PELATIHAN PENDIDIK PAUD DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL (STUDI DI UPT SKB KLUNGKUNG)
3) Kegiatan Penutup
a. Peserta diajak melaksanakan refleksi terhadap apayang telah dipelajari. b. Peserta merangkum hasil kegiatan.
c. Pada akhir sesi pembelajaran dilakukan doa bersama atas keberhasilan menyelesaikan kegiatan dengan lancar.
Metode Penilaian (Assesment)
Kegiatan penilaian tujuannya untuk mendapatkan imformasi secara benar, berkesinambungan dan menyeluruh tentang proses dan hasil pertumbuhan dan perkembagan anak didik. Penilaian dalam program ini menggunakan prinsip-prinsip seperti; (1) Menyeluruh, penilaian mencakup aspek proses dan hasil pengembangan yang secara bertahap mengambarkan perubahan prilaku; (2)
Berkesinambungan, penilaian dilakukan secara berencana, bertahapa dan terus
menerus untuk memproleh gabaran menyluruh terhadap hasil pelatihan; (3) Obyektif, penilaian dilakukan seobyektif mungkin dengan memperhatikan
perbedaan dan keunikan perkembangan anak, dimana tidak selalu memberikan penafsiran yang sama terhadap gejala yang sama; (4) Mendidik, hasil penilaian digunakan untuk membina dan memberikan dorongan kepada anak didik dalam meningkatkan kemampuannya sehingga anak dapat megembangkan „rasa berhasil“ nya; (5) Kebermaknaan, hasil penilaian harus bermakna, bagi guru,pamong belajar, orang tua, anak didik dan pihak lain yang memerlukan.
Untuk melakukan penilaian dilakukan dengan beberapa cara, yakni; (a)
Penagamatan, yaitu suatu cara untuk megetahui perkembangan dan sikap anak
yang dilakukan dengan mengamati sikap anak yang dilakukan dengan wengamati tingkah laku anak dalam kehidupan se hari-hari; (b) Pencatatan anekdot, yaitu sekumpulan catatan tentang sikap dan prilaku anak dalam situai tertentu. Hal-hal yang dicatat meliputi seluruh aktivitas anak yang bersifat positif dan negatif; dan (c)
menggambarkan sejauh mana keterampilan anak berkembang. Seluruh hasil penilaian itu akan dilaporkan berupa “laporan perkembangan anak” dalam bentuk deskripsi/uraian singkat tentang perkembangan anak yang telah dicapai pada setiap pertemuan yang dilaporkan kepada orang tua secara berkalah.
Hasil Pelatihan
Berdasarkan hasil penilaian kegiatan pelatihan Guru PAUD yang menggunakan pendekatan kontektual diperoleh hasil sebagai berikut.
Tabel 1: Penilaian Proses untuk Peserta ( n = 40 orang)
No Aspek Frekuensi Baik Frekuensi Cukup Frekuensi Kurang 1 Kemampuan membimbing 35 5 0 2 Kemampuan bekerjasama 38 2 0 3 Kemampuan memotivasi 35 5 0 4 Kemampuan menyampaikan pendapat 31 9 0 5 Kemampuan bertanya 30 10 0
6 Penguasaan materi dan keterampilan
34 6 0
Selama pelaksanaan pelatihan Guru PAUD dengan pendekatan kontektual dilakukan pengamatan secara teratur terhadap aktivitas pembelajaran peserta pelatihan. Hasil dari pemantauan aktivitas kegiatan ditemukan data seperti pada Tabel 3.1 di atas. Hasil memperlihatkan bahwa sebanyak 35 orang ( 35/40 x 100% = 88%) kemampuan membimbing peserta didik berkemampuan baik dan 5 orang (5/40 x 100% = 12%) berkemampuan cukup. Kemampuan bekerja sama peserta didik sebanyak 38 orang (38/40 x 100% = 95%) berkemampuan baik dan 2 orang (2/40 x 100% = 5%) berkemampuan cukup. Kemampuan Memotivasi peserta didik 35 orang ( 35/40 x 100% = 88%) kemampuan baik dan 5 orang ( 5/40 x 100% = 12%) berkemampuan cukup. Kemampuan menyampaikan pendapat sebanyak 31 orang (31/40 x 100% = 78%) berkemampuan baik dan 9 orang (9/40 x 100% = 22%) berkemampuan cukup. Kemampuan bertanya 30 orang ( 30/40 x 100% = 75%) kemampuan baik dan 10 orang ( 10/40 x 100% = 25%) berkemampuan cukup. Kemampuan menguasai materi dan keterampilan sebanyak 34 orang (34/40 x 100% = 85%) berkemampuan baik dan 6 orang (6/40 x 100% = 15%) berkemampuan cukup.
