• Tidak ada hasil yang ditemukan

HAFSIAH MARIAMA DHENGI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HAFSIAH MARIAMA DHENGI"

Copied!
96
0
0

Teks penuh

(1)

KABUPATEN NAGEKEO

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi

Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh :

HAFSIAH MARIAMA DHENGI 105191100517

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 1442 H / 2021 M

(2)
(3)

iii

(4)
(5)

v

SURAT PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan di bawa ini:

Nama : Hafsiah M Dhengi Nim : 105191100517

Jurusan : Pendidikan Agama Islam Fakultas : Agama Islam

Kelas : A

Dengan ini menyatakan hal sebagai berikut:

1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai penyusunan skripsi, saya menyusun sendiri skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapapun).

2. Saya tidak melakukan penjiplakan (plagiat) dalam menyusun skripsi. 3. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1,2 dan 3 maka sya

bersedia menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku. Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.

Makassar, 11 Muharram 1443 H 21 Agustus 2021 M

Yang membuat pernyataan

Hafsiah M Dhengi Nim: 105191100517

(6)

vi ABSTRAK

Hafsiah M Dhengi. 1051 9110 0517. 2021. Peranan guru Pendidikan Agama

Islam di tengah pandemi covid-19 dalam meningkatkan semangat belajar siswa MTs nuurussa’adah kecamatan aesesa Kabupaten nagekeo. Di bimbing oleh

(ibu/bapak Hj. Sumiati dan Muhammad Ali Bakri.)

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui semangat belajar siswa MTs Nuurussa’adah Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo di tengah pandemic covid-19, untuk mengetahui peranan guru PAI di tengah pandemic covid-19 dalam meningkatkan semangat belajar siswa Mts Nuurussa’adah Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo, untuk mengetahui strategi guru PAI dalam meningkatkan semangat belajar siswa Mts Nuurussa’adah Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo di tengah pandemi covid-19.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, lokasi penelitian yang digunakan bertempat di Sekolah MTs Nuurussa’adah, Desa Maropokot, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo, dalam penelitian ini menggunakan fokus penelitian yaitu peranan guru pendidkan agama Islam di tengah pandemi covid-19 dan semangat belajar siswa. Instrument penelitian yang digunakan yakni pedoman observasi, pedoman wawancara, catatan dokumentasi, tehknik pengumpulan data yang digunakan meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi.

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa peranan guru pendidikan agama Islam di masa pandemi covid-19 mempunyai tantangan sendiri dalam memahamkan siswa agar tetap menjadi penggerak dan pembina yang memiliki kemampuan untuk memberikan semangat kepada peserta didik dalam belajar, agar peserta didik kedepannya lebih semangat dan aktif dalam belajar. Guru PAI di MTs Nuurussa’adah juga dituntut untuk memiliki metode atau strategi pembelajaran yang disesuaikan dengan keadaan siswa sekarang ini, dimana guru PAI memberikan pembelajaran dengan metode kreatif dan inovatif yang dapat memberikan motivasi pada peserta didik agar lebih semangat dalam belajar. Kata kunci: peranan guru PAI, semangat belajar siswa di tengah pandemi covid

(7)

vii

KATA PENGANTAR

ِٰاللّ ِمْسِب

ْم حَّْر

مْي ِمحَّْر ِن

Alhamdulillah, Puji syukur kehadirat Allah SWT Penulis dapat menyelesaikan tugas akhir laporan skripsi dengan baik. Shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW, yang berkat syafaatn dan barokah beliau kita dapat menjalankan kehidupan ini dengan penuh kedamaian.

Penulisan skripsi dengan judul”Peranan Guru Pendidikan Agama Islam Di Tengah Pandemi Covid-19 Dalam Meningkatkan Semangat Belajar Siswa MTs Nuurussa’adah Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo. Di maksud untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program Sarjana Pendidikan Agama Islam Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammdiyah Makassar.

Selanjutnya penulis menyampaikan ucapan terimah kasih teriring doa”jazaakumullahu Khairan” kepada: seluruh pihak yang telah membantu, mendukung dan memperlancar terlselesaikannya laporan skripsi ini, khususnya penyusun sampaikan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Kedua orang tua Salmin E dan Manuria tercinta dan saudari Abdan Syakur dan Andi Rehan yang dengan segala kerendahan dan kemuliaan hati telah mendidik, membesarkan, dan mendukung seluruh proses perjalanan studi penulis, yang telah menjadi inspirasi terbesar dalam hidup penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

2. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag. Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar.

(8)

viii

3. Ibu Dr. Amirah Mawardi S.Ag M.Si. Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Ibu Nurhidayah S.Pd.I, M.Pd Ketua prodi Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar.

5. Ibu Hj. Sumiati, dan Muh. Ali Bakri. selaku Pembimbing I dan 2 yang senantiasa meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga Skripsi selelsai dengan baik.

6. Seluruh dosen serta jajaran akademik Fakultas Agama Islam Universitas muhammadiyah Makassar.

7. Kepala sekolah, guru dan siswa MTs Nuurussa’adah Maropokot yang telah menerima dan memberikan kesempatan kami untuk melaksanakan kegiatan penelitian ini sampai selesai.

8. Nenek, Om, Tante yang tidak bisa ku sebutkan satu persatu dan Kakanda, Rekan-rekan sahabat dan adek-adek yang tidak bisa ku sebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan terbesar dalam penyelesaian skripsi penulis terkhusus teman-teman mahasiswa angkatan 2017 yang juga telah memberikan motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan studi dan skripsi ini.

9. Terakhir ucapan terima kasih juga di sampaikan kepada mereka yang tidak penulis sebutkan satu-persatu tetapi telah banyak membantu baik dalam bentuk moral maupun materi dalam penyelesaian skripsi ini. Semoga semua pihak yang telah membantu memperoleh balasan dari Allah SWT, Amin.

(9)

ix

Penulis sangat menyadari bahwa dalam penulisan laporan skripsi ini masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan. Untuk itu dengan kerendahan hati penyusun mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan laporan ini serta demi meningkatkan kualitas dan profesionalitas serta integritas dalam dunia pendidikan.

Akhirnya penulis berharap bahwa apa yang telah penyusun curahkan dalam skripsi ini dapat bermanfaat bagi penyusun, khususnya kepada pembaca pada umumnya Amin.

Makassar, 03 Dzulqaidah 1442 H 14 Juni 2021 M

(10)

x DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ...i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ...ii

PENGESAHAN SKRIPSI ...iii

BERITA ACARA MUNAQASYAH ...iv

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ...v

ABSTRAK ...vi

KATA PENGANTAR ...vii

DAFTAR ISI ...x

DAFTAR TABEL ...xii

DAFTARLAMPIRAN ...xiii BAB I PENDAHULUAN ...1 A. Latar Belakang ...1 B. Rumusan Masalah ...4 C. Tujuan Penelitian ...5 D. Manfaat Penelitian ...5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...7

A. Peranan Guru Agama Islam di Tengah Pandemi covid-19 ...7

1. Pengertian guru pendidikan agama Islam ...7

2. Pengertian Peranan Guru ...9

3. Macam-Macam Peranan Guru ...11

4. Fungsi Guru Pendidikan Agama Islam ...14

5. Pandemi covid-19 ...16

B. Semangat Belajar ...18

1. Pengertian Belajar ...18

2. Semangat (Motivasi) Belajar ...20

3. Ciri-Ciri Semnagt Belajar ...23

4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Semangat (Motivasi) Belajar ...25

C. Strategi Guru ...28

1. Pengertian Strategi ...28

2. Macam-Macam Strategi ...29

BAB III METODE PENELITIAN ...32

A. Jenis Penelitian ...32

B. Lokasi Dan Objek Penelitian ...32

(11)

xi

D. Deskripsi Fokus Penelitian ...33

E. Sumber Data ...34

F. Instrument Penelitian ...35

G. Teknik Pengumpulan Data ...36

H.Teknik Analisis Data ...38

BAB VI HASIL PENELITIAN ...40

A. Gambaran Umum Lokasih Penelitian ...40

B. Pembahasan ...52

1. Semangat belajar siswa MTs Nuurussa’adah Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo di tengah pandemic covid-19 ...53

2. Guru Pai Di Tengah Pandemic Covid-19 Dalam Meningkatkan Semangat Belajar Siswa MTs Nuurussa’adah Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo ...56

3. Strategi Guru PAI Dalam Meningkatkan Semangat Belajar Siswa MTs Nuurussa’adah Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo Di Tengah Pandemi Covid-19 ...61

BAB V PENUTUP ...66 A. Kesimpulan ...66 B. Saran ...67 DAFTAR PUSTAKA ...68 RIWAYAT HIDUP ...71 LAMPIRAN ...72

