• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kebijakan Penurunan Kuota Impor Metil Bromida

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.3. Kebijakan Nasional Pengaturan Metil Bromida

4.3.5. Kebijakan Penurunan Kuota Impor Metil Bromida

Amandemen Montreal mewajibkan negara berkembang untuk mengurangi konsumsi metil bromida tahun 2005 sebesar 20% dari rata-rata konsumsi tahun 1995-1998 dan 100% pada tahun 2015, sedangkan tahun 2002 ditetapkan sebagai base line penurunan konsumsi. Perhitungan penurunan konsumsi ini tidak termasuk konsumsi untuk keperluan karantina dan pra pengapalan. Konsumsi Indonesia tahun 1995-1998 berturut-turut sebesar 254 MT, 198 MT, 242 MT, dan 210 MT (SMERI 2000). Berdasarkan data tersebut konsumsi metil bromida tahun 2002 seharusnya dibekukan sebesar 226 MT dan konsumsi tahun 2005 sebesar 180,8 MT. UNEP (2011) melaporkan konsumsi Indonesia sebesar 390 MT. Data ini menggambarkan pemerintah tidak berhasil menurunkan konsumsi metil bromida bahkan pemerintah tidak berhasil mengendalikan konsumsi tetap konstan sesuai jumlah konsumsi yang ditetapkan sebagai base line. Sehingga dapat dikatakan selama kurun waktu tahun 1992-2005 belum ada kemauan politik pemerintah yang sungguh-sungguh (political will) untuk menurunkan konsumsi nasional. Kondisi ini merupakan implikasi dari rencana aksi phase out BPO yang diajukan oleh pemerintah kepada UNEP yaitu pembangunan Bank Halon, Pengelolaan CFC, dan Penggunaan Hidrokarbon sebagai alternatif pengganti BPO. Dari ketiga rencana aksi yang diajukan, tidak satupun terkait dengan metil bromida (SMERI 2000).

Amandemen Kopenhagen (Artikel 1 Butir 6) mendefinisikan konsumsi sebagai produksi ditambah impor dikurangi ekspor dari zat yang dikendalikan (konsumsi= (produksi + impor) - ekspor). Oleh karena Indonesia tidak memproduksi (sesuai Peraturan Menteri Perindustrian No. 33 Tahun 2007, pemerintah melarang produksi BPO) dan mengekspor metil bromida, maka dapat didefinisikan jumlah konsumsi sama dengan jumlah impor. Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan No. 24 Tahun 2006 Pasal 4, jumlah metil bromida yang dapat diimpor ditetapkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup. Fakta yang ditemukan tentang jumlah metil bromida yang dapat diimpor (kuota nasional):

”Kementerian Lingkungan Hidup menetapkan kuota hanya satu kali yaitu tahun 2008 sebesar 1320 MT” (surat Deputi Bidang Peningkatan Konservasi Sumber Daya Alam dan Pengendalian Kerusakan Lingkungan kepada Direktur Jenderal

Perdagangan Luar Negeri Departemen Perdagangan No. B-3021/Dep.III/LH/ 4/2008 tanggal 24 April 2008). Kebijakan penetapan kuota sebesar 1320 MT tersebut, menunjukkan bahwa pemerintah tidak konsisten dalam menetapkan kebijakan penurunan konsumsi. Hal ini disebabkan jumlah kuota impor yang ditetapkan, tujuh kali lebih besar dibanding kebutuhan konsumsi tahun 2005. Pemerintah dalam hal ini Kementerian Lingkungan Hidup juga tidak aware melaksanakan tugas dan fungsi koordinasinya dalam menetapkan kuota impor nasional setiap tahun.

Kuota impor metil bromida yang selama ini dipublish merupakan kuota metil bromida yang dikeluarkan oleh Kementerian Pertanian berdasar pada jumlah kuota masing-masing importir. Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya bahwa sejak tahun 2002, semua permohonan metil bromida mendapat izin sementara. Implikasi dari kebijakan tersebut adalah jumlah metil bromida yang dapat diedarkan importir adalah terbatas sesuai dengan jumlah komoditas, dosis atau konsentrasi dan aplikasi yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri (Peraturan Menteri Pertanian No. 24 Tahun 2011 Pasal 14). Namun pada kenyataannya, mengingat Kementerian Lingkungan Hidup menetapkan kuota impor hanya pada tahun 2008, maka sejak tahun 2009 Kementerian Pertanian menetapkan kebijakan bahwa jumlah kuota metil bromida yang diberikan tidak melebihi 1320 MT, kuota menurun secara bertahap dan jumlah kuota metil bromida yang diberikan kepada masing-masing importir berdasarkan realisasi impor tahun (Purwanti, Y. 2011. Komunikasi pribadi. Kementerian Pertanian, Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian. Jakarta).

Gambar 7 menunjukan perbandingan total kuota yang diberikan Menteri Pertanian kepada semua importir dengan konsumsi metil bromida untuk keperluan karantina dan pra pengapalan. Total kuota yang diberikan menunjukkan kecenderungan menurun dan lebih kecil dibandingkan kuota yang ditetapkan Kementerian Lingkungan Hidup, namun terlihat juga bahwa total kuota yang diberikan tahun 2007 lebih tinggi dari kuota tahun sebelum/sesudahnya (kebijakan larangan penggunaan metil bromida untuk non karantina dan pra pengapalan tahun 2008, akan berdampak pada menurunnya kebutuhan, tetapi Kementerian Pertanian justru memberikan kuota yang lebih besar). Berdasarkan Gambar 7,

dapat dilihat bahwa total kuota yang diberikan oleh Kementerian Pertanian tahun 2005-2010 lebih besar dari kebutuhan/konsumsi metil bromida untuk keperluan karantina dan pra pengapalan. Dengan demikian dapat terlihat bahwa kebijakan penurunan kuota nasional tidak berhasil mengurangi konsumsi metil bromida.

