• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kegiatan Keagamaan di SMPN 4 Kota Tangerang Selatan

HASIL PENELITIAN

F. Implementasi Pendidikan Agama Islam di SMPN 4 Kota Tangerang Selatan

4. Kegiatan Keagamaan di SMPN 4 Kota Tangerang Selatan

Selain mempunyai kurikulum inti, SMPN 4 Kota Tangerang Selatan juga mempunyai kebijakan dalam mengimplementasikan pendidikan agama Islam, melaui kegiatan keagamaan di Sekolah. Dalam pelaksanaan pendidikan keagamaan di sekolah, yang paling berperan adalah guru agama Islam, peran guru agama dalam pelaksanaan kegiatan ini tidak hanya sebagai teladan. Tetapi, guru agama Islam harus mempunyai pengetahuan agama yang luas, agar dapat memberikan pemahaman yang dalam tentang ajaran Islam. Pelaksanaan kegiatan keagamaan di SMPN 4 Kota Tangerang Selatan mengacu pada 4 pendekatan yaitu:

1. Peneladanan

Pengaruh yang paling cepat melekat pada diri anak adalah pengaruh yang langsung didengar ataupun dilihat olehnya. Keteladanan yang ditimbulkan oleh pendidik akan menimbulkan kesan yang baik dimata anak didik, dan mereka akan mencontoh segala tingkah laku yang dilakukan pendidik. Cara ini cukup cepat untuk mengarahkan anak didik untuk berprilaku lebih baik dan lebih disiplin dari berbagai hal.

Metode keteladanan ini juga di contohkan oleh Rasulullah yang terdapat dalam Al-Qur’an surat Al-Ahzab ayat 21:

















Artinya: Sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu

Keteladanan yang diberikan oleh guru kepada siswa diantaranya yaitu, guru selalu menjunjung tinngi terutama dalam hal sopan santun dengan

cara mengucapkan salam ketika bertemu dengan siapapun, guru selalu memberi tauladan dalam segala hal contohnya perpenampilan dan cara berpakaian yang sopan, dan disiplin dalam berbagai .

2. Pembiasaan

Pembiasaan adalah usaha yang sangat praktis untuk membentuk perilaku anak. Dengan membiasakan perbuatan yang baik, maka, sifat anak yang tidak baik akan berkurang. Membiasakan siswa dengan hal-hal positif dapat memberikan perubahan bagi anak dalam memahami ajaran-ajaran agama.

Guru agama Islam selalu membiasakan siswa dengan hal yang positif seperti, shalat berjama’ah, shalat sunah dhuha ketika waktu istirahat, beramal, dan lain-lain

Hasil dari membiasakan diri dari berbuat baik adalah terciptanya suatu kebiasaan yang baik, seperti tingkah laku tertentu yang sifatnya otomatis dan berlaku begitu saja tanpa dipikirkan lagi.

3. Pelatihan

Pemberian latihan-latihan secara intensif bagi siswa, setelah mereka meniru lewat suri tauladan orang tua, guru bahkan tokoh masyarakat, akan banyak sekali manfaatnya. Untuk itulah orang tua dan guru perlu meluangkan waktu khusus bagi siswa untuk memberikan pelatihan-pelatihan seperti, bagaimana shalat yang baik, bagaimana bersikap yang baik terhadap orang tua dan sebagainya.

Semakin banyak pengalaman yang di dapat siswa, dalam menjalankan ajaran Islam akan semakin mempercepat proses pencapaian tujuan dalam pendidikan Isam. Dengan demikian nilai-nilai religius akan semakin tertanam dalam diri siswa.

4. Pengembangan Pemahaman

Langkah keempat adalah pemahaman atau memberikan pengertian. Orang tua maupun guru harus memberikan pemahaman kepada anak, agar anak dapat memfungsikan daya kontrolnya sebelum melakukan perbuatan. Dengan pemahaman-pemahaman ini, siswa akan semakin

39

menyadari tugas-tugas baik di rumah maupun di sekolah. Namun demikian, memberikan pemahaman kepada siswa bukanlah langkah tersendiri, melainkan harus berkaitan antara memberi contoh, membentuk kebiasaan, memberikan latihan dan menjelaskan pengertian.

Dengan demikian, semakin dalam pemahaman siswa, semakin mudah siswa untuk keluar dari segala masalah yang dihadapinya.

