• Tidak ada hasil yang ditemukan

dari epidermis normal dengan dinding tipis dan vakuola besar. Sel-sel kipas berfungsi untuk mengurangi penguapan pada peristiwa menggulungnya daun, misalnya terdapat pada suku rumput-rumputan. Sel litokis merupakan modifikasi epidermis, mengandung sistolit yang terdiri atas kristal kalsium karbonat. Untuk memahami struktur epidermis Anda dapat melakukan kegiatan sebagai berikut.

Tujuan : Menemukan lapisan epidermis dengan semua struktur selnya.

Alat dan Bahan :

1. Daun berbagai macam tumbuhan. 5. Mikroskop

2. Objek glass 6. Pisau silet

3. Kaca penutup 7. Air

4. Pipet tetes Cara Kerja

1. Ambillah daun dari lingkungan sekitar Anda.

2. Sayatlah permukaan luar daun secara tipis sehingga terlihat tipis dan transparan.

3. Tempatkan sayatan tersebut di atas objek glass dan tetesilah dengan air menggunakan pipet tetes.

4. Amatilah menggunakan mikroskop.

5. Temukan lapisan epidermis dengan semua struktur selnya. 6. Gambarlah hasil pengamatan Anda.

b. Parenkim atau Mesofil

Jaringan ini terdapat di antara epidermis atas dan epidermis bawah. Pada tumbuhan dikotil, jaringan mesofil ini berdeferensiasi menjadi jaringan-jaringan, antara lain seperti berikut.

1) Parenkim Spons (Bunga Karang)

Jaringan spons tersusun oleh sel-sel yang tak teratur, berdinding tipis, lepas, dan mengandung sedikit kloroplas. Ruang antarsel besar sehingga memudahkan terjadinya pertukaran gas.

2) Parenkim Palisade (Jaringan Tiang)

Jaringan palisade berbentuk silindris, tegak pada permukaan daun, selapis atau lebih, rapat satu sama lain dan mengandung banyak kloroplas

TUGAS KELOMPOK

sehingga lebih efisien untuk fotosintesis. Jaringan palisade berfungsi untuk menangkap cahaya. Kepadatan jaringan palisade ini tergantung pada intensitas cahaya yang diterima. Bagian yang banyak menerima cahaya langsung lebih padat daripada bagian yang berada di tempat teduh.

Pada kedua jaringan ini terdapat klorofil, sehingga di sinilah tempat berlangsungnya proses fotosintesis.

Lakukanlah kegiatan di bawah ini!

Amatilah hasil kegiatan kelompok 5 dan carilah di mana letak jaringan epidermis dan parenkim! Gambarlah jaringan tersebut pada buku tugas. Bandingkanlah dengan hasil teman Anda!.

Untuk lebih memahami uraian di atas, Anda dapat melihat gambar 2.26!

c. Berkas Pengangkut

Jaringan ini tersusun atas xilem dan floem. Berkas pengangkut banyak terdapat pada tulang daun dan urat daun. Fungsi jaringan pengangkut pada daun adalah untuk mengangkut air serta zat hara dari tanah dan menyebarkan hasil fotosintesis. Hasil fotosintesis dari sel mesofil masuk ke floem tulang daun yang kecil. Sel khusus yang berfungsi sebagai pengantar senyawa-senyawa organik dari sel mesofil ke floem disebut sel transfer.

Di dalam berkas pengangkut, xilem selalu berada di sebelah atas floem karena tulang daun merupakan kelanjutan dari tangkai daun yang berasal dari batang. Dalam hal ini, xilem di sebelah dalam dan floem di luar. Susunan xilem, terutama pada ibu tulang daun seperti pada batang yang terdiri atas trakea, trakeid, serabut, dan parenkim.

S um b er: S truk tur d an Perk em b ang an T um b uhan, 2005

TUGAS INDIVIDU

Untuk melihat strukturnya, dengan melakukan pengamatan seperti Kegiatan Kelompok 4, carilah letak xilem dan floem tersebut! Bagaimana susunan xilem dan floemnya? Tulislah hasilnya pada buku tugas Anda!

C KULTUR JARINGAN

Coba perhatikan tanaman pada Gambar 2.27! Tumbuhan itu merupakan hasil dari kultur jaringan. Teknik kultur jaringan merupakan cara perbanyakan tumbuhan secara invitro. Perbanyakan invitro adalah penanaman jaringan atau organ tumbuhan di luar lingkungan tumbuhnya.

Melalui kultur jaringan ini, jaringan tumbuhan diambil sedikit, lalu ditumbuh-kan dalam media buatan sehingga tum-buh menjadi tanaman sempurna. Kultur jaringan dilakukan berdasarkan pada

prinsip totipotensi. Menurut prinsip totipotensi setiap sel tumbuhan mengan-dung semua informasi genetik yang diperlukan untuk tumbuh dan berkem-bang menjadi tanaman lengkap.

Teknik kultur jaringan tidak dapat dilakukan di sembarang tempat. Teknik ini harus dilakukan di dalam ruangan khusus yang steril agar terbebas dari kontaminasi udara luar. Kultur jaringan dilakukan di dalam suatu labora-torium khusus yang digunakan untuk kultur jaringan. Laboralabora-torium berfungsi untuk mengkondisikan kultur dalam suhu dan pencahayaan terkontrol yang dilengkapi dengan alat dan bahan untuk pembuatan media.

