• Tidak ada hasil yang ditemukan

Buku Panduan Aal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Buku Panduan Aal"

Copied!
85
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

BAB I PENDAHULUAN

1. Umum

a. Dampak perkembangan global dan pengaruh lingkungan strategis yang semakin dinamis, kompleks, bahkan cenderung sulit diprediksi serta semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pertahanan negara sangat mempengaruhi terhadap dinamika pembinaan kekuatan dan penggunaan kekuatan pertahanan negara. TNI Angkatan Laut (TNI AL) sebagai kekuatan utama pertahanan negara di laut, merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari komponen bangsa lainnya dalam mewujudkan cita-cita nasional. Tuntutan profesionalisme prajurit TNI AL saat ini dan di masa mendatang, menjadi faktor penting dalam melaksanakann tugas negara bersama komponen bangsa lainnya dalam membangun dan mewujudkan ketahanan nasional yang kokoh. Oleh karena itu dalam upaya menjaga soliditas nasional, dibutuhkan kesetaraan pola pikir, pola sikap dan pola tindak di antara seluruh komponen bangsa.

b. Sistem pendidikan bagi Perwira TNI AL ditata secara bertingkat, berjenjang, berlanjut dan berkesinambungan (longitudinal) yang diorientasikan pada tuntutan kompetensi penugasan keprajuritan dan ketentaraan dalam sistem manajemen pertahanan negara. Jenjang pendidikan longitudinal meliputi Pendidikan Pertama AAL (Dikma AAL) dibekali ilmu pengetahuan teknik dasar keprajuritan dan ketentaraan pertahanan negara matra laut sebagai bekal penugasan tingkat teknis serta pengembangan teknis sistem kesenjataan angkatan laut. Pendidikan Lanjutan Perwira (Diklapa) dibekali ilmu pengetahuan taktik dan operasi serta manajemen operasi di laut sebagai bekal penugasan tingkat taktis, pengembangan taktis dan tugas manajemen operasi tempur di laut. Selanjutnya Pendidikan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut

(3)

(Dikseskoal) dibekali ilmu pengetahuan strategi, manajemen strategi angkatan laut dan manajemen strategi maritim sebagai bekal penugasan tingkat strategis pertahanan negara di laut. c. AAL adalah lembaga penyelenggara pendidikan pertama tingkat Akademi di bawah pembinaan Kasal, yang memiliki tugas pokok mendidik para Kadet agar menjadi calon Perwira yang berjiwa pejuang Pancasila dan Saptamarga, memiliki pengetahuan dan ketrampilan profesi matra laut dalam spektrum penugasan awal di KRI / pasukan serta memiliki kemampuan manajerial dan jiwa kepemimpinan sebagai calon pemimpin TNI / TNI AL. Berdasarkan Undang Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, Pendidikan TNI AL merupakan bagian dari Sisdiknas, yang secara profesional dibina dan dikembangkan (Bina Tunggal) oleh Mabes TNI dan TNI AL guna mewujudkan tercapainya tujuan dan sasaran pendidikan yaitu membentuk Perwira TNI AL yang pejuang dan memiliki kompetensi profesional berbasis kepada ilmu pengetahuan pertahanan negara, militer, maritim dan keangkatanlautan (naval science).

d. Program pendidikan di AAL terbagi dalam lima korps yang meliputi Korps Pelaut, Korps Teknik, Korps Elektronika, Korps Suplai dan Korps Marinir dengan beban studi antara 144 sampai dengan 155 SKS, dengan lama studi 4 tahun (8 semester). AAL mendidik dan membentuk karakter prajurit dan tentara golongan Perwira Muda TNI AL dengan pangkat Letnan Dua (Letda). Sampai saat ini Perwira lulusan AAL telah diberikan kualifikasi keprajuritan Tentara Nasional Indonesia golongan Perwira Muda dengan pangkat Letnan Dua, dalam waktu dekat akan diberikan gelar kesarjanaan profesional strata 1 bidang ketentaraan matra laut.

2 Pendidikan Prajurit TNI.

Dalam buku Petunjuk Induk Pendidikan Prajurit TNI disebutkan bahwa penyelenggaraan pendidikan prajurit TNI menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pembinaan prajurit TNI. Sedangkan

(4)

penyelenggaraan pendidikan harus senantiasa dikaitkan dengan sistem pembinaan prajurit yang berorientasi pada kebutuhan organisasi TNI dan merupakan bagian dari Sistem Pendidikan Nasional. Pendidikan prajurit TNI sebagai bagian dari Sisdiknas, merupakan pendidikan kedinasan yang mendukung profesi kemiliteran / ketentaraa, sehingga pendidikan prajurit TNI harus selalu terkait dengan penugasan / proyeksi penugasan selanjutnya. Oleh karena itu, setiap usaha peningkatan mutu dalam program pendidikan prajurit TNI selalu terkait dengan Sisdiknas.

Pendidikan prajurit TNI, khususnya pada tingkat pendidikan tinggi harus mengacu pada disiplin ilmu yang mempunyai pengaruh langsung terhadap fungsi-fungsi TNI. Dengan demikian hasil pendidikan TNI dapat disetarakan dan memperoleh akreditasi sebagaimana yang dianut dalam lingkungan pendidikan nasional. 3. Kebijakan Strategis Kepala Staf Angkatan Laut.

Dalam Pokok-pokok Kebijakan Strategis Kepala Staf Angkatan Laut tahun 2008 dalam bidang personel ditetapkan bahwa, lembaga pendidikan perlu memberdayakan dan meningkatkan kualitas sepuluh komponen pendidikan sebagai standar input, proses, output dan outcome dalam rangka menghasilkan lulusan AAL sebagaimana yang diharapkan, guna menghadapi perkembangan lingkungan strategik yang berjalan sangat cepat dan dinamis serta cenderung sifatnya semakin kompleks dan memberikan dampak terhadap stabilitas dalam negeri baik secara langsung ataupun tidak langsung. Untuk itu memerlukan peran TNI AL yang berlandaskan pada kemampuan kekuatan serta pergelarannya yang tepat dan didukung dengan sumber daya yang tersedia serta profesionalisme prajurit, sehingga senantiasa siap melaksanakan tugas. Untuk itu, di tahun 2008 TNI AL berpedoman pada 3 pilar kebijakan, yaitu: kesiapan satuan operasional, peningkatan perofesionalisme dan peningkatan kesejahteraan prajurit dan PNS beserta keluarganya.

(5)

4. Tantangan Masa Depan.

a. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) yang sedemikian pesat telah menimbulkan dampak dalam pengawakan alat utama sistem persenjataan. Semakin berkembangnya Iptek berdampak kepada tuntutan kemampuan personel dan hal ini mengandung konsekuensi logis perlunya peningkatan kualitas sumber daya manusia menjadi prioritas utama.

b. Demikian pula halnya dengan TNI AL, yang dalam kehidupan berbangsa dan bernegara memiliki peran sebagai kekuatan utama pertahanan negara matra laut, dituntut adanya upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Perwira TNI AL dapat melaksanakan tugasnya secara optimal dalam menghadapi berbagai tantangan masa depan.

5. Tuntutan Profesionalisme Perwira TNI Angkatan Laut. Mewujudkan, meningkatkan dan memelihara kualitas prajurit TNI AL yang profesional merupakan tugas dan tanggung jawab seluruh jajaran TNI AL. Oleh karenanya, peningkatan kualitas Prajurit TNI AL saat ini dan masa yang akan datang telah menjadi suatu tuntutan yang harus diwujudkan, termasuk bagi para Perwira TNI AL yang akan mengikuti pendidikan pengembangan umum. Hal ini dimaksudkan agar para Perwira tersebut memiliki :

a. Moral kepribadian yang mulia yang menunjukkan komitmen dan tanggung jawab yang besar dalam mengabdikan dirinya kepada bangsa dan negara.

b. Mental kepribadian yang baik, yang menunjukkan dedikasi dan partsipasi yang tinggi dalam melaksanakan tugas fungsi pertahanan negara matra laut.

c. Intelektual yang mencakup pengetahuan profesi dan akademik yang luas dan ketrampilan yang andal sesuai dengan bidang tugasnya.

d. Postur dan kesamaptaan jasmani yang baik dalam rangka melaksanakan tugas keprajuritan dan ketentaraan.