Deskripsi Respon Peserta Setelah Pelatihan
Setelah pelatihan Guru PAUD dengan pendekatan kontektual yang diselenggarakan di UPT SKB Klungkung, peserta pelatihan memberikan respon sebagai berikut:
Tabel. 2: Respon Peserta Terhadap Pelatihan dengan pendekatan kontekstual
No Pertanyaan
Yang menjawaban
Ya Tidak 1 Apakah anda senang dengan pelatihan ini ? 38 2 2 Apakah medel pelatihan membuat anda
lebih menguasai pembelajaran?
37 3
3 Apakah model pelatihan PTK PAUD Berbasis Kontekstual ini perlu dilanjutkan?
40 -
Dengan penyebaran angket yang direspon oleh peserta pelatihan untuk memberikan tanggapan terhadap pelatihan PAUD dengan pendekatan kontekstual ini, maka pelatihan ini dikatakan berhasil baik. Hal ini bisa dililahat dari prosentase jawaban peserta terhadap pertanyaan yang diberikan yang mengacu pada hasil
Selama pelaksanaan pelatihan Guru PAUD dengan pendekatan kontektual dilakukan pengamatan secara teratur terhadap aktivitas pembelajaran peserta pelatihan. Hasil dari pemantauan aktivitas kegiatan ditemukan data seperti pada Tabel 3.1 dan Tabel 3.2 di atas. Hasil memperlihatkan bahwa sebanyak 38 orang ( 38/40 x 100% = 95%) peserta menjawab (ya) dan 2 orang (2/40 x 100% = 5%) pesert didik menjawab tidak, atas pertanyaan yang diajukan “Apakah anda senang dengan pelatihan ini?” sedangkan peserta yang menjawab soal no. 2 sebanyak 37 orang (37/40 x 100% = 93%) menjawab Ya, 3 orang (3/40 x 100% = 8%) menjawab tidak atas pertanyaan “Apakah medel pelatihan membuat anda lebih menguasai pembelajaran?” dan yang paling mengejutkan adalah pertanyaan no.3.” Apakah model pelatihan Guru PAUD dengan pendekatan Kontekstual ini perlu dilanjutkan?” peserta yang memberikan jawaban (ya) sebanyak 40 orang (40/40 x 100% = 100%) yang menjawab tidak 0%. Berdasarkan hasil angket inilah penulis berani mengatakan bahwa “ Pelatihan Guru PAUD dengan pendekatan kontekstual di UPT SKB Klungkung”, dapat dikatakan berhasil dengan baik dan selanjutnya bisa dijadikan contoh oleh penyelenggara kursus lainnya.
Simpulan
Proses pelatilan Guru PAUD dengan pendekatan kontekstuan di UPT SKB Klungkung dapat berjalan dengan baik dan lancer. Di samping itu, hasil pelatihan Guru PAUD dengan pendekatan kontektual di UPT SKB klungkung baik. Hal ini terbukti dari 35 orang mampu membimbing, 38 orang mampu bekerjasama, 35 orang mampu memotivasi, 31 orang mampu menyampaikan pendapat, 31 orang mau bertanya jawab, dan 34 orang mampu menguasai materi dan keterampilan.
Respon dari peserta pelatihan Guru PAUD dengan pendekatan kontekstual positif di mana sebagian besar atau 38 orang menyatakan senang mengikuti, 37
orang menyatakan mudah menguasai isi pelatihan, dan 40 orang (100%) menyarankan untuk melanjutkan model ini untuk pelatihan di masa mendatang.
DAFTAR PUSTAKA
Amien, M. 1987. Mengajarkan Ilmu Pengetahuan Alam dengan Menggunakan
Meode Discovery dan Inquiry. Jakarta: Proyek P2LPTK Dikti.
Chaedar Alwasilah. 2009. Setrategi pendekatan kontekstual. Medicom.id Dahar, R.W. 1989. Teori-teori Belajar. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Departemen Pendidikan Nasional, 2002, Acuan menu pembelajaran pada anak
dini usia (Menu pembelajaran generic.
Masitoh,dkk, 2008. Setrategi Pembelajaran TK. Jakarta: Universitas terbuka Munandar S.C. Utami, 1992. Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak
Sekolah: Petunjuk Bagi Para Guru dan Orang Tua.Jakarta:
PT.Gramedia Widi Sarana Indonesia
Suastra I W, 2009. Pembelajaran Sain Terkini : Mendekatkan Siswa dengan
Lingkungan Alamiah dan Sosial Budayanya. Singaraja : Undiksha
Press
Sudrajat, Akhmad,2008. Pembelajaran Kontekstual. Wordpress.Com : Depdiknas
Syaiful Imran. 2009. Tahapan pembelajaran Kontekstual,Medikom
Watson dan Katz, 1991.Menjawab Kebutuhan belajar masyarakat,Depdiknas Wiranataputra, dkk: 2007.Belajar merupakan suatu proses yang kompleks,