Prosentase Anggaran Fungsi Agama Departemen Agama
E. PROFIL ANGGARAN DEPARTEMEN AGAMA 2009
Departemen Agama merupakan salah satu departemen yang menduduki urutan ke 4 terbesar dari 73 kementerian/lembaga dalam hal perolehan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2009. Hal ini disebabkan penerapan kebijakan pemerintah untuk memenuhi penyediaan anggaran pendidikan sekurang‐kurangnya 20 % dari APBN dan atau APBD sesuai amanat Undang‐Undang Dasar 1945 (amandemen), juga mengingat kebutuhan lingkup tugas dan fungsi yang ditangani sangat luas dan strategis, yaitu mempunyai 5 fungsi dan 21 program teralokasi dari pusat sampai daerah di tingkat kecamatan. Selain atas perjuangan yang sangat intens dari seluruh satuan organisasi di lingkungan Departemen Agama pusat dan daerah, dengan pola penyusunan program, anggaran yang terpadu (unified budget) dan anggaran berbasis kinerja, juga didukung oleh tersedianya data perencanaan yang valid, akurat, reliable dan up to date.
Berikut ini ditampilkan data 10 Kementerian/Lembaga penerima APBN Tahun 2009 terbesar:
Tabel 9
Perbandingan 10 Besar APBN+APBN-P Tahun 2008 dengan Pagu 2009 Kementerian/Lembaga
(Rp. ’000)
No. Kementerian/ Lembaga APBN-P Tahun 2008 APBN Tahun 2009 +/- Th 08- 09 (%) Rank. 2008 Rank. Kenaikan 1 DEPDIKNAS 45.310.659.146 62.098.268.498 37,05 1 3 2 DEPPU 32.709.884.936 34.987.435.382 6,96 3 7 3 DEPHAN 32.871.077.281 33.667.629.267 2,42 2 9 4 DEPAG *) 16.213.583.514 26.656.600.559 64,41 6 1 5 POLRI 21.205.465.007 24.816.713.972 17,03 4 4 6 DEPKES 18.420.316.731 20.273.526.562 10,06 5 6 7 DEPHUB 15.398.892.085 16.977.783.257 10,25 7 5 8 DEPKEU 14.950.325.258 15.369.624.126 2,80 8 8 9 DEPDAGRI 5.712.788.234 8.702.202.952 52,33 10 2 10 DEPTAN 8.305.517.016 8.170.774.535 -1,62 9 10
*) APBN Dep. Agama Tahun 2008 adalah sebesar Rp. 15.989.619.003.000 dan luncuran P/HLN sebesar Rp.
Grafik 4
Perkembangan APBN Departemen Agama Tahun 2000 s.d. 2010
Catatan :
*) APBN-P Tahun 2008 Rp. 15.989.619.003.000,- berdasarkan SE Menteri Keuangan Nomor : 375/MK.02/2008 dan luncuran P/HLN sebesar Rp. 223.964.511.000,- sehingga total anggaran tahun 2008 adalah Rp. 16.213.583.514.000,-
**) Pagu Definitif 2009 berdasarkan Surat Edaran Menteri Keuangan No. SE-1615./MK.02/2008 Tanggal 31-10-2008
Tabel 10
Anggaran Departemen Agama Tahun 2005 - 2009 Berdasarkan Alokasi Pusat dan Daerah
Pusat Daerah Total
1.610.346.894.000 5.205.376.274.000 6.815.723.168.000 23,63% 76,37% 100% 2.876.622.660.000 8.186.472.136.000 11.063.094.796.000 26,00% 74,00% 100% 2.083.168.879.000 12.465.632.221.000 14.548.801.100.000 14,32% 85,68% 100% 2.070.027.899.000 14.143.555.615.000 16.213.583.514.000 12,77% 87,23% 100% 3.191.182.518.000 23.465.418.041.000 26.656.600.559.000 11,97% 88,03% 100% 2008 Tahun Wilayah 2005 2006 2007 2009
Walaupun Departemen Agama merupakan salah satu
departemen/lembaga negara yang tersentralisasi, namun Departemen Agama tetap memprioritaskan azas desentralisasi dalam hal pengalokasian anggaran sesuai UU No. 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah dan UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Perbandingan alokasi anggaran pusat dan daerah adalah sebagaimana tersebut pada tabel 12 di atas, terlihat bahwa alokasi anggaran Departemen Agama lebih besar diperuntukkan bagi Daerah. Sebagai contoh pada proporsi anggaran Departemen Agama Pusat dengan Daerah pada tahun 2008 menunjukkan angka perbandingan sebesar 12,77% untuk Pusat dan 87,23% untuk Daerah. Sedangkan proporsi anggaran Departemen Agama Pusat dengan Daerah pada tahun 2009 menunjukkan angka perbandingan sebesar
11,97% untuk Pusat dan 88,03% untuk Daerah. Tahun 2009 proporsi anggaran
pusat lebih kecil dari tahun 2008 dibanding dengan daerah. Penurunan alokasi anggaran pusat tahun 2009 tersebut disebabkan karena pelaksanaan program dan kegiatan daerah masih memerlukan dana yang besar dan masih banyak pembangunan daerah yang tertinggal atau belum tersentuh.
