• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kebijakan Pemerintah Terkait Penanganan Covid-19

Dalam dokumen HAFSIAH MARIAMA DHENGI (Halaman 31-36)

Kebijakan social distancing maupun physical distancing guna meminimalisir penyebaran COVID-19 mendorong semua elemen pendidikan untuk mengaktifkan kelas meskipun sekolah tutup. Penutupan sekolah menjadi langkah mitigasi paling efektif untuk meminimalisir penyebaran wabah pada anak-anak. Solusi yang diberikan yakni dengan memberlakukan pembelajaran dirumah dengan memanfaatkan berbagai fasilitas penunjang yang mendukung. Selama masa pandemic COVID-19 pembelajaran dirumah atau online menjadi solusi melanjutkan sisa semester. Pembelajaran online didefinisikan sebagai pengalaman transfer pengetahuan menggunakan video, audio, gambar, komunikasi teks, perangkat lunak dan dengan dukungan jaringan internet.19

B. Semangat Belajar Siswa 1. Pengertian belajar

Sebagaian seseorang beranggapan bahawa belajar adalah menghafalkan materi pelajaran. Sebagaiman yang lain menganggap belajar sebagai latihan seperti latrihan membaca dan menulis. Pada hakikatnya belajar merupakan sebuah pengalaman yang menyebabkan sebuah perubahan dalam tingkah laku menyangkut berbagai aspek kepribadaian baik fisisk maupun pisikis dan bersifat menetap. Perubahan tersebut tampak dari keadaan siswa sebelum dan sesuda pembelajaran.

Beberapa definisi belajar, antara lain dapat diuraikan sebagai berikut:

19 Basilaia, G., & Kvavadze, D. (2020). Transition to Online Education in Schools during

a SARS-CoV-2 Coronavirus (COVID-19) Pandemic in Georgia. Pedagogical Research, 5(4).

Belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, termasuk rangkaian kegiatan seperti membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya. Jika subjek belajar mengalami atau melakukannya, efek belajar akan lebih baik, jadi bersifat verbal.

Selain itu Sardiman, mendefinisikan: “belajar itu berubah”. Dalam konteks ini, belajar berarti berusaha mengubahperilaku. Jadi belajar akan membawa perubahan dan seseorang yang belajar. Perubahan tersebut tidak hanya terkait dengan peningkatan pengetahuan, tetapi juga diwujudkan dalam aspek keterampilan, sikap, pemahaman, harga diri, minat, kepribadian, dan adaptasi. Ini jelas melibatkan semua aspek organisme dan perilaku pribadi seseorang. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa belajar adalah rangkaian kegiatan fisik, psiko-fisiologi yang mengarah pada perkembangan manusia secara menyeluruh, yang berarti melibatkan unsur-unsur dalam bidang kreativitas, rasa dan karsa, ranah kognitif, dan psikomotorik.20

Pengembangan Kurikulum 2013 memiliki penyempurnaan pola pikir sebagai berikut:

1. Model pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi model pembelajaran yang berpusat pada siswa. Siswa harus memilih materi yang dipelajari agar memiliki kompetensi yang sama.

2. Pola pembelajaran satu arah (interaksi guru-siswa) ditansformasikan menjadi pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik-masyarakat-lingkungan alam, sumber/media lainnya).

20 Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar- Mengajar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005), h. 20.

3. Model pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secara online (peserta didik dapat memperoleh ilmu dari siapa saja dan dimana saja yang dapat dihubungi dan diperoleh melalui internet).

4. Pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif (model pembelajaran metode saintifik semakin memperkuat kemampuan siswa untuk aktif mencari pembelajaran).

5. Pola belajar mandiri menjadi berbasis tim.

6. Pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis alat multimedia.

7. Pola pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan pelanggan (users) dengan memperkuat pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta didik.

8. Pola pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal (monodiscipline) menjadi pembelajaran ilmu pengetahuan jamak (multidisciplines).

9. Pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis.21

2. Semangat belajar

Semangat dalam pengertian umum digunakan untuk mengungkapkan minat yang menggebu dan pengorbanan untuk meraih tujuan.22 Para ahli mengemukakan terkait semangat yaitu:

Menurut Hariyanti semangat adalah kesediaan perasaan yang memungkinkan seseorang bekerja untuk menghasilkan kerja lebih.