(12)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Pimpinan Sekolah Dan Guru-Guru ...44

Tabel 2. Keadaan Siswa ...47

Tabel 3. Sarana Fasilitas Sekolah ...49

(13)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Pedoman Wawancara ...72 Lampran 2. Dokumentasi ...74

(14)

1 BAB 1 PENDAHULAUN A. Latar Belakang

Pendidikan agama Islam memegang peranan yang cukup penting dalam suatu sekolah. Seorang guru pendidikan agama Islam harus mampu menjadi teladan dalam pembentukan watak dan kepribadian siswanya. Selain itu, dalam berinteraksi dengan masyarakat guru juga dianggap sebagai orang serba bisa. Melalui pendidikan Islam, guru mampu menanam nilai sosial yang hidup dan dipertahankan dalam kehidupan masyarakat. Pendidikan pada dasarnya merupakan interaksi anatar faktor-faktor yang terlibat didalamnya guna mencapai tujuan. Proses sederhana yang menggambarkan interaksi dalam unsur pendidikan dapat secara jelas dilihat dalam proses belajar yang terjadi di lembaga formal, tepatnya dikelas, yaitu manakala guru ketika mengajarkan nilai-nilai ilmu dan keterampilan kepada peserta didik, dan peserta didik menerima pengajaran tersebut terjadilah apa yang dinamakan proses belajar.1

Menurut Moh. Fdhil al-Jamaly pendidikan Islam ialah proses yang mengarahkan manusia kepada kehidupan yang baik dan mengangkat serajat kemanusiaannya sesaui dengan kemampuan dasar (fitrah) dan kemampuan ajarannya (pengaruh dari luar) ”2.Peranan dan tugas seseorang guru tidak hanya

hadir untuk menyampaikan materi pelajaran didepan kelas, tetapi juga dapat mengetahui apa saja kendala yang dialami peserta didik. Disinilah betapa pentingnya peranan guru dalam proses belajar mengajar yakni ditentukan oleh

1 Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung:CV Pustaka Sejati, 2011), H. 52. 2 Prof. Dr. H. Jalaludin, Pendidikan Islam pendekatan sistem dan proses, (Jakarta:

(15)

kualitas dan profesionalitas guru agama itu sendiri, bukan hanya penguasaan materi dan bagaimana mengajar yang baik, tetapi yang penting adalah keprofesionalan dalam mengatasi setiap kesulitan yang muncul saat proses pembelajaran pendidikan agama Islam berlangsung. Guru sebagai seorang pendidik, pembimbing sekaligus perancang pembelajaran dituntut memiliki kemampuan untuk merencanakan (merancang) kegiatan belajar mengajar secara efektif dan efisien.3

Sebagai pendidik guru harus mampu memilih pendekatan strategi pembelajaran yang sesuai dengan kondisi peserta didik dalam pembelajaran yang ada di Sekolah. Berbicara mengenai strategi pembelajaran, saat ini dunia pendidikan sedang terganggu dengan mengguncangnya wabah Virus Corona. Kebijakan social distancing maupun physical distancing guna meminimalisir penyebaran COVID-19 mendorong semua elemen pendidikan untuk mengaktifkan kelas meskipun sekolah tutup. Penutupan sekolah menjadi langkah mitigasi paling efektif untuk meminimalisir penyebaran wabah pada anak-anak. Solusi yang diberikan yakni dengan memberlakukan pembelajaran dirumah dengan memanfaatkan berbagai fasilitas penunjang yang mendukung. Selama masa pandemic COVID-19 pembelajaran dirumah atau online menjadi solusi melanjutkan sisa semester. Pembelajaran online didefinisikan sebagai pengalaman

3 Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Pisikologi Belajar., (Jakarta : PT Rineka Cipta ,

(16)

transfer pengetahuan menggunakan video, audio, gambar, komunikasi teks, perangkat lunak dan dengan dukungan jaringan internet.4

Namun, hal tersebut juga tidak terlepas dari berbagai permasalahan yang terjadi seperti kurangnya pengawasan belajar secara langsung dari orang tua dan guru, kurangnya nilai kejujuran pada diri siswa, banyaknya tugas yang diberikan guru tanpa memberi materi yang menjadikan tidak sedikit dari siswa mengeluhkan hal ini karena kurang paham pada materi yang di berikan oleh guru, serta kurangnya motivasi belajar siswa sehingga menjadikan semangat belajar siswa itu menurun, bahkan kehilangan semangat untuk mengikuti pembelajaran daring di tengah pandemi covid saat ini.

Sebelum masa pandemi covid-19, guru PAI di MTs Nuurussa’adah yang akan peneliti teliti dalam meningkatkan semangat belajar siswa menggunakan berbagai metode yang bervariasi. Cara tersebut berhasil menambah semangat siswa saat pembelajaran dikelas sehingga siswa tidak bosan dan jenuh saat pembelajaran berlangsung.Berbeda pada masa covid-19, guru melakukan proses pembelajaran melalui daring. Di mana pembembelajaran daring baru pertama kali diterapkan di MTs Nuurussa’adah. Guru PAI belum memiliki kesiapan yang matang dengan pembelajaran daring. Saat pembelajaran daring siswa hanya diberi materi dan tugas yang dikirim melalui media sosial dan biasanya siswa mengambil di rumah guru PAI. Siswa pun merasa jenuh dan bosan dengan pembelajaran. Sehingga semangat pada masa covid-19 pun menurun.

4 Basilaia, G., & Kvavadze, D. (2020). Transition to Online Education in Schools during a SARS-CoV-2 Coronavirus (COVID-19) Pandemic in Georgia. Pedagogical Research, 5(4).

(17)

Dari berbagai pemaparan diatas penulis ingin meneliti bagaimana peranan guru PAI dalam meningkatkan semangat belajar siswa dimasa pandemi. Karena metode pembelajaran yang berubah dari pembelajaran secara langsung atau tatap muka berubah menjadi pembelajaran online yang disebabkan oleh virus Covid-19. Dengan adanya pembelajaran online ini penulis melihat masih banyak peserta didik yang kurang semangat belajarnya disebabkan banyak masalah dalam proses pembelajaran online.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka peneliti tertarik untuk penelitian lebih lanjut mengenai peranan guru pendidikan agama Islam dalam meningkatkan semangat belajar siswa, oleh karena itu penelitian ini berjudul : “PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI TENGAH

PANDEMI COVID-19 DALAM MENINGKATKAN SEMANGAT

BELAJAR SISWA MTS NUURUSSA’ADAH KECAMATAN AESESA KABUPATEN NAGEKEO”

B. Rumusan Masalah

Berdasarakan latar belakang yang telah di kemukakan di atas, mendapatkan sebuah rumusan masalah yang harus dijelaskan dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana semangat belajar siswa Mts Nuurussa’adah Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo di tengah pandemic covid-19?

2. Bagaiman peranan guru PAI di tengah pandemi covid-19 dalam meningkatkan semangat belajar siswa Mts Nuurussa’adah Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo?

(18)

3. Bagaimana strategi guru PAI dalam meningkatkan semangat belajar siswa Mts Nuurussa’adah Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo di tengah pandemi covid-19?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui semangat belajar siswa Mts Nuurussa’adah Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo di tengah pandemic covid-19.

2. Untuk mengetahui peranan guru PAI di tengah pandemic covid-19 dalam meningkatkan semangat belajar siswa MTs Nuurussa’adah Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo.

3. Untuk mengetahui strategi guru PAI dalam meningkatkan semangat belajar siswa MTs Nuurussa’adah Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo di tengah pandemi covid-19.

D. Manfaat Penelitian 1. secara teoritis

a. Penelitian ini berguna untuk memenuhi slah satu syarat dalam meraih gelar sarjana pendidikan pada Fakultas Agama Islam Jurusan Pendidikan Agama Islam di Universitas Muhammadiyah Makassar.

b. Agar memberikan gambaran tentang semanagat belajar siswa di MTs Nuurussa’adah Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo di tengah pandemi covid-19.

c. Sebagai bahan rujukan dan pedoman dalam pengembangan dari penulisan karya ilmiah berikutnya.

(19)

a. Bagi Guru Sebagai bahan bacaan atau kajian belajar siswa juga sebagai bahan masukan dan perbandingan bagi guru dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran dikelas.

b. Bagi Sekolah Sebagai bahan masukan bagi sekolah dalam penyempurnaan kurikulum dan perbaikan pembelajaran guna meningkatkan motivasi belajar siswa.

c. Bagi Siswa Dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan pemahaman serta meningkatkan keaktifan dan kreativitas siswa.

d. Bagi peneliti Menambah pengetahuan penulis tentang permasalahan belajar yang dihadapi siswa dalam kelas serta cara mengatasi dari permasalahan tersebut.

