• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

B. Hasil Analisis Data 1 Deskripsi Data

2) Kecepatan pemecahan masalah

Hasil analisis data menunjukkan nilai signifikansi dari kecepatan pemecahan masalah lebih dari 0,05. Hasil ini mendukung dari hipotesis pertama yang memiliki arti bahwa tidak terdapat perbedaan efektivitas antara model TGT berdasarkan CLT dengan model individu berdasarkan CLT ditinjau dari kecepatan pemecahan masalah matematika siswa.

Analisis lebih lanjut yang telah dilakukan adalah menentukan nilai rata-rata. Tidak terdapat perbedaan nilai rata-rata model TGT �̅ dengan nilai rata-rata model individu �̅ , dimana nilai rata-rata untuk model TGT �̅ ≅ , , dan model individu �̅ ≅ , . Adapun nilai simpangan baku model TGT, = , dan model individu, = , .

Sementara itu, besarnya efek dari model pembelajaran (perlakuan) yang diberikan tergolong kecil karena nilai effect size-nya adalah 0,02. b. Hipotesis kedua

Untuk menguji perbedaan pengaruh jenis materi antara model TGT berdasarkan CLT dengan model individu berdasarkan CLT ditinjau ditinjau dari keakuratan dan kecepatan pemecahan masalah matematika siswa. Hasil analisis data dirangkum pada Tabel 4.14 berikut.

Tabel 4. 14 Hasil Analisis Perbedaan Pengaruh Jenis Materi Pembelajaran pada Kedua Model Ditinjau dari Keakuratan dan kecepatan Pemecahan Masalah

MSE = Mean Squared Error � = Partial eta squared

Variabel MSE F Sig.

Keakuratan pemecahan masalah 6262,00 68,972 0,00 0,565 Kecepatan pemecahan masalah 0,003 228,034 0,00 0,811

127

1) Keakuratan pemecahan masalah

Hasil analisis data menunjukkan nilai signifikansi dari keakuratan pemecahan masalah kurang dari 0,05. Hasil ini menolak dari hipotesis kedua yang memiliki arti bahwa terdapat perbedaan pengaruh jenis materi antara model TGT berdasarkan CLT dengan model individu berdasarkan CLT ditinjau dari keakuratan pemecahan masalah matematika siswa.

Analisis lebih lanjut yang harus dilakukan adalah menentukan materi manakah yang paling sulit bagi siswa sehingga mempengaruhi nilai keakuratan pemecahan masalah matematika. Hal tersebut dapat dilihat dari total nilai rata-rata pada masing-masing materi. Berikut ini Tabel 4.15 perolehan nilai siswa pada masing-masing kelas.

Tabel 4. 15 Hasil Keakuratan Pemecahan Masalah Matematika Siswa

Berdasarkan hasil nilai rata-rata pada masing-masing materi untuk kedua model, nilai keakuratan pemecahan masalah matematika siswa pada materi pertama lebih rendah dibanding materi kedua sehingga dapat dikatakan bahwa materi pertama (panjang garis singgung persekutuan dua lingkaran) lebih sulit dibanding materi kedua (panjang sabuk lilitan lingkaran yang menghubungkan dua lingkaran atau lebih).

Keakuratan pemecahan masalah TGT Individu Total

Materi I 23,50 33,47 28,93

128

Analisis lanjut lainnya yang dilakukan adalah mengukur tingkat kesulitan soal yang dikembangkan menggunakan rating scale sembilan titik. Berdasarkan rating scale yan diisi oleh siswa, nilai rata-rata tingkat kesulitan soal adalah 5,281 untuk model TGT dan 5,151 untuk model individu yang berarti tingkat kesulitan soal tergolong tidak mudah atau tidak sulit.

Sementara itu, besarnya efek dari jenis materi pembelajaran yang diberikan tergolong sedang karena nilai effect size-nya adalah 0,565. 2) Kecepatan pemecahan masalah

Hasil analisis data menunjukkan nilai signifikansi dari kecepatan pemecahan masalah kurang dari 0,05. Hasil ini menolak dari hipotesis kedua yang memiliki arti bahwa terdapat perbedaan pengaruh jenis materi antara model TGT berdasarkan CLT dengan model individu berdasarkan CLT ditinjau dari kecepatan pemecahan masalah matematika siswa.

