Kebijakan dan Strategi Nasional Kebijakan dan Strategi Kabupaten Sragen
Kebijakan Strategi Kebijakan Strategi
Meningkatkan Prioritas Pembangunan Air Limbah
1. Peningkatan akses prasarana dan sarana air limbah baik sistem on site maupun off site di perkotaan dan perdesaan untuk perbaikan kesehatan masyarakat;
2. Peningkatan peran masyarakat dan dunia usaha/swasta dalam penyelenggaraan pengembangan sistem pengelolaan air limbah permukiman;
3. Pengembangan perangkat peraturan perundangan penyelenggaraan pengelolaan air limbah permukiman; 4. Penguatan kelembagaan serta
peningkatan kapasitas personil pengelola air limbah permukiman; 5. Peningkatan pembiayaan Peningkatan Kualitas pembangunan yang berwawasan lingkungan Pengelolaan Limbah Cair/domestik dengan meningkatkan kualitas lingkungan hidup melalui penataan, pengelolaan, pengendalian dan pengawasan limbah cair industri dan rumah tangga serta meningkatkan kualitas pengelolaan lumpur tinja di IPLT.
V-44 Kebijakan dan Strategi Nasional Kebijakan dan Strategi Kabupaten Sragen
Kebijakan Strategi Kebijakan Strategi
air limbah permukiman Meningkatkan keterlibatan masyarakat dan swasta dalam pengelolaan sampah
1. Mengupayakan pengurangan timbunan sampah mulai dari sumbernya
2. Upaya pengelolaan sampah 3. Perbaikan pengelolaan sampah
Pengelolaan persampahan dengan meningkatkan kualitas pengelolaan sampah di sumber sampah/transfer depo dan di lokasi TPA. Penambahan luas dan lokasi TPA serta
penumbuhan dan
meningkatkan kesadaran masyarakat dan arti penting kebersihan dan keindahan kota Meningkatkan kinerja pengelolaan Drainase Mengurangi volume limpasan.
1. Penegasan kewenangan dan tanggung jawab pengelola drainase
2. Penerapan Managemen asset
3. Menyediakan sumber pendanaan bagi pengembangan sistem drainase. 4. Penyediaan bidang resapan baik oelh
masyarakat maupun pemerintah
Ketersediaan prasarana dan sarana jalan, jembatan serta fasilitas umum Pengelolaan drainase lingkungan dengan meningkatkan pemeliharaan dan fungsi sungai dan saluran air, perbaikan permukiman, perumahan, keindahan kota serta menurunkan ancaman bahaya banjir.
1. Pembangunan prasarana dan sarana kesehatan disekolah 2. Peningkatan Sosialisasi PHBS 3. Penerapan PHBS Pemberdayaan individu, keluarga dan masyarakat agar tumbuh perilaku hidup sehat dan kemandirian serta peningkatan profesional SDM
Penumbuhan perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat dengan menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup bersih dan sehat dan meningkatkan sistem pengawasan lingkungan permukiman, sarana air bersih, makanan dan minuman serta tempat – tempat umum Sumber : SSK Kabupaten Sragen
5.5.2. Tujuan, Sasaran Umum dan Strategi Sektor Sanitasi 5.5.2.1. Tujuan Umum
A. Sektor Air Limbah :
1. Terwujudnya pembangunan sanitasi air limbah yang partisipatif
2. Terwujudnya sarana dan prasarana air limbah yang berwawasan lingkungan 3. Penerapan teknologi air limbah domestik dengan biaya rendah
4. Meningkatkan pengelolaan IPAL di semua jenis/usaha/kegiatan