Kegiatan keagamaam di SMPN 4 Kota Tangerang Selatan yang termasuk kegiatan intrakurikuler sekolah yaitu sebanyak 13 jam perminggu. Adapun uraian kegiatan tersebut yaitu:

Tabel 3

No Jenis Kegiatan Jumlah Jam Keterangan

1. Shalat Zuhur 5 Jam Senin - Jum’at

2. Shalat Dhuha 5 Jam Senin - Jum’at

3. Shalat Jum’at dan Keputrian 2 Jam Jum’at

4. Tadarus Al-Qu’an 1 Jam Jum’at

Jumlah 13 Jam

Berikut teknis kegiatan keagamaan yang ada di SMPN 4 Kota Tangerang Selatan:

1.Shalat Zuhur

Sehubungan dengan jadwal kepulangan sampai sore setiap siswa beragama Islam diwajibkan mengikuti kegiatan shalat di sekolah. Kegiatan ini dikoordinir oleh guru agama atau mereka yang ditunjuk. Setiap siswa diharapkan membawa perlengkapan shalat mulai dari mukena, sajadah, sarung, sandal, dan lainnya dan simpan di locker. Kegiatan Shalat zuhur berjamaah ini dilaksanakan setiap hari di

masjid Miftahul Ilmi, dan bersifat wajib bagi seluruh siswa-siswi yang terbiasa melaksanakan shalat berjamaah, karena bersifat wajib maka jika terdapat siswa-siswi yang tidak melaksanakannya maka akan mendapat sanksi. Sanksi yang diberikan bertahap yang pertama yaitu diingatkan, kemuadian dinasihati (menghadap BK), kemudian dalam

membimbing melibatkan orang tua siswa, jika melewati batas sering membersihkan kamar mandi dan terakhir akan mempengaruhi nilai pada mata pealajaran pendidikan agama Islam. Adapun rincian pelaksanaannya sebagai berikut:

a. Persiapan berwudhu b.Shalat zuhur berjamaah c. Berdo’a

Setelah melaksanakan shalat zuhur berjama’ah siswa-siswi kembali ke kelas untuk belajar sampai waktu pulang.

2.Shalat Duha

Kegiatan shalat duha ini bersifat suka rela yang dilaksanakan di masjid miftahul ilmi pada waktu istirahat, maka tidak ada sanksi bagi siswa-siswi yang tidak melaksanakannya, tetapi bagi siswa-siswi yang rajin melaksanakan shalat duha akan diberikan penghargaan (reward), dan akan mempengaruhi atau menambah nilai pada nilai aplikasi pendidikan agama Islam. Sedangkan target yang ingin dicapai adalah siswa dapat terbiasa melaksanakan shalat duha. Adapun rincian pelaksanaannya sebagai berikut:

a. Persiapan b.Berwudhu c. Shalat duha d.Berdo’a 3.Shalat Jum’at

Kegiatan shalat juma’t ini hanya wajib bagi siswa yang beragama Islam dan diawasi oleh guru, karena bersifat wajib maka jika terdapat siswa yang tidak melaksanakannya akan mendapatkan sanksi, sanksi inipun sama dengan sanksi yang diberikan bagi siswa-siswi yang tidak melaksanakan shalat zuhur. Sedangkan target yang ingin di capai adalah siswa dapat melaksanakan shalat jum’at dengan benar. Adapun rincian pelaksanaannya sebagai berikut:

41

a. Persiapan b.Berwudhu

c. Mendengarkan khutbah d.Shalat jum’at berjama’ah e. Berdo’a

4.Keputrian

Kegiatan keputrian ini wajib diikuti bagi seluruh siswi baik beragama Islam maupun non muslim, yang dilakukan setiap hari jum’at ketika shalat jum’at sedang berlangsung, adapun sanksi yang diberikan bagi siswa yang tidak mengikuti kegiatan keputrian yaitu yang pertama, mendapat teguran dari guru, kedua, meminta pengakuan dan perjanjian di hadapan teman kelas lain. sedangkan target yang ingin dicapai adalah siswa dapat menjadi pribadi wanita yang berakhlak baik. Adapun rincian pelaksanaannya sebagai berikut: a. Masuk ke aula

b. Persiapan

c. MC membuka acara

d. Membaca ayat suci Al-Qur’an

e. Penyampaian materi oleh petugas, yang lain menyimak f. Tanya jawab

g. Penutup/doa

Setelah kegiatan keputrian selesai seluruh siswi yang beragama Islam bersiap-siap untuk melaksanakan shalat zuhur berjam’ah.