(6)

6. Hakikat Pendidikan Perwira Tni Angkatan Laut

a. Jati Diri Perwira TNI AL. Pada hakikatnya jati diri Perwira TNI AL adalah seorang prajurit dan tentara pertahanan negara matra laut yang memiliki peran, fungsi dan tugas sebagai tentara pejuang dan tentara profesional, memiliki kualitas kepemimpinan, manajerial dalam melaksanakan tugas pertahanan negara di laut.

b. Fungsi Pendidikan Perwira TNI AL.

Pendidikan Perwira TNI AL adalah bagian dari pendidikan prajurit TNI, berfungsi untuk menunjang sistem pendidikan nasional dan sistem pembinaan prajurit TNI yang secara lebih luas menunjang sistem pertahanan negara khususnya dan sistem kehidupan nasional pada umumnya. Fungsi utama di dalam sistem pembinaan prajurit TNI AL adalah meningkatkan Profesionalisme Prajurit sebagai tentara pejuang dan tentara profesional, memiliki semangat juang yang dijiwai Sapta marga dan Sumpah Prajurit, memiliki ilmu dan pengetahuan tentang pertahanan negara, maritim, militer dan keangkatanlautan, ketrampilan teknis dan administratif serta kesamaptaan jasmani yang dibutuhkan untuk pelaksanaan tugas-tugas TNI dalam rangka pertahanan negara.

Tujuan pendidikan prajurit TNI AL yang bersifat longitudinal adalah membentuk karakter keprajuritan sebagai tentara pejuang, membekali pengetahuan dan ketrampilan prajurit sebagai tentara profesional agar memiliki kompetensi profesi serta mampu melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab dan kewajibannya secara profesional.

c. Doktrin Dasar Pendidikan TNI AL. Doktrin dasar pendidikan TNI AL adalah doktrin pendidikan prajurit TNI AL yang diterapkan secara kelembagaan adalah “Pembentukan Karater dan Pengembangan Kompetensi Keprajuritan dan Ketentaraan Pertahanan Negara Matra Laut”. Dengan doktrin dasar tersebut, penyelenggaraaan pendidikan prajurit TNI AL dilaksanakan secara sinergis membentuk karakter prajurit dan mengembangkan kompetensi teknis, taktis dan strategis

(7)

penyelenggaraan pertahanan negara di laut yang keseluruhannya akan menuju pada kompetensi manajemen strategis pertahanan negara.

d. Falsafah Pendidikan TNI AL. Falsafah pendidikan TNI AL adalah : “Dwi Warna Purwa Cendekia Wusana”. Dihadapkan tuntutan dan tantangan tugas prajurit TNI AL di medan tugas, maka pendidikan jiwa dan kesamaptaan jasmani prajurit lebih diutamakan dan selanjutnya pendidikan kompetensi mulai pemberian pengetahuan untuk menjadi cakap, pelatihan untuk menjadi cekatan, penugasan untuk menjadi cerdik, pengalaman untuk menjadi cerdas dan dengan penghayatan tugas, fungsi dan peran sebagai kekuatan utama pertahanan negara, sehingga terbentuk prajurit TNI AL yang cendekia. Pada akhirnya akan terbentuk Profesionalisme Prajurit TNI AL sebagai Tentara Pejuang dan Tentara Profesional yang dapat diandalkan.

e. Azas-azas Pendidikan Prajurit TNI AL. Azas-azas pendidikan Prajurit TNI AL adalah prinsip dasar yang benar dan merupakan sumber pengembangan pelaksanaan pendidikan prajurit TNI AL yang meliputi :

1). Tujuan. Penyelenggaraan pendidikan prajurit TNI AL selalu berpegang kepada kepada tujuan pendidikan prajurit TNI AL yang telah ditetapkan berdasarkan kebutuhan organisasi dalam rangka melaksanakan tugas.

2). Kejuangan dan profesionalisme. Pendidikan prajurit TNI AL memberikan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan tetap menjamin keseimbangan pengembangan dan pemantapan semangat kejuangan. 3). Daya guna. Pengerahan semua sumber daya secara serasi dan seimbang untuk menyelenggarakan pendidikan, sehingga mencapai tujuan dan sasaran pendidikan yang optimal.

4). Dinamis dan kenyal. Penyelenggaraan

(8)

diri dengan perkembangan sistem senjata serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

5). Keterpaduan. Dalam pembinaan pendidikan prajurit TNI AL harus memiliki keterpaduan baik sistem maupun pola serta keterpaduan antara lembaga pendidikan dengan instansi/satuan penugasan prajurit. 6). Pengembangan kepribadian. Pendidikan prajurit TNI AL harus mengembangkan kepribadian secara wajar yang diarahkan kepada pembentukan manusia seutuhnya.

f. Pola dan Struktur Pendidikan Perwira TNI AL. Pola pendidikan bagi Perwira TNI AL merupakan gambaran tentang tingkat, jenjang dan jenis pendidikan yang diorientasikan kepada spektrum penugasan. Pola pendidikan Perwira TNI AL disusun sebagai Mainstream penyelenggaraan pendidikan longitudinal.

1) Pendidikan Pertama dan Pembentukan :

a) Pendidikan Dasar Keprajuritan dan Ketentaraan.

b) Pendidikan Dasar KePerwiraan. c) Pendidikan Kematraan dan Kejuruan. 2) Pendidikan Pengembangan Umum :

a) Pendidikan Spesialisasi Perwira

(Dikspespa).

b) Pendidikan Lanjutan Perwira (Diklapa). c) Pendidikan Komando dan Staf Angkatan (Sesko Angkatan).

d) Pendidikan Operasi Gabungan TNI dan Manajemen Strategis Pertahanan Negara (Sesko TNI).

e) Pendidikan Manajemen Ketahanan

(9)

BAB II PROFIL AAL 7. Sejarah AAL

Pada tahun 1951, Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI) membuka Institut Angkatan Laut (IAL) berdasarkan Surat Keputusan Mentri Pertahanan Nomor: D/MP/279/1951 tanggal 29 Juni 1951. Kemudian disusul dengan S.K. Nomor : D/MP/313/51 tanggal 28 Juli 1951 yang memuat program pendidikan ALRI yang dilaksanakan secara mandiri.

Pada Angkatan I, IAL membuka 3 jurusan atau korps yaitu korps Navigasi, korps Teknik Mesin, dan korps Administrasi. Lama pendidikan ditentukan tiga tahun yang terbagi atas dua tahun teori dan satu tahun praktek. Pada pelajaran teori, sebagian besar diberikan oleh anggota Misi Militer Belanda (MMB) dan banyak menggunakan bahasa Belanda. Sedangkan untuk penggemblengan watak dan fisik diberikan oleh pihak ALRI sendiri. Satu tahun kemudian yaitu pada penerimaan Angkatan II, ditambah dua korps yaitu korps Komando (KKO) dan korps Elektronika.

Pada tanggal 13 Desember 1956, IAL berubah menjadi Akademi Angkatan Laut (AAL) dengan sistem pendidikan tetap tiga tahun. Selanjutnya pada tahun 1961, karena sistem pendidikan tiga tahun dianggap terlalu singkat, maka diubah menjadi sistem pendidikan empat tahun. Prosentase pelajaran yang diberikan menjadi 73% pelajaran praktek/latihan serta teori kemiliteran/keangkatan lautan (profesi), dan 27% pengetahuan akademik (Iptek). Sedangkan sistem lima korps yang ada dilebur menjadi hanya tiga korps, yaitu korps Pelaut ( gabungan dari Pelaut, Teknik dan Elektro), Administrasi dan Komando/Marinir. Tiga korps ini disebut sebagai “sistem laut”.

Menjelang akhir dari periode ini sistem laut dengan tiga korps disempurnakan lagi menjadi sistem jurusan terbatas (Limited Line System) atau dinamakan “Sistem Cikar Kemudi”, yang hanya terdiri dari korps Pelaut dan Marinir. Sistem ini hanya menghasilkan sebagian angkatan ke XI, dan seluruh angkatan ke XII dan XIII. Pada angkatan XI V dan XV, kembali diubah menjadi empat korps (Pelaut, Teknik, Elektronika, dan Marinir).