Analisis lebih lanjut yang harus dilakukan adalah menentukan materi manakah yang paling sulit bagi siswa sehingga mempengaruhi nilai kecepatan pemecahan masalah matematika. Hal tersebut dapat dilihat dari total nilai rata-rata pada masing-masing materi. Berikut ini Tabel 4.16 perolehan nilai siswa pada masing-masing kelas.

Tabel 4. 16 Hasil Kecepatan Pemecahan Masalah Matematika Siswa

Kecepatan pemecahan masalah TGT Individu Total

Materi I 0,0066 0,0112 0,0091

129

Berdasarkan hasil nilai rata-rata pada masing-masing materi untuk kedua model, nilai kecepatan pemecahan masalah matematika siswa pada materi pertama lebih rendah dibanding materi kedua sehingga dapat dikatakan bahwa materi pertama (panjang garis singgung persekutuan dua lingkaran) lebih sulit dibanding materi kedua (panjang sabuk lilitan lingkaran yang menghubungkan dua lingkaran atau lebih).

Analisis lanjut lainnya yang dilakukan adalah mengukur tingkat kesulitan soal yang dikembangkan menggunakan rating scale sembilan titik. Berdasarkan rating scale yan diisi oleh siswa, nilai rata-rata tingkat kesulitan soal adalah 5.281 untuk model TGT dan 5.151 untuk model individu yang berarti tingkat kesulitan soal tergolong sedang.

Sementara itu, besarnya efek dari jenis materi pembelajaran yang diberikan tergolong besar karena nilai effect size adalah 0,811.

c. Hipotesis ketiga

Untuk menguji interaksi antara jenis materi pembelajaran dengan model pembelajaran ditinjau dari keakuratan dan kecepatan pemecahan masalah matematika siswa. Hasil analis data dirangkum pada Tabel 4.17 berikut.

Tabel 4. 17 Hasil Analisis Interaksi Jenis Materi Pembelajaran dengan Model Pembelajaran pada Ditinjau dari Keakuratan dan Kecepatan Pemecahan Masalah Matematika Siswa

MSE = Mean Squared Error � = Partial eta squared

Variabel MSE F Sig.

Keakuratan pemecahan masalah 305,561 3,366 0,07 0,60 Kecepatan pemecahan masalah 0,000 27,919 0,00 0,345

130

1) Keakuratan pemecahan masalah

Hasil analisis data menunjukkan nilai signifikansi dari keakuratan pemecahan masalah lebih dari 0,05. Hasil ini mendukung dari hipotesis ketiga yang memiliki arti bahwa tidak terdapat interaksi antara jenis materi pembelajaran dengan model pembelajaran ditinjau dari keakuratan pemecahan masalah matematika siswa.

Analisis lebih lanjut yang harus dilakukan adalah melihat Gambar 4.1 grafik interaksi “Materi*Model”.

Gambar 4. 1 Grafik Interaksi Antara Jenis Materi Pembelajaran dengan Model Pembelajaran Ditinjau dari Keakuratan Pemecahan Masalah

131

Gambar grafik tersebut menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi antara jenis materi pembelajaran dengan model pembelajaran ditinjau dari keakuratan pemecahan masalah matematika siswa karena tidak adanya perpotongan garis pada grafik “Materi*Model”.

Analisis berikutnya yang dilakukan adalah menguji apakah kedua model pembelajaran memiliki perbedaan pengaruh pada masing- masing materi. Analisis ini menggunakan uji t. Hasilnya ditunjukkan pada Tabel 4.18 berikut.

Tabel 4. 18 Hasil Analisis Perbedaan Pengaruh Kedua Materi pada Kedua Model Ditinjau dari Keakuratan Pemecahan Masalah Matematika Siswa

Keakuratan Sig. t df Keterangan

Materi I 0.002 -3.214 53 Terdapat perbedaan pengaruh dari kedua model pada materi I

Materi II 0,193 -1.318 53 Tidak terdapat perbedaan pengaruh dari kedua model pada materi II

Tabel 4.18 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pengaruh dari kedua model untuk materi pertama karena nilai rata-rata keakuratan pemecahan masalah pada kedua model secara signifikan berbeda. Sedangkan untuk materi kedua, tidak terdapat perbedaan pengaruh dari kedua model karena nilai rata-rata keakuratan pemecahan masalah pada kedua model secara signifikan tidak berbeda .

