E. Peran serta masyarakat dan Swasta :
6. Pengendalian Debit Puncak
4.6. RENCANA INVESTASI PENGEMBANGAN AIR MINUM 1 Gambaran Umum Sistem Penyediaan dan Pengelolaan
4.6.2. Kebijakan Program dan Kegiatan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum.
Adapun program beserta target, pola pengelolaan, penanganan dan kontribusi Pemerintah Daerah Kabupaten Bima di sektor Air Minum adalah sebagai berikut:
1. Program Pembangunan Prasarana Air Minum melalui Pendekatan Masyarakat di Desa Miskin dan Rawan Air.
a. Target:
• Kecamatan Ambalawi: Desa Tolowata; Kole; Rite; Talapiti; Nipa; Mawu; Tololai.
• Kecamatan Sape: Desa Buncu; Parangina.
• Kecamatan Belo: Desa Renda; Ngali.
• Kecamatan Palibelo: Desa Ntonggu; Teke.
• Kecamatan Sanggar: Desa Boro; Kore.
• Kecamatan Monta: Desa Tanggabaru;
• Kecamatan Madapangga: Desa Ndano; Madawau; Dena. b. Pola Pengelolaan
Pola Pengelolaan yang diterapkan pada desa miskin dan rawan air dilakukan dengan pola pemberdaayaan masyarakat dengan membentuk kelompok pengelola dan pemakai air bersih. Masyarakat diikutsertakan dalam setiap tahapan penyediaan air bersih mulai dari jenis pengambilan sumber air sampai tahap pelaksanaan konstruksi. Dengan demikian masyarakat dapat mempunyai rasa memiliki terhadap kegiatan yang telah dilakukannya. Sehinga sarana dan prasarana air bersih yang dibangun dapat dipelihara dan dikelola secara mandiri dan kondisi sarana dan prasarana yang dibangun dapat bertahan secara berkesinambungan dan bahkan dapat dikembangkan sendiri oleh masyarakat sesuai kebutuhan tanpa selalu menggantungkan kepada pemerintah.
c. Penanganan
• Unit Air Baku, Unit Produksi, Unit Transmisi dan Distribusi Utama.
mulai dari unit air baku sampai jaringan tersier dapat dikelola dan dipelihara oleh masyarakat itu sendiri, dengan melalui pembinaan dan pendampingan oleh dinas terkait seperti Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Kesehatan, dan Dinas Pemberdayaan. d. Kontribusi Pemerintah Daerah
Pembinaan kepada pengelola/penyelenggara SPAM dan masyarakat telah dilakukan oleh Pemerintah Daerah melalui Dinas Terkait seperti Dinas Pekerjaan Umum, Bappeda, Badan Pemberdayaan dan Dinas Kesehatan, baik dalam hal teknis pemeliharaan sarana dan prasarana yang sudah terbangun juga penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat serta administrasi dan keuangan pengelolaan sarana dan prasarana air bersih.
Selain melakukan pembinaan Pemerintah Daerah juga konsisten dalam pengembangan SPAM baik yang dikelola oleh masyarakat dan PDAM. Melalui dana yang dialokasikan dalam APBD dalam bentuk DAU dan DAK program pengembangan SPAM dilaksanakan rutin setiap tahunnya baik dalam bentuk program pemeliharaan dan pembangunan baru sarana dan prasarana air bersih.
Alokasi dana yang telah disalurkan melalui dana DAU sebagai pendamping dan operasional kegiatan sedangkan dana DAK untuk kegiatan konstruksi saja. Dana dari APBD tersebut diupayakan untuk menangani jaringan distribusi dan pelayanan di masyarakat, khusus bagi program air bersih yang juga didanai oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi. Adapun program air bersih dalam skala kecil yang membutuhkan alokasi dana yang tidak terlalu besar ditangani oleh Pemerintah Daerah kabupaten mulai dari sumber mata air sampai ke jaringan pelayanan di masyarakat. 2. Program Pengembangan Air Minum di Ibukota Kabupaten Pemekaran
a. Target
• Pembentukan Ibukota Kabupaten Bima akan dilakukan di Kecamatan Woha sesuai dengan Rencana Tata Ruang Ibukota Kabupaten Bima Tahun 2011. Sebagai tindak lanjut dari
terbentuknya Kota Bima pada tahun 2003. Sementara sebagai pengelola dan penyelenggara SPAM yang sudah berbentuk badan hukum yaitu PDAM masih berada dalam struktur pemerintahan Kabupaten Bima, walaupun lingkup pelayanannya meliputi lintas Kabupaten/Kota.
b. Pola Pengelolaan; dilakukan oleh PDAM dengan azas pengusahaan.
c. Penanganan
• Unit air baku, unit transmisi dan produksi dilakukan oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi kemudian diserahkan kepada PDAM selaku pengelola.
d. Kontribusi Pemerintah Daerah:
• Pembinaan kepada pengelola; melakukan kordinasi dalam perencanaan dan program pembangunan sarana dan prasarana air minum agar sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan PDAM itu sendiri.