(10)

Pada tanggal 16 Desember 1965, telah diputuskan oleh Presiden R.I selaku Panglima Tertinggi ABRI/Panglima Besar Komando Operasi Tertinggi, tentang peresmian berdirinya Lembaga Pendidikan

AKADEMI BERSENJATA REPUBLIK INDONESIA (AKABRI)

berdasarkan Surat Keputusan No. 185/KOTI/1965. Dengan demikian, lembaga-lembaga pendidikan militer sebelumnya, AMN, AAL, AAU, dan AAK dihapuskan.

Pada tanggal 5 Oktober 1966, dibentuklah markas Komando AKABRI di Jakarta yang merupakan badan pelaksana pusat dalam Departemen HANKAM. Berdasarkan S.K. WAPERDAM BIDANG HANKAM No. KEP/E/61/66, diangkatlah Mayor Jenderal TNI achmad Tahir, Gubernur AMN di Magelang. sebagai Komandan Jenderal AKABRI yang pertama.

Pada tanggal 29 Januari 1967, diselenggarakan upacara pembukaan tahun akademi AKABRI Tingkat I atau AKABRI Bagian Umum yang bertempat di Magelang. Berada satu atap dengan AKABRI Bagian Darat (perubahan dari AMN sebelum integrasi). Selanjutnya, AAL menjelma menjadi AKABRI Bagian Laut, AAU menjelma menjadi AKABRI Bagian Udara, AAK menjelma menjadi AKABRI Kepolisian.

Dalam kaitannya dengan upaya integrasi, kegiatan-kegiatan pendidikan utama yang bersifat integrasi mendapatkan perhatian serius yang meliputi: Pendidikan Dasar Prajurit, Latihan Integrasi Kadet Weda, dan Kegiatan Pekan Olah Raga Bersama. Periode ini menghasilkan lulusan angkatan ke XVI s/d angkatan ke XXXI.

Berdasarkan Keputusan Pangab No. Kep/29/X/1984, tanggal 10 Nopember 1984, AKABRI Bagian Laut berubah menjadi Akademi TNI Angkatan Laut disingkat AAL.

Dalam perkembangan lebih lanjut, AAL menetapkan pola kurikulum 5 bulan + 3 tahun + 7 bulan. Beban studi dihitung dalam satuan kredit semester (SKS) yang dilaksanakan berdasarkan SKep. KASAL nomor: SKep/331/III/1999, tanggal 2 Maret 1999, tentang kurikulum pendidikan Mapwa TNI AL dan Dikpasis. Dan Sejak tahun 2003, Korps Administrasi diubah menjadi Korps Suplai. Mulai tahun 2008 AAL akan menyelenggarakan pendidikan dengan pola 1 tahun di Akmil dan 3 tahun di AAL.

(11)

8. Visi dan Misi AAL

a. Visi. Akademi Angkatan Laut memiliki visi : “Akademi Angkatan Laut menjadi Lembaga Pendidikan Tinggi Ketentaraan Matra Laut setingkat Strata 1 yang mampu menghasilkan Perwira Muda TNI AL yang memiliki jiwa pejuang, profesional, disiplin, dan loyalitas ketentaraan pertahanan negara matra laut”.

b. Misi. Untuk mewujudkan visi tersebut, maka Akademi Angkatan Laut merumuskan misinya sebagai berikut :

1) Menyelenggarakan proses pendidikan yang terdiri dari pengajaran, pelatihan dan pengasuhan yang efektif dan efisien untuk menghasilkan lulusan Perwira Muda TNI AL yang berjiwa juang dan profesional, disiplin dan memiliki loyalitas, melalui upaya penerapan manajemen dan teknologi pendidikan secara tepat. 2) Menyelenggarakan evaluasi pendidikan yang berkelanjutan dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan ke arah pengembangan yang lebih baik, inovatif dan bermanfaat.

3) Menumbuhkembangkan pendidikan karakter yang berdasarkan pada nilai-nilai moral akademik, etika dan agama untuk membangun kehidupan lingkungan ketentaraan yang berbudaya dan beradab di kalangan civitas akademika.

4) Melaksanakan peran sebagai pioner dalam mendukung terwujudnya kekuatan maritim nasional dalam rangka membangun ketahanan nasional yang kuat.

9. Tugas Pokok.

a. Akademi Angkatan Laut adalah lembaga penyelenggara pendidikan pertama tingkat akademi di bawah Kasal yang memiliki tugas pokok mendidik para Kadet agar menjadi calon Perwira yang berjiwa Pejuang Pancasila dan Sapta marga, memiliki pengetahuan dan ketrampilan profesi ketentaraan

(12)

matra laut dalam spektrum penugasan awal di KRI/Pasukan serta memiliki kemampuan manajerial dan jiwa kepemimpinan sebagai calon pemimpin TNI/TNI AL.

b. Pendidikan di Akademi Angkatan Laut diarahkan pada pencapaian visi TNI Angkatan Laut yaitu mewujudkan kekuatan TNI Angkatan Laut yang Besar, Kuat, Profesional dan Solid. Pemecahan semua permasalahan pendidikan di Akademi Angkatan Laut menggunakan pendekatan sistem dan mencakup segenap aspek.

c. Upaya Pendidikan yang diterapkan di Akademi Angkatan Laut meliputi pengajaran, pelatihan dan pengasuhan. Pengajaran bertujuan membekali pengetahuan profesi sebagai prajurit matra laut. Pelatihan bertujuan membekali ketrampilan profesi sedangkan pengasuhan bertujuan membentuk, menumbuhkembangkan dan memantapkan kepribadian serta semangat juang prajurit sejati.

10. Struktur Organisasi Pelaksanaaan Pendidikan.

Akademi Angkatan Laut memiliki struktur organisasi sesuai Keputusan Kasal Nomor :

(13)

1) Gubernur Akademi Angkatan Laut selaku kepala pelaksana kegiatan pendidikan,

2) Wakil Gubernur selaku pengendali kegiatan pendidikan, 3) Sekretaris Lembaga selaku staf, pengendali pelaksana dan pengawas seluruh kegiatan di AAL.

4) Direktur Pendidikan dan Direktur Perencanaan dan Pengembangan selaku perencana dan pengawas harian kegiatan pendidikan,

5) Kepala Operasional Pengajaran selaku pelaksana harian kegiatan pengajaran,

6) Kepala Departemen Tenaga Pendidik selaku koordinator tenaga pendidikan organik dan non organik,

7) Komandan Resimen selaku pelaksana harian kegiatan pengasuhan,

g. 8) Para Kepala Departemen selaku pelaksana harian

kegiatan pembinaan disiplin ilmu dan latihan/praktek/praktikum.

UNSUR PELAKSANA PEMIMPIN

UNSUR PEMBANTU PEMIMPIN DAN STAF UNSUR PELAYANAN

UNSUR BANPIM & LAK STAF

UNSUR PELAKSANA, PEMBINA PROFESI DAN AKADEMIK DENM A PEKAS GUBERNUR WAGUB SEKLE M DEPT. TEKNIK DEPT. PELAUT DEPT. EKA DEPT. SUPLAI DEPT. MAR DEPT. IPTEK DEPT. GADIK DEPT. PIM DEPT. JAS OPSJA R RESIME N DITRENBA NG DITLOG DITPERS DITDIK

(14)

BAB III

PENDIDIKAN AKADEMI ANGKATAN LAUT 11. Tujuan Pendidikan.

a. Tujuan Pendidikan AAL.

Tujuan Pendidikan Akademi Angkatan Laut adalah mendidik Kadet menjadi perwira TNI/TNI AL yang berjiwa pejuang Pancasila dan Sapta marga serta memiliki kemampuan untuk menggunakan, mengamalkan pengetahuan dan ketrampilan sesuai dengan tuntutan fungsi teknis profesi yang diarahkan pada spektrum penugasan teknis sistem kesenjataan pertahanan negara matra laut dan mampu mengembangkan pribadi sebagai kader pemimpin TNI/TNI AL.

b. Sasaran Pendidikan AAL. 1) Moral kepribadian. 2) Mental kepribadian.

3) Intelektualitas yang meliputi pengetahuan dan ketrampilan.

4) Kesamaptaan jasmani. 12. Sistem Pendidikan

a. Metode Among Asuh

Metode belajar di AAL adalah dengan mengggunakan pendekatan among asuh yaitu dengan prinsip :

Ing ngarso sung tulodho Ing madyo mangun karso Tut Wuri handayani b. Tri Tunggal Pusat

Pendidikan di AAL menggunakan wahana tri tunggal pusat, yang terdiri dari keluarga, masyarakat dan ksatrian. Ketiganya saling memberikan penguatan untuk tercapainya pendidikan di AAL yang optimal.

