• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kebutuhan Infrasturktur & Peralatan Pendukung

Dalam dokumen BAB III SOLUSI BISNIS (Halaman 72-82)

Resources : 90,5 billion

3.8.7 Kebutuhan Infrasturktur & Peralatan Pendukung

Kebutuhan infrastruktur pendukung adalah Kantor & Camp, Bengkel & Gudang, Water Supply, dan Energi Supply dengan perincian diperlihatkan pada table 3.28

Tabel 3.28

Kebutuhan Infrastruktur & Peralatan Pendukung Loading Port

Processing Office

Cost (US$)

Office Room 20 80 1600

Operating Shift Forement 45 80 3600

Control Room 25 80 2000 Computer Room 25 80 2000 Total 9200 Construction Camp Luas (m2) Unit Cost Cost (US$) Management Mess 45 80 3600 Guest House 25 80 2000 Staff Mess 60 80 4800

Operator & Mechanic Mess 270 80 21600

Laundry Unit 20 80 1600

Toilet Unit 20 80 1600

Kitchen & Dining Room 20 80 1600

Camp Office 30 80 2400 Total 39200 Workshop Luas (m2) Unit Cost Cost (US$) Garage 300 20 6000 Repair facility 90 100 9000 Washing Bay 50 50 2500 Warehouse 90 80 7200 Total 24700 Fuel Storage Luas (m2) Unit Cost Cost (US$) Fuel Storage Facility (10000 litre) 25 20000

129

Fuel Station 25

Total 20000

Office, Camp & Workshop Equipment Jumlah Unit Cost

Cost (US$) VSAT 1 3000 3000 mobile communication 30 100 3000 Computer Desktop 3 500 1500 Furniture - Office 7500 Furniture - Camp 7500 Refrigerator 2 1000 2000

Genset 30 kVA (main electricity supply) 30000 Genset 5 kVA (workshop electricity) 5000

Lampu + electricity equipment 500

Tools 10000

130 3.8.8 Kebutuhan Armada Utama

Dengan adanya penjadwalan operasi loading port, kita dapat menentukan berapa jumlah jam kerja yang dibutuhkan untuk setiap jenis alat untuk mencapai sasaran kapasitas. Dengan diketahuinya jumlah gilir kerja, kita dapat menentukan jumlah dan jenis alat yang diperlukan. Berikut ini adalah tahapan umum dalam proses penentuan alat yang diperlukan

1. Menentukan jadwal kerja loading port dan jumlah gilir kerja (shift) per bulan / per tahun

2. Mnentukan jumlah waktu produktif untuk setiap jenis alat armada utama 3. Meentukan produktivitas alat per jam

4. Menentukan jumlah alat utama yang dibutuhkan.

Untuk memuat perhitungan produktivitas tergantung pada jumlah ton per satu siklus shovel (kapasitas bucket), waktu per siklus untuk shovel (waktu edar), Ukuran / Kapasitas Truk, waktu spotting dan waktu dumping / unloading. Ukuran alat muat dan alat angkut biasanya disesuaikan agar truk dapat terisi penuh dalam 4 – 8 kali siklus pemuatan.

Waktu edar alat muat = waktu mengambil batubara + waktu berputar berisi muatan

+ waktu menumpahkan material + waktu berputar kosong

Waktu edar alat angkut = waktu tunggu / waktu spot di area pengalian + waktu

memuat.

Kebutuhan Armada dan Peralatan 1. Conveyor Belt

Conveyor belt merupakan alat utama untuk memuat batubara (loading) ke tongkang. Conveyor belt yang digunakan diasumsikan buatan PT.Bando Indonesia (no.5 dalam daftar) dengan panjang 100 meter dan memiliki kapasitas muat (loading rate) batubara sebesar 500 MT / hour. Untuk loading port ini dibutuhkan 2 unit

131 conveyor belt dengan panjang antara 50 hingga 100 m. 1 unit digunakan untuk proses loading dan unit yang lain untuk proses blending.

Daftar pilihan conveyor belt.

Harga : 1. USD 567.7400 2. USD 929.0000 3. USD 10880.3600 4. USD 2629.1000 5. USD 5154.1900 6. USD 2101.0500 7. USD 1887.9000 8. USD 2625.2300 9. USD 1908.9200 10. USD 13044.7600 11. USD 578.8150 12. USD 2000.0000 13. USD 1511.8700 14. USD 3694.9500 15. USD 0.0000 16. USD 0.0000

132 17. USD 0.0000 18. USD 6492.0000 19. USD 680.4450 20. USD 19.3600 21. USD 19.1506

Keterangan : Harga per unit sesuai urutan item. 2. Wheel Loader

Wheel loader digunakan untuk mengangkut batubara ke dalam truk. Jumlah wheel loader yang dibutuhkan adalah 2. (di asumsikan terdapat dua “gunung” batubara)

3. Truk

Truk digunakan untuk mengangkut batubara inventory ke blending plant atau ke loading plant. Jumlah truk yang di butuhkan adalah 17 truk dengan cadangan 3 truk. Total kebutuhan truk adalah 20 unit. Truk yang digunakan adalah truk Hino FM 260 JD.

