• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN: PertemuanPertama

Langkah kegiatan pembelajaran

Kegiatan guru Alokasi

waktu

Kegiatan pembukaan

c) Apersepsi d) Motivasi

4. Guru mengawali pembelajaran dengan memberi salam dan berdo‟a.

5. Guru memeriksa kehadiran dan memberikan motivasi kepada siswa.

6. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran. 3menit 3menit 4menit Kegiatan inti Eksplorasi

5. Guru menanyakan kepada siswa tentang materi yang telah

disampaikan sebelumnya. Hal ini bertujuan untuk mengingatkan siswa.

6. Guru menyampaikan materi pembelajaran kali ini.

7. Guru membagi siswa ke dalam 4 kelompok

8. Guru menjelaskan tugas kepada siswa, yaitu mencari film-film yang berkaitan dengan materi selain film dokumenter. Siswa

me-review film tersebut dan

menjelaskan hubungan film dengan materi. Tugas dikumpulkan pertemuan selanjutnya 40 menit 15 menit 10menit Kegiatan penutup Konfirmasi

4. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang baru saja disampaikan dan tugas yang diberikan.

5. Guru memberikan feedback

apabila ada siswa yang bertanya. 6. Guru mengakhiri kegiatan

pembelajaran dengan

mengucapkan salam penutup dan berdo‟a

5 menit

3 menit

2 menit

Pertemuan Kedua

pembelajaran Kegiatan pembukaan

c) Apersepsi d) Motivasi

1. Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan memberi salam pembuka dan do‟a.

2. Guru memeriksa kehadiran siswa dan memotivasi siswa.

3. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran 3menit 3menit 4menit Kegiatan inti Eksplorasi

1. Guru menanyakan tentang tugas pertemuan sebelumnya.

2. Guru menyuruh agar tiap-tiap kelompok bersiap-siap untuk melakukan presentasi tugasnya dengan menunjuk salah satu anggota kelompok sebagai wakilnya.

3. Guru mempersilahkan tiap kelompok mempresentasikan tugasnya.

4. Guru juga mempersilahkan kelompok lain untuk bertanya

tentang tugas yang

dipresentasikan selain milik kelompoknya sendiri.

5. Guru memberikan kesempatan kepada presentator dan kelompoknya untuk menjawab pertanyaan

6. Guru akan menampung

5menit 5 menit 30 menit 10 menit 20 menit 3 menit 3 menit

pertanyaan yang belum bisa terjawab untuk dibahas diakhir pertemuan.

7. Guru memberikan apresiasi kepada tiap kelompok.

Kegiatan penutup Konfirmasi

1. Guru menjawab pertanyaan yang belum bisa terjawab dan menyimpulkan tugas yang telah disampaikan..

2. Guru mengingatkan tentang materi yang akan disampaikan pertemuan berikutnya.

3. Guru mengakhiri kegiatan

pembelajaran dengan

mengucapkan salam penutup dan berdo‟a. 5 menit 3 menit 2 menit Pertemuan Ketiga Langkah kegiatan pembelajaran

Kegiatan guru Alokasi waktu

Kegiatan pembukaan c) Apersepsi d) Motivasi

1. Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan memberi salam pembuka dan do‟a..

2. Guru memeriksa kehadiran siswa dan memotivasi siswa.

3. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran

2 menit

2 menit 3 menit

Kegiatan inti

ditunjang dengan pemakaian media film dokumenter.

5. Guru terlebih dahulu menyampaikan materi sebagai bekal siswa sebelum pemutaran film.

6. Guru memutarkan film dokumenter tentang materi yang disampaikan.

43 menit

30 menit

Kegiatan penutup Konfirmasi

4. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi maupun media yang dipakai.

5. Guru memberikan feedback jika ada siswa yang bertanya.

6. Guru mengakhiri kegiatan

pembelajaran dengan

mengucapkan salam penutup dan berdo‟a. 5 menit 3 menit 2 menit Pertemuan Keempat Langkah kegiatan pembelajaran

Kegiatan guru Alokasi waktu

Kegiatan pembukaan c) Apersepsi d) Motivasi

4. Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan memberi salam pembuka dan do‟a..

