Tujuan 7: Peningkatan sistem pelayanan publik dengan menerapkan prinsip- prinsip-prinsip Good Governance
4. Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah
Berdasarkan visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, dan permasalahan pembangunan, maka ditetapkan sembilan agenda utama pembangunan daerah Gunungkidul Tahun 2010-2015, sebagai berikut:
a. Meningkatkan pengelolaan sumber daya air dengan upaya merencanakan, melaksanakan, memantau, dan mengevaluasi penyelenggaraan konservasi sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air, dan pengendalian daya rusak air.
b. Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan dan pendidikan, terutama bagi masyarakat miskin.
c. Memperluas lapangan kerja, meningkatkan efektivitas penanggulangan kemiskinan, memberdayakan ekonomi rakyat, terutama masyarakat miskin, dan meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat.
d. Meningkatkan percepatan pemerataan dan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berkelanjutan, terutama melalui pengembangan agroindustri/agrobisnis, agropolitan, minapolitan serta pembangunan dan perbaikan infrastruktur, terutama pertanian dan perdesaan.
e. Memelihara kualitas dan fungsi lingkungan hidup, serta meningkatkan perbaikan pengelolaan sumber daya alam, serta penataan ruang yang berkualitas dan selaras dengan keistimewaan DIY.
f. Mewujudkan percepatan reformasi birokrasi, meningkatkan pelayanan publik, mengembangkan otonomi desa, dan tata hubungan pemerintah kabupaten-desa. g. Meningkatkan peran dan apresiasi masyarakat dalam pelestarian budaya untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat demi terjaganya harmoni sosial.
h. Meningkatkan kualitas kehidupan dan peran perempuan, serta terjaminnya kesetaraan gender, dan meningkatkan peran pemuda, serta mengembangkan dan memasyarakatkan olahraga.
i. Meningkatkan ketentraman dan ketertiban, supremasi hukum, dan penghormatan hak asasi manusia.
53 Sembilan agenda utama pembangunan daerah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2010-2015 tersebut selanjutnya dijabarkan ke dalam prioritas dan arah kebijakan umum yang hendak dicapai dalam lima tahun mendatang, sebagai berikut:
a. Pengelolaan sumberdaya air, dengan kebijakan yang diarahkan untuk: 1) Mewujudkan sinergi dan keterpaduan antar wilayah, dan antar sektor;
2) Menjaga kelestariannya dengan memberikan peran kepada masyarakat dalam setiap tahapan pengelolaan sumberdaya air.
b. Peningkatan aksesibilitas dan kualitas pelayanan pendidikan, dengan kebijakan yang diarahkan untuk:
1) Mewujudkan pelayanan pendidikan yang murah dan bermutu untuk semua, tanpa diskriminasi, terutama masyarakat miskin; dan
2) Menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu, serta efisiensi, efektivitas, dan relevansi manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, maupun global. c. Peningkatkan aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan, dengan kebijakan yang
diarahkan untuk:
1) Mewujudkan pelayanan kesehatan yang murah dan memadai, terutama bagi masyarakat miskin, untuk meningkatkan produktivitas masyarakat;
2) Meningkatkan jumlah, jaringan, dan kualitas pusat kesehatan masyarakat; 3) Mengembangkan pengadaan, peningkatan, dan perbaikan sarana, prasarana, dan
tenaga kesehatan;
4) Mewujudkan lingkungan perumahan yang sehat dan sanitasi yang layak. d. Perluasan lapangan kerja, dengan kebijakan yang diarahkan untuk:
1) Mendorong terciptanya perluasan lapangan kerja di sektor informal maupun formal;
2) Meningkatkan kualitas dan produktivitas tenaga kerja; serta perlindungan tenaga kerja.