(20)

7 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Peranan Guru pendidikan Agama Islam di Tengah Pandemi covid-19 1. Pengertian Guru Pendidikan Agama Islam

Kata “guru” atau “pendidik” secara bahasa adalah orang yang memiliki tugas untuk mendidik. Terdapat beberapa arti dalam bahasa arab untuk guru, yaitu ustadz, mudarris, mualim, murabbi, dan muaddib. Berbagai kata tersebut menunjukan bahwa menyangkut pengertian profesi guru, adalah profesi dimana seorang pendidik memberikan pengetahuan, keterampilan atau pengalaman kepada orang lain (siswa)

Sesuai petunjuk..Al-quran pada hakekatnya yang menjadi guru atau pendidik secara garis besar ada empat, yaitu Allah SWT. Nabi Muhammad Saw, orang tua dan orang lain yang bertugas mendidik masyarakat seperti guru, ustad, kiyai, atau ulama dan sebagainya.5

Guru..adalah orang..yang mengarahkan manusia kepada kehidupan yang baik sehingga terangkat dereajat kemanusiaannya sesuai dengan kemampuan dasar yang di miliki oleh manusia. Guru juga dapat diartikan sebagai pertanggung jawaban perkembangan siswa atau peserta didik.6

Guru adalah orang yang bertanggung jawab memebrikan pertolongan pada siswa atau peserta didik dalam perkembangan jasmani dan rohani, agar mencapai tingkat kedewasaannya, maupun mandiri dalam memenuhi tugasnya sebagi hamba

5 Zainal Abidin, Filsafat Pendidikan Islam, (Metro: Stain Jurai Siwo Metro, 2014) h.

57-58

(21)

Allah SWT. dan mampu menjalankan tugas sebagi makhluk bersosial dan sebagi makhluk individu yang mndiri.7

Berdasarkan pengertian diatas dapat dipahami bahwa pendidk (guru) merupakan orang yang mempunyai tanggung jawab dan kewajiban tertentu, yaitu melakukan proses pembeljaran dengan baik dan menumbuhkan dan mengebangkan aspek jasmani dan rohani, sehingga peserta didik dapat mencapai kedewasaan yang berkeperibadaian insan kamil.

Pendidikan Islam mempunyai pengertian yang spesifik, yaitu pendidikan yang berdasarkan ajaran agama Islam. Secara etimologi kata Islam berasar dari bahasa arab yaitu aslama, yuslimu yang berarti penyerahan diri, keselamatan, taat, patuh dan tunduk. Sedangkan secara terminologi Islam berarti menempuh jalan keselamatan dengan cara melakukan penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah SWT. dan melaksanakan dengan penuh kepatuhan dan ketaatan akan segala ketentuan dan aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT. untuk mencapai keselamatan hidup di dunia dan di akhirat.

Agama Islam adalah agama yang menyerukan kedamaian, kesejahteraan lahir batain, dan penyerahan sepenuhnya terhadap ketentuan dan atauran Allah SWT. dan Rasul-Nya yakni Nabi Muhammad saw sebagaimana termaktub dalam dasar ajaran agama Islam yaitu Al-quran Dan Hadits.

Pendidikan agama Islam merupakan upaya untuk menguba perilaku pribadi peserta didik pada kehidupan pribadi dan alam sekitanya

7 Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: PT Kencana Prenada Media Grup,

(22)

Pendidikan agama Islam merupakan bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh pendidik terhada perkembangan jasmani dan rohani peserta didik menuju terbentuknya kepribadian yang utama (insan kamil).

Pendidikan agama Islam adalah bimbingan yang diberikan oleh seseorang agar berkembang secara maksiamal sesuai dengam ajaran agama Islam.8

Berdasarakan urairan di atas, dapat dipahami bahwa guru pendidikan agama Islam adalah seorang profesional yang memiliki kewajiban dan tanggung jawab untuk mengebangkan seluruh potnsi peserta didik baik potensi intelektual, spiritual, emosional, fisik, sosial, psikis agar berdaya guna dalam kehidupan sehari-hari didasarkan pada nilai-nilai Akidah, Akhlak, ibadah menurut ajaran Islam, yang berasal dari Al-quran dan sunnah.

2. Pengertian Peranan Guru

Peranan adalah aspek dinamis dan kedudukan atau ststus seseorang melaksanakan hak dan kewajiban.guru menurut:

UU RI No.14 tahun 2005 pasal 1 tentang guru dan dosen adalah pendidikan professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini, jalur pendidikan dasar dan pendidikan menengah. 9

Keikhlasan bagi seorang pendidik merupakan modal terbesar dalam membina masa depan anak bangsa karena belajar sejatainya adalah mengembangkan perilaku peserta didik, oleh karenanya tugas uatam guru sebagai pendidik, pengajar, pembimbing, pengarah, pelatih, dan penilai dalam

8 Sri Andri Astuti, Ilmu Pendidikan Islam, (Metro : Anugrah Utsama Raharja, 2013), h

19-24

9 UU RI No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, (Jakarta: PT. Asa Mandiri,

(23)

setiapjenjang pendidikan merupakan tugas yang tidak dapat dipisahakan bagi guru profesional (UU RI No.14 tahun 2005 pasal 1).

Dalam Al-Qur’an surat Ali Imran ayat 159

ِٰاللّ َنِ م ٍةَمْح َر اَمِبَف

ْ ْۚمَن َ ْتِن

ْنِم ا ْوُّضَفْن َلَ ِبْلَقْنا َظْيِلَغ اًّظَف َ ْتْك ْوَن َو

ۖ َكِن ْوَح

ِرْمَ ْلَا ىِف ْ ْۚه ْرِواَش َو ْ ْۚمَن ْرِفْغَتْسا َو ْ ْۚمْتَع ْفْعاَف

ْم َزَع اَذِاَف

ْلَّك َوَتَف َ

ِٰاللّ ىَلَع

ۗ

َٰاللّ َّنِا

َنْيِلِ ك َوَتْمْنا ُّب ِبْح

Terjemahan:

Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.10

Berdasarkan ayat di atas dapat di simpulkan bahwa Perilaku Muhammad sebagai salah satu bentuk manifestasi yang dijadikan sebagai bangunan pola bagi para pendidik dalam upaya memenuhi tingkat keprofesionalannya. Tindakan lemah lembut yang dilakukan oleh para guru merupakan sentuhan pisikologi yang dapat membangkitkan semangat peserta didik untuk mengenali, mengoptimalkan potensi dirinya sendiri. Jadi guru adalah orang yang kerjanya mengajar atau memberikan pelajaran di sekolah atau di kelas, atau orang yang bekerja dalam bidang pendidikan dan pengjaran, yang ikut bertanggung jawab dalam membentuk peserta didik mencapai kedewasaan. Peranan dan tugas adalah dua hal yang tidak dapat di pisahkan. Untuk membentuk peranan, seseorang harus

(24)

melakukan tugas-tugas yang di embannya. Begitupun seorang guru, untuk menunjukan eksistensinya sebagai pendidik, maka dia harus melaksanakan tugas-tugasnya sebagai guru.

3. Macam-Macam Peranan Guru

Guru mempunyai peranan sebagai pendidik pada hakikatnya merupakan pelimpahan tanggung jawab dari setiap orang tua. orang tua lah sebagai pendidik pertama dan utama. Jalan yang ditempuh pendidik bukanlah pekerjaan yang mudah dan tugas mereka tidak ringan. Mereka telah sanggup mengemban amanah, walaupun itu sangan berat. Kewajiban yang diterimah guru dari para orang tua pada hakikatnya adalah perwujudan dari amanah Allah, amanah orang tua, bahkan amanah dari masyarakat dan pemerintah. guru senantiasa harus mencintai anak muridnya sebagaiana.

Dalam sebuah hadis Rasulullah Saw, beliau bersabda:

ْنَع

َي ِض َر ٍسْنَأ

ْالله ىَّلَص ِ يِبَّتنا ِنَع ْهْتَع ْالله

ْح لأ َلاَق:َ َّۚلَس َو ِهْيَلَع

ْنِم ْؤْ

ْي ىَّتَح ْ ْۚكْدَحَأ

لسم أو ىرو اخبنا ا هور( َهِسْفَتْيِن ُّب ِبْحاَم ِهْي ِخ ِلأ ُّب ِح

ۚ

استناو

)دمبئ

Artinya:

“ِAnas r.a. berkata bahwa NabiِSAW bersabda, “Tidaklahِ termasuk beriman seseorang di antara kamu sehingga mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.” ِ( H.R. Bukhari, Muslim, Ahmad, danِNasa’i).11

(25)

Berdasarkan hadis di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa seorang Guru harus mencintai siswanya sebagaiman ia mencintai anaknya sendiri Dengan demikian, penerimaan guru terhadap amanah para orang tua dalam mendidik anak-anaknya merupakan suatu amanah yang mutlak dan harus dapat dipertanggung jawabkan.