Sementara itu, besarnya efek dari interaksi antara jenis materi pembelajaran dengan model pembelajaran yang diberikan tergolong sedang karena nilai effect size-nya 0,60.

132

2) Kecepatan pemecahan masalah

Hasil analisis data menunjukkan nilai signifikansi dari kecepatan pemecahan masalah kurang dari 0,05. Hasil ini menolak dari hipotesis ketiga yang memiliki arti bahwa terdapat interaksi antara jenis materi pembelajaran dengan model pembelajaran ditinjau dari kecepatan pemecahan masalah matematika siswa.

Analisis lebih lanjut yang harus dilakukan adalah melihat gambar 4.2 grafik interaksi “Materi*Model”.

Gambar 4. 2 Grafik Interaksi Antara Jenis Materi Pembelajaran dengan Model Pembelajaran Ditinjau dari Kecepatan Pemecahan Masalah

133

Gambar grafik tersebut menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan jenis materi pembelajaran ditinjau dari kecepatan pemecahan masalah matematika siswa karena garis “Materi*Model” tidak saling berpotongan.

Analisis berikutnya yang dilakukan adalah menguji apakah kedua model pembelajaran yang diterapkan memiliki perbedaan pengaruh pada masing-masing materi tes. Analisis ini menggunakan uji t. Hasilnya ditunjukkan pada Tabel 4.19 berikut.

Tabel 4. 19Hasil Analisis Perbedaan Pengaruh Kedua Materi pada Kedua Model Ditinjau dari Kecepatan Pemecahan MasalahMatematika Siswa

Kecepatan Sig. t df Keterangan

Materi I 0.000 -3.214 53 Terdapat perbedaan pengaruh dari kedua model pada materi I

Materi II 0.018 -1.318 53 Terdapat perbedaan pengaruh dari kedua model pada materi II

Tabel 4.19 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pengaruh dari kedua model untuk materi pertama karena nilai rata-rata keakuratan pemecahan masalah pada kedua model secara signifikan berbeda. Begitu juga dengan materi kedua, terdapat perbedaan pengaruh dari kedua model karena nilai rata-rata keakuratan pemecahan masalah pada kedua model secara signifikan berbeda.

Sementara itu, besarnya efek dari interaksi antara jenis materi pembelajaran dengan model pembelajaran yang diberikan tergolong sedang karena nilai effect size-nya 0,345.

134 C. Pembahasan

Penelitian ini menggunakan desain kuasi eksperimen dengan menggunakan convenience sampling sebagai teknik pengambilan sampel dan Repeated-Measures ANOVA sebagai teknik analisis data. Siswa dalam penelitian ini merupakan novice learner atau pemula. Setiap siswa memiliki prior knowledge tentang dua materi yang dieksperimenkan (panjang garis singgung persekutuan dua lingkaran dan panjang sabuk lilitan minimal yang menghubunhkan dua lingkaran atau lebih) terbatas karena siswa belum diberikan materi tersebut sebelum penelitian dilakukan. Keakuratan dan kecepatan pemecahan masalah matematika siswa merupakan variabel terikat sedangkan model TGT dan model individu merupakan variabel bebas dalam eksperimen ini.

Untuk menguji perbedaan efektivitas antara model TGT berdasarkan CLT dengan model individu berdasarkan CLT ditinjau dari keakuratan dan kecepatan pemecahan masalah matematika siswa maka perlu beberapa analisis dari hipotesis yang telah dibuat. Hasil pengujian hipotesis tersebut perlu dikaji secara jelas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhinya. Hipotesis analisis penelitian ini diantaranya.

1. Terdapat perbedaan efektivitas antara model TGT berdasarkan CLT dan model individu berdasarkan CLT ditinjau dari keakuratan dan kecepatan pemecahan masalah matematika siswa.

2. Terdapat perbedaan pengaruh jenis materi antara model TGT berdasarkan CLT dan model individu berdasarkan CLT ditinjau dari keakuratan dan kecepatan pemecahan masalah matematika siswa.

135

3. Terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan jenis materi pembelajaran ditinjau dari keakuratan dan kecepatan pemecahan masalah matematika siswa.

Hasil analisis data menunjukkan keputusan yang beragam untuk setiap hipotesis. Pembahasan lebih lanjut adalah sebagai berikut.

Dokumen terkait