3.5 Data Input Simulasi
3.5.2 Kecepatan Angin
Pada penelitian ini, kecepatan angin yang menjadi data input simulasi terbagi atas 2, yaitu: (a) data kecepatan angin hasil pengukuran dan (b) data kecepatan angin hasil perhitungan (dari data cuaca). Adapun pada pengukuran kecepatan angin, perlu juga diketahui arah angin (dari data cuaca) untuk menentukan lokasi alat ukur (titik pengukuran).
Secara umum, data kecepatan angin rata-rata di SDN 066048 dan SDN 066049 untuk tiap-tiap bulan dapat dilihat pada Tabel 3.2. Data ini didapat dengan memasukkan data lintang dan bujur dari SDN 066048 dan SDN 066049 ini, yakni pada lintang 3°36‟ dan bujur 98°38‟.
Tabel 3.2 Kecepatan angin rata-rata di SDN 066048 dan SDN 066049, diukur pada ketinggian 10 m dari permukaan tanah (Sumber: https://eosweb.larc.nasa.gov/)
Lintang 3°36’
Bujur 98°38’ Kecepatan Angin Rata-Rata
Lintang 3°36’
Bujur 98°38’ Kecepatan Angin Rata-Rata
Januari 3.07 Juli 2.48 Februari 2.67 Agustus 2.69 Maret 2.31 September 2.29 April 1.80 Oktober 2.18 Mei 1.99 November 2.45 Juni 2.34 Desember 3.12 Kecepatan angin rata-rata per tahun 2.45
Seperti terlihat pada Tabel 3.2, kecepatan angin rata-rata di SDN 066048 dan SDN 066049 (diukur pada ketinggian 10 m dari permukaan tanah) paling tinggi pada bulan Januari dan Desember dimana kecepatan angin rata-ratanya lebih dari 3 m/s. Sebaliknya, pada bulan April kecepatan angin rata-ratanya paling rendah dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei. Dapat terlihat pada tabel tersebut, pada bulan Mei kecepatan angin rata-ratanya merupakan kecepatan angin rata-rata kedua terendah dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya.
Adapun penelitian dilakukan dari tanggal 13 Mei 2014 hingga tanggal 17 Mei 2014, selama 4 hari (dikurangi 1 hari libur, yakni tanggal 15 Mei 2014 yang merupakan hari Waisak). Data arah angin dari data cuaca ini diperoleh dari beberapa sumber, namun data dari berbagai sumber ini dapat menciptakan hasil yang berbeda, sehingga dilakukan perbandingan untuk menentukan titik-titik pengukuran. Berikut adalah data arah angin dari data cuaca selama waktu penelitian.
Tabel 3.3 Data arah angin dari data cuaca (Sumber: olah data)
Tanggal
Data Cuaca
Data yang menjadi Dasar Penentuan Titik Pengukuran Sumber 1: http://weathe r.weatherbug. com/ Sumber 2: www.timeand date.com Sumber 3: www.weather .com 13 Mei 2014
(Selasa) Barat Selatan-Barat
Daya Barat Daya Barat Daya
14 Mei 2014 (Rabu)
Barat-Barat
Daya Barat Daya
Barat-Barat
Daya Barat-Barat Daya
16 Mei 2014 (Jumat)
Barat-Barat
Daya Selatan
Barat-Barat
Daya Barat-Barat Daya
17 Mei 2014 (Sabtu) Barat-Barat Daya Selatan-Barat Daya Barat-Barat
Daya Barat-Barat Daya
Terlihat pada Tabel 3.3, pada tanggal 13 Mei, sumber 1 menyatakan arah angin dari Barat; sumber 2 menyatakan arah angin dari Selatan-Barat Daya; dan sumber 3 menyatakan arah angin dari Barat Daya. Dari ketiga sumber tersebut, terlihat bahwa angin cenderung berasal dari arah Barat Daya, maka ditetapkan arah angin yang menjadi dasar penentuan titik pengukuran adalah Barat Daya. Pada tanggal 14 Mei, sumber 1 dan 3 menyatakan arah angin dari Barat-Barat Daya, sementara sumber 2 menyatakan arah angin dari Barat Daya, sehingga
ditetapkan arah angin yang menjadi dasar penentuan titik pengukuran adalah Barat-Barat Daya. Kemudian, pada tanggal 15 Mei, sumber 1 dan 3 juga menyatakan arah angin dari Barat-Barat Daya, namun sumber 2 menyatakan arah angin dari Selatan. Dari hasil perbandingan ketiga sumber tersebut, ditetapkan arah angin yang menjadi dasar penentuan titik pengukuran adalah Barat-Barat Daya. Begitu pula pada tanggal 17 Mei, sumber 1 dan 3 menyatakan arah angin dari Barat-Barat Daya; sementara sumber 2 menyatakan arah angin dari Selatan-Barat Daya, sehingga ditetapkan arah angin yang menjadi dasar penentuan titik pengukuran adalah Barat-Barat Daya. Oleh karena arah angin yang menjadi dasar penentuan titik pengukuran cenderung berupa Barat-Barat Daya, maka titik pengukuran mengacu pada arah tersebut, yakni di sisi Barat dan Selatan SDN 066048 dan SDN 066049.