(15)

c. Sistem SKS

Pendidikan diselenggarakan berdasarkan sistem Satuan Kredit Semester (SKS).

1) Pengertian

Sistem kredit adalah sistem penyelenggaraan pendidikan di mana beban studi Kadet, beban kerja tenaga pengajar, dan beban penyelenggaraan pendidikan, dinyatakan dalam Satuan Kredit. Semester adalah

satuan waktu untuk menyatakan lamanya

penyelenggaraan pendidikan. Satu semester adalah satuan waktu kegiatan yang terdiri dari 16 minggu kuliah atau kegiatan terjadwal lainnya berikut kegiatan iringannya termasuk 2 minggu kegiatan penilaian; jadi Satuan Kredit Semester (SKS) adalah satuan yang digunakan untuk menyatakan besarnya beban studi Kadet, besarnya pengakuan atas keberhasilan usaha Kadet, besarnya pengakuan atas keberhasilan usaha kumulatif bagi suatu program tertentu, serta besarnya usaha untuk menyeleng-garakan pendidikan bagi tenaga pengajar.

2) Ciri-ciri Sistem Satuan Kredit Semester (SKS) a) Dalam Sistem Satuan Kredit Semester (SKS), tiap-tiap mata kuliah diberi nilai kredit. b) Banyaknya nilai kredit untuk masing-masing matakuliah ditentukan berdasarkan besarnya usaha untuk menyelesaikan tugas-tugas dalam program perkuliahan, praktikum, kerja lapangan, maupun tugas-tugas yang lain. Dengan demikian besar kecilnya bobot SKS suatu mata kuliah sama sekali tidak mencerminkan penting atau tidaknya mata kuliah yang bersangkutan, akan tetapi mencerminkan luasnya ruang lingkup, mendalamnya bahan yang perlu dibahas serta banyaknya waktu yang dibutuhkan untuk menguasainya.

(16)

3) Nilai Kredit

Besarnya beban studi yang harus dipikul oleh Kadet untuk suatu semester maupun beban studi untuk menyelesaikan pendidikan, dinyatakan dalam nilai kredit. Nilai kredit yang harus dipikul oleh Kadet tergambar dalam nilai kredit suatu mata kuliah. Nilai kredit suatu mata kuliah ditentukan berdasarkan atas beban kegiatan yang meliputi keseluruhan 3 macam kegiatan per minggu sebagai berikut:

a) Untuk Kadet

Satu SKS kegiatannya terdiri dari:

(1) 50 menit acara tatap muka terjadwal dengan tenaga pengajar, misalnya dalam bentuk kuliah;

(2) 60 menit acara kegiatan akademik terstruktur, yaitu kegiatan studi yang tidak terjadwal, tetapi direncanakan oleh tenaga pengajar, misalnya dalam bentuk

membuat pekerjaan rumah atau

menyelesaikan soal-soal;

(3) 60 menit acara kegiatan akademik mandiri, yaitu kegiatan yang harus dilakukan Kadet secara mandiri untuk

mendalami, mem-persiapkan atau

menyelesaikan tugas akademik lain, misalnya dalam bentuk membaca buku acuan.

b) Untuk Tenaga Pengajar

Satu SKS kegiatannya terdiri dari:

(1) 50 menit acara tatap muka terjadwal dengan para Kadet;

(2) 60 menit acara perencanaan dan evaluasi kegiatan akademik terstruktur;

(17)

(3) 60 menit pengembangan materi kuliah.

4) Beban Studi Kadet Untuk Satu Semester

Beban studi Kadet untuk satu semester ditentukan atas dasar rata-rata waktu kerja sehari dan kemampuan individu. Seorang Kadet, di lain pihak, dituntut bekerja lebih lama, sebab tidak saja ia bekerja pada siang hari tetapi juga pada malam hari. Pada siang hari, umumnya Kadet dapat belajar antara 7-9 jam dan pada malam hari 2 jam, sehingga dapat disimpulkan sebagai berikut:

a). satu semester : 20 - 22 SKS b). satu hari :

(1) siang hari 7-10 jam (2) malam hari 3 jam

c) satu minggu : 50-65 jam (5 hari kerja) Dalam menentukan beban studi untuk satu semester, perlu juga diperhatikan kemampuan Kadet. Umumnya seorang Kadet yang baru masuk, dapat memikul beban studi sebanyak 20-22 SKS.

13. Kurikulum Pendidikan.

Prinsip dasar penyusunan kurikulum pendidikan AAL adalah berorientasi kepada tuntutan kompetensi Perwira muda TNI AL dalam melaksanakan tugas teknis pertahanan negara matra laut, dengan menggunakan dasar pohon keilmuan pertahanan negara, maritime, militer / ketentaraan, keangkatanlautan (naval science).

Akademi Angkatan Laut saat ini menerapkan kurikulum pendidikan yang disahkan berdasarkan Skep Kasal Nomor 865/V/2005 tanggal 5 Mei 2005. Pada tahun 2007 Kurikulum Akademi Angkatan Laut mengalami penyempurnaan kembali, dengan adanya evaluasi terhadap pendidikan integratif Akademi TNI (Akademi Militer, Akademi Angkatan Laut, Akademi Angkatan Udara) yang semula lamanya 5

(18)

bulan, ditambah menjadi 1 tahun, yang penyelenggaraannya di Akademi Militer (Akmil) Magelang dan kurikulum pendidikannya disahkan berdasarkan Keputusan Danjen Akademi TNI Nomor Kep/1/IV/2007 tanggal 30 April 2007.

Dengan diberlakukannya kurikulum pendidikan integratif yang dibagi atas 2 tahap pendidikan yaitu Pendidikan Dasar Keprajuritan selama 12 minggu dan lanjutan selama 36 minggu, maka membawa konsekuensi pada perubahan kurikulum pendidikan Akademi Angkatan Laut secara menyeluruh, yang sudah dilaksanakan di Akademi Angkatan Laut selama tiga tahun. Selanjutnya pada tahun 2007 diadakan berbagai kajian, berupa validasi kurikulum pendidikan dengan didahului analisa kebutuhan jabatan di satuan lembaga pengguna. Akhirnya kurikulum Akademi Angkatan Laut yang terbaru saat ini disahkan dan diberlakukan berdasarkan Keputusan Kasal Nomor Kep/1039/VIII/2007 tanggal 15 Agustus 2007 tentang Kurikulum Pendidikan Pertama Perwira TNI AL Tingkat Akademik / Pola 1 tahun + 3 tahun, dengan beban studi:

a. Korps Pelaut : 151 SKS

b. Korps Teknik : 155 SKS

c. Korps Elektronika : 150 SKS

d. Korps Suplai : 144 SKS

e. Korps Marinir : 144 SKS

Pola dan struktur kurikulum pendidikan AAL secara lengkap pada bagian akhir dari Bab III ini.

14. Kualifikasi Lulusan

Kurikulum ini diberlakukan untuk Kadet Angkatan 56 intake tahun 2007 dan tahun di atasnya, dengan konsentrasi kualifikasi di bidang/korps/jurusan sebagai berikut:

a. Kualifikasi Umum. Lulusan Akademi Angkatan Laut adalah Perwira Pejuang Sapta marga yang memiliki kemampuan teknik dasar profesi ketentaraan matra laut serta potensi ilmu pengetahuan pertahanan negara agar mampu mengembangkan karier selama pengabdiannya.

(19)

b Kualifikasi Khusus. Yang disesuaikan dengan masing-masing korps yaitu :

1) Korps Pelaut.

a) Memiliki kemampuan dasar sebagai Perwira Korps Pelaut sesuai dengan perannya dalam penugasan di lapangan.

b) Mampu melaksanakan tugas sebagai Perwira Jaga Laut (pelayaran datar dan pelayaran astronomi) pada KRI tipe Korvet klas Sigma.

c) Memahami tugas-tugas Perwira Divisi Navigasi, Komunikasi, Senjata Atas Air, Senjata Bawah Air dan Pusat Informasi Tempur pada KRI tipe Korvet klas Sigma.

d) Memiliki potensi kemampuan ilmu

pertahanan bidang nautika, teknik kesenjataan aspek laut, teknik manajemen, kepemimpinan, hukum, komunikasi sosial untuk pengembangan karier sebagai kader pemimpin.

