverage (DER), Profitabilitas (ROA) . Dan variabel moderatornya Kebijakan Deviden (DPR). Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda. Dengan hasil penelitian Likuiditas berpengaruh
positif terhadap nilai perusahaan. Leverage berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Kebijakan dividen mampu secara signifikan memoderasi pengaruh profitabilitas, Likuiditas, Leverage, terhadap nilai perusahaan.
8. Penelitian Nwamaka & Ezeabasili (2017). dengan judul “Effect of Dividend Policies on Firm Value: Evidence from quoted firms in Nigeria”, tahun penelitian 1995 – 2015 pada perusahaan Perbankan dan Asuransi listed di Nigeria Stock Exchange . Nilai perusahaan merupakan variabel dependen yang diukur dengan proksi MPS (Market Price Per Share). Dan Profitabilitas (Earning Per Share) Kebijakan Deviden (Devidend Per Share) sebagai variabel independen. Teknik analiusis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah the ordinary least square regression analysis atau analisis regresi kuadrat terkecil untuk analisis data primer dan regresi linier berganda untuk analisis data sekunder. Hasil penelitian ini adalah profitabilitas dan kebijakan deviden berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.
9. Penelitian Opod (2015) dengan judul “Analisis Pengaruh Faktor – Faktor Fundamental Makroekonomi Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Serta Nilai Perusahaan (Studi Kasus Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI Periode 2009 – 2013)”. Variabel dependen adalah nilai perusahaan dihitung menggunakan proksi Tobin’s Q dan Kinerja Keuangan dihitung dengan proksi Cash Ratio (CR), ROE, dan DER. Variabel independennya adalah Inflasi, Tingkat suku bunga, Kurs, serta Pertumbuhan Ekonomi . Teknik
analisis data yang path analysis dengan Program AMOS, hasil penelitian faktor – faktor fundamental makroekonomi ; Inflasi, Tingkat suku bunga, Kurs, Pertumbuhan Ekonomi tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan serta nilai perusahaan. Namun dari variabel – variabel yang mewakili kinerja keuangan perusahaan ; CR, ROE, DER memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan.
10. Penelitian Sucuahi & Cambarihan (2016) dengan judul “Influence of Profitability to the Firm Value of Diversified Companies in the Philippines”
danmenggunakan objek penelitian perusahaan industri, menggunakan model Tobin Q. Dengan mengumpulkan dan menganalisis laporan keuangan tahunan pada tahun 2014 di Philippine Stock Exchange (PSE) jenis penelitian korelasional prediktif. variabel Dependen nilai perusahaan menggunakan rasio Tobin’s Q dan variabel Independen : Profitabilitas (ROA). Teknik analisis data nya adlaah regresi linier berganda dengan hasil penelitiannya Profitabilitas memiliki pengaruh positif dan sigifikan terhadap nilai perusahaan.
11. Penelitian Winarto J (2015) dengan judul penelitiannya “Faktor- Faktor yang menentukan nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur di BEI” pada tahun penelitian 2005 – 2010 variabel Dependen nilai perusahaan diukur dengan proksi rasio Tobins’Q, variabel Independen Leverage, (DPR) Likuiditas ( Cash Ratio), Profitabilitas (ROA), Ukuran Perusahaan (LnTA), Kebijakan Investasi (Price Earning Ratio), Kebijakan Deviden (DPR), Aktivitas (Inventory Turnover). Teiknik analisi data penelitian ini adalah analisi regresi panel Dengan hasil penelitian Leverage memiliki pengaruh positif dan tidak
signifikan terhadap nilai perusahaan. Likuiditas memiliki pengaruh signifikan dan negatif terhadap nilai perusahaan. Profitabilitas memiliki pengaruh Positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Kebijakan Investasi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Ukuran Perusahaan tidak berpengaruh signifikan tehada nilai perusahaan. Kebijakan deviden memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Aktivitas tidak memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan.
Berikut ini disajikan tabel ringkasan penelitian terdahulu berkaitan dengan nilai perusahaan pada Tabel 2.1
Tabel 2.1 Ikhtisar Review Penelitian Terdahulu
No Nama
Peneliti
Judul Peneliti Variabel Peneliti Hasil Penelitian
1 Azmat
The influence of profitability on firm value with capital structureas the mediator and firm size and industry as dan signifikan terhadap nilai peusahaan dan profitabilitas berpengaruh negatif terhadap struktur modal. Struktur modal berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Ukuran Perusahaan memperkuat profitabilitas dan Ukuran perusahan memperlemah nilai perusahaan. Tipe industri memperkuat struktur modal dan memperlemah profitabilitas dan nilai perusahaan.
4 Fadhli
DER tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. LDR, ROA yang dimoderasi kebijakan dividen berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. DER yang dimoderasi kebijakan dividen tidak berpengaruh signifikan perbankan yang terdaftar di BEI) 2008 -2011
NPL berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Leverage berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Kebijakan dividen tidak mampu secara signifikan memoderasi pengaruh profitabilitas, Likuiditas, Leverage, terhadap nilai perusahaan. berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. leverage berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Kebijakan dividen mampu secara signifikan memoderasi pengaruh profitabilitas, likuiditas, leverage terhadap nilai perusahaan.
Profitabilitas dan kebijakan deviden berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Serta Nilai Perusahaan (Studi Kasus Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI Periode 2009 – 2013) makroekonomi ; Inflasi, Tingkat suku bunga, Kurs, Pertumbuhan Ekonomi tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan serta nilai perusahaan. Namun dari variabel – variabel yang mewakili kinerja keuangan perusahaan ; CR, ROE, DER memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan.
10 Sucuahi &
Cambarihan ( 2016)
Influence of Profitability to the Firm Value of Diversified positif dan sigifikan terhadap nilai perusahaan.
Leverage memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Likuiditas memiliki pengaruh signifikan dan negatif terhadap nilai perusahaan.
Profitabilitas dan Kebijakan Investasi, Kebijakn Deviden memiliki pengaruh Positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.
Ukuran Perusahaan dan aktivitas tidak berpengaruh signifikan tehadap nilai perusahaan.
Sumber : Peneliti
BAB III