• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kegiatan sehari-hari

Dalam dokumen Buku Panduan Aal (Halaman 50-55)

Kegiatan Taruna pada hakikatnya merupakan pelaksanaan tugas belajar. Oleh karena itu Taruna harus dapat menggunakan waktu sebaik- baiknya, agar semua tugas dan kegiatan dapat terlaksana dengan baik. Untuk itu kegiatan sehari-hari Taruna perlu diatur secara tertib sbb:

a. Hari Kerja.

1) Bangun pagi dan kegiatan ibadah. 2) Olah raga senam pagi.

3) Makan pagi. 4) Apel kerja pagi.

5) Pelajaran atau latihan. 6) Apel siang.

7) Makan siang dan kegiatan ibadah. 8) Pelajaran atau pengasuhan. 9) Kegiatan lbadah.

10) Makan malam dan kegiatan ibadah. 11) Belajar mandiri.

12) Apel malam dilanjutkan tidur malam. b. Hari Minggu dan hari libur.

1) Bangun pagi dilanjutkan ibadah. 2) Makan pagi dilanjutkan olah raga.

3) Apel pesiar dan kegiatan masing-masing 4) Makan siang dan kegiatan ibadah.

5) Kegiatan masing-masing dilanjutkan ibadah 6) Makan malam dan kegiatan ibadah.

Pasal 16

Kegiatan Sosial dan Keagamaan

a. Para Taruna dianjurkan untuk mengikuti kegiatan sosial yang pelaksanaannya diatur oleh Gubemur Akademi Angkatan masing masing antara lain, donor darah, mengunjungi Panti Asuhan, Panti Wreda dan Bhakti Taruna.

b. Taruna diwajibkan menjalankan ibadah sesuai ajaran agama masing- masing baik di dalam maupun diluar kesatrian.

Pasal 17

Pesiar dan Tempat Pesiar

a. Taruna mempunyai hak pesiar dan dapat melaksanakan kegiatan pesiar pada hari Rabu sore, Sabtu sore, Minggu, malam hari libur dan hari libur.

b. Taruna tidak diijinkan pesiar apabila :

1) Sedang mengikuti pendidikan dasar keprajuritan.

2) Sedang menjalankan dinas atau hukuman.

3) Dalam keadaan sakit atau badan tidak sempurna, misalnya; dibalut, digips, jalannya pincang, dsb.

c. Ketentuan-ketentuan yang lebih terinci mengenai pesiar diatur oleh Perkhustar (Peraturan Khusus Taruna) dari tiap-tiap Akademi Angkatan.

d. Ketentuan secara umum adalah :

1) Daerah pesiar dibatasi hanya di dalam Gamisun Akademi Angkatan, atau sesuai dengan ketentuan dari Akademi masing- masing. Keluar dari Gamisun atau batas daerah yang sudah ditentukan, harus seijin pimpinan Akademi atau pejabat yang diserahi wewenang.

2) Pesiar dilaksanakan berkelompok, sedikitnya 2 orang. 3) Selama pesiar tetap menggunakan pakaian dinas seragam Taruna yang berlaku.

e. Taruna dilarang pesiar ke daerah atau tempat perjudian, pelacuran, diskotik dan tempaat terlarang lainnya yang telah ditentukan oleh Akademi Angkatan.

Pasal 18

lndekos dan Kontrak Rumah

Taruna tidak diperbolehkan indekos atau kontrak rumah, karena disamping menimbulkan kesenjangan diantara para Taruna juga akan menimbulkan dampak yang kurang baik di masyarakat. Taruna diijinkan tinggal di rumah keluarga, saudara atau teman pada waktu cuti atau long week end.

Pasal 19

Pemilikan Uang dan Barang

a. Uang.

1) Taruna harus hidup hemat. Segala keperluan diluar dinas supaya diusahakan dapat dipenuhi dari uang saku yang diterima setiap bulan dan dilarang berhutang.

2) Untuk keperluan yang penting dan mendesak, dengan seijin dinas dan dengan menggunakan alamat dinas, Taruna dapat menerima kiriman uang dari keluarganya.

3) Taruna diperkenankan memiliki uang tunai dengan jumlah maksimal 5 (lima) X uang saku dan selebihnya harus ditabung.

4) Taruna diperkenankan menyimpan uang di Bank maksimal 20 (dua puluh) X uang saku dan dapat mengambilnya melalui kartu ATM, tetapi tidak mengambil secara berlebihan sehingga dapat menimbulkan kesenjangan dengan Taruna lainnya.

5) Uang Korps Tatuna yang boleh disimpan di kas maksimal 10 (sepuluh) X uang saku dan selebihnya harus disimpan di Bank. (Ketentuan pengambilannya diatur oleh Pimpinan Akademi Angkatan).

b. Barang.

1) Barang perlengkapan/peralatan dinas yang

dipertanggung jawabkan kepada Taruna wajib digunakan dan dirawat sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan dilarang meminjamkannya atau membawanya keluar kesatrian tanpa seijin dinas.