5. Guru memeriksa kehadiran siswa dan memotivasi siswa.

3 menit

3 menit

6. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran

Kegiatan inti

Eksplorasi 4. Guru menyampaikan materi lanjutan pertemuan kemarin. 5. Guru kembali memutarkan film

dokumenter tentang materi yang disampaikan.

6. Guru juga memutarkan film dokumenter tentang hal-hal yang berkaitan dengan materi.

20menit

30 menit

20menit

Kegiatan penutup Konfirmasi

5. Guru mempersilahkan siswa untuk bertanya tentang materi yang dipelajari.

6. Guru memberikan feedback jika ada siswa yang bertanya.

7. Guru memberikan kesimpulan tentang materi yang diajarkan. 8. Guru mengakhiri kegiatan

pembelajaran dengan

mengucapkan salam penutup dan berdo‟a. 3 menit 2menit 3menit 2 menit E. Sumber Belajar Bahan: Sumber Belajar

Buku Pembelajaran IPS terpadu (BSE)

Tarunasena, M. 2009. Sejarah2 : SMA/MA Kelas XI, Semester 1 dan 2 Program IPS. Jakarta: Debdikbud.

Internet

Buku-buku penunjang yang relevan F. Media Pembelajaran

Laptop

LCD Proyektor

Whiteboard dan spidol G.Penilaian 1. Teknik : Tes tertulis Tes lisan Portofolio 2. Bentukpenilaian :

Tes pilihan ganda (terlampir) Penilaian Portofolio (terlampir) 3. Contoh soal :

1. Panglima militer Belanda yang menandatangani penyerahan Belanda tanpa syarat kepada Jepang pada tanggal 8 Maret 1942 adalah ….

k. Ter Poorten

l. Tjarda van Starkenborgh Stachouwer m. Immamura

n. Wavell o. Tannaka

2. Landasan ideologi kekuasaan Jepang di Indonesia adalah …. k. Hakko Ichiu l. Kimigayo m. Nippon Seisyini n. Gunseiken o. Seikerei H. Ringkasan Materi

Menganalisis Proses Interaksi Indonesia-Jepang dan Dampak Pendudukan Militer Jepang terhadap Kehidupan Masyarakat di Indonesia

 Latar belakang Jepang ingin menguasai Indonesia

Sebagai negara besar di Asia, Jepang menginginkan seluruh negara di Asia Pasifik berada di bawah kekuasaannya. Lewat kemenangan atas Rusia dalam pertempuran tahun 1905, Jepang semakin yakin dengan kekuatan militernya. Sebagai negara industri, Jepang tidak mempunyai sumber daya yang mencukupi. Indonesia dijadikan Jepang sebagai daerah jajahan sekaligus penyuplai sumber daya bagi keperluan industry Jepang dan keperluan perang menghadapi sekutu.  Awal pendudukan Jepang di Indonesia

a. Penyerangan Pearl Harbour

Pearl Harbour adalah pangkalan Amerika Serikat di wilayah kepulauan Hawaii yang bertugas untuk mengawasi kawasan Asia Pasifik. Demi kelancaran untuk menguasai kawasan Asia Pasifik, maka Jepang menyerang pangkalan tersebut dengan semangat kamikaze. Pangkalan tersebut pun berhasil dihancurkan, dan banyak pasukan Amerika yang tewas terbunuh.

b. Penyerahan tanpa syarat Belanda kepada Jepang

Setelah menyerang Pearl Harbour, Jepang bergerak dengan cepat menguasai kawasan disekitarnya. Hingga akhirnya sampai di kawasan Asia Tenggara, dan pada tanggal 10 Januari 1942 Jepang menguasai Tarakan. Tanggal 1 Maret 1942, Jepang mendarat di Banten, Indramayu, dan Rembang. Batavia dapat dikuasai pada tanggal 5 Maret 1942. Hingga akhirnya tanggal 8 Maret 1942, lewat Panglima Militer Ter Poorten dan Gubernur Jenderal van Starkenborgh Stachouwer, Belanda menyatakan menyerah tanpa syarat kepada Jepang di Kalijati, Subang. c. Propaganda Jepang di Indonesia

Jepang segera melancarkan propaganda kepada rakyat Indonesia agar mau bekerjasama. Diantaranya adalah Gerakan 3A, yaitu Jepang Cahaya Asia, Jepang Pelindung Asia, Jepang Pemimpin Asia.