Sehubungan dengan fungsi guru sebagi pengajar, pendidik dan pembimbing maka dalam hal ini di perlukan adanya berbagi peranan dalam diri guru. Peranan guru ini akan senantiasa menggambarkan pola tingkah laku yang diharapkan dalam berbagi interaksinya, baik dengan siswa semua guru maupun dengan staf yang lainya.12

Mengenai peranan guru, ada beberapa pendapat yang dikutip oleh sardiman dijelaskan sebagai berikut:

a. Prey Kats menggambarkan peranan guru sebagai komunikator sahabat yang dapat memberikan nasehat-nasehat motivator sebagai pemberi inspirasi dan dorongan, pembimbing dalam pengembangan sikap dan tingkah laku serta nilai-nilai, orang yang menguasai bahan yang diajarkan.

b. havighurst yang menjelaskan bahwa peranan guru di sekolah sebagai pegawai (employee) dalam hubungan kedinasan sebagai bawahan (subordinate) terhadap atasannya, sebagai kolega dalam hubungannya dengan teman sejawat, sebagai media dalam hubungannya dengan anak didik, sebagai pengatur disiplin, evaluator dan pengganti orang tua

c. James W. Brown mengemukakan bahwa tugas dan peranan guru antara lain: menguasai dan mengembangkan mata pelajaran, merencana dan mempersiapkan pelajaran sehari-hari, mengontrol dan mengevaluasi kegiatan siswa.

d. federasi dan organisasi profesional guru sedunia, mengungkapkan bahwa peranan guru di sekolah, tidak hanya sebagai transmiter dari ide tetapi juga berperan sebagai Transformer dan katalisator dari nilai dan sikap.13

12 Abdul Mujib, Sosiologi Pendidikan, STAIN jurai siwo metro, h 99-10

13 Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), h.

(26)

Adapun menurut pulias dan young (1988), manan (1990), yelon dan weinstein (1977) dan dikutip mulyasa (2005) dalam mengemukakan peranan guru anatar lain sebagai berikut:

1. Guru sebagai pendidik, artinya menjadi penentuan, uswatun hasanah, idola bagi peserta didiknya, memiliki standar kualitas pribadi punya tanggung jawab, berwibawa, mandiri, dan disiplin.

2. Guru sebagai pengajar, artinya membanatu peserta didik yang sedang berkembang untuk mempelajarai sesuatau yang belum diketahuiny. Dalam kondisi ini guru dituntut lebih terampil dalam membuat ilustrasi, mendefenisikan, menganalisi, mensintesis, bertanya, merespon, mendengarkan menciptakan kepercayaan. Memberikan pandangan yang bervariasi, menyesuaikan metode pembelajaran, memberikan nada perasaan dan memberikan pandangan yang bervariasi.

3. Guru sebagai pembimbing, membantu mengarahkan proses pembelajaran yang berupa perkembangan perjalanan fisik dan mental spiritual peserta didik.

4. Guru sebagai pelatih artinya, memberikan pengulangan keterampilan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang telah ditetapkan jalan standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator pencapaian, dan standar kompetensi belajar minimal yang harus dicapai

5. Guru sebagai penasehat artinya memberikan layanan (konseling) kepada peserta didik, supaya mereka dapat memahami dirinya.

6. Guru sebagai pembarau (inovator) artinya pengalaman masalalu yang dialami oleh guru akan membawa makna yang sangat berarti bagi peserta didik.

7. Guru sebagai pribadai, maksudnya memiliki kepribadian baik yang tercermin dalam tingkah laku sehari-hari.

8. Guru sebagai peneliti, artinya mengembangkan kreativitas ilmiah perlu penelitain, sehingga kelemahan dan keunggulan yang terjadi dalam diri dapat di amati dengan baik.

9. Guru sebagai pendorong keratifitas, dalam arti kecendrungan menciptakan, membangkitkan kesadaran keara sesuatu yang baru, tidak melakukan sesuatu yang rutin ssaja.

10. Guru sebagai pekerja rutin, artinya melakukan sesuatau secara

continue, karena akan merusak kinerja seperti bekerja tepat waktu,

membuata catatan dan sebagainya.14

14 Dr. Zainal Asril M. Pd, Micro Teaching Pedoman Pengalaman Lapangan, Cet Ke-10 Depok:

(27)

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Tugas dan peranan guru anatar lain yaitu sebagai komonikator, informator, motivator, fasilitator, pembimbing, mediator dan evaluator, selain itu guru jiga berperan sebagai pelaksana dan pengembanga materi pelajaran, serta sebagia penganti orang tua siswa di sekolah.

4. Fungsi dan Tugas Guru Pendidikan Agama Islam

Pekerjaan jabatan guru agama adalah luas, yaitu untuk membina seluruh kemampuan-kemampuan dan sikap-sikap yang baik dari murid sesuai dengan ajaran Islam. Hal ini berarti bahwa, perkembangan sikap dan kepribadian tidak terbatas pelaksanaannya melalui pembinaan di dalam kelas saja. Dengan kata lain, tugas dan fungsi guru dalam membina peserta didik tidak terbatas pada interaksi belajar mengajar saja. Fungsi sentral guru adalah mendidik (fungsi educational). Fungsi sentral ini berjalan sejajar dengan atau dalam melakukan kegiatan belajar mengajar (fungsi instruksional dan kegiatan bimbingan, bahkan dalam setiap tingkah lakunya dalam berhadapan dengan peserta didik (interaksi edukatif) senantiasa terkandung fungsi mendidik.

Peran dan fungsi guru tidak sebatas untuk memberikan ilmu kepada muridnya. Guru juga harus bisa menjadi contoh dan panutan yang baik bagi murid-muridnya. Guru harus memiliki sifat sabar, penuh kasih sayang, dan berakhlak mulia agar dapat membimbing muridnya dengan baik.

Mengingat lingkup pekerjaan guru seperti yang dilukiskan di atas, maka fungsi atau tugas utama guru menurut konsep pendidikan Islam meliputi :

1. Tugas pengajaran atau guru sebagai pendidik Allah SWT berfirman:

(28)

ْٰاللّ ِعَف ْرَح

ا َنْحِيَّنا

ْ ْۚكْتِم ا ْوْتَم

ْوْا َنْحِيَّنا َو

ج َرَد َ ْۚلِعْنا اوْت

ٍۗ

ْٰاللّ َو

َن ْوْلَمْعَت اَمِم

رْيِبَخ

“..niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan” (Q.S Al-Mujadilah (58):11).

Berdasrakan ayat di atas menjelaskan bahwa Dalam pendidikan Islam, pendidik memiliki arti dan peranan yang sanagt penting. Hal ini dosebabkan ia memiliki tanggung jawab dan menentukan arah pendidikan. Oleh karena itu, islam sangat menghargai dan menghormati orang-orang yang berilmu pengetahuan dan berprofesi sebagai guru atau pendidik. Islam mengangkat derajat mereka dan memuliakan mereka melebihi dari seorang islam lainnya yang tidak berilmu pengetahuan dan bukan pendidik.

Mendidik mengandung makna yang amat luas. Mendidik dapat diartikan dalam bentuk mengajar, atau dalam bentuk membeikan dorongan, memuji, menghukum, memberi contoh, membiasahkan dan lain-lain.

AG. Soejono dalam Ahmad tafsir (1992) tugas pendidikan (termasuk guru) Sebagai berikut:

1. Wajib menemukan pembawaan yang ada pada anak-anak didik dengan berbagai cara seperti observasi, wawancara, melalui pergaulan, angket, dan sebagainya.

2. Berusaha menolong anak didik mengembangakan pembawaan yang baik dan menekan perkembanga pembawaan yang buruk agar tidak berkemban

3. Memperlihatkan kepada anak didik tugas orang dewasa dengan cara memperkenalkan berbagai bidang keahlian, dan keterampilan agr anak didik memilihnya dengan tepat.

