• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritis

5. Kedudukan Internal Auditor

Kedudukan ataupun status internal auditor dalam struktur organisasi mempunyai pengaruh terhadap luasnya kegiatan, peranan serta tingkat kebebasan di dalam menjalankan tugasnya sebagai auditor. Kedudukan internal auditor hendaknya ditempatkan sedemikian rupa sehingga ia dapat melaksanakan wewenang dan tanggung jawab dengan baik. Kedudukan internal auditor hendaknya menjamin kebebasan relatif sehingga ia dapat melaksanakan penilaian – penilaian yang tidak memihak dan tanpa prasangka. Untuk menjamin keadaan ini, maka langkah – langkah yang ditempuh yaitu :

a. Manajemen dan dewan komisaris harus memberikan dukungan penuh kepada internal auditor.

b. Kepala internal auditor harus bertanggung jawab kepada pejabat yang mempunyai wewenang yang cukup tinggi untuk menjamin jangkauan audit yang luas serta tindak lanjut yang sebaik – baiknya atas

rekomendasi – rekomendasi sebagaimana dilaporkan dalam pelaporan pemeriksaan.

c. Fungsi – fungsi, wewenang, bagian internal auditor haruslah ditulis dengan jelas pada sebuah dokumen formal, dan sebaiknya disetujui dewan komisaris.

d. Pimpinan bagian internal auditing harus mempunyai jalur hubungan langsung dengan dewan komisaris, yang berguna untuk menyampaikan laporan secara berkala dan membicarakan hal – hal yang dianggap penting bagi perusahaan.

Untuk menjamin bahwa internal auditor akan bersifat objektif dalam melaksanakan pemeriksaan, internal auditor hendaknya jangan dilibatkan dengan tanggung jawab operasional. Hal ini disebabkan ia tidak mungkin bersikap obyektif dalam menilai pencapaian suatu fungsi yang tanggung jawab dan wewenangnya pernah dilimpahkan padanya.

Kedudukan internal auditor dalam struktur organisasi perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain tentu tidak sama, karena hal ini tergantung pada situasi dan kondisi perusahaan serta tujuan yang hendak dicapai dalam pembentukan bagian internal auditor.

Penempatan bagian internal auditor serta job description secara jelas akan membawa pengaruh positif dalam proses komunikasi antara internal auditor dengan pihak manajemen, demikian juga penempatan yang tidak terarah akan menghambat jalannya arus pelaporan dari internal auditor kepada pihak manajemen.

Menurut Agoes Sukrisno (2004:243) ada empat alternatif kedudukan internal auditor dalam struktur organisasi yaitu :

a. Bagian internal audit berada di bawah direktur keuangan (sejajar dengan bagian akuntansi dan keuangan),

b. Bagian internal audit merupakan staf direktur utama, c. Bagian internal audit merupakan staf dari dewan komisaris, d. Bagian internal audit dipimpim oleh seorang internal audit

direktur.

Keempat alternatif tersebut dapat dilihat dalam gambar 2.1, 2.2, 2.3, dan gambar 2.4 berikut ini.

Ad. a internal audit di bawah direktur keuangan

Bagian Akuntansi Bagian Keuangan Bagian Internal Audit Direktur Keuangan Direktur Utama Dewan Komisaris RUPS

Gambar 2.1 Internal audit dibawah direktur keuangan

Gambar diatas memperlihatkan bahwa bagian internal audit berkedudukan sejajar dengan bagian keuangan dan bagian akuntansi.

Bagian internal audit sepenuhnya bertanggung jawab kepada direktur keuangan. Kelemahan dari kedudukan ini adalah bahwa ruang lingkup pemeriksaan internal auditor menjadi lebih sempit hanya ditekankan pada pengendalian atas bagian keuangan saja. Jika dikaitkan dengan independensi, maka tingkat kebebasan internal auditor terbatas dan sempit. Keuntungan posisi ini adalah laporan internal auditor dapat segera dipelajari dan ditanggapi.

Ad. b internal audit merupakan staf direktur utama bertanggung jawab langsung kepada direktur utama

Direktur Utama Bagian Akuntansi Bagian Keuangan Bagian Anggaran Direktur Keuangan Bagian Internal Audit Dewan Komisaris RUPS

Gambar 2.2 Internal audit merupakan staf direktur utama Gambar diatas memperlihatkan bahwa kedudukan internal audit merupakan staf direktur utama. Dalam hal ini internal auditor mempunyai

tingkat independensi yang tinggi, karena internal auditor dapat melakukan pemeriksaan ke seluruh bagian, kecuali pimpinan perusahaan atau direktur utama. Kelemahan fungsi internal auditor pada struktur ini, bahwa direktur utama mempunyai tugas yang banyak, sehingga direktur utama tidak dapat mempelajari hasil internal audit secara mendalam, sehingga tindakan perbaikan yang diperoleh tidak dapat diambil dengan segera. Ad. c internal audit merupakan staf dewan komisaris

Dewan Komisaris Bagian Akuntansi Bagian Keuangan Bagian Anggaran Direktur Keuangan Direktur Utama Bagian internal Audit RUPS

Gambar 2.3 Internal audit merupakan staff dewan komisaris

Gambar diatas memperlihatkan bahwa bagian internal auditor berfungsi sebagai dewan komisaris, dan posisinya berada diatas direktur utama. Kedudukan ini, memberikan tingkat independensi yang tinggi

sekali karena internal auditor dapat memeriksa seluruh aspek organisasi. Kelemahannya bahwa dewan komisaris, tidak setiap saat bisa ditemui, juga mungkin kurang menguasai masalah operasi sehari-hari sehingga tidak dengan cepat dapat mengambil tindakan atau menanggapi saran-saran yang diajukan oleh internal auditor untuk pencegahan dan perbaikan.

Ad. d internal audit dipimpin oleh seorang direktur internal audit

Quality Assurance Supervisor Supervisor of Computer Auditing Executive Secretary Audit Secretary Staf Auditor Lead Auditor Senior Auditor Senior EDP Auditor EDP Auditor Computer Audit Specialist Supervisor of Auditing Internal Audit Director

Gambar diatas memperlihatkan bahwa kedudukan bagian internal audit dipimpin oleh direktur internal audit. Direktur internal audit mengarahkan personil dan aktivitas-aktivitas departemen audit intern dan mempunyai tanggung jawab terhadap program dan pelatihan staff audit. Direktur audit intern mempunyai akses yang bebas terhadap ketua dewan komisaris. Tanggung jawab direktur audit intern adalah menyiapkan rencana tahunan untuk pemeriksaan semua unit perusahaan dan menyajikan program tersebut untuk persetujuan. Auditing supervisor membantu direktur audit intern dalam mengembangkan audit program tahunan dan membantu dalam mengkoordinasi usaha audit dengan akuntan publik agar memberikan cakupan audit yang sesuai tanpa duplikasi usaha. Senior auditor menerima audit program dan instruksi untuk area audit yang ditugaskan dari auditing supervisor. Senior auditor mempunyai staf auditor dalam pekerjaan lapangan audit. Staff auditor melaksanakan tugas audit pada suatu lokasi audit. Kedudukan ini, kelemahannya adalah ketika direktur internal audit tidak dapat mengelola departemen audit intern dengan baik, sehingga pekerjaan audit tidak dapat memenuhi tujuan umum dan tanggung jawab yang telah disetujui manajemen, sumber daya dari departemen audit intern tidak digunakan secara efisien dan efektif.

Dokumen terkait