• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kegiatan magang oleh penulis dilakukan selama 4 bulan (Februari - Mei 2005) pada Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan pangan (SPKP) Badan POM RI. Kegiatan yang dilakukan antara lain :

1. Pengumpulan dan Penyusunan Materi Promosi Keamanan Pangan. Materi promosi keamanan pangan yang disusun antara lain berupa tanya jawab untuk siaran di radio dan televisi. Materi diperoleh dari kliping berita koran, internet maupun bahan pustaka yang ada di perpustakaan Direktorat SPKP.

2. Penyusunan Alamat Kantor Media Massa.

Penyusunan alamat kantor media massa dilakukan dengan tujuan untuk memudahkan kerjasama dengan media massa dalam rangka kegiatan promosi keamanan pangan dimasa yang akan datang. Sebelumnya terlebih dahulu dilakukan identifikasi nama, alamat, nomor telpon dan faksimailmedia massa dengan memeriksa dokumen arsip dan pencarian melalui internet.

3. Pembuatan Poster Percakapan tentang Keamanan Pangan.

Poster percakapan tentang keamanan pangan dibuat dalam bentuk kartun, yang berisikan pesan-pesan keamanan pangan dengan sasaran

audience anak-anak.

4. Pemantauan Penempelan Poster.

Pemantauan penempelan dilakukan untuk mengetahui keberadaan poster yang telah dikirimkan ke tiga lokasi supermarket di Jakarta (masing-masing 100 poster). Pemantauan dilakukan melalui telpon

(untuk kantor pusat supermarket yang berlokasi jauh dari kantor Badan POM RI) dan mengadakan kunjungan langsung ke lokasi (bagi kantor pusat supermarket yang berlokasi tidak terlalu jauh dari kantor Badan POM RI) .

5. Mengkoordinasi Penyebarluasan Poster Pesan Keamanan Pangan. Koordinasi penyebarluasan poster Pesan Keamanan Pangan dilakukan dengan partisipasi beberapa senat dan himpunan mahasiswa Teknologi Pangan, agar poster bisa disosialisasikan dan disebarluaskan dalam lingkungan kampus masing-masing.

6. Pembuatan Konsep software untuk Melacak Lokasi Penyebaran Poster.

Sebagai pengendali di Direktorat SPKP diperlukan data base telah sejauh mana poster, sebagai salah satu sarana (alat bantu) dalam mempromosikan keamanan pangan terdistribusi di masyarakat. Pembuatan

data base dapat dilakukan dengan software yang dirancang secara khusus,

untuk memasukkan data, operator hanya mengetik data (entri) dan secara otomatis data telah masuk ke daftar data base penyebaran poster. Sehingga dibuatlah konsep software pelacakan lokasi penyebaran poster bersama seorang programer di kantor Direktorat SPKP.

B. SURVEI EFEKTIVITAS POSTER PESAN KEAMANAN PANGAN

1. Teknik Pengumpulan Data

Sumber data dalam penelitian adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil survei kepada responden poster pesan keamanan pangan menggunakan kuesioner dan pengamatan langsung di lapangan. Lokasi pengambilan sampel di kota Bogor dengan terlebih dahulu dilakukan penyebaran dan penempelan poster sebelum dilakukan survei.

Data sekunder yang diperlukan adalah jumlah penduduk Desa Babakan, jumlah total mahasiswa IPB yang berdomisili di lingkar kampus IPB, jumlah penduduk kota Bogor, jumlah supermarket dan rumah makan. Data sekunder dapat diperoleh dari kantor kelurahan Desa Babakan, Badan Pusat Statistik (BPS) Kota dan Kabupaten Bogor, Kantor Deperindag Kota Bogor serta kantor Administrasi dan Jaminan Mutu Pendidikan (AJMP) Institut Pertanian Bogor (IPB).