5.Tadarus Al-Qur’an

Kegiatan tadarus Al-Qur’an ini bersifat wajib bagi seluruh siswa -siswi yang beragama Islam, yang dilaksanakan di lapangan SMPN 4 Kota Tangerang Selatan, setiap hari jum’at sebelum proses belajar mengajar dimulai, yang dipandu oleh siswa-siswi setiap kelas secara bergiliran yang diawasi oleh guru agama Islam dan dibantu oleh guru lain, dan bagi siswa yang tidak mengikuti kegiatan tersebut diberikan sanksi seperti sanksi sahalat zuhur dan jum’at. Sedangkan target yang

ingin dicapai adalah siswa mampu membaca Al-Qur’an dan senang membacanya. Adapun rincian pelaksanaannya adalah siswa membaca Al-Qur’an di lapangan dengan dipandu oleh dua orang siswa dilanjutkan tausiah oleh siswa/guru.

Setiap hari jum’at, SMPN 4 Kota Tangerang Selatan mengadakan pengumpulan amal jum’at. Kegiatan ini bersifat wajib bagi setiap kelas, yaitu dengan cara rohis kelas mengumpulkan dana di setiap kelas dan menyerahkannya ke guru piket. Adapun nominalnya itu bersifat sukarela, dan sanksi bagi siswa-siswi yang tidak memberi amal jum’at berupa teguran. Sedangkan target yang ingin dicapai adalah siswa memiliki kepedulian untuk berbagi dengan yang lain.

Kegiatan keagamaam di SMPN 4 Kota Tangerang Selatan juga membentuk sebuah organisasi keagamaan, yaitu, Badan Zakat, Infak, dan Shadaqah (BAZIS), organisasi ini bergerak mulai dari penerimaan sampai dengan penyaluran zakat, yaitu siswa ikut serta dalam berbagi dengan masyarakat yang kurang mampu, dengan tujuan selain mendapatkan pengalaman berorganisasi siswa juga dapat terlatih untuk peduli dengan yang lain. Tidak hanya itu, SMPN 4 Kota Tangerang Selatan juga mengadakan kegitan Peringatan Hari Besar Islam (PHBI), kegiatan ini diadakan setiap hari-hari besar Islam, misalnya Isra’ Mi’raj, Maulid Nabi Muhammad SAW, dan lain-lain yang berkaitan dengan hari-hari besar Islam, dalam kegiatan tersebut sekolah mendatangkan penceramah untuk memberikan tausiah, dan siswa menampilkan kreasi seni misalnya marawis dan tarian daerah salah satunya yaitu tari saman.

Pesantren kilat juga merupakan kegiatan keagamaan yang diadakan setiap bulan ramadhan selama tiga hari sebelum sekolah diliburkan, kegiatan ini sangat banyak menarik minat siswa, hampir setiap bulan ramadhan, guru agama Islam kewalahan mendata siswa yang ikut pesantren kilat. Berikut adalah teknis kegiatan PHBI dan Pesanten Kilat.

43

1.PHBI

Kegiatan PHBI ini bersifat wajib bagi siswa-siswi yang beragama Islam, namun tidak terdapat sanksi bagi siswa yang tidak mengikuti kegiatan tersebut. sedangkan target yang ingin dicapai sebagai berikut:

a. Siswa dapat mengambil hikmah dari setiap peristiwa sejarah umat Islam

b.Siswa dapat mengamalkan ajaran agama Islam dalam kehidupan sehari-hari.

Sedangkan rincian pelaksanaannya sebagai berikut:

a. Siswa bekumpul dilapangan SMPN 4 Kota Tangerang Selatan b.Pembukaan

c. Pembacaan ayat suci Al-Qur’an

d.Siswa mendengarkan tausiyah dari penceramah dan mencatatnya

e. Penutup 2.Pesantren Kilat

Kegiatan pesantren kilats ini diadakan pada waktu bulan ramadhan, dan dianjurkan bagi siswa-siswi yang beragama Islam, dan tidak terdapat sanksi bagi siswa-siswi yang tidak mengikuti kegiatan ini, namun, disarankan untuk mengikuti kegiatan pesantren kilat di luar sekolah. Adapun rincian pelaksanaannya sebagai berikut:

a. Siswa datang ke sekolah

b.Siswa belajar di kelas dibimbing oleh guru pengajar

c. Siswa melaksanakan tadarus Al-Qur’an dan shalat duha serta zuhur berjama’ah di masjid

d.Pada hari terakhir, siswa dan pembimbing mengadakan acara berbuka puasa bersama

Dokumen terkait