Pada dasarnya tumbuh-tumbuhan memiliki daya regenerasi yang kuat. Dasar inilah yang akhirnya menjadi titik tolak berkembangnya industri perbanyakan (propagasi) tanaman.

Bila sel-sel jaringan atau organ tanaman ditanam di luar lingkungan tumbuhnya (invitro) dengan menggunakan larutan bahan makanan sintetik ternyata dapat berenegerasi menjadi tunas dan akar yang selanjutnya dapat berkembang menjadi tanaman normal yang mampu hidup mandiri menjadi tumbuhan yang utuh.

Gambar 2.27

Kultur jaringan tanaman Anggrek

S um b er: K ult ur Jaring an A ng g rek , 2004

1. Langkah-Langkah Teknik Kultur Jaringan

Kultur jaringan tumbuhan dapat dilakukan dengan langkah seperti terlihat pada Gambar 2.28 berikut ini.

Dari gambar tersebut terlihat langkah-langkah yang dilakukan seba-gai berikut (lihat Gambar 2.28). a. Menyiapkan media tumbuh yang

terdiri atas campuran garam mi-neral berisi unsur makro dan mikro, asam amino, vitamin, gula serta hormon tumbuhan dengan perban-dingan tertentu.

b. Siapkan eksplan (jaringan yang akan dikultur). Pada gambar terlihat eksplan berupa potongan dari akar tanaman wortel.

c. Tanamkan eksplan pada media yang telah disiapkan.

d. Setelah terbentuk calon tumbuhan (akar, tunas) maka dipindahkan ke media tanah untuk tumbuh menjadi tanaman dewasa.

2. Masalah (Gangguan) pada Kultur Jaringan

Gangguan kultur jaringan dapat menyebabkan kematian eksplan. Gangguan kultur jaringan secara umum dapat muncul dari bahan yang ditanam, lingkungan kultur maupun manusia yang melakukannya. Masalah yang muncul, antara lain :

a. Kontaminasi oleh bakteri, jamur, virus, dan lain-lain. Agar terhindar dari kontaminasi maka langkah-langkah pelaksanaan-nya harus meng-ikuti prosedur yang benar dan dalam keadaan steril.

b. Browning (pencoklatan), untuk mengatasinya dengan cara mengabsorbsi fenol penyebab pencoklatan dengan arang aktif.

3. Kelebihan dan Kelemahan Teknik Kultur Jaringan

Perbanyakan tanaman secara kultur jaringan mempunyai kelebihan antara lain seperti berikut.

a. Kultur jaringan merupakan suatu cara menghasilkan jumlah bibit tanaman yang banyak dalam waktu singkat.

b. Tidak memerlukan tempat yang luas.

c. Tidak tergantung pada musim sehingga bisa dilaksanakan sepanjang tahun. d. Bibit yang dihasilkan lebih sehat.

e. Memungkinkan dilakukannya manipulasi genetik.

Gambar 2.28 Langkah-langkah kultur jaringan S um b er: B io lo g i, Cam p b ell, 2002.

Selain mempunyai kelebihan, kultur jaringan ternyata juga mempunyai kekurangan, seperti berikut.

a. Memerlukan biaya besar karena harus dilakukan di dalam laboratorium dan menggunakan bahan kimia.

b. Memerlukan keahlian khusus.

c. Memerlukan aklimatisasi ke lingkungan eksternal karena tanaman hasil kultur biasanya berukuran kecil dan bersifat aseptik serta sudah terbiasa berada di tempat yang mempunyai kelembapan udara tinggi.

Berdasarkan kelebihan dan kelemahan tersebut, coba Anda simpulkan tentang manfaat dari kultur jaringan!

Dengan metode kultur jaring-an dapat dihasilkjaring-an jumlah bibit tanaman dalam skala besar dan dalam waktu relatif singkat se-hingga lebih memiliki nilai ekono-mis. Dari kelebihan ini Anda da-pat belajar cara mengkultur ta-naman yang bernilai jual dengan benar sehingga dapat dimanfaat-kan sebagai sumber pendapatan. Contoh hasil kultur jaringan ta-naman dapat Anda lihat pada Gambar 2.29!

D JARINGAN HEWAN

Coba perhatikan lengan manusia pada Gambar 2.30! Lengan merupakan organ tubuh manusia. Lengan tersebut tersusun dari bagian lebih kecil yang disebut jaringan. Jaringan-jaringan itu antara lain adalah jaringan otot, jaringan saraf, jaringan lemak, dan jaringan darah. Tidak hanya pada lengan saja, organ tubuh kita yang lain pun tersusun atas banyak jaringan-jaringan. Ilmu yang mempelajari tentang jaringan disebut histologi.

Untuk mengetahui berbagai macam jaringan pada hewan, cobalah lakukan kegiatan di bawah ini!

Gambar 2.29 Contoh hasil kultur jaringan

S um b er: T rub us , No vem b er 2004 Gambar 2.30 Lengan manusia S um b er: F o to Hary ana, 2007