• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III LPPD 2014 PILIHAN - Kumpulan data - OPEN DATA PROVINSI JAWA TENGAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB III LPPD 2014 PILIHAN - Kumpulan data - OPEN DATA PROVINSI JAWA TENGAH"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

C. PRIORITAS URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN 1. URUSAN PILIHAN PERTANIAN

1.1 KONDISI UMUM

Pembangunan sektor pertanian merupakan salah satu wujud

pemberdayaan ekonomi rakyat dengan tujuan utama meningkatkan kesejahteraan

petani yang diwujudkan melalui pemanfaatan potensi dan peluang yang ada.

Peranan penting sektor pertanian lainnya antara lain: penyedia input bagi industri

terutama yang berbasis pertanian, penyedia bahan pangan, serta fungsi

pelestarian lingkungan.

Strategi pembangunan pertanian di Kota Semarang diarahkan pada

pemanfaatan sumber daya pertanian baik alam maupun manusia secara optimal

dengan prinsip-prinsip: pemerataan, partisipasi, pemberdayaan, kesinambungan,

keserasian, dan keberlanjutan (sustainable).

Potensi sektor pertanian sebagaimana tertuang dalam Perda Kota

Semarang Nomor 14 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang WilayahKota

Semarang Tahun 2011–2031,kawasan yang diperuntukkan untuk pertanian, yaitu:

1) Kawasan peruntukan pertanian tanaman pangan berada di Kecamatan Genuk,

Kecamatan Pedurungan, Kecamatan Tembalang, Kecamatan Gunungpati,

Kecamatan Ngaliyan, Kecamatan Mijen dan Kecamatan Tugu;

2) Kawasan peruntukan pertanian hortikultura berada di Kecamatan Tembalang,

Kecamatan Gunungpati, Kecamatan Mijen dan Kecamatan Ngaliyan.

Pemerintah Kota Semarang telah berupaya untuk memberdayakan potensi

yang ada dan meningkatkan partisipasi masyarakat agar semakin berdaya guna

untuk pengembangan kreativitas dan ketrampilan. Upaya untuk meningkatkan

pelayanan di sektor pertanian, antara lain dalam fasilitasi penyediaan sarana

produksi pertanian/perkebunan sampai dengan pemasaran hasil produksi dan

sebagainya sehingga terwujud kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan

perekonomian daerah dari sektor pertanian.

1.2 PROGRAM DAN KEGIATAN

Kebijakan Pemerintah Kota Semarang dalam Urusan Pilihan Pertanian

Pada tahun 2014 diimplementasikan melalui berbagai program dan kegiatan

(2)

1. Program Penunjang Urusan Pilihan Pertanian:

a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dengan kegiatan:

- Penyediaan Jasa Surat Menyurat:

- Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik:

- Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja;

- Penyediaan Alat Tulis Kantor;

- Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan;

- Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor;

- Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor;

- Penyediaan Peralatan Rumah Tangga;

- Penyediaan Makanan dan Minuman;

- Rapat-Rapat Kordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah;

- Rapat-Rapat Koordinasi & Konsultasi ke Dalam Daerah.

b. ProgramPeningkatan Sarana dan Prasarana Aparaturdengan kegiatan:

- Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional;

- Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor;

- Pemeliharaan Rutin/Berkala Mobil Jabatan;

- Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional;

- Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor.

c. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja

dan Keuangan dengan kegiatan:

- Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja

SKPD;

- Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran;

- Penyusunan Pelaporan Prognosis Realisasi Anggaran;

- Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun;

- Penunjang Kinerja PA, PPK, Bendahara dan Pembantu.

2. Program Pelaksana Urusan Pilihan Pertanian:

a. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani dengan kegiatan:

- Penyuluhan dan Pendampingan Petani dan Pelaku Agrobisnis.

b. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan

dengan kegiatan:

- Promosi atas Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan Unggulan Daerah.

c. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan dengan kegiatan:

(3)

- Revitalisasi Kebun Dinas.

d. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak dengan

kegiatan:

- Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit Menular Ternak.

e. Program Peningkatan Produksi Peternakan dengan kegiatan:

- Pengembangan Agribisnis Peternakan.

1.3 HASIL PENCAPAIAN PROGRAM DAN KEGIATAN

Pelaksanaan Urusan Pilihan Pertanian selama tahun 2014 yang

terealisasikan dalam beberapa program dan kegiatan telah menghasilkan capaian

yang dapat dilihat melalui indikator sebagai berikut :

1. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani

a. Nilai Tukar Petani (NTP) merupakan salah satu alat ukur tingkat

kesejahteraan petani, dimana petani dikatakan sejahtera jika nilai NTP

lebih dari 100. Dibandingkan tahun 2013, NTP tahun 2014menurun dari

311,55 menjadi 304,26. Hal ini antara lain disebabkan oleh kenaikan

harga BBM yang menyebabkan kenaikan harga barang-barang termasuk

sarana produksi pertanian dan disisi lain tidak diimbangi dengan kenaikan

harga hasil produksi pertanian.

b. Jumlah kelompok tani yang naik kelas pada tahun 2014 sebanyak 24

kelompok tani, meningkat 16 kelompok dari tahun 2013 sebanyak 8

kelompok tani.

c. Jumlah kelembagaan tani yang terbina pada tahun 2014 sebanyak 334

kelompok, meningkat 11 kelompok dari tahun 2013 sebanyak 323

kelompok.

2. Program Peningkatan Ketahanan Pangan/Perkebunan

Jumlah penerima subsidi beras bagi Rumah Tangga Sasaran pada tahun

2014 sama dengan tahun 2013 sebanyak 42.477 RTS.

3. ProgramPeningkatanPemasaran Hasil Produksi Pertanian/ Perkebunan

Tahun 2014 promosi produk pertanian unggulan yaitu pameran yang diikuti

pada tahun 2014sebanyak 10 kegiatan sesuai dengan target yang telah

ditetapkan. Sedangkan untuk kegiatan pasar murah, mulai tahun 2014 tidak

dilaksanakan tersendiri tetapi diakomodir pada pameran-pameran yang

berskala lokal Kota Semarang.

(4)

a. Luas areal lahan sawah yang ditanami padi pada tahun 2014 mengalami

penurunan 60,1 Ha dibandingkan tahun 2013 dimana pada tahun 2014

seluas 3.158,5 Ha dan tahun 2013 seluas 3.218,6 Ha.

b. Produksi pertanian dan perkebunan di Kota Semarang sebagai berikut :

Produksi Tahun

2013 2014

1 Padi (1%) (ton) 38.426,89 38.503,50

2 Palawija (1%) (ton) 12.958,81 11.195,00

3 Durian (1%) (kw) 11.989 13.736

4 Anggrek (1%) (tangkai) 304.905 352.095

5 Temulawak (1%) (ton) 1.030,31 1.151,00

6 Kelapa dalam (1%) (ton) 412,16 223,39

Sumber : Dinas Pertanian Kota Semarang Tahun 2014

c. Produksi palawija menurun 1.763,81 ton, pada tahun 2014 sebanyak 11.195

ton dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 12.988,81 ton pada tahun

2013.

d. Pada subsektor hortikultura (tanaman buah, bunga, dan obat), pada tahun

2014 mengalami peningkatan. Produksi durian meningkat 14,57% pada

tahun 2014 produksi durian sebanyak 13.736 kuintal sedangkan pada tahun

2013 produksi durian sebanyak 11.989 kuintal.

e. Anggrek meningkat 15,48 %, pada tahun 2013 sebanyak 304.905 tangkai

dan pada tahun 2014 menjadi 352.095 tangkai.

f. Temulawak meningkat 11,7 % pada tahun 2014 sebanyak 1.151 ton dari

produksi tahun 2013 sebanyak 1.030,31 ton.

g. Kelapa dalam mengalami penurunan produksi 45,8 %, pada tahun 2013

produksi kelapa sebanyak 412,16 ton dan pada tahun 2014 produksi kepala

sebanyak 223,39 ton.

h. Prosentase area terserang organisme pengganggu tanaman (OPT) yang

dapat dikendalikan meningkat pada tahun 2014 sebesar 95 % berkat

dilaksanakannya Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT).

Meningkat 5,6 % dibandingkan tahun 2013 sebesar 90%.

5. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak

a. Populasi ternak yang diberi vaksin untuk mencegah penyakit hewan

menular pada tahun 2014 sebanyak 2.700 ekor, meningkat 105 ekor

(5)

b. Sepanjang tahun 2014 penyebaran penyakit menular ternak di Kota

Semarang dapat dikendalikan sehingga meskipun terdapat kematian pada

beberapa hewan/ternak yang terinfeksi penyakit menular ternak (flu burung,

scabies & brucelosis) tetapi tidak sampai pada tingkat yang dapat

menimbulkan wabah/epidemi yang meluas yang dapat menimbulkan

kerugian bagi kesehatan manusia maupun mempengaruhi kondisi

perekonomian Kota Semarang.

c. Di bidang kesmavet, peredaran Bahan Asal Hewan (BAH) baik di pasar

swalayan maupun tradisional dapat dipertahankan ke-ASUH-annya melalui

pengawasan dan pemeriksaan BAH yang ketat dan intensif, terlihat dari

tingginya frekuensi pemeriksaan BAH selama tahun 2014.

6. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan

a. Produksi hasil peternakan selama tahun 2014 sebagai berikut ;

Komoditas peternakan Satuan Tahun 2013 Tahun 2014

1. Populasi sapi potong 2. Daging unggas (1,5%) 3. Daging non unggas (1%) 4. Susu (%)

5. Telur (1%)

ekor kg kg ltr kg

4.642 7.505.153 5.848.891 3.009.036 8.316.301

4.595 7.467.627 5.793.326 2.787.000 8.320.719

Tahun 2014 produksi hasil peternakan mengalami penurunan baik pada

komoditas daging dan susu, sedangkan komoditas telur mengalami sedikit

kenaikan produksi. Berkurangnya populasi sapi potong dan tingginya harga

daging menyebabkan berkurangnya pemotongan sapi serta konsumen

beralih ke produk hewani lainnya yang harganya relatif lebih rendah.

Dampak lain kondisi tersebut adalah meningkatnya permintaan telur untuk

memenuhi kebutuhan protein. Kelangkaan sapi potong juga mengakibatkan

berkurangnya populasi sapi perah karena sapi perah dipotong untuk

mencukupi kebutuhan daging sehingga produksi susu ikut berkurang.

Populasi ternak bantuan pemerintah berkurang 19,53%pada tahun 2014, pada tahun 2013 sebanyak 466 ekor dan pada tahun 2014 menjadi 375 ekor.

1.4 SKPD PENYELENGGARA URUSAN

(6)

1.5 JUMLAH PEGAWAI

Jumlah Pegawai Yang Melaksanakan Urusan Pilihan Pertanian adalah sebanyak 78 orang terdiri dari Bagian Perekonomian sebanyak 4 orang dan Dinas Pertanian sebanyak 74 orang.

1.6 ALOKASI DAN REALISASI ANGGARAN

Alokasi danayang disediakan untuk pelaksanaan program/kegiatan dalam

Urusan Pilihan Pertanian pada tahun 2014 sebesar Rp. 7.977.877.346,-(Tujuh

Milyar Sembilan Ratus Tujuh Puluh Tujuh Juta Delapan Ratus Tujuh Puluh Tujuh

Ribu Tiga Ratus Empat Puluh Enam Rupiah) dengan perincian Rp.

2.350.161.100,- (Dua Milyar Tiga Ratus Lima Puluh Juta Seratus Enam Puluh Satu

Ribu Seratus Rupiah) untuk program penunjang danRp. 5.627.716.246,- (Lima

Milyar Enam Ratus Dua Puluh Tujuh Juta Tujuh Ratus Enam Belas Ribu Dua

Ratus Empat Puluh Enam Rupiah) untuk program yang berkaitan dengan tugas

teknis pada Urusan Pilihan Pertanian.

Adapun realisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada Urusan Pilihan

Pertanianadalah sebagai berikut :

Anggaran Program Penunjang Urusan Pilihan Pertanian

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dengan kegiatan dan anggaran

sebagai berikut:

NO PROGRAM / KEGIATAN ANGGARAN

(RP)

REALISASI (RP)

PERSEN TASE

(%) SKPD : DINAS PERTANIAN

1. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik

132.460.000 128.146.473 96,74

2. Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja

29.770.000 29.720.000 99,83

3. Penyediaan Alat Tulis Kantor 18.623.875 18.604.905 99,90

4. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan

20.690.000 20.689.200 100

5. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor

15.971.500 9.293.800 58,19

6. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor

136.150.000 120.983.758 88,86

7. Penyediaan Peralatan Rumah Tangga 5.000.000 5.000.000 100

8. Penyediaan Makanan dan Minuman 39.100.000 39.100.000 100

9. Rapat-Rapat Kordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah

224.710.000 224.706.557 100

10. Rapat-Rapat Koordinasi & Konsultasi ke Dalam Daerah

14.000.000 14.000.000 100

11. Belanja Jasa Penunjang Administrasi Perkantoran

143.630.000 143.623.000 100

(7)

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparaturdengan kegiatan dan

anggaran sebagai berikut:

NO PROGRAM / KEGIATAN ANGGARAN

(RP) REALISASI (RP) PERSEN TASE (%) SKPD : DINAS PERTANIAN

1. Pengadaan Kendaraan

Dinas/Operasional

264.700.000 262.551.000 99,19

2. Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor

785.020.000 774.451.645 98,65

3. Pemeliharaan Rutin/Berkala Mobil Jabatan

41.200.000 40.035.603 97,17

4. Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional

215.430.000 198.773.602 92,27

5. Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor

77.700.000 17.700.000 22,78

JUMLAH PROGRAM 1.384.050.000 1.293.511.850 93,46

3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja

dan Keuangan dengan kegiatan serta anggaran sebagai berikut:

NO PROGRAM / KEGIATAN ANGGARAN

(RP) REALISASI (RP) PERSEN TASE (%) SKPD : DINAS PERTANIAN

1. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD

119.785.000 117.305.000 97,93

2. Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran

2.000.000 2.000.000 100

3. Penyusunan Pelaporan Prognosis Realisasi Anggaran

1.000.000 1.000.000 100

4. Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun

1.000.000 1.000.000 100

5. Penunjang Kinerja PA, PPK, Bendahara dan Pembantu

62.220.725 58.645.725 94,25

JUMLAH PROGRAM 186.005.725 179.950.725 96,74

Anggaran Program Pelaksana UrusanUrusan Pilihan Pertanian

1. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani dengan kegiatan dan anggaran

sebagai berikut :

NO PROGRAM / KEGIATAN ANGGARAN

(RP) REALISASI (RP) PERSEN TASE (%) SKPD : DINAS PERTANIAN

1. Penyuluhan dan Pendampingan Petani dan Pelaku Agrobisnis

470.265.400 459.899.200 97,80

JUMLAH PROGRAM 470.265.400 459.899.200 97,80

2. Program Peningkatan Ketahanan Pangan/Perkebunan dengan kegiatan dan

(8)

NO PROGRAM / KEGIATAN ANGGARAN (RP) REALISASI (RP) PERSEN TASE (%) SKPD : SETDA (BAG. PEREKONOMIAN)

1. Koordinasi perumusan kebijakan pertanahan dan infrastruktur pertanian dan perdesaan

559.611.346 552.107.000 98,66

JUMLAH PROGRAM 559.611.346 552.107.000 98,66

3. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan

dengan kegiatan dan anggaran sebagai berikut:

NO PROGRAM / KEGIATAN ANGGARAN

(RP) REALISASI (RP) PERSEN TASE (%) SKPD : DINAS PERTANIAN

1. Promosi atas Hasil Produksi Pertanian/ Perkebunan Unggulan Daerah

468.351.000 462.509.400 98,75

JUMLAH PROGRAM 468.351.000 462.509.400 98,75

4. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan dengan kegiatan dan

anggaran sebagai berikut:

NO PROGRAM / KEGIATAN ANGGARAN

(RP) REALISASI (RP) PERSEN TASE (%) SKPD : DINAS PERTANIAN

1. Penyediaan Sarana Produksi Pertanian/Perkebunan unggulan daerah;

660.395.100 580.831.200 87,95

2. Pembangunan sarana dan prasarana pertanian

861.238.000 840.650.000 97,61

JUMLAH PROGRAM 1.521.633.100 1.421.481.200 93,42

5. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak dengan

kegiatan dan anggaran sebagai berikut:

NO PROGRAM / KEGIATAN ANGGARAN

(RP) REALISASI (RP) PERSEN TASE (%) SKPD : DINAS PERTANIAN

1. Pemeliharaan Kesehatan dan

Pencegahan Penyakit Menular Ternak

342.872.000 342.243.000 99,82

JUMLAH PROGRAM 342.872.000 342.243.000 99,82

6. Program Peningkatan Produksi Peternakan dengan kegiatan dan anggaran

sebagai berikut:

NO PROGRAM / KEGIATAN ANGGARAN

(RP) REALISASI (RP) PERSEN TASE (%) SKPD : DINAS PERTANIAN

1. Pengembangan Agribisnis Peternakan

2.264.983.400 2.153.666.240 95,09

(9)

1.7 PROSES PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Perencanaan pembangunan Kota Semarang dilaksanakan sesuai dengan

Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 yaitu melalui Musyawarah Perencanaan

Pembangunan (Musrenbang) di tingkat Kelurahan, Kecamatan dan Kota, yang

kemudian ditindaklanjuti dalam Forum SKPD. Dari hasil tersebut dijabarkan dalam

RKPD dan Renja SKPD untuk selanjutnya menjadi pedoman dalam penyusunan

RKA dan DPA SKPD. Seluruh dokumen perencanaan tersebut difasilitasi dalam

Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah (SIMPERDA) dan hasilnya

adalah keterpaduan pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan di Kota

Semarang setiap tahun.

1.8 SARANA DAN PRASARANA

Secara umum, pada tahun 2014, sarana dan prasarana yang diperlukan

untuk mendukung tercapainya target pembangunan tercukupi melalui alokasi

anggaran yang ada. Persentase pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana

pada masing-masing SKPD dan tiap-tiap urusan pemerintahan cukup bervariasi.

Akan tetapi, kondisi sarana dan prasarana pada tahun 2014 mampu mendukung

kinerja seluruh SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Semarang, tanpa ada

kendala yang cukup berarti.