2) Taruna dapat menyimpan barang-barang pribadi yang tidak berasal dari dinas seperti radio kecil, walkman, jam tangan, weker dan tustel yang pelaksanaannya diatur oleh Akademi Angkatan.

3) Taruna dilarang menyimpan atau menggunakan telepon genggam selama di dalam kesatrian dan pada waktu kegiatan belajar atau latihan di luar kesatrian.

4) Taruna dilarang menyimpan kendaraan bermotor di dalam kesatrian.

Pasal 20 Berkendaraan

a. Berkendaraan Umum (Pesawat, Kapal laut, Kereta api, Bus, Taxi dan Angkutan umum lainnya).

1) Taruna diperkenankan menaiki kendaraan umum dengan tetap berlaku sopan dan memelihara ketertiban serta mentaati peraturan dan petunjuk yang ada seperti antri membeli tiket dsb.

2) Tutup kepala tetap dipakai, kecuali dalam perjalanan jauh atau keadaan kendaraan tidak memungkinkan.

3) Taruna tidak boleh berdiri dalam bus atau kereta api, kalau terpaksa berdiri jangan melupakan sopan santun dan sikap Taruna.

4) Bila ada orang sakit, orang tua atau wanita yang tidak mendapat tempat duduk, Taruna sebaiknya memberikan tempat duduknya kepada orang tersebut.

5) Berusaha untuk tidak tertidur selama dalam kendaraan dan jika terpaksa tidur agar menutup muka dengan sapu tangan. 6) Jika bersama rekanita, orang tua atau yang dituakan, agar mereka dipersilahkan naik terlebih dahulu. Pada waktu turun, Taruna harus turun lebih dahulu untuk memberikan pertolongan apabila diperlukan.

1) Taruna diperkenankan naik becak, maksimal 2 orang serta tetap memelihara kesopanan serta menghindari tawar menawar yang berkepanjangan.

2) Taruna sedapat mungkin tidak menggunakan kendaraan Andong, kecuali di tempat tersebut tidak ada kendaraan lain. c. Berkendaraan Sepeda Motor.

1) Taruna diijinkan mengendarai kendaraan sepeda motor yang dilengkapi STNK, baik pada waktu pesiar, cuti maupun keadaan khusus/darurat dengan memelihara kewaspadaan, ketertiban dan kesopanan serta tidak melebihi kapasitas kendaraan.

2) Selama mengendarai sepeda motor, Taruna wajib mematuhi peraturan lalu lintas serta memiliki ketrampilan, SIM, menggunakan Helm standart dan Jaket PDH Taruna yang dilengkapi dengan atribut atau identitas.

3) Dilarang menggunakan sepeda motor sejenis Trail. 4) Ketentuan lebih rinci Taruna diijinkan atau tidak diijinkan mengendarai sepeda motor dalam kurun waktu tertentu diatur oleh Akademi Angkatan.

d. Berkendaraan Mobil.

1) Taruna diperkenankan mengendarai mobil yang dilengkapi dengan STNK dan memiliki SIM, serta tetap memelihara kewaspadaan, kesopanan, ketertiban dan mematuhi peraturan lalu lintas.

2) Dalam satu kendaraan sedapat mungkin tidak melebihi kapasitas kendaraan.

e. Berkendaraan Dinas Bus TarunA.

1) Taruna yang lebih rendah pangkatnya mengambil tempat duduk disamping kiri atau dibelakang Taruna yang lebih tinggi pangkatnya.

2) Apabila pada waktu akan naik kendaraan dinas telah ada Taruna atau atasan di atas kendaraan tersebut, Taruna yang

akan naik kendaraan menyampaikan penghormatan perorangan terlebih dahulu.

3) Naik dan turun kendaraan dengan tertib menurut hirarki dan tidak berebut.

f. Apabila Taruna bepergian dalam rangka kegiatan pendidikan dan latihan, harus menggunakan kendaraan yang ditentukan oleh dinas.

g. Diharapkan tidak berbuat sesuatu yang tidak pantas sehingga dapat menarik perhatian umum.

h. Pelanggaran lalu lintas tetap dikenakan sanksi berdasarkan ketentuan dalam Undang-undang Lalu Lintas sesuai ketentuan yang berlaku.

Pasal 21 Apel

a. Sesuai dengan ketentuan dalam PUDD TNI, Taruna

melaksanakan apel secara teratur, baik apel pagi, apel olah raga, apel siang dan apel malam, apel setiap ada kegiatan atau apelluar biasa (ketentuan lebih rinci diatur oleh Akademi Angkatan).

b. Apel pesiar.

1). Dilaksanakan 15 menit sebelum waktu pesiar. 2). Pada saat apel, Taruna sudah berpakaian rapi.

3). Apel pesiar diambil oleh Taruna Jaga/Piket atau Pejabat Korps Taruna ditempat yang telah ditentukan.

c. Apel luar biasa.

Pelaksanaan apel luar biasa dapat dilaksakanan sewaktu-waktu dan diatur oleh Akademi Angkatan.

Pasal 22

Dalam dokumen Buku Panduan Aal (Halaman 50-55)

Dokumen terkait