2. Kuesioner

Kuisioner yang diajukan kepada responden merupakan jenis kuisioner Structured-Non Disguised, yaitu daftar pertanyaan yang telah tersusun rapi dengan tujuan yang jelas bagi responden dan sifatnya tidak tersembunyi (Supranto, 2001). Daftar pertanyaan ada yang bersifat tertutup berbentuk Multiple Choice. Pertanyaan tertutup artinya responden tidak diberikan kesempatan untuk memberikan jawaban selain dari pilihan yang telah disediakan pada kuisioner tersebut (Singarimbun dan Effendi 1989). Contoh kuesioner yang digunakan untuk survei efektivitas media promosi poster “Pesan Keamanan Pangan” ini dapat dilihat pada Lampiran 2.

3. Pengujian Kuesioner

Kuisioner diukur validitasnya, validitas menunjukkan sejauhmana kuisioner mengukur apa yang ingin diukur. Pengujian validitas dilakukan dengan melakukan wawancara kepada 30 orang responden mengenai kuisioner yang telah diisi. Pengujian kuisioner menggunakan Test-retest

sehingga dapat diukur reliabilitasnya. Test retest yaitu melakukan uji coba dua kali pengisian kuisioner dalam waktu yang tidak terlalu lama untuk menjamin kondisi tidak berubah (Bagusco, 2001).

Melalui cara ini, kuisioner yang baik akan mendapatkan jawaban konsisten dari responden yang terlibat dalam uji coba. Menurut Singarimbun dan Effendi (1989) reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana alat pengukur dapat dipercaya atau diandalkan.

Indeks reliabilitas dihitung menggunakan teknik pengukuran ulang dengan selang waktu 14 hari.

4.Penetapan dan Sampling

Pengambilan sampel dilakukan secara purposive non probability

sampling. Jumlah responden ditentukan berdasarkan kisaran rumus Slovin,

yaitu salah satu teknik penentuan jumlah contoh untuk penelitian sosial dengan tingkat kesalahan 10% (Umar, 2000). Ukuran sampel dihitung dengan rumus n = N / (1 + N. e2 ), dimana n ukuran contoh; N ukuran populasi; e adalah persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolelir atau diinginkan. Dalam studi ini nilai e adalah 0.01. Jumlah kuesioner yang disebarkan adalah 160 buah dengan perincian 60 kuesioner disebarkan di lingkungan kampus (di kantin-kantin di dalam kampus) dan sebanyak 100 kuesioner disebar di lingkar kampus, supermarket serta rumah makan yang ada di Kota Bogor dengan ketentuan responden berusia antara 15-55 tahun serta tidak buta aksara. Responden dibatasi hanya bagi mereka yang pernah melihat serta membaca poster Pesan Keamanan Pangan. Orang tertentu mengisi kuesioner setelah melihat poster tertentu. Jumlah poster, lokasi dan jenis poster yang dilihat responden dapat dilihat pada Tabel 4. Beberapa responden diwawancarai secara lisan pendapat mereka terhadap poster yang tertempel dilokasi.

Tabel 4. Data Lokasi, Jumlah Poster dan Jenis Poster yang Dilihat Responden.

No Lokasi Kampus Poster nomor * Σ Poster Σ Responden

1 Kantin Stevia 17, 20 2 15

2 Kantin Sapta 2, 3, 8, 9 4 15

3 Kantin PAU IPB 1,7 2 10

4 Depan sekretariat HIMITEPA

6, 13, 14 3 20

5 Dekat Ruang Kuliah PAU

17 1 10

Tabel 4. Data Lokasi, Jumlah Poster dan Jenis Poster yang Dilihat Responden (Lanjutan)

No Lokasi Lingkar Kampus

Poster nomor * Σ Poster Σ Responden

1 Warung bakso Favorit 17, 18 2 5

2 Swalayan Al Amin 13, 14 2 3

3 Warung bakso Bantolo 1 1 5

4 Rumah makan Yunani 12, 17 2 5

5 Rumah makan Bang Ucok

17 1 5

6 Rumah makan Askil 17, 18 2 5

7 Rumah makan Bahari 17 1 4

8 Rumah makan sunda 9 1 2

9 Rumah makan di dekat pangkalan angkot Kampus dalam

2, 3, 5, 7, 11 5 8

10 Warung bakso Leisus 9 1 3

Sub Total 18 50

No Lokasi Kota Bogor Poster nomor * Σ Poster Σ Responden 1 Toko kimia Bratachem

Merdeka

1, 6 2 5

2 Hero Pasar Swalayan jalan Padjajaran Bogor

4, 14, 15, 16, 20 5 8 3 Matahari Cabang Taman topi 13, 14, 15, 20 4 3 4 Superindo Jembatan Merah 14, 15, 16, 20 4 5 5 KFC Tugu Kujang 17, 19, 20 3 5 6 CFC Taman Topi 17, 20 2 4 7 Yogyakarata Cabang Plaza Bogor Indah