2) Korps Teknik.

a) Memiliki kemampuan dasar Perwira sesuai dengan perannya di bidang penugasan Korps Teknik.

b) Mempunyai kemampuan dasar profesi Perwira Korps Teknik sebagai pendukung administrasi logistik.

c) Mampu melaksanakan tugas profesi Korps di lapangan sebagai Asisten Kepala Divisi Mesin pada KRI tipe Korvet klas Sigma.

d) Mampu melaksanakan tugas profesi Korps di lapangan sebagai pelaksana perbaikan dan penyelamatan kapal.

e) Memiliki potensi kemampuan ilmu pertahanan bidang teknik mesin kapal perang

(20)

untuk pengembangan karier sebagai kader pemimpin.

3) Korps Elektronika.

a) Memiliki kemampuan dasar Perwira Korps Elektronika sesuai bidang penugasan dalam Korps dan pendukung administrasi, logistik dan personel.

b) Mampu melaksanakan tugas profesi Korps di lapangan sebagai Asisten Perwira Divisi Elektronika Kesenjataan atau sebagai Asisten Perwira Divisi Elektronika, Navigasi dan Komunikasi di KRI tipe Korvet klas Sigma dan perencanaan Sistem Pemeliharaan Terencana. c) Memiliki potensi kemampuan ilmu pertahanan bidang senjata dan elektronika untuk pengembangan karier sebagai kader pemimpin. 4) Korps Suplai.

a) Memiliki kemampuan dasar Perwira Korps Suplai sesuai bidang penugasan Korps Suplai. b) Mampu melaksanakan pengurusan dan administrasi keuangan serta membuat pertanggungjawabannya.

c) Mampu melaksanakan pengurusan dan administrasi bekal material serta bekal personel sesuai prosedur pembekalan di kapal dan di darat.

d) Mampu melaksanakan kegiatan

administrasi umum (surat menyurat dan administrasi perkantoran) sesuai standar yang berlaku di lingkungan TNI.

e) Memahami dan dapat melaksanakan

tugas sebagai Asisten Kepala Departemen Logistik di KRI tipe Korvet klas Sigma.

(21)

f) Memiliki bekal ilmu pertahanan bidang perbekalan sistem senjata untuk pengembangan karier sebagai kader pemimpin.

5) Korps Marinir.

a) Mampu melaksanakan tugas sebagai Komandan Peleton Infanteri.

b) Memiliki kemampuan menembak

kualifikasi senapan laras panjang dan pistol. c) Memiliki kemampuan sebagai pasukan dengan kualifikasi terjun para dasar dan dasar komando.

d) Mengetahui tugas lapangan Komandan Kompi.

e) Memiliki pengetahuan yang berkait dengan perkembangan teknologi persenjataan dan persenjataan bantuan infanteri.

f) Memiliki bekal ilmu pertahanan di bidang peperangan darat untuk pengembangan karier sebagai kader pemimpin.

15. Tenaga Pendidik

Saat ini jumlah tenaga pendidik di Akademi Angkatan Laut selalu disesuaikan dengan jumlah mata kuliah, jumlah peserta didik serta jumlah kelas yang ada, namun tetap berprinsip pada kemampuan tiap-tiap tenaga pendidik (dosen, Asisten Dosen, Instruktur atau Instruktur Bantu). Adapun jam pelajaran maksimal yang diberikan adalah 128 jampel pertenaga pendidik untuk tiap-tiap semester. Gambaran tenaga pendidik di Akademi Angkatan Laut untuk semester ganjil tahun 2008 dapat dipetakan sebagai berikut :

(22)

STRATA PENDIDIKAN No DOSEN Profesional Matra Laut S 1 S 2 S 3 JUMLA H 1 Organik / internal 88 54 13 2 157 2 Non Organik / luar 8 10 6 0 24 JUMLAH 96 64 19 2 181 16. Fasilitas Pendidikan

Fasilitas yang ada di Akademi Angkatan Laut dari segi kualitas dan kuantitas telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 234/U/2000 tentang Pedoman Pendirian Perguruan Tinggi, Pasal 12. Fasilitas pendidikan di Akademi Angkatan Laut meliputi :

a. Akademi Angkatan Laut telah memiliki tanah sendiri dengan luas 719.149,40 m2 untuk mendirikan bangunan sebagai

fasilitas pendidikan.

b. Ruang kelas sejumlah 40 ruang kelas (30 kelas kompleks Ki Hajar Dewantara dan 10 kelas di kompleks Wangi-wangi) dengan total luas bangunan sekitar 4000 m2 dengan

jumlah 570 peserta didik.

c. Ruang dosen tetap seluas 120 m2.

d. Ruang administrasi dan kantor seluas 320 m2

e. Ruang perpustakaan yang dilengkapi dengan buku pustaka dan internet corner.

f. Buku mata kuliah pengembangan kepribadian (MPK) g. Buku mata kuliah ketrampilan dan keahlian (MKK) h. Jumlah buku di perpustakaan 58.000 buah dengan 21.000 jenis judul buku yang didukung dengan jaringan

perpustakaan on line TNI AL dengan alamat

(23)

i. Berlangganan Jurnal Hukum Internasional (UI) dan Jurnal Hukum (UHT) serta berlangganan beberapa internasional handbook salah satunya adalah Jane’s Fighting Ships.

j. Fasilitas latihan praktek berupa Bridge Simulator, Planetarium, Musium, Enggine Simulator, Computer Based Training, Peknubika, Puslatlekdalsen, dan Kapal latih (KRI KDA, 4 KAL dan KRI DWR).

k. Laboratorium Fisika, Kimia, Bahasa Inggris, Siskomlapku, Perwismaan dan Elekronika.

l. Tempat ibadah yang berupa masjid dan gereja.

m. Fasilitas olah raga yang meliputi lapangan sepakbola, GOR bulutangkis, GOR bola voli, GOR basket, tenis lapangan dan kolam renang.

n. Asrama Kadet (siswa / peserta didik).

17. Rincian Kurikulum Pola 1 tahun di Akmil + 3 tahun di AAL

NO JENIS MATERI AJARAN / MATA KULIAH JP / SKS

1 2 3 4

TINGKAT I (KOPRAL KADET)

Semester I

I MPK Pembinaan Rohani 20

2 MPK Pembinaan Mental dan Ideologi 23

3 MPB Tradisi dan Sejarah I0

4 MPK

Kewarganegaraan (Hak dan Kewajiban Bela

Negara) I0

5 MKK Pengetahuan Senjata Ringan 40

6 MKK Latihan Menembak 34

7 MKK Latihan Melempar Granat 5

8 MKK Ilmu Medan, Peta dan Kompas (IMPK) 52

9 MKK Pionir 30

I0 MKK Kesehatan Lapangan I4

(24)

I2 MKK Pengetahuan Dasar Pengamanan 5

I3 MKK Teknik Tempur Dasar 60

I4 MKK Peraturan Militer Dasar 65

I5 MKB Penyelenggaraan Olah Yudha 86

I7 MPB

Pengetahuan Hukum Militer dan Hukum Acara

Pidana Militer I6

I8 MPB Pengetahuan Kesegaran Jasmani 5

I9 MPB Senam Militer 8

20 MPB Medan Tangkas 28

2I MPB

Perkelahian (Bela Diri Militer dan Perkelahian

Sangkur) 8

22 MPB Renang Militer 8

23 MPB Tes Kesamaptaan Jasmani 3

24 MPK Jam Pendidikan 50

Jumlah Jampel Semester I 530

Semester II

I MPK Pembinaan Rohani 10

2 MPK Pembinaan Mental dan Ideologi 25

3 MPB Tradisi dan Sejarah 24

4 MPK Kewarganegaraan 32

5 MPB Doktrin TNI dan Kematraan 68

6 MPK Kepemimpinan 20

7 MPB Psikologi militer dan Sosial 12

8 MKK Organisasi dan Tugas 25

9 MKK Administrasi Umum dan Personel TNI 20

I0 MKK Peraturan Militer Dasar 25

II MKB Pengetahuan Teknik 152

I2 MKB Pengetahuan Taktik 117

1 2 3

I3 MKB Pengetahuan Teritorial 20

I4 MKB Pengantar Operasi Laut 13

I5 MKB Pengantar Operasi Amphibi I3

I6 MPB PUDD Khas TNI Angkatan Laut 24

(25)