4. Mengadakan evaluasi setiap waktu untuk mengetahui apakah perkembangan anak didik berjalan dengan baik.

(29)

5. Memberikan bimbingna dan penyuluhan takala anak didik menemuhi kesulitan dalam mengembangkan potensinya.

2. Tugas pendidik yaitu membimbing peserta didik dan menciptakan situasi kondusif untuk pendidikan.

3. Tugas sebagai administrator atau guru sebagai “pemimpin” (manager kelas) Tugas atau fungsi seorang guru atau pendidik meliputi tiga hal diantaranya guru sebagai tugas pengajar yaitu memberikan pengajaran kepada peserta didik meliputi membina perkembangan pengetahuan, sikap dan keterampilan, guru sebagai pembimbing yaitu dalam proses pembelajaran guru harus membimbing peserta didik dan melakukan penyuluhan serta sebagai manager kelas atau mengatur kelas pada saat proses belajar mengajar di dalam kelas.15

5. Pembelajaran Di Tenggah Pandemic Covid-19 1. Pengertian Covid-19

Diawal tahun 2020 ini, dunia dikagetkan dengan kejadian infeksi berat dengan penyebab yang belum diketahui yang berawal dari laporan cina dari cina kepada World Health Organization (WHO) terdapatnya 44 pasien pneumonia yang berat di suatu wilayah yaitu kota wuhan, Provinsi Hubei, Cina tepatnya di hari terakhir tahun 2019 Cina. Dugaan awal hal ini terkait dengan pasar basah yang menjual ikan, hewan laut dan berbagai hewan lain. Pada 10 Januari 2020

15 Prof. Dr. H Abd Rahman Getteng, Menuju Guru Profesional Dan Beretika, Cet Ke-5:

(30)

penebabnya teridentifikasi dan didapatkan kode genetiknya yaitu virus corona baru. 16.

Corona virus merupakan virus RNA strain tunggal positif, berkapsul dan tidak bersegmen. Corona virus tergolong ordo Nidovirales, keluarga Coronaviridae. Struktur corona virus membentuk struktur seperti kubus dengan protein S berlokasih di permukaan virus. Protein S atau Spike protein merupakan salah satu protein atigen utama virus dan merupakan struktur utama untuk penulisan gen. protein S ini berperan dalam penempelan dan masuknya virus kedalam sel host ( interaksi protein S dengan reseptornya di sel inag).17

Corona Virus merupakan virus yang menyebabkan infeksi covid-19. Infeksi pertama kali di identifikasi pada bulan Desember 2019 di Wuhan, Cina, corona virus mempunyai sifat sangat mudah menular sehingga dalam waktu singkat infeksi menyebar ke seluruh dunia dan menimbulkan pandemi gelobal. Penularan virus corona terjadi secara droplet atau melalui percikan saat orang batuk atau berbicara hal inilah yang menyebabkan virus ini muda sekali menular ke prang lain. Tanda dan gejala yang tidak spesifik juga menyebabkan infeksi virus ini susa dikenali. Sebagian besara kasus infeksi corona virus memiliki tanda dan gejala seperti influensa, demam, batuk, pilek, pusing, dan dalam kondisi berat bisa mengalami sesak napas yang berat.18

16 World Health Organiztion. Corona virus disease 2019 (COVID-19)Situation

Report-68.(internet). 2020. https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019/situation-reports. pada tanggal 28 Maret 2020.

17 Wang. Z., Ke, H. A Handbook of 2019-nCoV Pneumonia Control and Prevention.

Hubei Science and Technologi Press.China : 2020)

18 Wu, Y.C., Chen, C. S., & Chan, Y. J. The outbreak of COVID-19: (overview. Journal

of the Chinese Medical Association,:2020) 83(3), 217-220. https:// doi.org/10.1097/JCMA. 0000000000000270, pada tanggal 1 juni 2020

(31)

2. Kebijakan Pemerintah Terkait Penanganan Covid-19

Kebijakan social distancing maupun physical distancing guna meminimalisir penyebaran COVID-19 mendorong semua elemen pendidikan untuk mengaktifkan kelas meskipun sekolah tutup. Penutupan sekolah menjadi langkah mitigasi paling efektif untuk meminimalisir penyebaran wabah pada anak-anak. Solusi yang diberikan yakni dengan memberlakukan pembelajaran dirumah dengan memanfaatkan berbagai fasilitas penunjang yang mendukung. Selama masa pandemic COVID-19 pembelajaran dirumah atau online menjadi solusi melanjutkan sisa semester. Pembelajaran online didefinisikan sebagai pengalaman transfer pengetahuan menggunakan video, audio, gambar, komunikasi teks, perangkat lunak dan dengan dukungan jaringan internet.19

B. Semangat Belajar Siswa 1. Pengertian belajar

Sebagaian seseorang beranggapan bahawa belajar adalah menghafalkan materi pelajaran. Sebagaiman yang lain menganggap belajar sebagai latihan seperti latrihan membaca dan menulis. Pada hakikatnya belajar merupakan sebuah pengalaman yang menyebabkan sebuah perubahan dalam tingkah laku menyangkut berbagai aspek kepribadaian baik fisisk maupun pisikis dan bersifat menetap. Perubahan tersebut tampak dari keadaan siswa sebelum dan sesuda pembelajaran.

Beberapa definisi belajar, antara lain dapat diuraikan sebagai berikut:

19 Basilaia, G., & Kvavadze, D. (2020). Transition to Online Education in Schools during a SARS-CoV-2 Coronavirus (COVID-19) Pandemic in Georgia. Pedagogical Research, 5(4).

(32)

Belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, termasuk rangkaian kegiatan seperti membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya. Jika subjek belajar mengalami atau melakukannya, efek belajar akan lebih baik, jadi bersifat verbal.

Selain itu Sardiman, mendefinisikan: “belajar itu berubah”. Dalam konteks ini, belajar berarti berusaha mengubahperilaku. Jadi belajar akan membawa perubahan dan seseorang yang belajar. Perubahan tersebut tidak hanya terkait dengan peningkatan pengetahuan, tetapi juga diwujudkan dalam aspek keterampilan, sikap, pemahaman, harga diri, minat, kepribadian, dan adaptasi. Ini jelas melibatkan semua aspek organisme dan perilaku pribadi seseorang. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa belajar adalah rangkaian kegiatan fisik, psiko-fisiologi yang mengarah pada perkembangan manusia secara menyeluruh, yang berarti melibatkan unsur-unsur dalam bidang kreativitas, rasa dan karsa, ranah kognitif, dan psikomotorik.20

Pengembangan Kurikulum 2013 memiliki penyempurnaan pola pikir sebagai berikut:

1. Model pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi model pembelajaran yang berpusat pada siswa. Siswa harus memilih materi yang dipelajari agar memiliki kompetensi yang sama.

2. Pola pembelajaran satu arah (interaksi guru-siswa) ditansformasikan menjadi pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik-masyarakat-lingkungan alam, sumber/media lainnya).

20 Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar- Mengajar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,

(33)

3. Model pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secara online (peserta didik dapat memperoleh ilmu dari siapa saja dan dimana saja yang dapat dihubungi dan diperoleh melalui internet).

4. Pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif (model pembelajaran metode saintifik semakin memperkuat kemampuan siswa untuk aktif mencari pembelajaran).

5. Pola belajar mandiri menjadi berbasis tim.

6. Pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis alat multimedia.

7. Pola pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan pelanggan (users) dengan memperkuat pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta didik.

8. Pola pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal (monodiscipline) menjadi pembelajaran ilmu pengetahuan jamak (multidisciplines).

9. Pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis.21

2. Semangat belajar

Semangat dalam pengertian umum digunakan untuk mengungkapkan minat yang menggebu dan pengorbanan untuk meraih tujuan.22 Para ahli

mengemukakan terkait semangat yaitu:

Menurut Hariyanti semangat adalah kesediaan perasaan yang memungkinkan seseorang bekerja untuk menghasilkan kerja lebih.

23Menurut Hasibuan semangat adalah keinginan dan kesungguhan seseorang

21 Permendikbud No. 69, Tahun 2013 Tentang Kurikulum SMA-MA h. 2-3

22 Yahya Harun, Zeal And Enthusiasm Described In The Qur’an, Surabaya:Risalah

Gusti,2003. Hlm 5.

23 Asnawi Sahlan, Semangat Kerja Dan Gaya Kepemimpinan Jurnal Pisikologi No.2:87

(34)

mengerjakan pekerjaannya dengan baik serta berdisiplin untuk mencapai prestasi kinerja yang maksimal.24

Semangat adalah perasaan yang sangat kuat yang di alami oleh setiap orang, dapat dilihat sebagai fundamental dari suatu kegiatansehingga sesuatu dapat ditunjukan kepada pengarahan potensi yang menimbulkan, menghidupkan, menumbuhkan tingkat keingina yang tinggi.