5. Meningkatkan upaya pemberdayaan perilaku hidup bersih dan sehat di sektor air limbah
B. Sektor Persampahan :
1. Mengurangi timbunan sampah di lingkungan permukiman
2. Meningkatan ketersediaan sarana dan prasarana di sektor persampahan yang berwawasan lingkungan
3. Terwujudnya bank sampah di lingkungan setempat 4. Penerapan teknologi persampahan dengan biaya rendah 5. Terwujudnya pembangunan persampahan yang partisipatif
6. Membentuk regulasi pengelolaan sampah dari sumber, TPS dan TPA
7. Meningkatkan upaya pemberdayaan perilaku hidup bersih dan sehat di sektor persampahan
V-45 C. Sektor Drainase :
1. Mewujudkan sistem drainase dengan baik
2. Meningkatkan sarana dan prasarana drainase lingkungan 3. Penerapan teknologi drainase lingkungan dengan biaya rendah 4. Pengelolaan pengendalian banjir
5. Terwujudnya pembangunan drainase lingkungan permukiman yang partisipatif
6. Meningkatkan upaya pemberdayaan perilaku hidup bersih dan sehat di sektor drainase
D. Sektor PHBS :
1. Meningkatkan pengetahuan dan upaya penyadaran masyarakat tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
2. Meningkatkan keterlibatan dan partisipasi stakeholder dalam mewujudkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
3. Terwujudnya lingkungan permukiman, sekolah dan institusi pemerintah yang sehat
5.5.2.2. Sasaran Umum A. Sektor Air Limbah :
1. Meningkatkan pembangunan fasilitas pengelolaan limbah cair dari 16% pada Tahun 2012 menjadi 21% pada Tahun 2017
2. Tersedianya IPAL Komunal rumah tangga di setiap wilayah permukiman dari 0 pada Tahun 2012 menjadi 4 pada Tahun 2017
3. Meningkatkan porsi belanja fisik pada sektor air limbah sebesar 75% pada Tahun 2017 4. Memastikan keberadaan IPAL dengan standart teknis yang telah ditetapkan pada Tahun
2017
5. Meningkatkan ketersediaan pengelolaan air limbah industri sebelum di buang ke sungai/saluran sebesar 95% pada Tahun 2017
6. Mendorong partisipasi masyarakat dalam pembangunan sarana dan prasarana air limbah, sehingga air limbah yang dibuang ke perairan terbuka memenuhi baku mutu dari 75% pada Tahun 2010 menjadi 100% pada Tahun 2017
7. Meningkatkan pengetahuan stakeholder tentang opsi teknologi air limbah dengan biaya rendah sehingga teknis operasional pengelolaan air limbah yang terpenuhi dari 40% di Tahun 2010 menjadi 100% di Tahun 2017
8. Berkurangnya praktek buang air besar sembarangan 0% pada Tahun 2017
B. Sektor Persampahan :
1. Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan pengangkutan sampah permukiman di wilayah perkotaan 95,71% di Tahun 2009 menjadi 100% pada Tahun 2014
2. Meningkatkan cakupan pelayanan sampah dari 92,5% pada Tahun 2010 menjadi 100% pada Tahun 2014 di wilayah perkotaan.
3. Meningkatkan porsi belanja fisik pada sektor persampahan sebesar 50% pada Tahun 2017 4. Meningkatkan sistem pengelolaan TPA dari open dumping ke sanitary landfill dari 50% di
Tahun 2010 menjadi 75% di Tahun 2017
5. Penambahan sarana dan prasarana persampahan seperti truk, alat berat dan lain-lain dari 12 unit pada Tahun 2010 menjadi 18 unit pada Tahun 2017.