Pengukuran ini menggunakan instrumen, berupa alat ukur kecepatan angin anemometer. Berikut adalah spesifikasi alat ukur-alat ukur yang digunakan pada pengukuran kecepatan angin di lingkungan luar SDN 066048 dan SDN 066049 ini.
Tabel 3.4 Spesifikasi alat ukur KRISBOW Flexible Thermo Anemometer KW06-562, XINTEST HT-81 Mini Multi-Functional Digital LCD Anemometer, dan KINGTILL A826 (Sumber: olah data)
KRISBOW XINTEST KINGTILL
Rentang Ukur
Kecepatan Angin 0,6 - 30 m/s 1 - 25 m/s 0,3 – 30 m/s
Resolusi 0,01 0,01 0,1
Tingkat Akurasi ± 3%; ± 0,20 m/s ± 3%; ± 0,20 m/s ± 5%
Dimensi Alat Ukur 163 x 45 x 34 mm 195 x 55 x 35 mm 105 x 55 x 20 mm
Fungsi Alat Mengukur temperatur dan kecepatan angin
Mengukur temperatur dan kecepatan angin
Mengukur temperatur dan kecepatan angin
Pengukuran kecepatan angin ini dilakukan di 3 titik di lingkungan luar SDN 066048 dan SDN 066049. Ketiga titik pengukuran ini ditentukan dari perbandingan data cuaca sebelumnya, yakni berada di sisi Barat dan Selatan SDN 066048 dan SDN 066049 tersebut. Adapun metode pengukuran kecepatan angin ini dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut.
a. Pengukuran kecepatan angin menggunakan 3 alat ukur kecepatan angin anemometer.
b. Pengukuran dilakukan di 3 titik di sisi Barat dan Selatan SDN 066048 dan SDN 066049, secara bersamaan. Adapun ketiga alat ukur kecepatan angin anemometer diletakkan pada ketinggian ± 1,6 m dari permukaan tanah.
Gambar 3.21 Lokasi titik-titik pengukuran kecepatan angin di lingkungan luar SDN 066048 dan SDN 066049 (Sumber: olah data)
c. Pengukuran dilakukan dari jam 09.00 hingga jam 11.30 dan berlangsung selama 4 hari.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, selain data hasil pengukuran kecepatan angin, terdapat pula data hasil perhitungan kecepatan angin yang juga menjadi data input simulasi. Adapun perhitungan kecepatan angin ini menggunakan data kecepatan angin dari data cuaca sebagai berikut.
Tabel 3.5 Data kecepatan angin dari data cuaca (Sumber: olah data)
Tanggal Data Cuaca Sumber 1: http://weather.weat herbug.com/ Sumber 2: www.timeanddate.c om Sumber 3: www.weather.com 13 Mei 2014 (Selasa) 2,24 m/s 3,61 m/s 1,79 m/s 14 Mei 2014 (Rabu) 5,83 m/s 2,78 m/s 1,79 m/s 16 Mei 2014 (Jumat) 5 m/s 2,78 m/s 1,79 m/s 17 Mei 2014 (Sabtu) 2,5 m/s 2,5 m/s 1,79 m/s
Perhitungan kecepatan angin dari data cuaca ini menggunakan persamaan (7) pada bab Tinjauan Pustaka sebelumnya, yakni:
dimana u merupakan kecepatan angin di lokasi penelitian pada ketinggian z, u˳ merupakan kecepatan angin dari data cuaca setempat pada ketinggian acuan z˳, α
merupakan parameter yang bervariasi sesuai dengan kekasaran tanah (0,14 untuk area desa; 0,25 untuk area pinggiran kota; 0,33 untuk area kota), z merupakan ketinggian di lokasi penelitian, dan z˳ merupakan ketinggian acuan (10 m dari permukaan tanah). Oleh karena SDN 066048 dan SDN 066049 ini berada di kawasan pinggiran kota, maka nilai parameter α yang digunakan adalah 0,25.