• Pemerintah Daerah konsisten dalam mengembangkan SPAM yang dikelola oleh PDAM, secara rutin pada setiap tahun anggaran telah memprogramkan kegiatan pengembangan SPAM baik pemeliharaan dan pembangunan baru sarana dan prasarana air minum.
• Dana untuk penanganan air minum setiap tahun anggaran rutin alokasikan dari APBD Kabupaten Bima. Dana tersebut dialokasikan untuk penanganan jaringan distribusi dan pelayanan kepada masyarakat misalnya pembangunan hidran umum, sambungan rumah dan jaringan pipa tersier.
3. Program Pengembangan Air Minum di Ibukota Kecamatan (IKK) yang belum memiliki sistem dan rawan air.
• Kawasan yang telah diverifikasi dan memiliki sumber air baku dan dipersiapkan untuk memiliki SPAM, yaitu Kecamatan Donggo.
b. Pola Pengelolaan; dilakukan oleh PDAM dengan azas pengusahaan.
c. Penanganan
• Unit air baku, unit transmisi dan produksi dilakukan oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi kemudian diserahkan kepada PDAM selaku pengelola.
d. Kontribusi Pemerintah Daerah:
• Pembinaan kepada pengelola; melakukan kordinasi dalam perencanaan dan program pembangunan sarana dan prasarana air minum agar sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan PDAM itu sendiri.
• Pemerintah Daerah konsisten dalam mengembangkan SPAM yang dikelola oleh PDAM, secara rutin pada setiap tahun anggaran telah memprogramkan kegiatan pengembangan SPAM baik pemeliharaan dan pembangunan baru sarana dan prasarana air minum.
• Dana untuk penanganan air minum setiap tahun anggaran rutin alokasikan dari APBD Kabupaten Bima. Dana tersebut dialokasikan untuk penanganan jaringan distribusi dan pelayanan kepada masyarakat misalnya pembangunan hidran umum, sambungan rumah dan jaringan pipa tersier.
4. Program Penyehatan PDAM a. Target
• PDAM Kabupaten Bima yang masih dalam status Kurang Sehat.
b. Pola Pengelolaan; dilakukan oleh PDAM dengan azas pengusahaan.
• Unit air baku, unit transmisi dan produksi dilakukan oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi kemudian diserahkan kepada PDAM selaku pengelola.
d. Kontribusi Pemerintah Daerah:
• Pembinaan kepada pengelola; melakukan kordinasi dalam perencanaan dan program pembangunan sarana dan prasarana air minum agar sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan PDAM itu sendiri.
• Pemerintah Daerah konsisten dalam perbaikan tarif air, yang mana tarif yang berlaku sekarang ini sudah merupakan yang tertinggi di Provinsi NTB.
• Dana untuk penanganan air minum setiap tahun anggaran rutin alokasikan dari APBD Kabupaten Bima untuk bantuan kepada PDAM. Dana tersebut penggunaannya diserahkan kepada PDAM untuk peningkatan pelayanan kepada pelanggan.
5. Program Pembangunan Prasarana dan Sarana Air Minum di Perkotaan. a. Target
• Kecamatan Tambora: Desa Labuhan Kananga, Oi Panihi.
• Kecamatan Sanggar: Desa Taloko, Boro.
• Kecamatan Langgudu: Desa Karumbu, Rompo, Waworada.
• Kecamatan Monta: Desa Monta;
b. Pola Pengelolaan; dilakukan oleh masyarakat c. Penanganan
• Unit air baku, unit transmisi, produksi dan distribusi utama pembangunannya dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten dan diserahkan pengelolaannya kepada masyarakat.
d. Kontribusi Pemerintah Daerah:
• Pemerintah Daerah konsisten dalam mengembangkan SPAM yang dikelola oleh masyarakat, secara rutin pada setiap tahun anggaran dengan memprogramkan kegiatan pengembangan SPAM baik pemeliharaan dan pembangunan baru sarana dan prasarana air minum.