Motivasi sangat penting dalam kegiatan belajar, sebab adanay motivasi mendorong semangat belajar dan sebaliknya kurang ada motivasi akan melemahkan semaagat belajar. Motivasi merupakan syarat mutlak dalam belajar, seorang siswa yang belajar tampa motivasi atau kurang motivasi tidak akan berhasil dengan maksimal. Motivasi memang peranan yang amat penting dalam belajar. Semnagat dalam penegrtian yang berkembang di masyarakat seringkali di samakan dengan motivasi. Oleh karena itu untuk dapat memahami dan mempunyai gamabar yang lebih luas, berikut ini diberikan beberapa pengertian motivasi anatar lain adalah:

Motivasi merupakan kekuatan tersembunyi di dalam diri seseorang, yang mendorong seseorang untuk berkelakuan dan bertindak dengan cara yang unik.25 Menurut Sartain dalam bukunya “Psichology Understanding of Human

Behavior”: Motovasi adalah pernyataan kompleks didalam suatu organisme yang

mengarahkan prilaku/tindakan menuju tujuan atau rangsang.26 Seperti yang

24 Hasibuan, Organisasi Dan Motivasi, (Jakarta:PT Bumi Aksara, 2009. Hlm 94. 25 Ivor K. Davies, Pengelolaan Belajar, (Jakarta: Rajawali, 1991) h. 214

26 M. Ngalim Purawanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), h.

(35)

dikutip Sardiman, dalam bukunya “Interaction And Learning Motivation”, menurut Mc. Donald, motivasi adalah perubahan energi seseorang yang ditandai dengan munculnya perasaan dan mendahului reaksi adanya tujuan.

Pengertian yang dikemukakan Mc. Donald mengandung tiga unsur penting yaitu :

1. Motivasi semacam ini memicu perubahan bagi setiap orang. Perkembnagan motivasi akan membawa beberapa perubahan energi pada sistem “Neurofisologis” yang ada pada organisme manusia. 2. Mengenai perubahan energi manusia (walaupun itu muncul dalam diri

manusia), kemunculannya akan melibatkan aktivitas fisik tubuh.

3. Motivasi ditandai dengan munculnya perasaan, hal ini motivasi berkaitan dengan masalah pisikologis, perasaan dan emosi yang menentukan perilaku manusia.

4. Motivasi peluang karena tujuan. Jadi motivasi dalam hal ini sebenarnya berasal dari reaksi internal, yaitu tujuan. Motivasi memang datang dari dalam diri manusia, tetapi muncul karena dirangsang/didorong oleh adanya faktor lain, dalam hal ini adalah tujuan. Tujuan ini akan terkait dengan kebutuhan.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah sesuatu yang ada dalam diri seseorang, yang mendorong orang tersebut untuk bertindak guna mencapai tujuan tertentu. Motivasi dapat berupa kebutuhan dan cita-cita. Motivasi merupakan tahap awal dari peroses, jadi motivasi hanyalah kondisi atau kecendrungan internal (kesiap). Karena motifasi tidak selalu aktif. Motivasi hanya

(36)

berlaku pada waktu tertentu, yaitu jika ada kebutuhan mendesak untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, motivasi juga dapat dikatakan sebagai keadaan diri individu, yang mendorong individu untuk melakukan kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan yang ditentukan sendiri. 27

3. Ciri Ciri Semangat Belajar

Kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan kondusif apabila peserta didik mampu mengikuti prosesnya dengan baik. Membuat mereka fokus ketika pembelajaran berlangsung bukan hal yang mudah. Peserta didik akan fokus atau mengikuti pembelajaran dengan baik apabila mereka memiliki motivasi belajar tinggi. Oleh karena itu pendidik perlu memahami peserta didiknya yang memiliki motivasi belajar yang tinggi atau tidak.

Sardiman AM mengatakan bahwa motivasi yang ada pada diri seseorang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai)

2. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekasputus asa). Tidak memerlukan dorongan luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak lekas puas dengan prestasi yang telah dicapainya)

3. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah: “untuk orang dewasa” (misalnya: masalah pembangunan, agama, politik, ekonomi, pemberantasan korupsi, pemberantasan segala tindak kriminal, amoral dan sebagainya)

4. Lebih senang bekerja mandiri

1. Cepat bosan pada tugas-tugas rutin (hal-hal yang bersifat mekanis, berulangulang begitu saja sehingga kurang kreatif)

2. Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu) 3. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakininya

4. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.28

27 Abdul Rahman Shaleh, Psikologi: Suatu Pengantar Dalam PersepektifI Islam, (Jakarta:

Kencana, 2009), h. 181.

(37)

Berdasarkan uraian diatas bahwa apabila seorang memiliki ciri-ciri seperti di atas, berarti seseorang itu memiliki motivasi belajar yang cukup tinggi. Oleh karena itu guru harus memiliki strategi belajar yang baik agar peserta didik termotivasi hingga ciri-ciri tersebut dapat dimiliki oleh peserta didik.

Hamzah B. Uno menyebutkan indikator motivasi belajar yang berbeda, dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1) Adanya hasrat dan keinginan berhasil

2) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar 3) Adanya harapan atau cita-cita masa depan 4) Adanya penghargaan dalam belajar

5) Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar

6) Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan seorang siswa dapat belajar dengan baik. 29

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan ciri-ciri motivasi belajar yang tinggi timbul dapat dilihat dari ketekunan dalam dirinya dalam mengerjakan tugas, tidak putus asa jika menghadapi kesulitan, tertarik terhadap bermacam masalah dan memecahkannya, senang bekerja mandiri, bosan terhadap tugas rutin, dapat mempertahankan pendapat, dan tidak mudah melepaskan hal yang diyakini. Ciri-ciri motivasi belajar dapat diukur dari tekad yang kuat dalam diri siswa untuk belajar, berhasil, dan meraih cita-cita masa depan. Motivasi belajar juga dapat didorong dengan adanya penghargaan, kegiatan yang menarik, dan lingkungan yang kondusif dalam belajar. Seorang siswa yang senantiasa memiliki motivasi

29 Hamzah B. Uno, Teori Motivasi Dan Pengukurannya , Jakarta: PT Bumi Aksara 2011.

(38)

belajar tinggi, melibatkan diri aktif dalam kegiatan belajar, dan memiliki keterlibatan afektif yang tinggi dalam belajar juga dapat dikatakan siswa memiliki motivasi belajar yang tinggi.

4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi semangat (Motivasi) Belajar

Beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi manusia untuk belajar. Motivasi belajar terjadi dari tindakan perbuatan persiapan mengajar. Menurut Dimyati faktor-faktor yang mempengaruhi belajar adalah sebagai berikut :

1. Cita-cita/aspirasi jiwa 2. Kemampuan siswa 3. Kondisi siswa

4. Kondisi lingkungan siswa

5. Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran 6. Upaya guru dalam mengelola kelas.30

a. Cita-cita / Aspirasi Siswa

Motivasi belajar tampak pada keinginan anak yang sejak kecil, seperti keinginan bermain. Keberhasilan mencapai keinginan tersebut menumbuhkan keinginan bergiat. Bahkan dikemudian hari menimbulkan cita-cita dalam kehidupan. Timbulnya cita-cita dibarengi oleh perkembangan akal, moral, kemauan, bahasa dan nilai-nilai kehidupan.

b. kemampuan Siswa

Keinginan seorang anak perlu dibarengi kemampuan dan kecakapan mencapainya. Keinginan membaca perlu dibarengi kemampuan mengenal dan

(39)

mengucapkan huruf ”R”. Misalnya dapat dibatasi dengan diri melatih ucapan ”R” yang benar. Latihan berulang kali menyebabkan bentuknya kemampuan mengucapkan ”R”. kemampuan mengucapkan huruf”R” akan memuaskan keinginan untuk meningkatkan kemampuan belajar anak dalam melakukan tugas-tugas.

c. Kondisi Siswa

Kondisi siswa termasuk status fisik dan mental mempengaruhi motivasi belajar. Orang yang sedang sakit, lapar atau marah dapat mengganggu konsentrasi belajar. Di sisi lain, siswa yang sehat, puas, dan bahagia akan fokus perhatian pada pelajaran dan memiliki motivasi untuk belajar.

d. Kondisi Lingkungan Siswa

Lingkungan siswa dapat berubah dari segi kondisi alam, lingkungan tempat tinggal, hubungan teman sebaya dan kehidupan masyarakat. Sebagai anggota masyarakat, siswa akan terpengaruh oleh lingkungan sekitar, bencana alam, dan permukiman kumuh. Ancaman teman yang nakal akan sangat mengganggu pembelajar. sebaliknya kampus, sekolah yang indah, pergaulan siswa yang rukun akan memperkuat motivasi untuk belajar. Dengan lingkungan yang aman, damai, tertib dan asri maka semangat belajar akan mudah dikuatkan.

e. Unsur-Unsur Dinamis

Dalam Belajar dan Pembelajaran perasaan, perhatian, kemauan, ingatan dan pikiran siswa akan mengalami perubahan karena pengalaman hidup, dan pengalaman teman sebaya akan mempengaruh motivasi dan perilaku belajar. Lingkungan siswa berupa lingkungan alam, tempat mereka tinggal dan pergaulan