I8 MPB Sejarah Perang Laut 24

I9 MKK

Penanggulangan Bahaya Kebakaran dan Bahaya

Nuklir, Biologi, dan Kimia 24

I10 MKB Dasar Organisasi dan Staf 13

I11 MKB Komando Pengendalian 20

I12 MKK Latihan (Pra Yudha dan Bhinneka Eka Bhakti) 90

I13 MKK Pengantar Sosiologi I6

I14 MKK Pengantar Antropologi I6

I15 MKK Pengantara Manajemen I6

I16 MKK Pengantar Komunikasi I6

I17 MBB Bahasa Inggris I92

I18 MBB Bahasa Indonesia 32

I19 MKK Matematika 48

I20 MKK Fisika 48

I21 MKK Kimia 32

I22 MKK Komputer Terapan 96

I23 MKK Elektronika Dasar 32

I24 MKK Pengantar Ilmu Hukum 16

I25 MKK Pengantar Hukum Indonesia 16

I26 MBB Pokok-pokok KUHP 9

I27 MBB Hukum Humaniter 9

I28 MBB UU No.3 tentang Pertahanan 10

I29 MBB UU No.34 tentang TNI 10

I30 MBB Hukum Ham dan Humaniter 10

I31 MKK Senam Militer 17

I32 MPB

Praktek Medan Tangkas (Lintas Medan, Halang

Rintang, Lintas Tebing) 54

I33 MPB

Perkelahian (Bela Diri Militer dan Perkelahian

Sangkur) 26

I34 MPB Renang Militer I8

I35 MPB Tes Kesamaptaan Jasmani 6

I36 MPB Pengetahuan Jasmani 10

I37 MKK Administrasi dan Organisasi Perlombaan 10

(26)

I39 MPK Jam Pendidikan 39

Jumlah Jampel Semester II 1340

TINGKAT II (SERSAN KADET)

Semester III

1 MPK Agama 1

2 MPK Pancasila 2

3 MPB Kesamaptaan Jasmani 1

4 MPB Latihan Pelayaran Jalasisya 1

1 2 3

5 MPB Menembak Kualifikasi Senapan 1

6 MPB Sea Survival 1

7 MPB

Penaggulangan Bahaya Kebakaran dan Bahaya

Nuklir, Biologi, dan Kimia 1

8 MKK Manajemen dan Organisasi Militer 1

9 MKK Pengantar Logistik 1

10 MKB

Sistem Pemeliharaan Terpadu dan Dukungan

Logistik Terpadu 1

11 MPB Dasar Navigasi dan Bahari 1

12 MPB Latihan Praktek Navigasi Bahari 1

13 MKK Solas / PPTL 1

14 MKK Statistika 1

15 MKK Dasar Logika 1

16 MKK Pembinaan Keuangan TNI / Dephan 1

17 MKK Pengadaan Barang dan Jasa 1

18 MKK Keselamatan Kerja 1

19 MKK Pengantar Ilmu Politik 1

Jumlah SKS Semester III 23

Semester IV Korps Pelaut 1 MPB Kesamaptaan Jasmani 1 2 MBB Bahasa Inggris 1 3 MKK Riset Operasional 1 4 MPB Komunikasi Sosial 1

(27)

6 MKB Pengenalan Geodesi 1

7 MKB Posisi dan Arah di Atas Permukaan Bumi 1

8 MKB Pelayaran 1 (Macam Pelayaran) 1

9 MKB Peralatan dan Perlengkapan Navigasi 1

10 MKB Proyeksi dan Grid 1

11 MKB Peta 3 12 MKB Navigasi Datar 4 13 MKB Navigasi Error 1 14 MKB Publikasi 1 15 MKB Dasar Bahari 2 16 MKB Keperwirajagaan 1 2 17 MKB Hidro Oceanography 2

Jumlah SKS Semester IV Korps Pelaut 26

Korps Teknik 1 MPB Kesamaptaan Jasmani 1 2 MBB Bahasa Inggris 1 3 MKK Riset Operasional 1 4 MKK Komunikasi Sosial 1 5 MKK Kalkulus 4 6 MKB Kimia Teknik 3

7 MKB Ilmu Bahan dan Material/Teknologi Material 2

8 MKB Thermodinamika 2

9 MKB Menggambar Teknik dan Mesin 2

10 MKB Mekanika Fluida 2

1 2 3

11 MKK Komputer dan Dasar Pemrograman 2

12 MKB Pengukuran Teknik 2

13 MKB Mekanika Teknik 2

14 MKB Sistem Peknubika 2

Jumlah SKS Semester IV Korps Teknik 30

Korps Elektronika

1 MPK Kesamaptaan Jasmani 1

2 MBB Bahasa Inggris 1

(28)

4 MPB Komunikasi Sosial 1 5 MKK Matematika Lanjutan 3 6 MKK Fisika Terapan 1 2 7 MKB Rangkaian Listrik 3 8 MKB Elektronika Lanjutan 4 9 MPB Teknik Digital 4

10 MPB Teknik Pengukuran dan Alat Ukur Listrik 2

11 MPB Analisa Rangkaian Listrik 3

Jumlah SKS Semester IV Korps Elektronika 25

Korps Suplai

1 MPK Kesamaptaan Jasmani 1

2 MBB Bahasa Inggris 1

3 MKK Riset Operasional 1

4 MKK Komunikasi Sosial 1

5 MKB Pembinaan Logistik TNI 1

6 MKB Pengurusan Keuangan Negara 1

7 MKB Pengetahuan Bahan 2

8 MKB Perpajakan 2

9 MKK Pengantar Organisasi 1

10 MKB Perwismaan 1

11 MKB Kode dan Struktur Program Anggaran 1

12 MKB Sistem Perencanaan Anggaran 1

13 MKB Manajemen Personel 1

14 MKB Manajemen Kesekretariatan 1

15 MKB Manajemen Perkantoran 2

16 MKB Akuntansi Dasar 2

17 MKB Klasifikasi, Tata Naskah dan Arsip 2

18 MKK Statistika 2 1

19 MPB Pembinaan Personel TNI 2

20 MPB Latihan Praktek Perwismaan 1

Jumlah SKS Semester IV Korps Suplai 26

Korps Marinir

1 MPK Kesamaptaan Jasmani 1

(29)

3 MKK Riset Operasional 1

4 MKK Komunikasi Sosial 1

5 MPB Militer Umum 1 3

6 MKB Peraturan Bertempur Perorangan 2

1 2 3

7 MKK Dasar Taktik 1

8 MPB Taktik Regu 5

9 MPB Prosedur Pimpinan Pasukan 1

10 MKK Teknik Senjata Ringan 1

11 MPB

Ilmu Membaca Medan dan Peta (IMMP) dan

Global 4

12 MPB Patroli (Penyelidik dan Tempur) 3

13 MPB Latihan Praktek Prayudha 1 1

Jumlah SKS Semester IV Korps Marinir 28 TINGKAT III (SERSAN MAYOR DUA KADET)

Semester V

Korps Pelaut

1 MPK Kesamaptaan Jasmani 1

2 MPB Kepemimpinan Angkatan Laut 1

3 MBB Bahasa Inggris 1

4 MKB Pelayaran 2 (Navigasi Lingkar Besar) 2

5 MKB

Peraturan Pencegahan Tubrukan di Laut (Colreg

72 dan Alat Bantu Navigasi) 3

6 MKB Kecepatan Relatif dan Penghindaran Tubrukan 2

7 MKB Prosedur Komunikasi TNI Angkatan Laut 1

8 MKB Komunikasi Isyarat 2

9 MKB Keperwirajagaan 2 2

10 MKB

Pengendalian Kapal (Olah Gerak Kapal, Lego

Jangkar dan Manuver) 4

11 MKB Pemanduan 2

12 MPB Latihan Praktek Bridge Simulator Dasar 2

13 MPB Latihan Praktek Komunikasi Isyarat 1

14 MPB Latihan Praktek Pengendalian Kapal 2

(30)

Korps Teknik

1 MPK Kesamaptaan Jasmani 1

2 MPB Kepemimpinan Angkatan Laut 1

3 MBB Bahasa Inggris 1 4 MPB Perpindahan Panas 2 5 MPB Motor Bakar 2 6 MKB Mesin Fluida 1 2 7 MKB Elemen Mesin 1 4 8 MKB Manajemen Logistik 1 2 9 MPB Teknik Produksi 3