Gerakan 3A tersebut tidak bertahan lama karena tidak mendapat respon yang banyak dari rakyat. Sebagai gantinya, Jepang membebaskan pemimpin-pemimpin Indonesia yang ditawan Belanda, diantaranya adalah Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta. Untuk memfasilitasi para pemimpin tersebut, maka Jepang mendirikan Putera (PusatTenaga Rakyat).

 Perlawanan terhadap militer Jepang a. Pasukan PETA di Blitar dan Aceh b. Tengku Abdul Jalil di Aceh

c. K.H. Zaenal Mustafa di Tasikmalaya d. Haji Madriyas di Indramayu

 Dampak Pendudukan Jepang di Indonesia Bidang Politik

Sejak masuknya kekuasaan Jepang di Indonesia, organisasi-organisasi politik tidak dapat berkembang lagi. Bahkan pemerintah pendudukan Jepang menghapuskan segala bentuk kegiatan organisasi-organisasi, baik yang bersifat politik maupun yang bersifat sosial, ekonomi, dan agama. Organisasi-organisasi itu dihapuskan dan diganti dengan organisasi buatan Jepang, sehingga kehidupan politik pada masa itu diatur oleh pemerintah Jepang, walaupun masih terdapat beberapa organisasi politik

yang terus berjuang menentang pendudukan Jepang di Indonesia.

Bidang Ekonomi

Pendudukan bangsa Jepang atas wilayah Indonesia sebagai negara imperialis, tidak jauh berbeda dengan negara-negara imperialisme lainnya. Kedatangan bangsa Jepang ke Indonesia berlatar belakang masalah ekonomi, yaitu mencari daerah-daerah sebagai penghasil bahan mentah dan bahan baku untuk memenuhi kebutuhan industrinya dan mencari tempat pemasaran untuk hasil-hasil industrinya, sehingga aktivitas perekonomian bangsa Indonesia pada zaman Jepang

sepenuhnya dipegang oleh pemerintah Jepang. Diantaranya adalah pemberlakuan sistem autarki, yaitu mewajibkan rakyat untuk menyetor kepada pemerintah sebesar 30% dari hasil panen, 30% untuk lumbung, dan hanya 40% yang menjadi hak sendiri. Sistem ini mirip dengan otonomi daerah yang mengharuskan setiap daerah dapat mencukupi kebutuhannya sendiri. Namun tidak semua daerah diberlakukan sistem autarki ini.

Bidang Pendidikan

Pada masa pendudukan Jepang di Indonesia, kehidupan pendidikan berkembang pesat dibandingkan dengan pendudukan Hindia Belanda. Pemerintah pendudukan Jepang memberikan kesempatan kepada bangsa Indonesia untuk mengikuti pendidikan pada sekolah-sekolah yang dibangun oleh pemerintah. Di samping itu, bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa perantara pada sekolah-sekolah serta penggunaan nama-nama yang diindonesiakan. Padahal tujuan Jepang mengembangkan pendidikan yang luas pada bangsa Indonesia adalah untuk menarik simpati dan mendapatkan bantuan dari rakyat Indonesia dalam menghadapi lawan-lawannya pada Perang Pasifik.

Bidang Kebudayaan

Jepang sebagai negara fasis selalu berusaha untuk menanamkan kebudayaannya. Salah satu cara Jepang adalah kebiasaan menghormat ke arah matahari terbit. Cara menghormat seperti itu merupakan salah satu tradisi Jepang untuk menghormati kaisarnya yang dianggap keturunan Dewa Matahari. Pengaruh Jepang di bidang kebudayaan lebih banyak dalam lagu-lagu, film, drama yang seringkali dipakai untuk propaganda. Banyak lagu Indonesia diangkat dari lagu Jepang yang populer pada jaman Jepang. Iwa Kusuma Sumantri dari buku "Sang Pejuang dalam Gejolak Sejarah" menulis "kebiasaan-kebiasaan dan kepercayaan-kepercayaan yang sangat merintangi kemajuan kita, mulai berkurang.