Tabel 11
Perbandingan APBN Departemen Agama Tahun 2008–2009
(Rp. ‘000)
Catatan :
*) APBN-P 2008 berdasarkan Surat Edaran Menteri Keuangan Nomor : 375/MK.02/2008 tanggal 11 April 2008
**) APBN 2009 sesuai Surat Edaran Menteri Keuangan Nomor : SE-1615/MK.02/2008 Tanggal 31 Oktober 2008
Membaca tabel di atas perbandingan APBN anggaran Departemen Agama tahun 2008 ‐ 2009 berdasarkan fungsi seperti tersebut di atas, maka dapat dijabarkan bahwa secara total anggaran Departemen Agama tahun 2009 mengalami peningkatan sebesar 64,41%, namun bila dirinci perubahan anggaran per fungsi maka gambarannya adalah sebagai berikut: • Fungsi Pelayanan Umum turun menjadi Rp. 2.548.073.162.000.,‐ atau 0,50%; • Fungsi Pariwisata dan Budaya naik menjadi Rp.700.000.000.‐ atau 17,39%; • Fungsi Agama naik menjadi Rp.830.307.389.000,‐ atau 5,09%; • Fungsi Pendidikan naik menjadi Rp 23.275.200.008.0000,‐ atau 81,01%; • Fungsi Perlindungan Sosial turun menjadi Rp 2.320.000.000,‐ atau 35.95%.
Pada tabel berikut dijabarkan secara lebih rinci tentang Perbandingan Anggaran Departemen Agama Tahun 2008 dan Tahun 2009 berdasarkan fungsi dan programnya.
Tabel 12
Perbandingan Anggaran Departemen Agama dalam 21 Program Tahun 2008- 2009
Ctt: 1. Anggaran Fungsi Pendidikan Departemen Agama Tahun Anggaran 2008 sebesar Rp 12.858.527.501.000,- terdiri dari anggaran belanja pegawai Rp 4.715.691.744.000,- dan belanja murni pendidikan Rp. 8.142.835.757.000,-
2 . Anggaran Fungsi Pendidikan Departemen Agama Tahun Anggaran 2009 sebesar Rp. 23.275.200.008.000,- terdiri dari anggaran belanja pegawai Rp. 8.386.303.003.000.,- dan belanja murni
F. KEBUTUHAN ANGGARAN DEPARTEMEN AGAMA 2010
Kebutuhan anggaran Departemen Agama Tahun 2010 merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan dari Rencana Program Jangka Menengah (RPJM) Kementerian/Lembaga tahun 2010 – 2014, dibuat atas dasar kebutuhan anggaran pada 5 fungsi dan 21 program masing‐masing yaitu : I. Fungsi Pelayanan Umum, dengan 6 program; II. Fungsi Pariwisata dan Budaya, dengan 1 program; III. Fungsi Agama, dengan 5 program; IV. Fungsi Pendidikan, dengan 8 program; V. Fungsi Perlindungan Sosial, dengan 1 program.
Penekanan kegiatan Departemen Agama Tahun 2010 diprioritaskan pada 2 fungsi yaitu Fungsi Agama dan Fungsi Pendidikan karena dengan melihat analisis secara nominal, Fungsi Agama pada Tahun 2009 relatif hanya mengalami sedikit kenaikan yaitu dari Rp. 790.069.484.000,‐ (2008) menjadi Rp 830.307.389.000,‐ (2009), namun secara prosentase kumulatif anggaran terjadi penurunan dari 4,87% (2008) menjadi 3,11% (2009). Sedangkan dilihat dari jumlah kumulatif anggaran per fungsi maka fungsi agama anggarannya sangat kecil. Hal inilah yang menjadi permasalahan mendasar bagi tugas dan fungsi Departemen Agama. Padahal Fungsi Agama merupakan tugas inti dari Departemen Agama. Fungsi Agama ini mempunyai korelasi luas yang dapat diindikasikan menjadi permasalahan pada sektor‐sektor lain seperti sektor pendidikan, misalnya; terjadinya tawuran antar pelajar melemparkan masalah itu pada Departemen Agama yang disinyalir belum optimalnya kurikulum untuk pendidikan agama di sekolah. Begitu juga dengan permasalahan‐permasalahan lainnya seperti tawuran antar desa/kota, penyalahgunaan narkoba, asusila, kenakalan remaja, kriminalitas, pornoaksi, KKN dan lain sebagainya yang disinyalir akibat rendahnya kadar iman dan atau rendahnya pemahaman terhadap agama yang dianutnya sehingga muaranya ada juga bagi Departemen Agama. Diketahui bahwa permasalahan sebagaimana terjadi seperti tersebut di atas, bukan hanya bertumpu pada Departemen Agama, tetapi terkait dengan tugas pokok dan fungsi pada kementerian/lembaga lain. Oleh karena itu, Departemen Agama berupaya untuk menaikan anggaran fungsi agama yang menjadi tugas inti Departemena Agama.
Pada tahun 2010, Departemen Agama akan mengupayakan peningkatan anggaran pada program yang berkorelasi langsung dengan Fungsi Agama seperti : Penyediaan dan peningkatan honorarium Tenaga Penyuluh Agama (PNS dan Non PNS) yang jumlahnya cukup besar tersebar di seluruh Kabupaten/Kota, Jumlah