• Tidak ada hasil yang ditemukan

REALISASI (Rp.) PERSEN TASE (%)

SKPD : Dinas Kelautan dan Perikanan

1 Pendampingan pada kelompok

nelayan perikanan tangkap

197.800.000,00 195.201.300,00 98,68

2 Rehabilitasi sedang/berat tempat pelelangan ikan

177.325.000,00 173.183.300,00 97,66

JUMLAH PROGRAM 375.125.000,00 368.384.600,00 98,20 5. Program Pengembangan Sistem Penyuluhan Perikanan

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :

NO KEGIATAN ANGGARAN (Rp.) REALISASI (Rp.) PERSEN TASE (%)

SKPD : Dinas Kelautan dan Perikanan

1 Penguatan dan pengembangan

pemasaran hasil perikanan

347.500.000,00 341.647.200,00 98,31

JUMLAH PROGRAM 347.500.000,00 341.647.200,00 98,31 6. Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :

NO KEGIATAN ANGGARAN (Rp.) REALISASI (Rp.) PERSEN TASE (%)

SKPD : Dinas Kelautan dan Perikanan

1 Pengembangan Sarana dan

Prasarana Pengolahan Hasil Perikanan

653.700.000,00 583.811.300,00 89.30

2 Pengembangan Pasar Ikan Higienis Mina Rejomulyo

200.000.000,00 195.363.900,00 97,68

3 Pengembangan Sarana dan

Prasarana Pemasaran Perikanan

202.500.000,00 199.798.700,00 98,66

4 Pengembangan Pengolahan Hasil

Perikanan

324.000.000,00 308.950.000,00 95,35

JUMLAH PROGRAM 1.380.200.000,00 1.287.923.900,00 93,31

5.7 PROSES PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Perencanaan pembangunan Kota Semarang dilaksanakan sesuai dengan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 yaitu melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di tingkat Kelurahan, Kecamatan dan Kota, yang kemudian ditindaklanjuti dalam Forum SKPD. Dari hasil tersebut dijabarkan dalam RKPD dan Renja SKPD untuk selanjutnya menjadi pedoman dalam penyusunan RKA dan DPA SKPD. Seluruh dokumen perencanaan tersebut difasilitasi dalam Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah (SIMPERDA) dan hasilnya adalah keterpaduan pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan di Kota Semarang setiap tahun.

5.8 SARANADAN PRASARANA

Secara umum, pada tahun 2014, sarana dan prasarana yang diperlukan untuk mendukung tercapainya target pembangunan tercukupi melalui alokasi anggaran yang ada. Persentase pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pada masing-masing SKPD dan tiap-tiap urusan pemerintahan cukup bervariasi. Akan tetapi, kondisi sarana dan prasarana pada tahun 2014 mampu mendukung kinerja seluruh SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Semarang, tanpa ada kendala yang cukup berarti.

5.9 PERMASALAHAN

Permasalahan pada pelaksanaan Urusan Pilihan Kelautan dan Perikanan yang dihadapioleh Pemerintah Kota Semarang pada tahun 2014 :

a. Pengadaan lahan konservasi belum bisa terealisasi karena anggaran untuk pengadaan lahan dari anggaran perubahan, sehingga pada tahun 2014 baru bisa membuat dokumen yang dipersyaratkan untuk pengadaan lahan yaitu, LARAP, Master Plan, dan UKP-UPL.

b. Belum dimilikinya Tempat Pelelangan Ikan (TPI) yang representatif.

c. Belum optimalnya pengembangan dan pemeliharaan PIH yg disebabkan belum selesainya proses hibah asset dr kementerian keuangan yang sampai saat ini proses pengalihan hibah asset milik Negara PIH dalam proses di Kementerian Keuangan RI.

d. Masih rendahnya kualitas produk olahan hasil perikanan karena ketrampilan, dan pengetahuan tentang pengolahan ikan masih kurang;

e. Masih rendahnya ketrampilan dan pengetahuan masyarakat terhadap budidaya ikan dan belum optimalnya pemanfaatan lahan untuk budidaya ikan.

f. Masih belum optimalnya produksi hasil tangkapan ikan, bila dibandingkan dengan peluang dan transaksi pasar yang ada di Kota Semarang. Saat ini peluang pasar di Semarang (Pasar Kobong) adalah 100 ton/malam atau 36.500 ton / tahun sedangkan produksi perikanan darat dan laut dari Semarang baru 3.339,88 ton /tahun.

g. Masih kurangnya tingkat konsumsi makan ikan untuk tingkat kota yaitu 25,93 kg/kapita dibandingkan dengan standard konsumsi ikan nasional yaitu 38 kg/kapita pada tahun 2014.