Gambar 7 Kuota, realisasi impor, dan konsumsi metil bromida. Sumber: 1) Kementerian Pertanian 2011

2) United Nations Environment Programme 2011 3) Biro Pusat Statistik 2011

Kebijakan penurunan kuota metil bromida dan penghapusan penggunaan metil bromida untuk keperluan non karantina dan pra pengapalan, memberikan dampak yang cukup menarik:

1. Jumlah merek metil bromida yang terdaftar mengalami peningkatan setelah pemerintah menetapkan kebijakan untuk mengurangi impor dan menghapus penggunaan metil bromida selain untuk keperluan karantina dan pra pengapalan (Peraturan Menteri Perdagangan No. 51 Tahun 2007). Meningkatnya jumlah metil bromida yang terdaftar, menunjukkan indikasi bahwa minat pengusaha untuk melakukan investasi pada bisnis impor metil bromida juga meningkat (Gambar 8).

0 200 400 600 800 1000 1200 2005 2006 2007 2008 2009 2010 (M T )

Konsumsi Kuota Kementan Impor

Kuota KLH = 1320 MT 1)

2) 3)

Gambar 8 Jumlah metil bromida yang terdaftar. Sumber: Kementerian Pertanian 2011

2. Metil bromida China masuk ke Indonesia sejak tahun 2008, sebelumnya metil bromida hanya berasal dari Belgia dan Inggris. Jumlah merek metil bromida China meningkat pada tahun 2010 yaitu 80% dari keseluruhan metil bromida yang terdaftar di Indonesia.

3. Data impor metil bromida tahun 2006-2008 menunjukkan bahwa dua metil bromida yang tidak terdaftar, masuk ke Indonesia melalui Pelabuhan Sukarno Hatta dan Tanjung Priok. Kedua metil bromida tersebut berasal dari Jerman dan Hongkong serta diimpor oleh importir yang tidak terdaftar. Sementara itu, satu importir terdaftar (PT Asomindo Raya) mengimpor metil bromida dari Amerika Serikat tahun 2008 (Lampiran 5). Fakta ini menggambarkan bahwa kebijakan pemerintah untuk menurunkan kuota metil bromida dan menghapus penggunaan metil bromida untuk keperluan non karantina dan pra pengapalan justru merangsang minat importir untuk mengimpor metil bromida.

4. Volume ekspor metil bromida China meningkat setiap tahun, bahkan hingga bulan September 2011, volume ekspor China (138 MT) telah melewati volume ekspor Belgia tahun 2011 (74 MT), hampir mendekati volume ekspor Belgia tahun 2010 (163 MT). Sementara volume ekspor Inggris menurun seiring dengan meningkatnya volume ekspor China (Gambar 9). Hal ini kemungkinan berkaitan dengan perjanjian free trade China-ASEAN tahun 2008 yang menetapkan tarif bea masuk komoditas dari China sebesar 0% (Peraturan

Menteri Keuangan Nomor 235/PMK.011/2008 tentang Penetapan Tarif Bea Masuk Dalam Rangka ASEAN-China Free Trade Area (AC-FTA)).

Gambar 9 Volume impor metil bromida dari beberapa negara. Sumber: Biro Pusat Statistik 2011

5. Kebijakan penurunan kuota impor ternyata tidak mempengaruhi harga metil bromida. Penurunan kuota impor secara langsung akan mempengaruhi jumlah metil bromida yang beredar di pasaran. Sesuai dengan hukum permintaan dan penawaran, harga metil bromida akan naik jika metil bromida yang beredar lebih sedikit. Harga metil bromida (CIF/kg) di Indonesia berfluktuasi, namun tidak menunjukkan adanya kecenderungan peningkatan harga (Gambar 10).

Gambar 10 Fluktuasi harga metil bromida. Sumber: Biro Pusat Statistik 2011

Berdasarkan data impor metil bromida dari BPS (2011), diketahui bahwa harga metil bromida yang berasal dari China sangat berfluktuasi yaitu berkisar 3,2-6,5 US$, sementara harga metil bromida yang berasal dari Inggris relatif stabil berkisar 5,14-5,37 US$. Harga metil bromida yang berasal Belgia pada tahun

0,00 50,00 100,00 150,00 200,00 250,00 300,00 2006 2007 2008 2009 2010 2011 V o lum e (M T)

Belgia Inggris China

0,00 1000,00 2000,00 3000,00 4000,00 5000,00 6000,00 7000,00 Ma r- 06 A gu st -06 Ma r- 07 Jul -07 No p -07 Ma r- 08 Jul -08 F eb -09 A gs t- 09 Des -09 Mei -10 S ep -10 F eb -11 Jun -11 Har ga CI F/Kg ( US $)

2009-2010 relatif stabil antara 4,2-5,5 US$, namun mengalami peningkatan pada tahun 2011, yaitu 5,5 - 6,3 US$.

Gambar 11 Harga metil bromida dari beberapa negara. Sumber: Biro Pusat Statistik 2011

Harga metil bromida (CIF/kg) dari negara asal yang sama, tidak memperlihatkan peningkatan harga yang signifikan, sehingga tidak dapat disimpulkan bahwa peningkatan harga metil bromida merupakan dampak kebijakan penurunan kuota (Gambar 11).

Dokumen terkait