e. Peningkatan efektivitas penanggulangan kemiskinan, dengan kebijakan yang diarahkan untuk meningkatkan upaya dan efektivitas penanggulangan kemiskinan dan pengangguran di wilayah perdesaan maupun perkotaan dengan menghormati, melindungi dan memenuhi hak-hak dasar masyarakat miskin yang meliputi hak atas pangan, kesehatan, pendidikan, pekerjaan, perumahan, air bersih, lingkungan hidup, dan sumber daya alam, rasa aman, serta hak untuk berpartisipasi dalam perumusan kebijakan publik.
f. Peningkatan kesejahteraan sosial masyarakat, dengan kebijakan yang diarahkan untuk melaksanakan pelayanan sosial terhadap kelompok masyarakat yang kurang beruntung, termasuk anak-anak telantar, fakir miskin, lanjut usia, penyandang cacat,
54 masyarakat miskin, dan masyarakat di wilayah tertinggal dan wilayah rawan bencana.
g. Revitalisasi Pertanian dan Pengembangan Agroindustri/Agrobisnis/Agropolitan/ Minapolitan, dengan kebijakan yang diarahkan untuk:
1) Meningkatkan pemberdayaan petani dan lembaga-lembaga pendukungnya; 2) Meningkatkan produktivitas, daya saing, dan nilai tambah produk pertanian dan
perikanan;
3) Meningkatkan pengembangan agroindustri/agrobisnis/agropolitan/minapolitan untuk memberdayakan perekonomian masyarakat; dan
4) Meningkatkan pengamanan ketahanan pangan.
h. Pemberdayaan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, dengan kebijakan yang diarahkan untuk:
1) Mengembangkan usaha mikro kecil dan menengah agar memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan peningkatan daya saing;
2) Mengembangkan usaha skala mikro untuk meningkatkan pendapatan kelompok masyarakat berpendapatan rendah;
3) Memperbaiki lingkungan usaha dan menyederhanakan prosedur perijinan; 4) Memperluas akses kepada sumber permodalan;
5) Memperluas basis dan kesempatan berusaha serta menumbuhkan wirausaha baru berkeunggulan;
6) Meningkatkan usaha mikro kecil dan menengah sebagai penyedia barang dan jasa pada pasar lokal; dan
7) Meningkatkan kualitas kelembagaan koperasi sesuai dengan jati diri koperasi. i. Peningkatan Investasi dan Pariwisata, dengan kebijakan yang diarahkan untuk:
1) Menyederhanakan prosedur perizinan investasi;
2) Menciptakan kepastian hukum yang menjamin kepastian usaha, termasuk mengurangi tumpang tindih kebijakan antar pusat dan daerah serta antar sektor; 3) Menyempurnakan kelembagaan investasi yang berdaya saing, efisien,
transparan, dan non-diskriminatif;
4) Menyederhanakan administrasi pelayanan perizinan pariwisata; 5) Meningkatkan penyediaan infrastruktur; dan
6) Meningkatkan pengembangan jenis dan kualitas produk-produk wisata, serta meningkatkan investasi di bidang pariwisata daerah.
55 j. Peningkatan Daya Saing Industri Kecil, dengan kebijakan yang diarahkan untuk:
1) Memperkuat struktur industri kecil; 2) Memperkuat basis produksi; dan
3) Meningkatkan daya saing industri kecil agar dapat menyerap lebih banyak tenaga kerja.
4) Meningkatkan pembinaan dan fasilitasi proses pendaftaran HAKI untuk produk-produk unggulan daerah.
k. Pembangunan dan Pemeliharaan Infrastruktur, dengan kebijakan yang diarahkan untuk:
1) Meningkatkan dan mempercepat perbaikan infrastruktur yang rusak, terutama infrastruktur pertanian dan pedesaan, serta infrastruktur ekonomi strategis; dan 2) Meningkatkan perluasan kapasitas infrastruktur, terutama di daerah pedesaan,
dan daerah tertinggal, serta infrastruktur yang melayani masyarakat miskin, dan infrastruktur yang menghubungkan dan/atau melayani antar wilayah dan antar desa.