1.9 PERMASALAHAN

Permasalahan yang dihadapi selama pelaksanaan Urusan Pilihan Pertanian

pada tahun 2014 adalah:

1. Tingkat pendidikan petani yang relatif masih rendah menjadi kendala dalam

alih teknologi pertanian yang berkembang cepat.

2. Kelembagaan petani masih lemah dimana sistem organisasi dan manajemen

kelompok belum berjalan optimal.

3. Keterbatasan sumber daya penyuluh/pembina pertanian menyebabkan

pembinaan kelompok tani belum bisa menjangkau semua anggota kelompok

tani dan hanya terbatas pada pengurus kelompok.

4. Terbatasnya kemampuan petani dalam penawaran produk yang dihasilkan,

serta penanganan produk mulai dari panen sampai pascapanen yang belum

dilakukan dengan baik mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan..

5. Berkurangnya lahan sawah karena alih fungsi lahan ke penggunaan non

(10)

6. Infrastruktur pertanian seperti irigasi, transportasi, dan unit pengolahan belum

optimal.

7. Produktivitas pertanian masih dibawah produktivitas potensial karena belum

semua petani mempraktekkan sistem budidaya tanaman sebagaimana

dianjurkan.

8. Berkurangnya lahan peternakan baik untuk kandang maupun hijauan makanan

ternak akibat alih fungsi lahan.

9. Kurang berkembangnya populasi ternak besar terutama sapi karena

berkurangya minat peternak untuk memelihara sapi bibit karena mahalnya

harga bibit bakalan sapi. Dengan keterbatasan modal peternak lebih memilik

untuk budidaya kambing atau sapi kereman yang turn-overnya lebih cepat

daripada sapi bibit.

10. Munculnya zoonosis baru serta kemunculan kembali zoonosis lama seperti

H5N1 (flu burung). Faktor-faktor seperti perubahan demografi (peningkatan

populasi), perdagangan global, perubahan pola hidup masyarakat, dan

pariwisata diidentifikasi sebagai pemicu zoonosis baru. Sementara perilaku

masyarakat yang kurang memperhatikan sanitasi dan kesehatan lingkungan

menyebabkan zoonosis-zoonosis yang lama sulit untuk diberantas

sepenuhnya.

1.10 TINDAK LANJUT

Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi permasalahan pada

Urusan Pilihan Pertanian di tahun 2014 untuk bahan evaluasi pelaksanaan tahun

mendatang adalah:

1. Meningkatkan kegiatan pembinaan,penyuluhan, dan pelatihan-pelatihan bagi

petani untuk mempercepat penyebaran informasi pertanian serta introduksi

teknologi-teknologi pertanian tepat guna.

2. Meningkatkan kemampuan berorganisasi dan manajerial kelompok tani.

3. Meningkatkan kinerja penyuluh pertanian lapangan serta memberdayakan

penyuluh-penyuluh swadaya untuk membantu kegiatan-kegiatan penyuluhan

pertanian di lapangan.

4. Meningkatkan nilai tambah komoditas melalui kegiatan-kegiatan pascapanen

seperti pengemasan dan pengolahan hasil pertanian.

5. Koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mengendalikan alih fungsi

lahan-lahan untuk pertanian dan peternakan.

(11)

7. Mendorong petani untuk menerapkan teknologi anjuran dalam budidaya

tanaman.

8. Memberikan insentif dan stimulan kepada para peternak sapi bibit.

9. Meningkatkan upaya-upaya pencegahan dan penangulanggan penyakit

menular ternak terutama zoonosis melalui biosecurity, pengobatan ternak,

pengawasan keluar-masuk hewandari dan ke Kota Semarang.

10. Peningkatan kesadaran masyarakat terhadap bahaya zoonosis melalui

penyuluhan serta penyebarluasan informasi mengenai zoonosis dan pola

beternak yang benar dan sehat.

1.11 PRESTASI / PENGHARGAAN

Penghargaan yang diterima Kota Semarang di bidang pertanian pada tahun 2013:

1) Juara II Lomba Lembaga Keuangan Mikro (LKM)Tingkat Provinsi Jawa Tengah yang diraih oleh Gapoktan Jati Asri dari Kelurahan Meteseh Kecamatan Tembalang dengan Ketua SRI UTAMI.

2) Juara III Lomba Gapoktan Tingkat Provinsi Jawa Tengah yang diraih oleh Gapoktan Wijaya dari Kelurahan Wonolopo Kecamatan Mijen dengan ketua ISAK SAGITA.

(12)

2. URUSAN PILIHAN KEHUTANAN 2.1 KONDISI UMUM

Menurut Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan Pasal 1

Ayat (1), hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi

sumberdaya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam

lingkungan, yang satu dengan yang lainnya tidak dapat dipisahkan.

Keberadaan hutan memberikan manfaat baik secara langsung maupun

tidak langsung. Manfaat hutan secara langsung antara lain penyediaan kayu,

hewan, hasil tambang, juga berfungsi sebagai paru-paru dunia dimana tumbuhan

di hutan menyerap karbondioksida dan memproduksi oksigen. Manfaat tidak

langsung yaitu sebagai media pengaturan tata air alami serta pencegahan erosi

dan banjir, serta dapat dimanfaatkan sebagai sarana rekreasi maupun

perlindungan.

Pembangunan kehutanan di Kota Semarang tidak hanya bertujuan untuk

meningkatkan produksi kayu hutan rakyat tetapi lebih diutamakan untuk

pengurangan lahan kritis. Hal ini dimaksudkan agar dapat dimanfaatkan sebagai

wilayah serapan air dan ruang terbuka hijau mengingat kondisi topografi Kota

Semarang yang rawan terhadap erosi dan banjir. Selain itu akibat pemekaran kota

yang terjadi di Kota Semarang telah menyebabkan berkurangnya daerah resapan

air terutama di kawasan Semarang atas yang meningkatkan kerentanan kawasan

di bawahnya terhadap banjir.

Penghijauan tingkat kota dan pembangunan hutan kota dilaksanakan

secara bertahap dan berkesinambungan guna menjaga kondisi lingkungan hidup.

Di sisi lain untuk meningkatkan kepedulian dan peran serta masyarakat dalam

perbaikan lingkungan hidup, Pemerintah Kota Semarang bersama elemen

masyarakat lainnya ikut serta dalam lomba penghijauan baik di tingkat propinsi

maupun tingkat nasional.

2.2 PROGRAM DAN KEGIATAN

Kebijakan pada Urusan Pilihan Kehutanan pada tahun 2014 diarahkan pada

terwujudnya sumberdaya alam/hutan yang berfungsi sebagai media pengatur tata

air dan kelestarian lingkungan yang direalisasikan melalui Program Rehabilitasi

Hutan dan Lahan dengan rincian kegiatan:

1) Pembinaan, Pengendalian dan Pengawasan Gerakan Rehabilitasi Hutan dan

(13)

2) Bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) Kehutanan Rehabilitasi Sumberdaya

Alam/hutan;

3) Pendampingan dan Pengelolaan Bantuan Dana Pemerintah Pusat (DAK)

Kehutanan.

2.3 HASIL PENCAPAIAN PROGRAM DAN KEGIATAN

Pelaksanaan Urusan Pilihan Kehutanan selama tahun 2014 menghasilkan

capaian sebagai berikut :

Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan

a. Luas lahan kritis di Kota Semarang pada tahun 2014 mengalami peningkatan

karena banyaknya kegiatan penambangan (galian C) untuk pembangunan

infrastruktur kota yang menyebabkan munculnya lahan kritis baru padahal

lahan kritis yang lama belum sepenuhnya terehabilitasi.

b. Rehabilitasi lahan kritis melalui penanaman penghijauan mengalami kenaikan,

pada tahun 2014 seluas 24,27 Ha meningkat 4,07 Ha dari tahun 2013 seluas

20,2 Ha.

c. Selain itu juga luas lahan produktif di dalam hutan untuk meningkatkan fungsi

hutan pada tahun 2014 seluas 1.656 Ha bertambah dari tahun 2013 seluas

1.559,7 Ha.

Produksi kayu hutan rakyat naik 5% dari 4.545,79 m3 pada tahun 2013

menjadi 4.766 m3 pada tahun 2014. Bertambahnya populasi pohon yang yang

telah mencapai umur tebang serta kebijakan tebang-tanam berpengaruh pada

peningkatan produksi tersebut.

2.4 SKPD PENYELENGGARA URUSAN

Urusan Pilihan Kehutanan dilaksanakan oleh Dinas Pertanian

2.5 JUMLAH PEGAWAI

Jumlah Pegawai Yang Melaksanakan Urusan Pilihan Kehutanan adalah sebanyak 8 orang.