5, 13, 14, 15, 16, 20 6 10

Sub Total 26 40

TOTAL 56 160

* Keterangan nomor poster dapat dilihat pada Lampiran 1. Poster nomor 10 tidak dipasang karena persediaan di Badan POM RI habis.

Uji efektivitas dilakukan berdasarkan audience coverage dan

audience responses dimana media/alat bantu promosi poster pesan

keamanan pangan dilihat sejauh mana jangkauan penyebarannya dan pengaruh isi pesan baik layout, tulisan, gambar ilustrasi, bahasa/kalimat, isi dan tingkat pemahaman responden terhadap poster tertentu yang

diamatinya. Selain itu juga akan dilihat secara singkat sejauh mana efektivitas berdasarkan comunication impact dan process of influence yang akan melihat efek/akibat dari proses komunikasi serta tindak lanjut yang dilakukan responden, apakah poster akan mempengaruhi dan merubah tingkah lakunya terhadap keamanan pangan.

5.Analisis Data

Data yang dihasilkan berupa data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat dan gambar sedangkan data kuantitatif berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan. Selanjutnya dilakukan uji statistik untuk mendapatkan kesimpulan dari data yang didapatkan.

Uji yang digunakan antara lain adalah Uji kebebasan (Chi Square), dengan melihat nilai koefisien kontingensi untuk mengetahui kekuatan hubungan antara dua variabel yang berbeda, serta dilanjutkan dengan uji

korelasi untuk variabel yang mempunyai kekuatan hubungan (nilai koefisien kontingensi) sangat tinggi, uji korelasi digunakan untuk

mengetahui sejauh mana tingkat ketergantungan antara variabel yang satu dengan variabel lainnya. Secara lengkap tahapan survei dapat dilihat pada Lampiran 3.

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. KEGIATAN MAGANG

Kegiatan magang selama empat bulan di Direktorat SPKP Badan POM RI menghasilkan antara lain adalah sebagai berikut ini :

1. Pengumpulan dan Penyusunan Materi Promosi Keamanan Pangan. Penyusunan materi promosi keamanan pangan meliputi artikel tanya jawab untuk bahan siaran di radio dan televisi serta naskah skenario iklan keamanan pangan. Selama magang telah terkumpul sejumlah 4 artikel untuk bahan tanya jawab siaran di radio dengan topik :

1. Minuman berenergi dan minuman bersoda

2. Food suplement

3. Penyakit Antraks dan Mad Cow Disease (MCD)

4. Air minum dalam kemasan (AMDK)

Satu topik artikel tanya jawab yang disiapkan telah digunakan untuk siaran rutin mingguan di D’Radio 103,4 FM pada tanggal 12 April 2005, dengan topik “Air Minum Dalam Kemasan” (AMDK).

Telah disusun sejumlah 8 artikel tanya jawab untuk siaran di televisi dengan topik sebagai berikut :

Bahan-bahan berbahaya di sekitar kita Air minum dalam kemasan (AMDK) Bahan tambahan pangan “Pemanis buatan” Tips penggunaan makanan kaleng

Cara menghindari penyakit karena pangan Pentingnya menyimpan pangan yang benar Pentingnya membaca label pangan

Keracunan pangan : Penyebab dan pencegahannya

Serta disusun satu materi promosi keamanan pangan dalam bentuk naskah skenario iklan dengan sasaran anak-anak dengan judul “Bahaya Jajan Sembarangan”. Contoh naskah skenario iklan dapat dilihat pada Lampiran 4.