5.10 TINDAK LANJUT

Rencana tindak lanjut dalam menghadapi permasalahan tersebut diatas adalah :

a. Pengadaan lahan konservasi, sesuai dengan kajian studi kelayakan yang telah dilakukan sebelumnya akan dilaksanakan pada tahun 2015.

b. Menyusun FS dan DED rencana pembangunan TPI di Kota Semarang yang lebih baik pada tahun 2015 yang terletak di muara sungai Tambaklorok. c. Memantau dan melakukan konsultasi agar pengalihan hibah asset milik

negara PIH Mina Rejomulyo segera terlaksana.

d. Mengadakan pelatihan, pembinaan, penyuluhan, uji mutu produk hasil perikanan dan sarana produksi olahan hasil perikanan.

e. Mengadakan pengembangan lahan budidaya terutama memanfaatkan lahan- lahan tidur dan tambak-tambak yang terbengkalai, serta mengintensifkan pelatihan dan pembinaan, serta pemberian bantuan dan sarana produksi budidaya ikan.

f. Mengadakan pengembangan usaha penangkapan ikan melalui pelatihan, pembinaan, dan bantuan sarana penangkapan ikan.

g. Mengadakan kegiatan gemar makan ikan, promosi dan pameran hasil perikanan di lingkup Kota Semarang.

5.11 PRESTASI / PENGHARGAAN

Prestasi dan penghargaan yang diperoleh pada tahun 2014 :

a. Juara III lomba budidaya rumput laut tingkat Provinsi Jawa Tengah, atas nama kelompok Istiqomah;

b. Juara III lomba ikan hias tingkat Provinsi Jawa Tengah, atas nama kelompok APPIHIS.

6. URUSAN PILIHAN PERDAGANGAN 6.1 KONDISI UMUM

Sesuai dengan Visi Pemerintah Kota Semarang yaitu “Terwujudnya Semarang sebagai Kota Perdagangan dan Jasa, yang Berbudaya Menuju Masyarakat Sejahtera” yang dijabarkan pula dalam Sapta Program Kota Semarang khususnya Program Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran, pada tahun 2014 Kota Semarang mengalami kemajuan yang pesat di bidang perdagangan.

Kemajuan tersebut ditandai dengan keberadaan jumlah toko modern sebanyak 625 buah, pasar tradisional sebanyak 46 buah dengan jumlah pedagang + 20.200 orang, sentra perdagangan berjumlah 1.108 buah, SPBU sebanyak 61 buah, sebanyak 522 titik pedagang kaki lima dengan jumlah pedagang + 13.400 orang, serta nilai ekspor komoditi non migas periode Januari sampai dengan Desember 2014 mencapai US$ 835.296.444.

Permasalahan yang perlu diatasi oleh Pemerintah Kota Semarang dalam Urusan Perdagangan adalah sektor formal dan informal antara lain revitalisasi pasar tradisional dan peningkatan disiplin pedagang kaki lima. Kedua sektor tersebut penting karena fungsi dan peran pasar tradisional serta pedagang kaki lima sangat strategis dalam peningkatan pendapatan dan penyerapan tenaga kerja sehingga diperlukan pengelolaan yang baik dalam hal penyediaan sarana dan prasarana, pelayanan perijinan, penataan tempat usaha, serta keamanan dan ketertiban sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 9 Tahun 2013 tentang Pengaturan Pasar Tradisional Kota Semarang dan Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 11 Tahun 2000 tentang Pengaturan dan Pembinaan Pedagang Kaki Lima.

6.2 PROGRAM DAN KEGIATAN

Arah kebijakan sesuai dengan RPJMD Kota Semarang Tahun 2010-2015, RKPD, dan APBD tahun 2014 untuk Urusan Pilihan Perdagangan adalah revitalisasi dan pengembangan pasar, serta peningkatan disiplin pedagang kaki lima yang dilaksanakan melalui program:

1. Program-program Penunjang Urusan Pilihan Perdaganganmeliputi:

a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, program ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan administrasi perkantoran;

b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, program ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan administrasi perkantoran serta kelancaran dalam operasional kegiatan;

c. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan, program ini bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas kinerja SKPD;

2. Program-program Pelaksana Urusan Pilihan Perdagangan, yang meliputi: a. Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan, program

ini bertujuan untuk meningkatkan perlindungan konsumen sesuai ketentuan UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen dan UU No. 2 Tahun 1981 tentang Metrologi Legal;

b. Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor, program ini bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekspor Kota Semarang melalui promosi dan peningkatan kualitas SDM IKM;

c. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri, program ini bertujuan untuk mengembangkan pemasaran produk-produk IKM/UKM dan mengendalikan harga kepokmas melalui rakor Ekuinda (Ekonomi Keuangan dan Industri Daerah);

d. Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan, program ini bertujuan untuk meningkatkan ketertiban PKL serta membantu masyarakat berpenghasilan rendah guna mencukupi kebutuhan.

6.3 HASIL PENCAPAIAN PROGRAM DAN KEGIATAN

Capaian kinerja penyelenggaraan urusan pilihan perdagangan pada tahun 2014 dapat dilihat antara lain sebagai berikut :

1. Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan

Sesuai dengan tujuan Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan yaitu untuk meningkatkan perlindungan konsumen sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku akan membawa dampak pada kenyamanan atas keamanan barang dan jasa sehingga dapat menarik minat konsumen dari luar Kota Semarang untuk berbelanja di Kota Semarang salah satunya dikarenakan barang dan atau jasa yang ada telah mentaati undang-undang perlindungan konsumen. Capaian kinerja penyelenggaraan kegiatan dalam program ini dapat dilihat dari hasil-hasil sebagai berikut :

INDIKATOR KINERJA

Dokumen terkait