2.6 ALOKASI DAN REALISASI ANGGARAN

Alokasi danayang disediakan untuk pelaksanaan program/kegiatan dalam

Urusan Pilihan Kehutanan pada tahun 2014 sebesar Rp. 843.491.000,- untuk

(14)

Adapun realisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada Urusan Pilihan

Kehutananadalah sebagai berikut :

Anggaran Program Pelaksana Urusan Pilihan Kehutanan

Total anggaran yang dialokasikan untuk Urusan Pilihan Kehutanan pada

tahun 2014 sebesar Rp.843.491.000,- dengan perincian adalah sebagai berikut :

1. Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan

Kegiatan yang dilaksanakan sebagai berikut :

NO KEGIATAN ANGGARAN

(RP)

REALISASI (RP)

PERSEN TASE

(%) SKPD : DINAS PERTANIAN

1. Pembinaan, Pengendalian dan

Pengawasan Gerakan Rehabilitasi Hutan dan Lahan

818.490.000 725.068.000 88,59

2. Bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) Kehutanan Rehabilitasi Sumberdaya Alam/hutan

25.001.000 25.001.000 100

JUMLAH PROGRAM 843.491.000 750.069.000 88,92

2.7 PROSES PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Perencanaan pembangunan Kota Semarang dilaksanakan sesuai dengan

Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 yaitu melalui Musyawarah Perencanaan

Pembangunan (Musrenbang) di tingkat Kelurahan, Kecamatan dan Kota, yang

kemudian ditindaklanjuti dalam Forum SKPD. Dari hasil tersebut dijabarkan dalam

RKPD dan Renja SKPD untuk selanjutnya menjadi pedoman dalam penyusunan

RKA dan DPA SKPD. Seluruh dokumen perencanaan tersebut difasilitasi dalam

Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah (SIMPERDA) dan hasilnya

adalah keterpaduan pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan di Kota

Semarang setiap tahun.

2.8 SARANA DAN PRASARANA

Secara umum, pada tahun 2014, sarana dan prasarana yang diperlukan

untuk mendukung tercapainya target pembangunan tercukupi melalui alokasi

anggaran yang ada. Persentase pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana

pada masing-masing SKPD dan tiap-tiap urusan pemerintahan cukup bervariasi.

Akan tetapi, kondisi sarana dan prasarana pada tahun 2014 mampu mendukung

kinerja seluruh SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Semarang, tanpa ada

(15)

2.9 PERMASALAHAN

Permasalahan yang dihadapi selama pelaksanaan Urusan Pilihan

Kehutanan pada tahun 2014 adalah:

1. Usaha merehabilitasi hutan dan lahan kritis menghadapi tantangan dengan

cepatnya pertumbuhan kota (urban sprawl). Urban sprawl menyebabkan

terjadinya alih fungsi lahan sehingga daerah resapan air dan daya dukungnya

terhadap DAS juga berkurang. Sampai akhir tahun 2014 terdapat 954,5 ha

lahan kritis di Kota Semarang yang harus mendapat prioritas untuk ditangani,

disamping 5.425,6 ha lahan yang berpotensi kritis yang juga harus dijaga

agar tidak berubah menjadi kritis .Selain itu padatnya kawasan pemukiman

dan bisnis mengakibatkan krisis lahan hijau sehingga target 30% ruang

terbuka hijau belum dapat terpenuhi.

2. Meskipun sudah ada kesadaran masyarakat terhadap penghijauan

lingkungan, tetapi partisipasi masyarakat dalam upaya-upaya rehabilitasi

hutan dan lahan perlu lebih ditingkatkan supaya konservasi lingkungan hidup

belum dapat sepenuhnya diwujudkan.

2.10 TINDAK LANJUT

Upaya yang direncanakan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan

dalam Urusan Pilihan Kehutanan yaitu:

1. Meningkatkan kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan untuk menambah carbon

sink dan meningkatkan daerah resapan air melalui melalui penghijauan

lingkungan, pembangunan hutan kota dan hutan rakyat, serta rehabilitasi

mangrove kawasan pesisir.

2. Meningkatkan partisipasi masyarakat untuk melaksanakan penghijauan

lingkunganmelaluipendidikan, pelatihan, penyuluhan, sertabantuanteknis.

2.11 PRESTASI / PENGHARGAAN

Penghargaan yang diterima Kota Semarang pada tahun 2013 adalah

”Penghargaan Pertama Lomba Walikota Peduli Penghijauan Tingkat Provinsi Jawa

(16)

3. URUSAN PILIHAN ENERGI DAN SUMBERDAYA MINERAL 3.1 KONDISI UMUM

Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral urusan pilihan yang dilaksanakan

Pemerintah Kota Semarang mencakup pengelolaan adalah Air Bawah Tanah dan

Galian C, Geologi, Ketenagalistrikan, dan Distribusi Minyak (Usaha Hilir) sampai

Ke Konsumen.

Kondisi geologi yang spesifik di wilayah kota semarang dengan struktur

geologi terdiri atas tiga bagian yaitu struktur joint (kekar), patahan (fault), dan

lipatan. Kondisi Daerah patahan tanah bersifat erosif dan mempunyai porositas

tinggi, struktur lapisan batuan yang diskontinyu (tak teratur), heterogen, sehingga

mudah bergerak atau longsor. Hal itu terjadi didaerah sekitar aliran sungai

Kaligarang, wilayah patahan Kaligarang yang membujur arah Utara sampai

Selatan disepanjang Kaligarang yang berbatasan dengan bukit Gombel. Patahan

diulai dari Ondorante ke arah Utara hingga Bendan Duwur. Struktur patahan

adalah patahan geser, yang memotong formasi Notopuro, ditandai adanya zona

sesar, tebing terjal di Ondorante, dan pelurusan Kaligarang ( Wilayah Perum Bukit

Manyaran Permai) serta beberapa mata air di Bendan Duwur. Daerah patahan

lainnya adalah Meteseh, perumahan Bukit Kencana Jaya dengan arah patahan

melintas dari Utara ke Selatan, Untuk wilayah Kota Semarang didataran rendah

memiliki jenis tanah berupa struktur pelapukan, endapan, dan lanau yang dalam.

Dalam pemenuhan kebutuhan air baku, pemanfaatan air bawah tanah

untuk berbagai kegiatan usaha memang sangat penting yang sampai saat ini

belum dapat dihindari, dikarenakanjangkauan pelayanan bersih belum mencukupi.

Pemanfaatan air bawah tanah yang kurang terkendali secara nyata telah

mengakibatkan ketidakseimbangan lingkungan, sehingga mengakibatkan

terjadinya kerusakan tata air tanahsehingga disadari bersama bahwa cadangan air

bawah tanah di wilayah Kota Semarang semakin mengkhawatirkan seiring

bertambahnya penduduk, maupun karena pertumbuhan industri.Oleh

karenanyapengambilan air bawah tanah oleh pribadi dan pelaku usaha perlu diatur

sedemikian rupa sehingga pemanfaatannyatetap selaras dengan daya dukung

lingkungan. Semakin meluasnya sebaran zona air tanah asin dan amblesan tanah

yang justrumerugikan masyarakat.

Salah satu dampak nyata yang dapat dilihat dan dirasakan oleh masyarakat

Kota Semarang adalah semakin meluasnya daerah intrusi air laut ke daratan ( rob)

(17)

Semarang, menurut peta geologis berkisar antara 4 - 10 cm per tahun. Penurunan

tanah antara 6 - 10 cm per tahun terjadi, antara lain di Stasiun Tawang dan

sekitarnya. Penurunan tanah antara 4 - 6 cm per tahun, antara lain di Johar dan

Genuk. Simpanglima, Tanah Mas, dan Marina setiap tahun mengalami penurunan

sekitar 4 cm. Dari peta geologi terlihat, penurunan tanah lebih banyak terjadi di

kawasan pelabuhan. Fenomena ini erat kaitannya dengan pola penangannan bani

dan rob di Kota Semarang.

3.2 PROGRAM DAN KEGIATAN

Kebijakan pada Urusan Energi dan Sumber daya Mineral diarahkan

padamonitoring dan pendataan, sebagai bahan pengambilan kebijakan

pengendalian pemanfaatan Energi dan Sumberdaya Mineral yang diimbangi

dengan upaya sistem pengelolaan yang lebih ramah lingkungan.

Pada tahun 2014 program yang dilaksanakan pada urusan adalah Program

pengawasan dan penertiban kegiatan rakyat yang berpotensi merusak lingkungan.

Program ini dilaksanakan dalam rangka pengendalian kegiatan Pengambilan air

Tanah yang sebagai salah satu penyebab penurunan tanah di wilayah Kota

Semarang.

3.3 HASIL PENCAPAIAN PROGRAM DAN KEGIATAN

Capaian kinerja penyelenggaraan urusan Energi dan Sumberdaya Mineral

pada tahun 2014 dapat dilihat antara lain sebagai berikut :

a) Berdasarkan hasil pendataan, jumlah sumur bor (ABT) yang ada di wilayah

Kota Semarang adalah sebagai berikut :

NO TAHUN JUMLAH SUMUR

KAP PRODUKSI

(M3/THN)

1 2009 1.700 45.000.000

2 2010 1.929 48.000.000

3 2011 3852 90.000.000

4 2012 3924 102.000.000

5 2013 4046 104.965.665

6 2014 3852 90.000.000

Sumber: Dinas PSDA & ESDM Kota SemarangTahun 2014

b) Adapun luas dan Perkiraan produksi pertambahan golongan galian C khusus

tanah urug di Kota Semarang meliputi :

No Lokasi Jumlah

Penambang

Tahun 2013 Tahun 2014 Produksi khusus

tanah urug

Volume Produksi(m3)

Kecamatan Kelurahan (m3)

(18)

No Lokasi Jumlah Penambang

Tahun 2013 Tahun 2014 Produksi khusus

tanah urug

Volume Produksi(m3)

Kecamatan Kelurahan (m3)

