• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.3 Kedisiplinan Belajar

2.3 Kedisiplinan Belajar

2.3.1 Pengertian Kedisiplinan Belajar

Berhasil tidaknya proses belajar mengajar (pendidikan) tergantung dari kondisi dan faktor internal (dari dalam diri siswa) maupun faktor eksternal (dari luar diri siswa), di antaranya fasilitas belajar, partisipasi orang tua, kebiasaan belajar, aktivitas belajar, motivasi belajar, kedisiplinan belajar, sikap serta kemampuan dasar lainnya (Novianty, 2020). Kedisiplinan belajar merupakan perilaku dan kesadaran yang harus dimiliki dan diterapkan oleh seorang anak ataupun siswa dalam kehidupan sehari-hari yang bertujuan untuk meningkatkan keberhasilan belajar. Disiplin belajar akan berdampak positif bagi kehidupan siswa, mendorong mereka belajar konkret dalam praktik hidup di sekolah serta beradaptasi Tu’u, 2004 (dalam Liminanto, 2019). Jika bedisiplin belajar maka akan berdampak positif bagi masa depan. Disiplin dapat tumbuh melalui pendidikan dan penanaman kebiasaan sejak dalam lingkungan keluarga.

Disiplin belajar merupakan kesadaran untuk melakukan sesuatu pekerjaan dengan tertib dan teratur sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku dengan penuh tanggung jawab tanpa paksaan dari siapapun” (Fathurrohman, Pupuh dan Sutikno, M.Sobry (2010 :14). Prijodarminto yang dikutip oleh Tu’u (2004: 31) mengemukakan bahwa disiplin belajar adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses belajar siswa dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan atau ketertiban. Kemudian, Agustin, Gunanto, & Listiani, 2017 (dalam Purwaningsih, 2020) menyatakan bahwa disiplin belajar adalah ketaatan seseorang secara sadar dalam menjalani proses belajar untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku. Kedisiplinan Singgih dan Pardiman, 2012: 81 (dalam Supardi, 2015) menyatakan bahwa disiplin belajar adalah pengendalian diri siswa terhadap bentuk-bentuk aturan baik secara tertulis maupun tidak tertulis yang telah diterapkan oleh siswa yang bersangkutan maupun berasal dari luar serta bentuk kesadaran akan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pelajar. Rusyan, 2003: 74 (dalam Sukmanasa & Sukmanasa, 2016) disiplin belajar merupakan penunjang terhadap keberhasilan belajar siswa. Disiplin mengarahkan kegiatan secara teratur, tertib, dan rapi sebab

25

keteraturan ikut menentukan keberhasilan dalam mencapai tujuan belajar. Selain itu, disiplin belajar merupakan ketaatan dan kepatuhan terhadap peraturan tertulis maupun tidak tertulis dalam proses perubahan tingkah laku yang menetap akibat dari praktik yang berupa pengalaman mengamati, membaca, menirukan, mencoba sesuatu, mendengarkan, serta mengikuti arahan Refariza et al., 2020 (dalam Sendayu & Kusuma, 2020). Disiplin belajar adalah ketaatan dan kepatuhan terhadap peraturan tertulis maupun tidak tertulis dalam proses perubahan perilaku yang menetap akibat praktik yang berupa pengalaman mengamati, membaca, menirukan, mencoba sesuatu, mendengarkan serta mengituti arahan Sugiarto, 2019:234 (dalam Ristiana &Pratiwi, 2020). Kemudian, Gunarsa, 2017:2 (dalam Belajar, C., Didik, P., 2020) mengemukakan bahwa disiplin belajar merupakan ketaatan dan kepatuhan terhadap peraturan tertulis maupun yang tidak tertulis dalam proses perubahan tingkah laku yang menetap akibat dari praktik yang berupa pengalaman mengamati, membaca, menirukan, mencoba sesuatu, mendengarkan, serta mengikuti arahan.

Nurhayati, 2010:85 (dalam Sukmanasa & Sukmanasa, 2016) berpendapat bahwa disiplin belajar dengan pendekatan pengubahan perilaku yang perlu dilakukan oleh para guru di kelas ialah bagaimana mengubah perilaku siswa yang tidak disiplin di kelas menjadi disiplin di kelas. Dalam disiplin belajar ini, anak dilatih cara menggunakan waktu belajar untuk mengembangkan diri. Kedisiplinan belajar sangatlah penting untuk siswa agar bisa meningkatkan prestasi belajar (Imron, 2011:172). Kedisiplinan belajar sangatlah penting dilakukan, karena dengan menerapkan disiplin belajar akan sangat berpengaruh dalam keberhasilan belajar. Singgih dan Pardiman, 2012: 81(dalam Supardi, 2015) disiplin belajar adalah pengendalian diri siswa terhadap bentuk-bentuk aturan baik secara tertulis maupun tidak tertulis yang telah diterapkan oleh siswa yang bersangkutan maupun berasal dari luar serta bentuk kesadaran akan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pelajar.Selain itu, (Agustin Gunanto, & Listiani (2017) mengemukakan bahwa disiplin belajar adalah ketaatan seseorang secara sadar dalam menjalani proses belajar untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku. Rusdial dan Elizer, 2005 (Hasanah et al., 2015) menyatakan bahwa “disiplin belajar dapat