23Menurut Hasibuan semangat adalah keinginan dan kesungguhan seseorang

21 Permendikbud No. 69, Tahun 2013 Tentang Kurikulum SMA-MA h. 2-3

22 Yahya Harun, Zeal And Enthusiasm Described In The Qur’an, Surabaya:Risalah Gusti,2003. Hlm 5.

23 Asnawi Sahlan, Semangat Kerja Dan Gaya Kepemimpinan Jurnal Pisikologi No.2:87 Universitas Persada Indonesia, 2010.

mengerjakan pekerjaannya dengan baik serta berdisiplin untuk mencapai prestasi kinerja yang maksimal.24

Semangat adalah perasaan yang sangat kuat yang di alami oleh setiap orang, dapat dilihat sebagai fundamental dari suatu kegiatansehingga sesuatu dapat ditunjukan kepada pengarahan potensi yang menimbulkan, menghidupkan, menumbuhkan tingkat keingina yang tinggi.

Motivasi sangat penting dalam kegiatan belajar, sebab adanay motivasi mendorong semangat belajar dan sebaliknya kurang ada motivasi akan melemahkan semaagat belajar. Motivasi merupakan syarat mutlak dalam belajar, seorang siswa yang belajar tampa motivasi atau kurang motivasi tidak akan berhasil dengan maksimal. Motivasi memang peranan yang amat penting dalam belajar. Semnagat dalam penegrtian yang berkembang di masyarakat seringkali di samakan dengan motivasi. Oleh karena itu untuk dapat memahami dan mempunyai gamabar yang lebih luas, berikut ini diberikan beberapa pengertian motivasi anatar lain adalah:

Motivasi merupakan kekuatan tersembunyi di dalam diri seseorang, yang mendorong seseorang untuk berkelakuan dan bertindak dengan cara yang unik.25 Menurut Sartain dalam bukunya “Psichology Understanding of Human

Behavior”: Motovasi adalah pernyataan kompleks didalam suatu organisme yang

mengarahkan prilaku/tindakan menuju tujuan atau rangsang.26 Seperti yang

24 Hasibuan, Organisasi Dan Motivasi, (Jakarta:PT Bumi Aksara, 2009. Hlm 94.

25 Ivor K. Davies, Pengelolaan Belajar, (Jakarta: Rajawali, 1991) h. 214

26 M. Ngalim Purawanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), h. 60.

dikutip Sardiman, dalam bukunya “Interaction And Learning Motivation”, menurut Mc. Donald, motivasi adalah perubahan energi seseorang yang ditandai dengan munculnya perasaan dan mendahului reaksi adanya tujuan.

Pengertian yang dikemukakan Mc. Donald mengandung tiga unsur penting yaitu :

1. Motivasi semacam ini memicu perubahan bagi setiap orang. Perkembnagan motivasi akan membawa beberapa perubahan energi pada sistem “Neurofisologis” yang ada pada organisme manusia. 2. Mengenai perubahan energi manusia (walaupun itu muncul dalam diri

manusia), kemunculannya akan melibatkan aktivitas fisik tubuh.

3. Motivasi ditandai dengan munculnya perasaan, hal ini motivasi berkaitan dengan masalah pisikologis, perasaan dan emosi yang menentukan perilaku manusia.

4. Motivasi peluang karena tujuan. Jadi motivasi dalam hal ini sebenarnya berasal dari reaksi internal, yaitu tujuan. Motivasi memang datang dari dalam diri manusia, tetapi muncul karena dirangsang/didorong oleh adanya faktor lain, dalam hal ini adalah tujuan. Tujuan ini akan terkait dengan kebutuhan.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah sesuatu yang ada dalam diri seseorang, yang mendorong orang tersebut untuk bertindak guna mencapai tujuan tertentu. Motivasi dapat berupa kebutuhan dan cita-cita. Motivasi merupakan tahap awal dari peroses, jadi motivasi hanyalah kondisi atau kecendrungan internal (kesiap). Karena motifasi tidak selalu aktif. Motivasi hanya

berlaku pada waktu tertentu, yaitu jika ada kebutuhan mendesak untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, motivasi juga dapat dikatakan sebagai keadaan diri individu, yang mendorong individu untuk melakukan kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan yang ditentukan sendiri. 27

Dalam dokumen HAFSIAH MARIAMA DHENGI (Halaman 31-36)