(40)

mengalami perubahan. Lingkungan budaya siswa yang berupa surat kabar, majalah, dan rasio untuk secara dinamis mempelajari dinamika semua lingkungan tersebut.

f. Upaya Guru

Dalam pengelolaan Kelas, Upaya guru dalam mengajaran siswa terjadi di dalam maupun di luar sekolah. Upaya pembelajaran di sekolah antara lain sebagai berikut:

1. Menyelenggarakan pembelajaran dengan tertib di sekolah 2. Menumbuhkan disiplin belajar dalam setiap kesempatan 3. Menumbuhkan tertib belajar dan bergaul satu sama lain

4. Mempermosikan pembelajaran di lingkungan sekolah yang tertib

Raymond dan Judith mengungkapkan bahwa ada empat faktor utama yang mempengaruhi motivasi belajar anak yaitu:

1. Budaya, setiap kelompok atau ras telah di tentukann dan dinyatakan secara tidak langsung nilai-nilai yang berkenaan dengan pengetahuan baik dalam pengertian akademis maupun tradisional. Nilai-nilai tersebut terungkap melalui pengaruh agama, pendidikan, politik dan hukum, melalui harapan orang tua terhadap persiapan sekolah anaknya. Hal ini akan mempengaruhi motivasi belajar anak. 2. Keluarga, menurut penelitian orang tua memiliki pengaruh besar dalam memotivasi

belajar anak. Pengaruhnya terhadap perkembangan motivasi belajar anak memiliki pengaruh yang sangat kuat dalam setiap perkembangannya, dan akan terus berlanjut hingga akhir masa sekolah menengah atas dan seterusnya

3. Sekolah, dalam hal motivasi belajar, kunci adalah guru yang membuat sebuah perbedaan. Dalam banyak hal mereka tidak sekuat orang tua. Tetapi mereka bisa

(41)

membuat kehidupan sekolah menyenangkan. Dan menginginkna seorang guru yang memenuhi ruang kelas dengan kegembiraan serta membukakan pintu kita untuk menemukan pengetahuan yang luar biasa.

4. Diri anak itu sendini, yang cendrung giat belajr, belajar dengan baik dan tetap menikmati belajar, memiliki perilaku dan kepribadian yang cerdas, berkualitas, memiliki jati diri, dan dapat mengatur diri sendiri, yang tentunya akan mempengaruhi motivasi belajarny.

C. Strategi Guru Pendidikan Agama Islam 1. Pengertian Strategi Belajar

Strategi dalam konteka pendidikan dapat dimaknai sebagai perencanaan yang berisi serangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan strategi dalam konteks pendidikan juga mengarah kepada hal yang lebih spesifik, yakni khusus pada pembelajaran. Konsekuensinya strategi, strategi dalam konteks pendidikan dimakanai secara berbeda dengan strategi dalam konteks pembelajaran. Kemp (1995) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru serta peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efesien .31

Strategi merupakan pola umum rentetan kegiatan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan. Dalam pembelajaran perlu strategi agara tujuan tercapai dengan optimal. Cara yang ditetapkan sebagai hasil kajian strategi dalam proses pembelajaran dinamakan metode. Cara menetapkan metode dinamakan teknik. Istilah strategi, metode, dan teknik bisa disebut model mengajar. Adapaun istilah

31 Suyadi, Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013.

(42)

lain dari strategi dan model bisa disebut dengan pendekatan (approach). Konsep umum strategi pembelajaran dapat berarti suatu garis besar haluan pembelajaran untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan. Jika dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi dapat diartikan sebagai pola umum kegiatan guru dalam membina peserta didik melalui kegiatan belajar mengajar untuk mencpai tujauan yang telah di gariskan.

2. Macam-Macam Strategi Belajar

Ada empat strategi dasar dalam pembelajaran yang meliputi hal-hal berikut:

1. Mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku dan kepribadian peserta didik sebagaimana yang diharapkan

2. Memilih sistem pendekatan pembelajaran berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat.

3. Memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik belajara mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan oleh guru dalam menunaikan kegiatan mengajranya.

4. Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteri serta standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan pembelajaran yang selanjutnya akan dijadikan umpan balik buat penyempurnaan sistem instruksional yang bersangkutan secara keseluruhan.

(43)

Dapat di simpulkan bahwa uraian di atas menggambarkan bahwa ada empat masalah pokok yang sangat penting untuk dapat atau harus dijadikan sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan anatar lain: pertama, spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku yang di inginkan sebagai hasil pembelajaran yang dilakukan, sesuai dengan apa yang dijadikan sebagai saran dari kegiatan pembelajaran. Sasaran yang dituju harus jelas dan terarah, karenanya tujuan pembelajaran yang dirumuskan harus jelas dan konkret, sehingga muda dipahami oleh pserta didik. Kedua, memilih cara pendekatan dalam pembelajaran yang dianggap paling tepat dan efektif untuk mencapai sasaran. Bagaimana cara guru memandang suatu persoalan, konsep, pengertian, dan teori apa yang digunakan dalam memecahkan suatu kasus akan memengaruhi hasil. Satau masalah yang dipelajari oleh dua orang dengan pendekatan yang berebda, akan menghasilkan kesimpula yang tidak sama. Yang dimana tidak akan dikatkan baik, benar, atau adil kalau seorang guru menggunakan pendekatan agama, karena pengertian konsep dan teori agama mengenai baik, benar atau adil itu jrlas berbeda dengan konsep ekonomi maupun antropologi. Begitu juga halnya dengan cara pendekatan yang digunakan terhadap kegiatan belajar mengajar. Belajar menurut teori asosiasi, tidak sama dengan pengertian belajar menurut teori problem solving. Ketiga, mwmilih dan menetapkan prosedur, metode dan teknik belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif, metode atau cara penyajian untuk memotivasi peserta didik agar mampu menerapkan pengetahuan dan pengalamannya untuk memecahkan masalah, berbeda dengan cara atau metode supaya peserta didik terdorong dan

(44)

mampu berpikir bebas dan cukup keberanian untuk mengemukakan pendapatnya sendiri. Cara penyajian yang satu mungkin lebih menekan kepada peranan anak didik, sementara teknik penyajian yang lain lebih tefokus kepada peran guru atau alat-alat pengajaran seperti buku, atau mesin komputer mislanya. Tujuan instruksional yang ingin dicapai tidak selalu tunggal, bisa jadi terdiri dari beberapa tujuan atau sasaran. Untuk itu guru membutukan variasi dalam penggunaan teknik penyajian suapaya kegiatan belajar mengajar yang berlangsung tidaak membosankan. Keempat, menerapkan norma-norma atau kriteria keberhasilan sehingga guru mempunyai pegangan yang dapat dijadikan ukuran untuk menilai sampai sejauh mana kebrhasilan tugas-tugas yang telah dilakukannya. Kemampuan yang dimiliki oleh guru meliputi apa yang harus dinilai dan bagaimana cara penilaian itu harus dilakukan. Seorang peserta didik dikategorikan berhasil dilihat dari berbagai segi, diantaranya rajin mengikuti tatap muka dengan guru, perilaku sehari-hari di sekolah, hasil ulangan, hubungan sosial, kepemimpinan, prestasi olaraga, keterampilan dan sebagainya atau dapat dilihat dari gabungan berbagai aspek.32

(45)

32 BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) di mana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif.33

Digunakan metode penelitian yang demikian karena kajian penelitian yang diteliti adalah untuk menemukan pemahaman secara mendalam yakni Peranan Guru Pendidikan Agama Islam Di Tengah Pandemi Covid-19 Dalam Meningkatkan Semangat Belajar Siswa MTs Nuurussa’adah Kecamatan Aesesakabupaten Nagekeo.

Selain itu penelitian ini juga disebut penelitian kualitatif jenis deskriptif. Penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan “apa adanya” tentang suatu variabel, gejala atau keadaan.34

B. Lokasi dan Obyek Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat melakukan penelitian guna memperoleh data penelitian.Lokasi penelitian bertempat di MTs Nuurussa’adah, Desa Maropokot, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo. Objek penelitian dapat

33 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif , Kualitatif, dan R&D, (Cet. I:. Bandung:

ALFABETA, 2008), h. 11

34 Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Cet. I:. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2007),

(46)

dinyatakan sebagai situasi sosial penelitian yang ingin diketahui apa yang terjadi di dalamnya. Objek dari penelitian ini adalah Guru dan Siswa, dimana peneliti akan meneliti tentang bagaimana peranan guru pendidikan agama Islam dalam meningkatkan semangat beljar siswa di tengah pandemi covid -19.