26

dikatakan sebagai alat pendidikan bagi anak, sebab dengan disiplin anak dapat membentuk sikap teratur dan menaati norma aturan yang ada.” Sikap disiplin jika diterapkan secara baik dari sejak dini maka akan sangat berpengaruh pada anak ketika menaati peraturan-peraturan yang ada. Selain itu, Kedisiplinan belajar bisa juga diartikan sebagai suatu sikap yang patuh dan taat pada suatu peraturan yang berlaku selama mengikuti kegiatan dalam proses belajar mengajar (Oktaviane & Madiun, 2020). Kemudian, Asrah et al., 2016) mengemukakan bahwa disiplin belajar adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

Berdasarkan pendapat menurut para ahli, dapat disimpulkan bahwa kedisiplinan belajar merupakan sikap, perilaku kesadaran untuk mentaati, mematuhi peraturan ataupun jadwal dalam kegiatan belajar tanpa adanya paksaan dan dilakukan dengan penuh tanggung jawab. Disiplin belajar juga sangat berguna dalam kegiatan pembelajaran, dengan berdisiplin belajar akan berdampak pada keberhasilan belajar maupun tercapainya tujuan belajar.

2.3.2 Tujuan Kedisiplinan Belajar

Tujuan disiplin belajar secara umum adalah menolong anak belajar hidup sebagai makhluk sosial, dan untuk mencapai pertumbuhan serta perkembangan mereka yang optimal (Asrah et al., 2016). Rusyandi (1997 : 9-10) mengemukakan sepuluh tujuan disiplin dalam pembelajaran, sebagai berikut :

1. Dengan disiplin semua kegiatan dalam proses pembelajaran dapat terarah, tertib, teratur sehingga tujuan yang diharapkan mudah untuk dicapai

2. Dengan disiplin kreatifitas guru, siswa dan tenaga kependidikan lainnya dapat terpusat kesatu arah tujuan yang tepat

3. Proses pembelajaran disiplin dapat menjadikan guru, siswa dan tenaga kependidikan lainnya bekerka dinamis dan inovatif, sehingga semua hal yang dilalkukan dapat menghasilkan sesuatu yang berguna

27

4. Dengan disiplin proses pembelajaran akan meningkat kualitasnya, karena akan lebih peka terhadap pengaruh luar sehingga tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal yang sifatnya negatif

5. Dengan disiplin semua kegiatan dalam proses pembelajaran bisa dilaksanakan secara efektif dan efisien

6. Dengan disiplin, proses pembelajaran yang sedang berlangsung dapat memberikan suasana yang menyenangkan dan merangsang aktifitas guru, siswa dan tenaga kependidikan lainnya

7. Proses pembelajaran yang berdisiplin tinggi, dapat mengoptimalkan hasil belajar

8. Kebersamaan disiplin yang kompak dari semua pihak tenaga kependidikan akan menghasilkan suatu pencapaian tujuan yang optimal dalam waktu singkat

9. Pelaksanaan prestasi, disiplin dan loyalitas dan tidak tercela merupakan manifestasi disiplin nasional

10. Suasana dan situasi pembelajaran yang berdisplin mudah mengarahkan kepada siswa orientasi tujuan

2.3.3 Faktor-Faktor Kedisiplinan Belajar

Sukaji, 1998 (dalam Hasanah et al., 2015), menyebutkan tiga faktor-faktor yang mempengaruhi kedisiplinan belajar yaitu sebagai berikut :

1. Kecakapan cara belajar yang baik 2. Keteraturan

3. Sadar dan tanggung jawab

2.3.4 Indikator Kedisiplinan Belajar

Adapun indikator kedisiplinan belajar yang dikemukakan oleh Hurlock (dalam Asrah et al., 2016), yaitu sebagai berikut :

1. Mempunyai rencana atau jadwal belajar

2. Belajar dalam tempat dan suasana yang mendukung 3. Ketaatan dan keteraturan dalam belajar

Dokumen terkait