Bulusan ± 3 ± 120.000 0

Meteseh ± 5 ± 200.000 ± 4.770

Rowosari ± 6 ± 240.000 ±55.650

Sambiroto ± 1 ± 40.000 ± 15.900

Tandang ± 1 0 ±1.590

Sendangmulyo ± 8 ± 320.000 0

2 Banyumanik Pudak Payung ± 10 ± 400.000 0

3 Semarang

Barat

Ngemplak ± 2 ± 80.000 ±3975

Manyaran ± 2 ± 75.000 0

4 Tugu Tugurejo ± 12,75 ± 510.000 0

5 Ngaliyan Ngalian ± 300 ± 1.200.000 ±46.110

Tambak aji ±7.950

Wonosari ± 20 ± 800.000 ± 15.900

6 Gunungpati Mangunsari ± 5 ± 200.000 ±31.800

Cepoko ± 1 0 ±4.770

Sukorejo ± 1 0 ±3.975

7 Mijen Polaman ± 5 ± 200.000 0

Karang malang ± 1 0 ± 795

Purwosari ± 6 ± 230.000 0

Sumber: Dinas PSDA & ESDMKota SemarangTahun 2014

3.4 SKPD PENYELENGGARA URUSAN

Urusan pilihan Energi dan Sumber Daya Mineral dilaksanakan oleh Dinas PSDA dan ESDM

3.5 JUMLAH PEGAWAI

Jumlah Pegawai Yang Melaksanakan Urusan pilihan Energi dan Sumber Daya Mineral adalah sebanyak 17 orang

3.6 ALOKASI DAN REALISASI ANGGARAN

Alokasi dana yang disediakan untuk pelaksanaan program/kegiatan dalam

Urusan Energi dan Sumberdaya Mineral pada tahun 2014 sebesar

Rp.309.150.000untuk pelaksanaan tugas teknis pada urusan Energi dan

Sumberdaya Mineral.

Adapun realisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada Urusan Energi

dan Sumberdaya Mineral adalah sebagai berikut :

Program pengawasan dan penertiban kegiatan rakyat yang berpotensi merusak

lingkungan

(19)

NO KEGIATAN ANGGARAN (Rp.)

REALISASI (Rp.)

PERSEN TASE

(%)

SKPD : Dinas PSDA & ESDM

1. Monitoring Air Bawah Tanah 250.000.000 87.754.050 35,10

2. Monitoring Galian C 59.150.000 40.226.600 68,01

JUMLAH PROGRAM 309.150.000 127.980.650 41,40

3.7 PROSES PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Perencanaan pembangunan Kota Semarang dilaksanakan sesuai dengan

Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 yaitu melalui Musyawarah Perencanaan

Pembangunan (Musrenbang) di tingkat Kelurahan, Kecamatan dan Kota, yang

kemudian ditindaklanjuti dalam Forum SKPD. Dari hasil tersebut dijabarkan dalam

RKPD dan Renja SKPD untuk selanjutnya menjadi pedoman dalam penyusunan

RKA dan DPA SKPD. Seluruh dokumen perencanaan tersebut difasilitasi dalam

Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah (SIMPERDA) dan hasilnya

adalah keterpaduan pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan di Kota

Semarang setiap tahun.

3.8 SARANA DAN PRASARANA

Secara umum, pada tahun 2014, sarana dan prasarana yang diperlukan

untuk mendukung tercapainya target pembangunan tercukupi melalui alokasi

anggaran yang ada. Persentase pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana

pada masing-masing SKPD dan tiap-tiap urusan pemerintahan cukup bervariasi.

Akan tetapi, kondisi sarana dan prasarana pada tahun 2014 mampu mendukung

kinerja seluruh SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Semarang, tanpa ada

kendala yang cukup berarti.

3.9 PERMASALAHAN

Pada Pelaksanaan Kegiatan Tahun 2014 diidentifikasi kendala Kebijakan

Pengelolaan Sumber Daya Energi belum sepenuhnya dapat dilaksanakan

pemerintah Kota Semarang disebabkan oleh adanya :

1. Konsep Pengelolaan Urusan Energi Sumber Daya Mineral belum dapat

diintegrasikan dengan pola administrasi kewilayahan.

2. Adanya Wacana/ sosialisasi pengelolaan Energi Sumber Daya Mineral akan

dikelola Oleh Pemerintah Propinsi

3. Keterbatasan SDM di Lingkugan Pemerintah Kota di bidang Fungsional Penilik

(20)

4. Keterlambatan dalam penyusunan Perda Tentang Pengaturan ABT dan galian

C berakibat pada belum terkelolanya tentang Ijin dan Pengendalian Air bawah

tanah dan Galian C di Tingkat Pemerintah Kota dengan Baik.

3.10 TINDAK LANJUT

Rencana Tindak lanjut dalam menghadapi permasalahan tersebut diatas

adalah :

1. Koordinasi dengan Pihak terkait (Pertamina, PLN & Perusahaan GAS Negara)

secara komprehensif akan peran, tugas dan fungsi masing- masing.

2. Mengusulkan Perekrutan SDM Fungsional Penilik Ketenagalistrikan, Inspektur

Tambang, dan Ahli Geologi, serta meningkatkan kemampuan dan ketrampilan

SDM yang ada melalui Diklat di bidang ESDM.

3. Melakukan upaya pendataan yang berkelanjutan agar dalam pengelolaan

(21)

4. URUSAN PILIHAN PARIWISATA 4.1 KONDISI UMUM

Dalam pelaksanaan urusan pilihan pariwisata Pemerintah Kota Semarang

memiliki peranan yang cukup penting dan strategis, hal ini dikarenakan

Kepariwisataan merupakan suatu kegiatan bersifat multidimensional, bukan

hanya bagi kota Semarang itu sendiri tetapi dapat menunjukan identitas kota

Semarang ke dunia luar bahwa Kota Semarang merupakan salah satu Kota yang

sangat layak diperhitungkan untuk disinggahi sebagai kota Wisata baik bagi

wisatawan dalam negeri maupun luar negeri.

Untuk itu dalam pengembangan dunia kepariwisataan Pemerintah Kota

Semarang turut melibatkan seluruh aspek kehidupan masyarakat bersama-sama

sebagai penggerak untuk lebih mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki

daerah dengan mengedepankan kehidupan masyarakat Kota Semarang yang

secarasosiologis masyarakat Kota semarang bersifat majemuk dan multikultur

dapat memberikan kekhasan terhadap seni dan budaya yang harmonis.

Pada tahun anggaran 2014Pemerintah Kota Semarang melalui Dinas

Kebudayaan dan Pariwisataa Kota Semarang menyelenggarakan berbagai

program dan kegiatan yang mencakup keseluruhan pengembangan

kepariwisataan dalam berbagai event dengan tetap mengusung slogan Ayo Wisata

ke Semarang Pemerintah Kota Semarang terus menerus mempromosikan

tempat-tempat wisata potensial yang ada dengan berbagai tema antara lain: wisata

heritage , wisata religi, wisata alam , wisata tradisi / budaya,wisata kuliner, wisata

belanja, wisata permainan, wisata edukasi, serta beberapa obyek yang masih

dalam penyelesaian seperti wisata air banjirkanal barat, waduk Jatibarang, dan

sebagainya yang akan terus dikembangkan secara lebih optimal.

4.2 PROGRAM DAN KEGIATAN

Gunamenyelaraskan kebijakan pengembangan dibidang pariwisata, pada

tahun 2014 program program yang dilaksanakan pada urusan pilihan Pariwisata

adalah sebagai berikut ;

1. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata

Bahwa kekayaan seni dan budaya serta potensi pariwisata Kota Semarang

yang terus dikembangkan oleh pemerintah, masyarakat serta swasta

(22)

melalui berbagai program kegiatan serta event dalam rangka

memperkenalkan dan mengembangkan kekayaan potensi pariwisata kota

Semarang .

2. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata

Bahwa program ini diarahkan sebagai upaya pengembangan potensi

obyek wisata yangdikelola oleh pemerintah kota Semarang, dengan

memperhatikan adanya pembenahan dan peningkatan sarana dan

prasarananya

3. Program Pengembangan Kemitraan

Bahwa,Upaya pengembangan kepariwisataan tidak mungkin dapat dilakukan tanpa campur tangan para stakeholder daerah, Melalui Dinas Kebudayaan dan PariwisataaKota Semarang berupaya untuk melakukan sinkronisasi kerjasama pengembangan kepariwisataan dengan berbagai pihak termasuk asosiasi pelaku pariwisata di kota Semarang .Sehingga peran serta masyarakat dalam pengembangan kepariwisataan dapat semakin tumbuh dan terarah sesuai dengan kebijakan pemerintah

4.3 HASIL PENCAPAIAN PROGRAM DAN KEGIATAN 1. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata

Perkembangan kepariwisataan kota Semarang cukup menggembirakan hal

ini dapat dilihat dari jumlah kunjungan wisatawan pada tahun 2014 menunjukan

peningkatan sebanyak 3.750.351 wisatawan. Kunjungan ini mengalami

kenaikan dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisata tahun 2013 sebanyak

3.157.658 orang wisatawan. Kondisi kepariwisataan kota Semarang dalam kurun

waktu 5 ( lima ) tahun terakhir, dilihat dari jumlah kunjungan wisatawan

mancanegara ( wisman ) dan wisatawan nusantara ( wisnus )

NO TAHUN JUMLAH

1 2

3 4 5

Tahun 2010 Tahun 2011

Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014

1.915.892 orang 2.100.926 orang

2.712.442 orang 3.157.658 orang 3.750.351 orang

Sumber data : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemerintah Kota Semarang

Dari data tersebut diatas menunjukan adanya perkembangan yang positif

pada bidang pariwisata di kota Semarang dari tahun ke tahun.Dilihat dari jumlah

(23)

target kunjungan wisatawan tahun 2014 adalah sebanyak 2.061.678. berarti

melebihi target sebesar 181,9 %.