10 MPB Teknik Bangunan Kapal 1 2

11 MPB Sistem Digital dan Pengaturan 2

12 MPB Mekanika Elektronika 2

13 MPB Latihan Praktek Mekanika Elektronika 2

14 MPB Latihan Teknik Produksi 1

Jumlah SKS Semester V Korps Teknik 27

Korps Elektronika

1 MPK Kesamaptaan Jasmani 1

2 MPB Kepemimpinan Angkatan Laut 1

3 MBB Bahasa Inggris 1 4 MKB Fisika Terapan 2 2 1 2 3 5 MKK Matematika Terapan 3 6 MKK Manajemen 2 1 7 MKK Statistika 2 2 8 MKK Metodologi Riset 1

9 MKB Komunikasi Data dan Teknik Antar Muka 2

10 MKB Antena dan Propagasi 2

11 MKB Sistem Kontrol 4

12 MKB Peperangan Elektronika 2

13 MKB Sistem Tenaga Listrik 2

14 MKB Manajemen Logistik 1 2

15 MPB Latihan Praktek Sistem Tenaga Listrik Kapal 2 Jumlah SKS Semester V Korps Elektronika 28

(31)

Korps Suplai

1 MPK Kesamaptaan Jasmani 1

2 MPB Kepemimpinan Angkatan Laut 1

3 MBB Bahasa Inggris 1

4 MKB Perbendaharaan Negara (UU No.1/2004) 1

5 MKB Pencocokan dan Penelitian Dokumen Tagihan 2

6 MKB Buku Dasar Perbendaan 2

7 MKB Pengelolaan UUDP 2

8 MKB Penghasilan Anggota 1

9 MKB Prosminbek Kapal dan Darat 2

10 MKK Akuntansi Biaya 2

11 MPB Pergudangan 2

12 MPB Pembinaan Bekal TNI 2

13 MPB

Prosedur Pengadaan Barang dan Jasa (Keppres

No.80/2003) 2

14 MPB Kaporlap 1

15 MPB Katalogisasi 1

16 MPB Kodifikasi 1

Jumlah SKS Semester V Korps Suplai 24

Korps Marinir

1 MPK Kesamaptaan Jasmani 1

2 MBB Bahasa Inggris 1

3 MPB Kepemimpinan Angkatan Laut 1

4 MKB Kesehatan Lapangan 1

5 MKK Amonisi dan Bahan Peledak 1

6 MPB Taktik Peleton 5

7 MPB Taktik Kondisi Tertentu 5

8 MPB

Operasi Amphibi 1 ( Pendahuluan, Perencanaan

dan Teknik Dasar Operasi) 3

9 MPB Latihan Praktek Pendidikan Komando 7

Jumlah SKS Semester V Korps Marinir 25

Semester VI

Korps Pelaut

(32)

2 MBB Bahasa Inggris 1

3 MKB Psikologi Massa dan Andragogi 2

4 MKB Olah Gerak Taktis 2

1 2 3

5 MKB Sistem Weapon Command (Sewaco) 2

6 MKB

Dinas Informasi Tempur / Pusat Informasi

Tempur 2

7 MKB Navigasi Elektronika 1

8 MKB Prosedur Komunikasi Taktis 2

9 MKB Manuvra Taktis 2

10 MKB Peralatan Deteksi Kapal Republik Indonesia 2 11 MKB Peralatan Komunikasi Kapal Republik Indonesia 1

12 MKB Meteorologi Laut 2

13 MKB Akustik Bawah Air 1

14 MKB

Sistem Informasi Geografis dan Penginderaan

Jarak Jauh 1

15 MKK Teori Pengambilan Keputusan (TPK) 1

16 MPB Latihan Praktek Bridge Simulator Trampil 2

17 MPB Latihan Praktek Keperwirajagaan 2

Jumlah SKS Semester VI Korps Pelaut 30

Korps Teknik

1 MPK Kesamaptaan Jasmani 1

2 MBB Bahasa Inggris 1

3 MKB Psikologi Massa dan Andragogi 2

4 MKB Mesin Fluida 2 2

5 MKB Elemen Mesin 2 2

6 MKB Manajemen Logistik 2 3

7 MKB Sistem Pendorongan Kapal 2

8 MKB Teknik Bangunan Kapal 2 2

9 MKB Pesawat Bantu 2

10 MKB Maintenace Management System (MMS) 2

11 MKB IMO Regulation 2

12 MKB Teknik Pendinginan 2

(33)

14 MKB Statistika dan Dinamika Teknik (Mektek 2) 2

15 MPB Latihan Praktek Manajemen Logistik 2

Jumlah SKS Semester VI Korps Teknik 29

Korps Elektronika

1 MPK Kesamaptaan Jasmani 1

2 MBB Bahasa Inggris 1

3 MKB Psikologi Massa dan Andragogi 2

4 MKB Arsitektur Komputer 2

5 MKB Teknik Optik dan Peralatan Optik 2

6 MKB Teknik Radio dan Komunikasi 3

7 MKB Teknik Gelombang Mikro 2

8 MKB Mikro Prosesor dan Mikro Kontroler 2

9 MKB Jaringan Kerja Sistem Informasi 2

10 MKB Bahasa Pemrograman 2

11 MKB Teknik Sonar 2

12 MKB Teknik Radar 3

13 MKB Manajemen Logistik 2 3

14 MPB

Latihan Praktek Peralatan Navigasi Kapal

Republik Indonesia 2

Jumlah SKS Semester VI Korps Elektronika 29

1 2 3

Korps Suplai

1 MPK Kesamaptaan Jasmani 1

2 MBB Bahasa Inggris 1

3 MKB Psikologi Massa dan Andragogi 2

4 MKB Pembinaan Program Anggaran 2

5 MKB Pengetahuan BBM dan Pelumas (BMP) 2

6 MKB Pengendalian Bekal (Inventory Control) 2

7 MKB Otomasi Pembekalan 2

8 MKB DPP dan Laporan Mutasi 1

9 MKB Badan Keuangan Tingkat IV 2

10 MKK Ilmu Gizi 1

11 MKK Hygiene dan Sanitasi Lingkungan 1

(34)

13 MKK Forcasting Analysis 2

14 MPB Keuangan Negara (UU No.17/2003) 2

15 MPB Latihan Praktek Pembekalan 2

Jumlah SKS Semester VI Korps Suplai 25

Korps Marinir

1 MPK Kesamaptaan Jasmani 1

2 MBB Bahasa Inggris 1

3 MKB Psikologi Massa dan Andragogi 2

4 MKB Teknik Komunikasi 1

5 MKB Koordinasi Satuan Infanteri dan Tank (KSIT) 2

6 MKB Koordinasi Bantuan Tembakan (Korbantem) 1

7 MKB

Operasi Amphibi 2 (Material Pendaratan,

Intelijen, Organisasi Logistik dan Kom.) 4

8 MKB Raid Amphibi 2

9 MKB Pendaratan Amphibi Dlam Keadaan Khusus 1

10 MKB GKK Lintas Helly 1

11 MKB Militer Teknik 2 2

12 MKB Kesenjataan Bantuan 4

13 MPB Latihan Praktek Taktik Kondisi Tertentu 1

14 MPB

Latihan Praktek Koordinasi Satuan Infanteri dan

Tank 1

15 MPB Latihan Praktek Persenjataan Bantuan Infanteri 1

16 MPB Latihan Praktek Prayudha 2 1

Jumlah SKS Semester VI Korps Marinir 26 TINGKAT IV (SERSAN MAYOR SATU KADET)

Semester VII

Korps Pelaut

1 MPK Kesamaptaan Jasmani 1

2 MBB

Pembuatan dan Bimbingan Kertas Karya

Perorangan (Skripsi) 1

3 MPB Latihan Praktek Pelayaran Kartika Jala Krida 6

4 MBB Bahasa Inggris 1

5 MPB Metodologi Penelitian 2

(35)