4. Loading Shovel

Loading shovel digunakan untuk memuat batubara ke dalam mangkuk conveyor belt. Junlah loading shovel yang dibutuhkan untuk memproses ± 7000 MT batubara adalah 1 unit.

5. Bulldozer

Bulldozer digunakan untuk merapikan gunungan batubara untuk memudahkan wheel loader memuat batubara. Jumlah kebutuhan bulldozer adalah 2 unit.

6. Excavator

Digunakan untuk merapikan gunungan batubara di tongkang agar kapasitas isian tongkang maksimum

133 7. Tug & Barges.

Tug (kapal penarik) dan Barges (tongkang) merupakan 1 set terdiri dari 2400 HP tug boat dan 270 ft barges berkapasitas 7000 MT.

Loading time : 16 jam Waktu Tempuh (loaded) : 8 jam Waktu Unloading : 18 jam Waktu kembali : 6 jam

Lama Siklus : Loading time + Waktu Tempuh (loaded) + Unloading + Waktu Kembali

: 16 + 8 + 18 + 6

: 48 jam. Æ 1 bulan = 15 siklus. Kapasitas 1 siklus = 7000 MT. (kapasitas barge) Kebutuhan barge = 200.000 / 15 x 7000

= 1.9 ≈ 2 barge.

Gambar 3.24

134 3.8.9 Kebutuhan Tenaga Kerja

Kebutuhan tenaga kerja dan biaya gaji lihat lampiran A.12

Analisis Finansial Biaya Modal 1. Lahan Biaya Lahan = 30 Ha x Rp.40,000,000,- / Ha = Rp.1,200,000,000,- / US$ 9300,- = US$ 129,000,- 2. Jalan

Biaya lahan jalan = 5 km x10 m = 50,000 m2 = 5 Ha = 5 x Rp.40,000,000,-

= Rp.200,000,000,- x US$ 9300 = US$ 21,500,- Biaya Konstruksi jalan = 5,000 m x 8 m x US$ 80 / m2

= US$ 3,200,000,-

Total biaya Jalan = US$ 3,200,000,- + US$ 21,500,-

= US$ 3,221,500,-

3. Dermaga

Biaya dermaga = 20 m x 4 m x US$ 350 / m

= US$ 28,000,-

135 Infrastruktur & Peralatan Biaya (US$)

Processing Office 9,200

Construction Camp 39,200

Workshop 24,700 Fuel storage facility 20,000

Office, Camp & Workshop Equipment 70,000 Total 143,100

Total Biaya Modal

Tabel 3.29

Total Biaya Modal Loading Port

Initial Investment Jumlah (US$) Pembebasan lahan $ 129,000 Perizinan $ 10,000 Pembebasan lahan jalan $ 21,500 Konstruksi jalan $ 3,200,000 Konstruksi Dermaga $ 28,000 Armada Utama $ 7,790,000 Bangunan dan sarana Loading

Port $ 143,100

Infrastruktur & Peralatan $ 70,000 Total $ 11,391,600 Dengan perincian : Debt $ 9,682,860 85% Equity $ 1,708,740 15% Total $ 11,391,600 100% Biaya Operasional Lihat lampiran A.13

136 Proyeksi Income Statement

Lihat lampiran A.14

NPV, IRR dan Payback Period

Perhitungan NPV, IRR dan payback period lihat lampiran A.15 Hasil perhitungan :

NPV 47,426,713.62

IRR 72%

PBP 1.29

Analisis Resiko

Kemungkinan Resiko Yang Terjadi : 1. Sengketa Lahan

Probabilitas : Likely

Dampak : Major Skor : 16

2. Regulasi & Kepastian Hukum Probabilitas : Unlikely

Dampak : Catastrophic Skor : 10

3. Resiko Operasi (Kecelakaan kerja, kerusakan alat, ketiadaan supply) Probabilitas : Moderate Skor : 6

Dampak : Minor

137 Probabilitas : Likely

Dampak : Moderate Skor : 12

Penentuan Solusi Bisnis

Penentuan solusi usaha dilakukan dengan menghitung skor dari kriteria – kriteria dibawah ini yaitu :

1. Nilai Strategis (strategic value) 30 %

2. Financial Performance 40 %

3. Resiko Usaha 30 %

Adapun bobot dari kriteria – kriteria diatas adalah sebagai berikut :

Penilaian Bobot Skor Strategic Value 30% Financial Performance Initial Investment 8% NPV 8% IRR 8% PBP(tahun) 8% ROI 8% Total 40% Resiko Usaha Sengketa Lahan 6.00% Regulasi 6.00% Operasi 6.00% Business Risk 6.00% Keamanan 6.00% Total 30.00% Total 100.00%

138 Penentuan solusi bisnis menggunakan metode pembobotan dengan kriteria strategis, keuangan dan resiko investasi menunjukkan bahwa alternatif investasi dengan nilai tertinggi adalah pelabuhan muat batubara terpadu. Dengan demikian maka alternatif investasi ini merupakan pilihan paling menguntungkan pada saat ini.

Dalam dokumen BAB III SOLUSI BISNIS (Halaman 72-82)

Dokumen terkait