l. Pemeliharaan Kualitas dan Fungsi Lingkungan Hidup, serta Perbaikan Pengelolaan Sumber Daya Alam, dan Penataan Ruang, dengan kebijakan yang diarahkan untuk: 1) Menciptakan keseimbangan antara pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya
alam dan pemeliharaan kualitas dan fungsi lingkungan hidup;
2) Mencegah terjadinya atau berlanjutnya pencemaran lingkungan melalui medium air, udara, maupun tanah;
3) Mendorong pengembangan industri yang ramah lingkungan;
4) Mencegah terjadinya atau berlanjutnya perusakan hutan, serta mencegah meluasnya areal lahan kritis;
5) Memulihkan kondisi sumber daya alam dan lingkungan hidup yang rusak; 6) Mengembangkan manajemen dan mekanisme penanggulangan bencana alam,
terutama di wilayah rawan gempa, angin puting beliung dan tanah longsor; 7) Membangun kesadaran masyarakat agar peduli pada isu lingkungan hidup, dan
berperan aktif melakukan kontrol sosial terhadap kualitas lingkungan hidup; 8) Mewujudkan keserasian pemanfaatan ruang dan penatagunaan tanah;
9) Mengendalikan pemanfaatan ruang yang efektif dengan menerapkan prinsip pembangunan berkelanjutan dan keseimbangan pembangunan antar-fungsi; dan 10) Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengendalian pemanfaatan ruang.
56 m. Percepatan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi, Pemberdayaan Desa, dan Peningkatan
Pelayanan Publik, dengan kebijakan yang diarahkan untuk:
1) Mempercepat perwujudan perubahan pola pikir dan orientasi birokrasi dari dilayani menjadi melayani masyarakat;
2) Mempercepat perwujudan birokrasi yang efisien, kreatif, inovatif, bertanggung jawab, dan profesional untuk menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik
(good governance), yang bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme;
n. Perkuatan kelembagaan dan peningkatan kinerja Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang meliputi BPR Bank Daerah Gunungkidul dan PDAM Tirta Handayani, dengan kebijakan yang diarahkan untuk :
1) BPR Bank Daerah Gunungkidul mampu menghimpun dana masyarakat, menyalurkan kredit kepada usaha mikro, kecil, dan menengah, melakukan kerjasama antar bank, dan lembaga keuangan lainnya, serta menjalankan usaha-usaha perbankan lainnya yang tidak bertentangan dengan peraturan perundangan yang berlaku;
2) BPR Bank Daerah Gunungkidul mampu melakukan fungsi sebagai lembaga intermediasi, serta memberikan kontribusi bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan atau Pendapatan Usaha Daerah (PUD);
3) BPR Bank Daerah Gunungkidul menjadi Bank yang tangguh dan terpercaya dalam persaingan dan profesional dalam kinerja selaku lembaga perbankan yang sehat.
4) PDAM Tirta Handayani mampu meningkatkan kapasitas produksi, menurunkan tingkat kehilangan air, meningkatkan kapasitas pengelolaan kelembagaan, dan meningkatkan pendapatan operasional, serta meningkatkan jangkauan pelayanan air bersih kepada masyarakat;
5) PDAM Tirta Handayani mampu mempercepat pembangunan sarana dan prasarana produksi melalui pengadaan dan pemasangan jaringan, pengadaan dan pemasangan genset, pengadaan water meter, pengadaan dan pemasangan pompa, pembangunan reservoir, pengadaan dan pemasangan Instalasi Pengolahan Air (IPA) untuk peningkatan kualitas air bersih kepada pelanggan. o. Optimalisasi peran dan apresiasi masyarakat dalam pelestarian budaya, untuk meningkatkan kesejahteraan para pelaku budaya khususnya dan masyarakat pada umumnya, dengan kebijakan:
1) Memberdayakan nilai-nilai kearifan lokal dan pengetahuan guna menghadapi globalisasi;