• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEBUTUHAN ANGGARAN  DEPARTEMEN AGAMA 2010

Prosentase Anggaran Fungsi Agama Departemen Agama

F. KEBUTUHAN ANGGARAN  DEPARTEMEN AGAMA 2010

     

         Kebutuhan  anggaran  Departemen  Agama  Tahun    2010  merupakan  satu  kesatuan  yang  tak  terpisahkan  dari  Rencana  Program  Jangka  Menengah  (RPJM)  Kementerian/Lembaga tahun 2010 – 2014,  dibuat atas dasar kebutuhan anggaran  pada 5 fungsi dan 21 program masing‐masing yaitu :  I. Fungsi Pelayanan Umum, dengan 6 program;  II. Fungsi Pariwisata dan Budaya, dengan 1 program;  III. Fungsi Agama, dengan 5 program;  IV. Fungsi Pendidikan, dengan  8 program;  V. Fungsi Perlindungan Sosial, dengan 1 program.   

Penekanan  kegiatan  Departemen  Agama  Tahun  2010  diprioritaskan  pada  2  fungsi yaitu Fungsi Agama dan Fungsi Pendidikan karena dengan melihat analisis  secara  nominal,  Fungsi  Agama  pada  Tahun  2009  relatif  hanya  mengalami  sedikit  kenaikan  yaitu  dari  Rp.  790.069.484.000,‐  (2008)  menjadi  Rp  830.307.389.000,‐  (2009),  namun  secara  prosentase  kumulatif  anggaran  terjadi  penurunan  dari  4,87%  (2008)  menjadi  3,11%  (2009).  Sedangkan  dilihat  dari  jumlah  kumulatif  anggaran per fungsi maka fungsi agama anggarannya sangat kecil. Hal inilah yang  menjadi  permasalahan  mendasar  bagi  tugas  dan  fungsi  Departemen  Agama.  Padahal  Fungsi  Agama  merupakan  tugas  inti  dari  Departemen  Agama.  Fungsi  Agama  ini  mempunyai  korelasi  luas  yang  dapat  diindikasikan  menjadi  permasalahan  pada  sektor‐sektor  lain  seperti  sektor  pendidikan,  misalnya;  terjadinya  tawuran  antar  pelajar  melemparkan  masalah  itu  pada  Departemen  Agama  yang  disinyalir  belum  optimalnya  kurikulum  untuk  pendidikan  agama  di  sekolah. Begitu juga dengan permasalahan‐permasalahan lainnya seperti tawuran  antar  desa/kota,  penyalahgunaan  narkoba,  asusila,  kenakalan  remaja,  kriminalitas, pornoaksi, KKN dan lain sebagainya yang disinyalir akibat rendahnya  kadar  iman  dan  atau  rendahnya  pemahaman  terhadap  agama  yang  dianutnya  sehingga    muaranya  ada  juga  bagi  Departemen  Agama.  Diketahui  bahwa  permasalahan  sebagaimana  terjadi  seperti  tersebut  di  atas,  bukan  hanya  bertumpu pada Departemen Agama, tetapi terkait dengan tugas pokok dan fungsi  pada  kementerian/lembaga  lain.  Oleh  karena  itu,  Departemen  Agama  berupaya  untuk  menaikan  anggaran  fungsi  agama  yang  menjadi  tugas  inti  Departemena  Agama.  

 

Pada  tahun  2010,  Departemen  Agama  akan  mengupayakan  peningkatan  anggaran pada program yang berkorelasi langsung dengan Fungsi Agama seperti :  Penyediaan dan peningkatan honorarium Tenaga Penyuluh Agama (PNS dan Non  PNS)  yang  jumlahnya  cukup  besar  tersebar  di  seluruh  Kabupaten/Kota,  Jumlah 

penyuluh  agama  non  PNS  saja  90.500,  Pegawai  Pencatatan  Nikah  (PPN),  Penghulu,    Wakaf  Produktif,  Haji,    penyediaan  sarana  dan  prasarana  gedung  kantor  dan  meubelairnya,  terutama  bagi  daerah  baru  hasil  pemekaran  wilayah,  peningkatan  kualitas  pelayanan  dan  pemahaman  agama  serta  kehidupan  beragama,  peningkatan  kerukunan  intern  dan  antar  umat  beragama  dan  lain  sebagainya yang secara langsung menyentuh masalah sosial keagamaan. 