V-46
6. Meningkatkan kesadaran masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat dalam pengelolaan persampahan dengan pengelolaan dari sumbernya sebesar 15% pertahun 7. Meningkatkan pengetahuan stakeholder tentang opsi teknologi persampahan dengan
biaya rendah sebesar 100% pada Tahun 2015
8. Mendorong partisipasi masyarakat dalam pembangunan dan pengelolaan sarana dan prasarana persampahan sebesar 100% pada Tahun 2015
9. Meningkatkan peran swasta dalam penanganan persampahan sebesar 25% pada Tahun 2017
10. Tersedianya regulasi tentang pengelolaan sampah dari sumber, TPS dan TPA sebesar 75% pada Tahun 2017
11. Berkurangnya praktek buang sampah sembarangan sebesar 25% pada Tahun 2017
12. Meningkatkan praktek buang sampah pada tempatnya/tempat sampah sebesar 40% pada Tahun 2017
13. Meningkatkan pengetahuan stakeholder tentang pemanfaatan sampah sebesar 100% pada Tahun 2015
14. Meningkatkan peran swasta dalam pemanfaatan sampah sebesar 100% pada Tahun 2015 15. Mendorong dan meningkatkan kelompok swadaya masyarakat dalam produksi kompos
sebanyak 8 Kelurahan pada Tahun 2017
C. Sektor Drainase :
1. Terwujudnya perencanaan drainase yang terstruktur (masterplant) sebesar 0 % dari rencana pada Tahun 2013
2. Menurunkan jumlah titik genangan air di wilayah permukiman sebesar 10 % pada Tahun 2017
3. Menurunnya tinggi genangan air dari 15 cm sampai 0 cm pada Tahun 2017 4. Menurunnya lama genangan air dari 10 menit sampai 0 menit pada Tahun 2017
5. Meningkatkan pembangunan dan pemeliharaan drainase sebesar 75 % dari rencana pada Tahun 2017
6. Meningkatkan pengetahuan stakeholder tentang opsi teknologi drainase dengan biaya rendah sebesar 100% pada Tahun 2017
7. Meningkan penanganan daerah rawan banjir sebesar 0 % pada Tahun 2017
8. Mendorong partisipasi masyarakat dalam pembangunan sarana dan prasarana drainase secara mandiri sebesar 100% pada Tahun 2017
9. Berkurangnya praktek buang sampah di saluran atau drainase 0 % pada Tahun 2017 10. Berkurangnya timbunan sampah dari saluran drainase 0 % pada Tahun 2017
11. Terpenuhinya kebutuhan dasar (basic need) drainase bagi kawasan hunian dan wilayah kota Sragen sebesar 100% pada Tahun 2017
D. Sektor PHBS :
1. Memanfaatkan media lokal dalam sosialisasi hidup bersih dan sehat sebesar 100% pada Tahun 2015
2. Meningkatkan kapasitas SKPD terkait dalam higiene sanitasi sebesar 100% pada Tahun 2017 3. Meningkatkan informasi perilaku hidup bersih dan sehat kepada kader kesehatan
V-47
4. Meningkatkan peran serta organisasi masyarakat dalam penyadaran hidup bersih dan sehat hingga 100% pada Tahun 2017
5. Meningkatkan Desa ODF Stop Buang Air Besar Sembarangan dari 3 Desa Tahun 2010 menjadi 50 Desa pada Tahun 2017
5.5.2.3. Arah Tahapan Pencapaian
Arahan pentahapan pembangunan sanitasi disesuaikan dengan arahan pentahapan pembangunan kabupaten secara menyeluruh, yaitu tahap konsolidasi, tahap pelaksanaan dan tahap pengembangan dan pemberdayaan masyarakat.
a. Tahap Konsolidasi
Tahap konsolidasi meliputi konsolidasi SKPD yang menangani sanitasi, menyusun rencana strategis, mengintegrasikan kedalam dokumen daerah (RKPD, Renstra SKPD, KUA, PPAS, RAPBD), advokasi kebijakan, dan advokasi anggaran.
b. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan meliputi, pelaksanaan proyek-proyek pengembangan sanitasi baik yang bersifat fisik maupun pemberdayaan dan penyadaran masyarakat.
c. Tahap Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat
Tahap ini meliputi pengembangan sarana pra sarana sanitasi dengan melibatkan masyarakat dan dunia usaha serta peningkatan upaya pemberdayaan masyarakat.
5.6. INTEGRASI STRATEGI PEMBANGUNAN KABUPATEN SRAGEN DAN SEKTOR
Berdasarkan dokumen rencana yang telah dijabarkan sebelumnya, maka dapat disusun matriks strategi pembangunan pada skala Kabupaten Sragen yang meliputi:
a. RTRW Kabupaten Sragen sebagai acuan arahan spasial
b. RI-SPAM dan Coorporate Plan PDAM 2014-2018 sebagai arahan pengembangan air minum c. SSK sebagai arahan pengembangan sektor sanitasi
Integrasi strategi pembangunan Kabupaten Sragen dan sektor bidang Cipta Karya secara rinci diuraikan sebagai berikut.
TABEL V. 6
MATRIKS IDENTIFIKASI RENCANA PEMBANGUNAN BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN SRAGEN