Dengan kenaikan tersebut tidak lepas dari usaha Pemerintah Kota

Semarang dalam mengembangkan mendorong kemajuan Pariwisata yang ada di

Kota Semarang, dalam hal ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata melalui

Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata pada tahun 2014 secara terus

menerus melakukan berbagai promosi dalam memperkenalkan Daerah Wisata

untuk menarik Wisatawan baik Domestik maupun Luar Negeri seperti tercantum

pada tebel dibawah ini :

SARANA PROMOSI 2013 2014

- Situs Online

- Buku

- Brosur / Leflet • Kota Lama • Wisata Kota

semarang • Peta Wisata

o DVD Wisata Kota

Semarang

o Baliho

o Liputan Media Cetak

Elektronik

o Rak Brosur Wisata o Airport TV

o Majalah

Penerbangan

o Majalah Pariwisata

www.semarang-tourism.com www.wisata semarang.net • Kalender Event : 1200

lembar

• Direktori Kebudayaan dan Pariwisata 2013

1000 lembar 1000 lembar

4500 lembar 1 paket

4 kegiatan 1 kegiatan

2 buah -

1 kegiatan

1 kegiatan

www.wisata semarang.net www.semarang-tourism.com

• Guide book & Kalender Event : 1000 buku

• Direktori Kebudayaan dan Pariwisata 2014

2000 lembar 2500 lembar

5000 lembar -

7 kegiatan -

-

2 kegiatan 1 kegiatan

2 kegiatan

Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemerintah Kota Semarang tahun 2104

Selain melakukan Promosi seperti tersebut pada tabel diatas Pemerintah

Kota Semarang dalam hal ini Dinas Pariwisata juga melakukan pelatihan untuk

menambah Sumber Daya Manusia bagi masyarakat serta membina

wilayah-wilayah potensial yang dapat mendukung dan mempromosikan Kota Semarang

sebagai Kota Tujauan Wisata. Adapun kegiatan pelatihan dan pembinaan yang

(24)

a. Pelatihan pemandu wisata terpadu ( Pelatihan Pemandu Wisata dan Pelatihan

Saka Pandu Wisata )

b. Pelestarian Kelompok Sadar Wisata ( Pembinaan POKDARWIS)

c. Pelaksanaan koordinasi pembangunan kemitraan pariwisata ( Bina Pelaku

Usaha Pariwisata, Peningkatan SDM Pariwisata )

2. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata

Bahwa program ini diarahkan sebagai upaya pengembangan potensi obyek

wisata yangdikelola oleh pemerintah kota Semarang, dengan memperhatikan

adanya pembenahan dan peningkatan sarana dan prasarananya.

Untuk sarana dan prasarana penunjang pariwisata di kota Semarang

dalam menarik wisatawan pada tahun 2014mengalami peningkatan. Hal ini dapat

dilihat dari bertambahnya jumlah hotel, restoran/rumah makan dan tempat hiburan

dapat dilihat pada tabel berikut ini :

SARANA / PRASARANA

2013 2014

Jumlah obyek wisata di Kota

Semarang 44 45

Jumlah obyek wisata unggulan

di Kota Semarang 5 6

Jumlah sarana prasarana

penunjang pariwisata

- Hotel 90 122

- Restoran/Rumah makan 178 267

- Tempat Hiburan 20 96

- Biro perjalanan 108 109

- MICE 53 88

Dengan semakin meningkatnya sarana dan prasarana yang ada di Kota

Semarang dalam hal ini Hotel, Restoran, dan Tempat Hiburan menandakan bahwa

Kota Semarang telah menjadi salah satu destinasi Kota Wisata yang

direkomendasikan untuk dikunjungi, dan Kota Semarang telah siap menerima dan

memberikan fasilitas yang maksimal kepada para Wisatawan yang berkunjung ke

Kota Semarang

3. Program Pengembangan Kemitraan

Bahwa, Upaya pengembangan kepariwisataan tidak mungkin dapat

dilakukan tanpa campur tangan para stakeholder daerah, Melalui Dinas

Kebudayaan dan PariwisataaKota Semarang berupaya untuk melakukan

sinkronisasi kerjasama pengembangan kepariwisataan dengan berbagai pihak

termasuk asosiasi pelaku pariwisata di kota Semarang .Sehingga peran serta

masyarakat dalam pengembangan kepariwisataan dapat semakin tumbuh dan

(25)

pariwisata yang diselenggarakan atau diikuti oleh pemerintah kota semarang

antaralain ;

1. MATTA di Malaysia

2. NATTAS di Singapura

3. APEKSI di Dumai Riau

4. Borobudur Travel Mart di Semarang

5. Jawa Barat Travel Expo di Bandung

6. JTMIF di Semarang

7. MTF (Majapahit Travel Fair)

8. Pameran Gebyar Wisata, Kerajinan & Investasi Nusantara

9.Festival Kuliner di Jakarta

10. CITM di Shanghai

11. Legian Beach Festival di Bali

12. Pameran Investment Trade and Tourism Expo

13. Promosi Pentas seni di TMII Jakarta

14. Pameran di Yogyakarta

15. Pameran di Semarang

16. Gebyar Wisata Budaya Nusantara di Jakarta

17. Pemilihan Denok Kenang Kota Semarang 2014

18. Pengiriman Duta Wisata 2014

19. Cinta Puspa dan Satwa di Taman Margasatwa Semarang

Sedangkan event event pariwisata yang diadakan di tahun 2014 adalah

sebagai berikut ;

1. Pemilihan Denok Kenang ; adalah sarana untuk mempromosikan pariwisata

kota Semarang sekaligus memberdayakan generasi muda untuk lebig

mengenal pariwisata kota Semarang.

2. Pelatihan Pemandu Wisata Terpadu ; adalah kegiatan pelatihan untuk

pemandu wisata dan Saka Pandu Wisata.

3. Lomba Foto Semarang : adalah kegiatan untuk meningkatkan minat

masyarakat tentang obyek wisata dan untuk mempromosikan obyek wisata di

kota Semarang.

4. Cinta Puspa dan Satwa salah satu kegiatan untuk mempromosikan Taman

Margasatwa Semarang yang dimeriahkan dengan lomba

(26)

- Lomba mewarnai kategori SD kelas 4, 5, 6

- Lomba foto flora fauna untuk umum

- Dimeriahkan parade band pelajar.

Kerjasama kemitraan dalam rangka pemasaran pariwisata kota

Semarang tahun 2014 adalah dengan BP2KS (Badan Promosi Pariwisata Kota

Semarang) dan desa wisata. Pemerintah kota Semarang dan BP2KS mengadakan

Familirization Trip dengan mengundang travel agent dan biro perjalanan untuk

mempromosikan kota Semarang. Desa wisata yang ada di kota Semarang ada tiga

desa yaitu Desa Kandri, Desa Nongkosawit dan Desa Wonolopo. Desa wisata ini

untuk menumbuhkan embrio kepariwisataan yang bertujuan untuk meningkatkan

kunjungan wisata ke kota Semarang.

4.4 SKPD PENYELENGGARA URUSAN

Urusan Pilihan Pariwisata dilaksanakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.

4.5 JUMLAH PEGAWAI

JumlahPegawai Yang Melaksanakan Urusan Pilihan Pariwisata adalah sebanyak75 orang.

4.6 ALOKASI DAN REALISASI ANGGARAN

Alokasi dana yang disediakan untuk pelaksanaan program / kegiatan dalam

urusan pariwisata pada tahun 2014 sebesar Rp 5.519.479.500 Untuk

melaksanakan tugas teknis pada Urusan Pilihan Pariwisata.

Adapun realisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada Urusan

Pariwisata adalah sebagai berikut ;

1. Program pengembangan Pemasaran Pariwisata

Kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini adalah sebagai berikut :

NO KEGIATAN ANGGARAN

(RP)

REALISASI (RP)

PERSEN TASE

( % ) SKPD : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

1 Peningkatan Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Pemasaran Pariwisata

25.000.000,00 25.000.000,00 100

2 Pelaksanaan Promosi Pariwisata Nusantara di dalam dan di luar negeri

868.000.000,00 769.890.950,00 88,69

3 Pengembangan Statistik Kepariwisataan

30.000.500,00 30.000.500,00 100

4 Pelatihan Pemandu Wisata Terpadu

50.000.000,00 49.000.000,00 98

(27)

NO KEGIATAN ANGGARAN (RP)

REALISASI (RP)

PERSEN TASE

( % )

6 Pelestarian Kelompok Sadar Wisata

200.000.000,00 188.655.000,00 94,33

7 Penyelenggaraan Denok Kenang

Kota semarang

230.000.000,00 201.275.000,00 87,51

JUMLAH PROGRAM 2.168.000.500 2.012.975.750 95,21

2. Program pengembangan Destinasi Pariwisata

Kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini adalah sebagai berikut :

NO KEGIATAN ANGGARAN

(RP)

REALISASI (RP)