Bangsa kita yang telah bertahun-tahun digembleng oleh penjajah Belanda untuk selalu 'nun inggih' kini telah berbalik menjadi pribadi yang berkeyakinan tinggi, sadar akan harga diri dan kekuatannya. Juga cara-cara menangkap ikan, bertani, dan lain-lain telah mengalami pembaharuan-pembaharuan berkat didikan yang diberikan Jepang kepada bangsa Indonesia, walaupun bangsa Indonesia pada waktu itu tidak secara sadar menginsafinya. Untuk anak-anak sekolah diberikan latihan-latihan olahraga yang dinamai Taiso, sangat baik untuk kesehatan mereka itu. Saya kira untuk kebiasaan sehari-hari yang tertentu (misalnya Senin) bagi anak-anak sekolah maupun untuk para pegawai atau buruh untuk menghormati bendera kita (merah putih) serta pula menyanyikan lagu kebangsaan atau lagu-lagu nasional merupakan kebiasaaan yang

diwariskan Jepang kepada bangsa Indonesia.

Bidang Sosial

Selama masa pendudukan Jepang kehidupan sosial masyarakat sangat memprihatinkan. Penderitaan rakyat semakin bertambah, karena segala kegiatan rakyat dicurahkan untuk memenuhi kebutuhan perang Jepang dalam menghadapi musuh-musuhnya. Terlebih lagi rakyat dijadikan

romusha (kerja paksa). Sehingga banyak jatuh korban akibat kelaparan

dan penyakit. Pada masa pendudukan Jepang juga dikenal adanya Jugu

Ianfu, sebutan ini diperuntukkan kepada wanita-wanita sebagai pemuas nafsu para tentara Jepang.

Bidang Birokrasi

Kekuasaan Jepang atas wilayah Indonesia dipegang oleh kalangan

militer, yaitu dari angkatan darat (rikugun) dan angkatan laut (kaigun).

Sistem pemerintahan atas wilayah diatur berdasarkan aturan militer. Dengan hilangnya orang Belanda di pemerintahan, maka orang Indonesia mendapat kesempatan untuk menduduki jabatan yang lebih penting yang sebelumnya hanya bisa dipegang oleh orang Belanda. Termasuk jabatan

gubernur dan walikota di beberapa tempat, tapi pelaksanaannya masih di bawah pengawasan Militer Jepang. Pengalaman penerapan birokrasi di Jawa dan Sumatera lebih banyak daripada di tempat-tempat lain. Namun, penerapan birokrasi di daerah penguasaan Angkatan Laut Jepang agak buruk.

Bidang Militer

Kekuasaan Jepang atas wilayah Indonesia memiliki arti penting, khususnya dalam bidang militer. Para pemuda bangsa Indonesia diberikan pendidikan militer melalui organisasi PETA. Pemuda-pemuda yang tergabung dalam PETA inilah yang nantinya menjadi inti kekuatan

dan penggerak perjuangan rakyat Indonesia mencapai kemerdekaannya.

Selain PETA juga masih ada Keibondan, Seinendan, dan Jawa Hokokai yang dijadikan Jepang untuk mendidik pemuda-pemuda Indonesia. Tujuan sebenarnya dari pendidikan militer tersebut adalah menyiapkan pasukan dari daerah jajahan untuk dipakai dalam perang.

 Akhir pendudukan Jepang di Indonesia

Jepang semakin terdesak karena mengalami kekalahan di beberapa pertempuran dengan sekutu. Agar mendapat dukungan dari rakyat Indonesia, Jepang mengeluarkan Janji Kemerdekaan bagi negara-negara jajahannya oleh Perdana Menteri Koiso di Tokyo pada tanggal 7 September 1944. Sebagai bukti dari janji tersebut, Letnan Jenderal Kumakichi Harada (pemimpin militer Jepang di Jawa) mengumumkan dibentuknya Dokuritsu Junbi Cosakai (BPUPKI). Badan ini bertugas menyelidiki hal-hal yang berkaitan dari segi politik dan ekonomi yang bagi pembentukan negara Indonesia merdeka.

 Tidak berapa lama, Jepang membubarkan BPUPKI dan membentuk PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau Dokuritsu Junbi Inkai. Pada tanggal 7 Agustus 1945, badan ini diresmikan. Namun karena di bom atomnya kota Nagasaki dan Hiroshima pada tanggal 6 dan 8 Agustus 1945 oleh USA, Jepang akhirnya menyerah tanpa syarat kepada sekutu. Maka berakhirlah

LAMPIRAN 32

DOKUMENTASI

Dokumen terkait