2. Penyusunan Alamat Kantor Media Massa.

Alamat kantor media massa yang tergabung dalam koalisi media Indonesia yang telah disusun dapat dilihat pada Lampiran 5. Arsip alamat ini sebagai dokumentasi dan dapat digunakan untuk mengundang media massa jika ada acara-acara Direktorat SPKP yang perlu disebarluaskan atau akan mengadakan konferensi pers. Diharapkan media massa bisa menjadi public relation Badan POM RI untuk mensosialisasikan pentingnya edukasi dan komunikasi keamanan pangan bagi masyarakat luas.

3. Pembuatan Poster Percakapan tentang Keamanan Pangan.

Poster percakapan dalam bentuk tokoh kartun dengan pesan keamanan pangan untuk sasaran anak-anak sebanyak 6 buah dapat dilihat pada Lampiran 6. Promosi yang ditujukan untuk anak-anak, selain harus mempunyai teknik penyampaian yang efektif diperlukan juga format dan penyajian yang atraktif untuk menarik khalayak sasarannya. Berdasarkan hasil penelitian Noviana (1991) bahwa ternyata kegiatan promosi cukup berperan dalam mempengaruhi anak untuk memiliki atau menuruti produk yang diiklankan.

Anak-anak menyukai promosi produk anak-anak selain karena memang menyukai produknya, juga menyukai jingle lagu, tokoh yang berperan serta tampilan visual media promosi tersebut. Pada tahun 2003, data Nielsen Media Research menunjukkan bahwa rating tertinggi tayangan televisi untuk kategori tipe program anak-anak adalah seri tayangan animasi. Tayangan animasi sangat dekat dengan dunia anak-anak, penggunaan tokoh kartun pada poster pesan keamanan pangan yang ditujukan untuk sasaran anak-anak diharapkan dapat menarik minat dan perhatian mereka.

4. Pemantauan Penempelan Poster.

Laporan hasil survei ke tiga lokasi supermarket di Jakarta dapat dilihat pada Lampiran 7.1. Dari ketiga supermarket, hanya PT Matahari Putra Prima yang melakukan distribusi penyebaran poster ke kantor cabangnya, seperti dapat dilihat pada Lampiran 7.2, informasi dari PT Matahari Putra Prima ini dikirimkan melalui faksimail. Berdasarkan wawancara via telepon, dua perusahaan lainnya belum melakukan penyebaran poster dengan alasan poster tidak diketahui keberadaannya sejak diserahkan dari pihak Badan POM RI ke perusahaan. Adapun kontak person yang dihubungi pada saat dilaksanakannya survei dapat dilihat pada Lampiran 7.3.

5. Mengkoordinasi Penyebarluasan Poster Pesan Keamanan Pangan. Penyebarluasan poster melalui beberapa senat dan himpunan mahasiswa dimaksudkan untuk memperluas jejaring keterlibatan mahasiswa yang peduli dengan kondisi keamanan pangan, dalam hal ini mahasiswa dapat berfungsi sebagai pelaksana teknis proses sosialisasi kepada masyarakat luas tentang pentingnya pendidikan keamanan pangan. Sambutan positif mahasiswa ditandai dengan kunjungan rekan mahasiswa Indonusa Esa Unggul Jurusan Gizi Masyarakat ke Badan POM RI untuk mengetahui lebih banyak tentang poster pesan keamanan pangan. Kontak person dan alamat baik himpunan/senat mahasiswa yang dapat dihubungi dapat dilihat pada Lampiran 8.1 Adapun dokumentasi penyebaran poster pesan keamanan pangan oleh mahasiswa dapa dilihat pada Lampiran 8.2.

6. Pembuatan Konsep software untuk Melacak Lokasi Penyebaran Poster.

Tampilan halaman muka software untuk melacak sejauh mana distribusi poster pesan keamanan pangan telah tersebar yang konsepnya dibuat bersama seorang programer di kantor Direktorat SPKP dapat dilihat pada Lampiran 9.

B. SURVEI POSTER PESAN KEAMANAN PANGAN

Dokumen terkait