PERSEN TASE

( % ) SKPD : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

1 Pengembangan Obyek

Pariwisata Unggulan

2.224.690.000,00 2.017.682.000,00 90,69

2 Pengembangan Daerah Tujuan

Wisata

150.000.000,00 150.000.000,00 100

3 Optimalisasi Peningkatan Obyek dan Daya Tarik Wisata

576.789.000,00 576.769.800,00 100

4 Penyusunan FS Perusda/BUMD

Taman Margasatwa Mangkang

200.000.000,00 165.249.000,00 82,62

JUMLAH PROGRAM 3.151.479.000 2.909.700.800 93,33

3. Program Pengembangan Kemitraan

Kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini adalah sebagai berikut

NO KEGIATAN ANGGARAN

(RP)

REALISASI (RP)

PERSEN TASE

( % ) SKPD : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

1 Pelaksanaan Koordinasi

Pembangunan Kemitraan

pariwisata

200.000.000,00 200.000.000,00 100

JUMLAH PROGRAM 200.000.000,00 200.000.000,00 100

4.7 PROSES PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Perencanaan pembangunan Kota Semarang dilaksanakan sesuai dengan

Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 yaitu melalui Musyawarah Perencanaan

Pembangunan (Musrenbang) di tingkat Kelurahan, Kecamatan dan Kota, yang

kemudian ditindaklanjuti dalam Forum SKPD. Dari hasil tersebut dijabarkan dalam

RKPD dan Renja SKPD untuk selanjutnya menjadi pedoman dalam penyusunan

RKA dan DPA SKPD. Seluruh dokumen perencanaan tersebut difasilitasi dalam

Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah (SIMPERDA) dan hasilnya

adalah keterpaduan pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan di Kota

(28)

4.8 SARANA DAN PRASARANA

Secara umum, pada tahun 2014, sarana dan prasarana yang diperlukan

untuk mendukung tercapainya target pembangunan tercukupi melalui alokasi

anggaran yang ada. Persentase pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana

pada masing-masing SKPD dan tiap-tiap urusan pemerintahan cukup bervariasi.

Akan tetapi, kondisi sarana dan prasarana pada tahun 2014 mampu mendukung

kinerja seluruh SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Semarang, tanpa ada

kendala yang cukup berarti.

4.9 PERMASALAHAN

Ada beberapa permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan urusan

Pilihan pariwisata di kota Semarang antara lain ;

1. Fasilitas dan kualitas prasarana di obyek wisata masih kuranglengkap.

2. Promosi pariwisata masih kurang maksimal.

3. Kurang efektifnya koordinasi antar asosiasi pelaku pariwisata

4. Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pengembangan

kepariwisataan

4.10 TINDAK LANJUT

Untuk mengatasi permasalahan tersebut , rencana akan ditindak lanjuti

dengan langkah langkah sebagai berikut

1. Meningatkan dan melengkapi fasilitas dan kualitas sarana prasarana di

obyek wisata

2. Meningkatkan promosi pariwisata dengan para pelaku pariwisata

3. Meningkatkan pertemuan secara intensif dengan para pelaku pariwisata

4. Meningkatkan sosialisasi kepariwisataan kepada masyarakat

5. Dan meningkatkan pembinaan kepada kelompok sadar wisata (POKDARWIS)

4.11 PRESTASI/PENGHARGAAN

1. Juara III Tk. Nasional. Gebyar Wisata Budaya Nusantara

2. Juara II Tk. Provinsi Jawa Tengah Apresiasi POKDARWIS

3. Juara I Putra Tk. Provinsi Jawa Tengah Pemilihan Duta Pramuka Pariwisata

4. Stand Pameran Terbaik Festifal Desa Wisata

(29)

5. URUSAN WAJIB KELAUTAN DAN PERIKANAN 5.1 KONDISI UMUM

Sebagai ibu kota provinsi Jawa Tengah, Kota Semarang terletak di wilayah

pesisir yang memiliki luas wilayah laut sekitar 100,48 km2 dengan panjang pantai

36,63 km. Potensi wilayah ini telah dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan

diantaranya adalah sektor perikanan dan kelautan, jasa kelautan, industri,

perdagangan dan pelabuhan laut.

Dengan potensi sumber daya alam yang tersedia menjadikan sebagian

penduduk Kota Semarang bekerja di sub sektor perikanan dengan sebaran

domisili di wilayah yang sesuai dengan jenis kegiatan usahanya antara lain

nelayan, petani tambak, petani ikan tawar/kolam dan pengolah ikan.

Walaupun panjang pantai yang terbatas bila dibandingkan dengan

daerah-daerah tetangga lainnya Kota Semarang harus mampu mewujudkan dan

memberdayakan masyarakat pesisirnya. Secara defakto di wilayah pantai masih

ada luasan tambak sekitar 1.570 ha dengan jumlah petani tambak 678 orang, dan

jumlah nelayan yang tinggal dipesisir sebanyak 1.404 orang, serta didukung

adanya 1 Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dan pasar ikan di Rejomulyo dengan

kapasitas transaksi 150 – 250 ton ikan dalam setiap harinya.

Adapun produksi ikan tangkap di Kota Semarang sebesar 1.485,5 ton pada

tahun 2014, sehingga dalam sehari produksi ikan di Kota Semarang mampu

memberikan andil 4,2 ton pada perdagangan ikan dipasar Rejomulyo. Bila

diasumsikan TPI di Kota Semarang mampu memberikan andil 25% dari jumlah

transaksi yang ada di pasar ikan Rejomulyo.

Dengan kepadatan penduduk 1,5 juta orang, sekitar 60 – 65% tinggal

diwilayah pesisir. Tentu ini memberikan kompleksitas tersendiri dalam membangun

dan mengatur pada wilayah tersebut.

Pembangunan di wilayah bawah (pesisir) merupakan bagian yang sangat

diminati oleh para investor. Hal tersebut dapat kita lihat sekarang ini, banyak

bangunan gedung-gedung bertingkat seperti pusat perdagangan, hotel dan

apartemen. Padahal Kota Semarang bagian bawah mempunyai karakteristik tanah

yang kurang mendukung.

Kegiatan pembangunan di wilayah pesisir dilakukan dengan melibatkan

dan memberdayakan masyarakat setempat. Selain untuk memberikan tambahan

pendapatan, juga mengajak masyarakat untuk ikut mengawasi dan merasa

(30)

kelembagaan lainya yang ikut berperan dalam penanaman mangrove di Kota

Semarang.

Hal lain yang tidak kalah penting adalah pembangunan pangan masyarakat

berbasis perikanan, dengan semakin mendekatkan produk perikanan pada

masyarakat baik melalui pengenalan tehnologi olahan, diversifikasi olahan dan

pemasaran produk olahan perikanan. Dalam hal ini para pelaku pengolahan

perikanan perlu mendapatkan pembinaan, peningkatan pengetahuan dan

dukungan bantuan sarana produksi.

Pada saat ini pengolah hasil perikanan yang ada di Kota Semarang

sebanyak 446 orang. Potensi ini tentu akan terus berkembang. Karena adanya

tuntutan dan pembinaan dari Dinas Kelautan dan Perikanan. Selain itu peran dari

pihak swasta, keterlibatan masyarakat dan peran serta dari cendikiawan sangat

diharapkan. Pembangunan bidang perikanan dan pesisir harus tetap dilakukan

secara terpadu dan berkesinambungan, bersinergi dan saling menunjang antar

sector agar tidak terjadi tumpang tindih kegiatan, pemanfaatan, dan pengalokasian

anggaran.

5.2 PROGRAM DAN KEGIATAN

Strategi dan arah kebijakan pembangunan kelautan dan perikanan

diarahkan pada Peningkatan Pemanfaatan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan

secara Optimal, dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan melalui peningkatan

kualitas SDM, pengelolaan potensi kelautan dan perikanan secara optimal

Pengembangan Perikanan, melalui program :

1. Pengembangan produksi hasil tangkap dan kebijakan pembangunan

diarahkan pada peningkatan sarana dan prasarana tangkap dan produksi;

2. Pengembangan Budidaya Air Payau dan Air Tawar dengan kebijakan

pembangunan diarahkan pada pengembangan Bibit Ikan Unggul,

Peningkatan Sarana Prasarana, dan Produksi Budidaya;

3. Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pesisir dengan kebijakan

pembangunan diarahkan pada pengembangan kapasitas kelembagaan

kelompok, fasilitas pembinaan dan ketrampilan kelompok, pengembangan

dan penataan wilayah pesisir;

4. Pengembangan Pengolah dan Pemasaran Hasil Perikanan dengan

kebijakan pembangunan diarahkan pada fasilitas sarana dan prasarana

pengolah/pemasaran pengendalian mutu hasil olahan dan peningkatan

(31)

Guna melaksanakan Urusan Pilihan Kelautan dan Perikanan Kota

Semarang tahun 2014, maka disusun program-program sebagai berikut :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Tujuan : Meningkatkan pelayanan administrasi perkantoran

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Tujuan : Terpenuhinya sarana dan prasarana kantor