 

Selain  itu,  yang  cukup  penting  untuk  segera  diprogramkan  pada  Fungsi  Agama  adalah  peningkatan  anggaran  yang  disediakan  bagi  operasional  satuan  kerja seperti Kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota (Kandepag) dan Kantor  Urusan  Agama  Kecamatan  (KUA)  yang  belum  mempunyai  gedung  kantor,  bagi  penanggulangan  daerah  korban  bencana,  peningkatan  biaya  operasional  penyelenggaraan  Haji,  peningkatan  profesionalitas  penyelenggaraan  haji,  peningkatan  kualitas  bagi  penyuluh  agama  dan  tunjangan  untuk  penghulu.  Sedangkan  anggaran  untuk  Fungsi  Pendidikan  Departemen  Agama  Tahun  2010  yang  menjadi  amanat  Undang‐Undang  tetap  harus  diusahakan  ditingkatkan.  Secara  garis  besar,  peningkatan  itu  diperlukan  untuk  mengejar  kesetaraan  atau  kualitas  pendidikan  agama  dengan  pendidikan  umum  di  bawah  Departemen  Pendidikan Nasional atau dapat memenuhi amanat amandemen Undang‐Undang  Dasar 1945 tentang Pendidikan.   

 

Peningkatan  anggaran  fungsi  pendidikan  di  lingkungan  Departemen  Agama  Tahun 2010 diprioritaskan untuk  pembangunan gedung kantor baru, penyediaan  sarana  prasarana pendukung, peningkatan peran dan pengembangan pendidikan  di  Pondok  Pesantren  dan  Madrasah  Diniyah,  tunjangan  fungsional  guru  agama  non PNS dan guru khusus di daerah terpencil, sertifikasi guru,  tunjangan profesi  guru PNS dan non PNS, pengawas pendidikan, serta penyelenggaraan Perguruan  Tinggi Agama. 

 

Dari  hasil  analisis  potensi  data  lembaga  pendidikan  di  lingkungan  Departemen  Agama  tahun  2006/2007  mengenai  perbandingan  antara  jumlah  lembaga  pendidikan  negeri  dan  swasta  termasuk  Pondok  Pesantren  dan  Madrasah Diniyah diperoleh perbandingan 3.530 (2,9%) (negeri) : 119.752 (97,1%)  (swasta).  Sedangkan  perbandingan  jumlah  siswa  adalah  untuk  negeri  1.316.801  (8,5%) dan untuk swasta 14.243.789 (91,5%). 

 

Berikut  ini  dipaparkan  perbandingan  data  jumlah  lembaga  dan  murid  di  lingkungan Departemen Agama  

Tabel 13

Data Jumlah Lembaga Dan Murid

Pada Lembaga Pendidikan di Lingkungan Dep. Agama Tahun 2007

sedangkan  data  jumlah  lembaga  pendidikan  dan  murid  (negeri  dan  swasta)  di  lingkungan Departemen Pendidikan Nasional adalah sebagaimana dipaparkan pada  tabel di bawah ini. 

Tabel 14

Data Jumlah Lembaga Dan Murid

Sesuai Undang‐Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003  bahwa  penyelenggaraan  pendidikan  pada  madrasah  juga  merupakan  tanggung  jawab pemerintah. Berdasarkan data tersebut, Pemerintah baru mampu membiayai  pendidikan  di  lingkungan  Departemen  Agama  sekitar  dibawah  10  %.  Selama  ini  sekitar 90 % lembaga pendidikan agama (swasta) di lingkungan Departemen Agama  tetap  hidup  (berjalan),  berkat  perhatian  masyarakat  terhadap  pendidikan  dari  madrasah  sampai  perguruan  tinggi  agama  sangat  tinggi.  Sebagai  bukti  pada  Tabel  15 tersebut sekitar 90 % pendidikan pada madrasah sampai perguruan tinggi agama  swasta  diselenggarakan  oleh  swasta.    Sehubungan  dengan  hal  tersebut  maka  pengelolaan  pendidikan  rasanya  tidak  mungkin  diserahkan  pada  Pemerintah  mengingat  keterbatasan  dana  Pemerintah,  tetapi  bukan  berarti  Pemerintah  kemudian  kurang  memperhatikan  pendidikan  yang  diselenggarakan  oleh  masyarakat  (swasta).  Oleh  karenanya,  Pemerintah  harus  lebih  memberikan  perhatian  yang  memadai  terhadap  pendidikan  agama  tersebut  agar  penyelenggaraan  pendidikan  agama  dapat  berjalan  dengan  baik  seiring  sejalan  dengan perkembangan pendidikan pada sekolah umum. Bentuk perhatian  tersebut  dapat  diwujudakan  dalam  berbagai  bentuk,  salah  satunya  dalam  bentuk  bantuan  atau subsidi. 