C. Fokus Penelitian

Fokus penelitian adalah pemusatan fokus kepada intisari penelitian yang akan dilakukan, hal tersebut harus dilakukan dengan cara eksplisit agar kedepannya dapat meringankan peneliti sebelum turun atau melakukan observasi/pengamatan.35 Maka yang menjadi fokus penelitian dan deskripsi fokusnya yaitu :

1. peranan guru pendidkan agama Islam di tengah pandemi covid-19 2. semangat belajar siswa

D. Deskripsi Fokus Penelitian

Deskripsi Penelitian merupakan menjelaskan/mendeskripsikan titik fokus penelitian.

Berdasarkan fokus penelitian, maka peneliti akan mendiskripsikan fokus penelitian yaitu:

1. Peranan guru pendidikan agama Islam adalah seorang yang memiliki tanggung jawab dan kewajiban tertentu, yaitu melaksanakan proses pembeljaran dengan baik dan menumbuhkan serta mengebangkan aspek jasmani (fisik) dan rohani (mentals) supaya peserta didik dapat mencapai

35 Fakultas Agama Islam, Panduan Penulisan Karya Ilmiah, (Cet-1 ; Universitas

(47)

tingkat kedewasaan yang berkeperibadaian insan kamil dan memiliki agama yang menyerukan kedamaian, kesejahteraan lahir batain, dan penyerahan sepenuhnya terhadap ketentuan dan atauran Allah SWT. dan Rasul-Nya yakni Nabi Muhammad saw sebagaimana termaktub dalam dasar ajaran agama Islam yaitu Al-quran Dan Hadits.

2. Meningkatkan semanagt belajar. Pada hakikatnya belajar merupakan sebuah pengalaman yang menyebabkan sebuah perubahan dalam tingkah laku menyangkut berbagai aspek kepribadaian baik fisisk maupun pisikis dan bersifat menetap. Jadi Motivasi sangat penting dalam kegiatan belajar, sebab adanay motivasi mendorong semangat belajar dan sebaliknya kurang ada motivasi akan melemahkan semaagt belajar.

E. Sumber Data

Data merupakan keterangan-keterangan mengenai suatu keadaan atau masalah dalam bentuk angka (golongan) seperti angka 1,2,3 dan seterusnya maupun bentuk kategori, seperti baik, buruk, tinggi, rendah, dan sebagainya.36 Dalam penelitian ini data yang akan peneliti gunakan adalah data kualitatif karena data kualitatif dijelaskan dengan bentuk kategori.

Perolehan sumber data ialah diambil dari data hasil observasi dan wawancara. Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh atau bersumber dari tangan pertama yaitu sumber yang memang benar mewakili atau berhak memberikan

36 Darwan Syah, dkk, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta : Gaung Persada Prees,

2007), hlm:9.

(48)

informasi data. Data primer peneliti yaitu data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung di lapangan atau yang menjadi subyek dari penelitian yaitu, Peranan Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Semangat Belajar Siswa MTs Nuurussa’adah Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo Di Tengah Pand Memi Covid-19 data yang dikumpulkan adalah data yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara. Sedangkan data sekunder adalah data statistik yang diperoleh atau bersumber datri tangan kedua atau diperoleh bukan dari sumber datanya langsung.

F. Instrumen Penelitian

Berkualitas atau tidaknya penelitian yang dilakukan banyak ditentukan oleh instrumen penelitian yang digunakan. Keberhasilan penelitian banyak ditentukan oleh instrumen yang digunakan, sebab data yang diperlukan untuk menjadi pertanyaan penelitian (masalah) dan menguji hipotesis diperoleh melalui instrumen (Sudjana, 1989:34). Instrumen adalah alat untuk memperoleh data, instrumen adalah alat pengumpulan data yang pada hakikatnya mengukur variabel penelitian. Adapun jenis instrumen yang penulis gunakan dalam penelitian ini, yaitu:

1. Pedoman Observasi adalah catatan tentang data sekolah, keadaan MTs Nuurussa’adah Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo Di Tengah Pand Memi Covid-19 baik fisik (sarana dan prasarana), struktur organisasi, keadaan guru dan siswa. Upayah yang dilakukan guru dalam meningkatkan semanagt belajar siswa .

(49)

2. Pedoman Wawancara

wawancara adalah teknik yang digunakan oleh peneliti untuk menggali informasi kepada narasumber (informan) dengan cara mengajukan pertanyaan kemudian narasumber menjawab pertanyaan tersebut. wawancara adalah suatu percakapan yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) dan yang diwawancarai (interviewce) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.

3. Catatan Dokumentasi penulis gunakan untuk mengumpulkan data dengan mencari atau mengambil data-data berupa catatan atau dokumen yang ada di sekolah. Data yang dimaksud adalah keadaan MTs Nuurussa’adah Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo baik fisik (sarana dan prasarana), struktur organisasi, jumlah siswa, dan serta jumlah guru.

G. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada natural setting (kondisi yang alamiah), sumber data primer, dan teknik dalam pengumpulan data lebih banyak pada observasi berperan serta (participant observasi) dan dokumentasi. Oleh karena itu penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data antara lain:

1. Observasi

Menurut Arikunto dalam Imam Gunawan Observasi merupakan suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan penelitian

(50)

secara teliti, serta pencatatan secara sistematis.37 Dengan metode ini, peneliti akan mengadakan pengamatan secara langsung terhadap objek penelitian, dalam hal ini yang diamati adalah lokasi penelitian.

2. Wawancara

Teknik wawancara adalah teknik yang digunakan oleh peneliti untuk menggali informasi kepada narasumber (informan) dengan cara mengajukan pertanyaan kemudian narasumber menjawab pertanyaan tersebut. wawancara adalah suatu percakapan yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) dan yang diwawancarai (interviewce) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Pada saat penelitian wawancara dilakukan secara terbuka, dimana narasumber (informan) mengetahui maksud dan tujuan wawancara yang dilakukan peneliti, dan narasumber menyadari bahwa dirinya sedang diwawancarai. Berdasarkan pernyataan tersebut, maka peneliti harus melakukan wawancara secara mendalam agar mendapat data sebaikbaiknya. Wawancara juga bisa dikatakan sebagai metode untuk mengumpulkan informasi dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula. 3. Dokumentasi

Metode Dokumentasi adalah metode yang mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen dan lain sebagainya. Dokumentasi juga bisa berupa catatan peristiwa yang sudah berlalu, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.

37 Imam Gunawan, Metode Peneltian Kualitatif Teori dan praktik. (Jakarta: Bumi Aksara,

Gambar

Tabel 1. Menunjukkan pimpinan sekolah dan dan guru-guru yang ada di  MTs Nuurussa’adah Maropokot
Tabel 2. Keadaan siswa sekolah MTs Nuurussa’adah Maropokot tahun ajaran  2020/2021  No  Kelas  Jenis Kelamin  Jumlah  Laki-laki  Perempuan  1  VII  16  25  41  2  VIII  24  22  46  3  IX  18  16  34  Jumlah  58  63  121
Tabel 3. Sarana fasilitas sekolah MTs Nuurussa’adah Maropokot tahun ajaran  2020/2021
Tabel 4. Struktur Organisasi Mts Nuurussa’adah Maropokot.
+4

Referensi

Dokumen terkait

Sesungguhnya Allah subhaanahu wata'ala menutup penglihatan manusia dari hal tersebut, tujuaannya adalah sebagai ujian bagi mereka agar menjadi jelas siapakah yang beriman kepada

ACUAN PENETAPAN REKOMENDASI PUPUK N, P, DAN K PADA LAHAN SAWAH. SPESIFIK LOKASI

Penelitian yang dilakukan oleh Susan Tania (2013) yang bertujuan untuk mengetahui kontribusi pemanfaatan fasilitas sekolah dan mutu layanan pendidikan di Mts

Dengan demikian, objek dapat dikenali dengan memperhatikan (a) jenis predikat yang dilengkapinya dan (b) ciri khas objek itu.. Kalimat yang terdiri dari golongan

Jika seorang manajer divisi atau unit bisnis melakukan pengendalian manajemen terhadap para pegawai dalam divisinya, maka seorang manajer pusat melakukan pengendalian

Variabel independen yang digunakan dalam penelitian selanjutnya tidak hanya pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR), ukuran perusahaan (size),

Hasil dalam penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa manajemen pelayanan haji dan umrah pada Travel Wisata Akbar Baimbai Desa Sei Rukam Kecamatan

Hasil pemeriksaan penyerapan (absorption) agregat kasar sebesar 1,14%. Kadar air agregat kasar tidak memenuhi standar spesifikasi kadar air yaitu < 5%. D.2.1.3