3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja

dan Keuangan

Tujuan : Meningkatkan akuntanbilitas kinerja SKPD

4. Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir

Tujuan : Peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir

5. Program Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengawasan dan Pengendalian

Sumberdaya Kelautan

Tujuan : Peningkatan pengawasan terhadap sumberdaya perikanan

tangkap dan budidaya

6. Program Pengembangan Budidaya Perikanan

Tujuan : - Peningkatkan produksi perikanan budidaya

- Meningkatkan pendapatan pembudidaya ikan

7. Program Pengembangan Perikanan Tangkap

Tujuan : - Peningkatan produksi perikanan tangkapan

- Meningkatnya pendapatan nelayan

8. Program Pengembangan Sistem Penyuluhan Perikanan

Tujuan : Peningkatan konsumsi makan ikan

9. Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan

Tujuan : - Peningkatan kualitas produk hasil olahan

- Peningkatan pendapatan pengolah ikan

5.3 HASIL PENCAPAIAN PROGRAM DAN KEGIATAN

Kebijakan pembangunan pada Urusan Pilihan Kelautan dan Perikananpada

Urusan Pilihan Kelautan dan Perikanan yang diarahkan pada peningkatan

pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan laut maupun darat secara

optimal dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan melalui peningkatan kualitas

sumber daya manusia, pengelolaan potensi kelautan secara optimal dan

pengembangan perikanan. Adapun capaian kinerja pada Urusan Pilihan Kelautan

(32)

1. Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir

a. Jumlah nelayan di Kota Semarang pada tahun 2013 sebanyak 1.317 orang

dan di tahun 2014 sebanyak 1.404 orang.

b. Jumlah tenaga kerja yang bekerja di sektor kelautan dan perikanan selain

nelayan adalah sebagai berikut :

§ Jumlah petambak pada tahun 2013 adalah 500 orang dan pada tahun 2014 sejumlah 678 orang.

§ Jumlah pengolah pada tahun 2013 sebanyak 462 orang namun pada tahun 2013 meningkat menjadi 525 orang.

§ Jumlah pembudidaya sebanyak 485 orang pada tahun 2013 meningkat pada tahun 2014 sebanyak 670 orang.

§ Jumlah pedagang ikan hias sebanyak 50 orang pada tahun 2013 dan meningkat menjadi 55 orang pada tahun 2014.

c. Adapun rata-rata pendapatan nelayan mengalami peningkatan sebesar 5%

pada tahun 2013 sebesar Rp. 1.315.300,-/kapita/th dan meningkat pada

tahun 2014 sebesar Rp. 1.450.000/kapita/th.

d. Sedangkan rata-rata pendapatan tenaga kerja yang bekerja di sektor

kelautan dan perikanan selain nelayan sebagai berikut :

§ Petambak, pada tahun 2013 memiliki rata-rata pendapatan sebesar Rp. 1.574.300,- per orang per bulan meningkat menjadi sebesar Rp.

1.684.500,- per orang per bulan pada tahun 2013.Dengan demikian

rata-rata pendapatan petambak meningkat sebesar 7%.

§ Pengolah, pada tahun 2013 memiliki rata-rata pendapatan sebesar Rp. 1.908.500,- per orang per bulan meningkat menjadi sebesar Rp.

2.099.350,- per orang per bulan pada tahun 2014. Dengan demikian

rata-rata pendapatan pengolah meningkat sebesar 10%.

§ Petani ikan, pada tahun 2013 memiliki rata-rata pendapatan sebesar Rp. 1.022.500,- per orang per bulan meningkat menjadi sebesar

Rp. 1.100.000,- per orang per bulan pada tahun 2014. Dengan demikian

rata-rata pendapatan petani ikan meningkat sebesar 7%.

e. Panjang garis pantai yang rawan abrasi di Kota Semarang pada tahun 2013

adalah 36,63 km dan pada tahun 2014 masih tetap sepanjang 36,63 km.

f. Luas keseluruhan hutan mangrove yang ada di Kota Semarang yang

(33)

Perikanan Kota Semarang pada tahun 2013 adalah 95,89 ha dan pada

tahun 2014 luasnya96,89 ha.

g. Untuk mengatasi abrasi, salah satu upayanya adalah dengan rehabilitasi

hutan mangrove. Dari total luas hutan mangrove pada poin f, sebagian

besar luasannya merupakan bentuk penanaman untuk rehabilitasi. Luasan

hutan mangrove yang berhasil direhabilitasi oleh Dinas Kelautan dan

Perikanan sampai dengan tahun 2013 adalah70,19 ha dan tahun 2014yang

direhabilitasi seluas 70,69 ha atau meningkat 1,007%.

h. Di Kota Semarang belum ada pelaporan mengenaiillegal fishing, hal ini

dilihat dari nihilnya jumlah kasus pencurian ikan di tempat budidaya ikan

(kolam/tambak/dsb) maupun jumlah kasus penangkapan ikan oleh nelayan

asing (bukan warga Semarang) di wilayah perairan Kota Semarang yang

bermasalah sehingga tidak ada kerugian akibat illegal fishingbaik pencurian

ikan di tempat budidaya ikan (kolam/tambak/dsb) maupun penangkapan

ikan oleh nelayan asing (bukan warga Semarang) di wilayah perairan Kota

Semarang.

2. Program Pengembangan Budidaya Perikanan

a. Produksi perikanan darat sebesar 1.826,19 ton pada tahun 2013

meningkat sebesar 1,54% menjadi 1.854,38 ton pada tahun 2014.

b. Nilai hasil perikanan darat meningkat 56,58 %, dari Rp.

14.213.700.000,-pada tahun 2013 menjadi Rp. 22.256.704.000,-

c. Luas lahan budidaya perikanan berupa kolamdan tambak, dengan luas

kolam meningkat 4,2 % dari 56,13 ha menjadi 58,50 ha, sedangkan luas

tambak tetap yaitu 1.570 ha.

3. Program Pengembangan Perikanan Tangkap

a. Peningkatan jumlah ikan hasil tangkapan dari laut sebesar 5% dimana

pada tahun 2013 jumlah ikan hasil tangkapan dari laut sebesar 1.296,50

ton dan pada tahun 2014 menjadi 1.485,50 ton.

b. Peningkatan nilai ikan hasil tangkapan dari laut sebesar 56,6 %, dari Rp.

16.980.161.000,- pada tahun 2013 menjadi Rp. 26.591.007.000,-pada

tahun 2014.

c. Jumlah pengolah hasil laut pada tahun 2013 sebanyak 462 orang dan

pada tahun 2014 jumlahnya meningkat sebanyak 525 orang mencakup

(34)

d. Nilai ekspor hasil laut pada tahun 2013 sebesar $ 21.938.202,23 menjadi

$ 21.867.220,67 pada tahun 2014 karena berkurangnya volume ekspor

ikan dari 4.644,694 ton pada tahun 2013 menjadi 4.402,111 ton pada

2014, menurunnya volume eksport ini karena ada sebagian ikan yang

tidak memenuhin persyaratan eksport.

e. Kota Semarang memiliki 1 (satu) buah pelabuhan perikanan dan 1 (satu)

buah Tempat Pelelangan Ikan dan pemasaran hasil laut yaitu TPI

Tambak Lorok.

f. Adapun nilai rata-rata transaksi di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dan

pemasaran hasil laut pada tahun 2013 sebesar Rp. 5.117.916,- per hari

dan tahun 2014 sebesar Rp. 6.789.025,- per hari sehingga ada

peningkatan sebesar 1,32 %.

4. Program Pengembangan Sistem Penyuluhan Perikanan

a. Jumlah konsumsi ikan mengalami sedikit peningkatan sebesar 3%

dimana pada tahun 2013 sebesar 24,93 kg/kapita menjadi 25,93

kg/kapita pada tahun 2014.

b. Jumlah kegiatan penyuluhan perikanan yang dilaksanakan oleh Dinas

Kelautan dan Perikanan Kota Semarang pada tahun 2013 sebanyak 455

kali sedangkan pada tahun 2014 kegiatan penyuluhan sebanyak 384 kali,

hal ini karena berkurangnya jumlah penyuluh dari 9 orang pada tahun

2013 menjadi 6 orang pada tahun 2014.

5. Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan

Hasil kinerja pada program ini dapat dilihat dari jumlah produksi olahan pada pada tahun 2013 adalah 12.158,30 ton sedangkan pada tahun 2014 adalah 14.157,85 ton. Dengan demikian pada tahun 2013 jumlah produksi olahan mengalami peningkatan sebesar 12,053%.

5.4 SKPD PENYELENGGARA URUSAN

Urusan Pilihan Kelautan dan Perikanan dilaksanakan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan

5.5 JUMLAH PEGAWAI

Jumlah Pegawai Yang Melaksanakan Urusan Pilihan Kelautan dan Perikanan adalah sebanyak 48 oran

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Standar Kompetensi : Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa akan mampu memahami konsep dasar bioproses yang berhubungan dengan mikroorganisme, tumbuhan, hewan,

Walau bagaimana pun, tiada kajian lepas yang dibuat untuk menganalisis kesan penceritaan digital dan AR kepada pelajar pemulihan dalam belajar bahasa Melayu.. 2.2

Fakulti Sains, Teknologi dan Pembangunan Insan. Fakulti Kejuruteraan Awam dan

[r]

a) The teacher explains about the text which will be made by the student, and then the teacher assigning the composition topically, normally brainstormed

Hasil pengamatan pengaruh konsentrasi logam Cu(II), ligan kurkumin, dan senyawa kompleks Cu(II)-kurkumin terhadap aktivitas ekstrak lipase pankreas terdapat pada

Dengan demikian terdapat tipe data baru bernama struct mhs , yang terdiri dari nama mahasiswa, nilai ujian tengah semester, akhir semester, nilai akhir, dan huruf mutu,