  

Selain  pemenuhan  dana  pendidikan,  peningkatan  anggaran  diperlukan  untuk  memenuhi  kebutuhan  dasar  dalam  pelaksanaan  fungsi  inti  Departemen  Agama  yaitu  Fungsi  Agama  serta  meningkatkan  proporsi  biaya  untuk  anggaran  Kegiatan  Tupoksi  yang  dipergunakan  untuk  membiayai  Kegiatan  Prioritas  dan  Kegiatan Penunjang/Reguler. 

  

Sesuai  Undang‐Undang  nomor  20  tahun  2003  tentang  Sistem  Pendidikan  Nasional  maka  diberlakukannya  Undang‐Undang  nomor  20  tahun  2003  tersebut,  tidak  lagi  membedakan  atau  mengkelompok‐kelompokkan  antara  pendidikan  negeri  dan  swasta,  antara  pendidikan  yang  diselenggarakan  oleh  Depdiknas  dan  kementerian  lain.  Pendidikan  Nasional  adalah  pendidikan  bagi  anak  bangsa,  merupakan tanggung jawab pemerintah, sehingga pendidikan yang diselenggarakan  oleh swasta juga perlu di danai / alokasikan anggarannya oleh pemerintah melalui  Kementerian/Lembaga yang menyelenggarakan pendidikan tersebut. 

 

Berikut  ini  pada  tabel  berikut  dipaparkan  proyeksi  kebutuhan  prioritas  anggaran Departemen Agama untuk tahun 2010 :  

Tabel 15

PROYEKSI KEBUTUHAN ANGGARAN DEPARTEMEN AGAMA

TAHUN 2010

I. FUNGSI PELAYANAN UMUM 3.094.420.424.000

1 2.576.920.424.000 2 86.500.000.000 3 12.000.000.000 4 96.000.000.000 5 73.000.000.000 6 250.000.000.000

II. FUNGSI PARIWISATA DAN BUDAYA 3.150.000.000

7 3.150.000.000

III. FUNGSI AGAMA 2.610.534.000.000

8 1.954.174.400.000

9 292.869.600.000

10 88.490.000.000

11 100.000.000.000

12 175.000.000.000

IV. FUNGSI PENDIDIKAN 29.170.247.866.000

13 84.600.000.000 14 8.239.326.063.000 15 2.542.611.276.000 16 123.400.000.000 17 2.420.853.675.000 18 4.262.627.000.000 19 10.819.979.852.000 20 676.850.000.000

V. FUNGSI PERLINDUNGAN SOSIAL 5.950.000.000

21 5.950.000.000

JUMLAH 34.884.302.290.000

NO. Fungsi/Program Jumlah

Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara

Program Pembinaan dan Peningkatan Partisipasi Pemuda Program penerapan Pemerintahan Yang Baik

Program Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur Negara

Program Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan Program Pengelolaan Sumber Daya Manusia Aparatur

Program Penelitian dan Pengembangan Agama

Program Pengembangan Lembaga-lembaga Sosial Keagamaan dan Lembaga Pendidikan Keagamaan

Program Pendidikan Anak Usia Dini

Program Peningkatan Pelayanan Kehidupan Beragama Program Peningkatan Pemahaman, Penghayatan, Pengamalan dan Pengembangan Nilai-Nilai Keagamaan

Program Peningkatan Kerukunan Umat Beragama

Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender Program Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan

Program Manajemen Pelayanan Pendidikan

Program Peningkatan Pendidikan Agama dan Keagamaan Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun Program Pendidikan Menengah

Program Pendidikan Non Formal Program Pendidikan Tinggi

LAMPIRAN – LAMPIRAN

Dokumen terkait