7 MKB Pengetahuan Bahari Lanjutan 4

8 MKB Kesenjataan Kapal Republik Indonesia 3

9 MKB Pengantar Teori Peperangan Laut 1

1 2 3

10 MPB Latihan Praktek Bridge Simulator Lanjutan 2

11 MPB Latihan Praktek Navigasi Astronomi 2

Jumlah SKS Semester VII Korps Pelaut 28

Korps Teknik

1 MPK Kesamaptaan Jasmani 1

2 MBB

Pembuatan dan Bimbingan Kertas Karya

Perorangan (Skripsi) 1

3 MPB Latihan Praktek Pelayaran Kartika Jala Krida 6

4 MBB Bahasa Inggris 1

5 MPB Metodologi Penelitian 2

6 MKB Manajemen Teknik 2

7 MKB Teknik Tenaga Listrik / Listrik Kapal 2

8 MKB Getaran Mekanik 2

9 MKB Pengendalian Kualitas BBM dan Pelumas 2

10 MPB

Latihan Praktek Keperwirajagaan Mesin (Darat

dan Laut) 1

11 MPB

Latihan Prakktek Mesin Fluida I, II dan Motor

Bakar 2

12 MPB

Latihan Praktek Pengendalian Kualitas BBM dan

Pelumas 1

13 MPK

Latihan Praktek Teknik Pemeliharaan dan

Perbaikan Permesinan Kapal 2

Jumlah SKS Semester VII Korps Teknik 25

Korps Elektronika

1 MPK Kesamaptaan Jasmani 1

2 MBB

Pembuatan dan Bimbingan Kertas Karya

Perorangan (Skripsi) 1

3 MPB Latihan Praktek Pelayaran Kartika Jala Krida 6

4 MBB Bahasa Inggris 1

(36)

6 MPB

Latihan Praktek Sistem Matsenlek Kapal

Republik Indonesia 2

7 MPB

Latihan Praktek Teknik Peralatan Survey dan

Pemetaan 2

8 MPB

Latihan Praktek Persenjataan dan Amunisi di

Arsenal dan Labinsen 3

9 MPB

Latihan Praktek Injasmar di PT.PAL, PLTA dan

PINDAD 4

10 MPB

Latihan Praktek Avionik di Skuadron 800

Satudarmatim 2

Jumlah SKS Semester VII Korps Elektronika 24

Korps Suplai

1 MPK Kesamaptaan Jasmani 1

2 MBB

Pembuatan dan Bimbingan Kertas Karya

Perorangan (Skripsi) 1

3 MPB Latihan Praktek Pelayaran Kartika Jala Krida 6

4 MBB Bahasa Inggris 1

5 MPB Metodologi Penelitian 2

6 MPB Akuntansi Keuangan 2

7 MKB Pengetahuan Perbankan 2

8 MKB Badan Keuangan Tingkat IV - 2 2

9 MKB Manajemen Logistik 2

10 MKB Manajemen Organisasi 2

11 MPB

Latihan Praktek Sistem Komputerisasi Laporan

Keuangan 2

12 MPB

Latihan Praktek BBM dan Pelumas di Lemigas

Cepu 2

Jumlah SKS Semester VII Korps Suplai 25

Korps Marinir

1 MPK Kesamaptaan Jasmani 1

2 MPB

Pembuatan dan Bimbingan Kertas Karya

Perorangan (Skripsi) 1

1 2 3

(37)

4 MBB Bahasa Inggris 1

5 MPB Metodologi Penelitian 2

6 MKB Operasi Amphibi 3 3

7 MKB Pengetahuan Staf I, II, III dan IV 3

8 MKB Orientasi Taktik Kompi 1

9 MPB Latihan Praktek Suroyudho 1

10 MPB Latihan Praktek Karkata Yudha 1

11 MPB Latihan Praktek Para Dasar (Terjun Para) 3

12 MPB Latihan Praktek Bajra Yudha 1

Jumlah SKS Semester VII Korps Marinir 27

Semester VIII

Korps Pelaut

1 MPK Kesamaptaan Jasmani 1

2 MPB

Latihan Integrasi Taruna Dewasa

(Latsitarda/KKN) 2

3 MBB

Ujian / Presentasi Kertas Karya Perorangan

(Skripsi) 1

4 MPB Latihan Praktek Jalayudha 2

5 MPB Latihan Praktek Menembak Kualifikasi Pistol 1

6 MKB Pengantar Intelijen 1

7 MPB Keamanan Laut dan Admin Game Kamla 3

8 MKB Pengenalan Profesi Khusus 1

9 MKB Peperangan Atas Air 1

10 MKB Peperangan Bawah Permukaan 1

11 MKB Peperangan Elektronika 1

12 MKB Peperangan Ranjau 1

13 MKB Lawan Sabotase Bawah Air 1

14 MKB Dasar-Dasar Operasi Amphibi 1

15 MKB Dasar-Dasar Operasi Pertahanan Pantai 1

16 MPB Latihan Praktek Bridge Simulator Terapan 2

17 MPB Latihan Praktek Kesenjataan 2

18 MPB

Latihan Praktek Manuvra Taktis dan Prosedur

KomunikasiTaktis 2

(38)

Jumlah SKS Semester VIII Korps Pelaut 27

Korps Teknik

1 MPK Kesamaptaan Jasmani 1

2 MBB

Latihan Integrasi Taruna Dewasa

(Latsitarda/KKN) 2

3 MBB

Ujian / Presentasi Kertas Karya Perorangan

(Skripsi) 1

4 MPB Latihan Praktek Jalayudha 2

5 MPB Latihan Praktek Menembak Kualifikasi Pistol 1

6 MKB Pengantar Intelijen 1

7 MPB Keamanan Laut dan Admin Game Kamla 3

8 MPB Pengenalan Profesi Khusus 1

9 MKB Manajemen Pengadaan 2

10 MKB Pengendalian Korosi 2

11 MKB Pelabuhan dan Fasilitasnya 2

12 MKB Kelaikan Material 2

13 MPB Pemantapan Dasar Korps 2

1 2 3

14 MKB Manajemen Proyek 2

15 MPB Latihan Praktek Sisitem Pengendalian Masin 3 Jumlah SKS Semester VIII Korps Teknik 30

Korps Elektronika

1 MPK Kesamaptaan Jasmani 1

2 MBB

Latihan Integrasi Taruna Dewasa

(Latsitarda/KKN) 2

3 MBB

Ujian / Presentasi Kertas Karya Perorangan

(Skripsi) 1

4 MPB Latihan Praktek Jalayudha 2

5 MPB Latihan Praktek Menembak Kualifikasi Pistol 1

6 MKB Pengantar Intelijen 1

7 MPB Keamanan Laut dan Admin Game Kamla 3

8 MPB Pengenalan Profesi Khusus 1

9 MPB

Latihan Praktek Persenjataan dan Amunisi - 2 di

(39)

10 MPB

Latihan Praktek Sistem Kontrol, Integrasi, dan

Pembuatan Alat di VEDC 5

11 MPB

Latihan Praktek / Magang Kerja di Fasilitas

Pemeliharaan dan Perbaikan KRI 4

Jumlah SKS Semester VIII Korps Elektronika 24

Korps Suplai

1 MPK Kesamaptaan Jasmani 1

2 MBB

Latihan Integrasi Taruna Dewasa

(Latsitarda/KKN) 2

3 MBB

Ujian / Presentasi Kertas Karya Perorangan

(Skripsi) 1

4 MPB Latihan Praktek Jalayudha 2

5 MPB Latihan Praktek Menembak Kualifikasi Pistol 1

6 MKB Pengantar Intelijen 1

7 MPB Keamanan Laut dan Admin Game Kamla 3

8 MPB Pengenalan Profesi Khusus 1

9 MKB Manajemen Keuangan 2

10 MKP Manajemen Startegi 2

11 MKP Total Quality Management (TQM) 2

12 MPB Latihan Praktek Manajemen 1

13 MPB Latihan Praktek Korps 4

14 MPB

Latihan Praktek Admin Game Kepala

Departemen Logistik KRI 1

Jumlah SKS Semester VIII Korps Suplai 24

Korps Marinir

1 MPK Kesamaptaan Jasmani 1

2 MBB

Latihan Integrasi Taruna Dewasa

(Latsitarda/KKN) 2

3 MBB

Ujian / Presentasi Kertas Karya Perorangan

(Skripsi) 1

4 MPB Latihan Praktek Jalayudha 2

5 MPB Latihan Praktek Menembak Kualifikasi Pistol 1

6 MKP Pengantar Intelijen 1

(40)

8 MKB Pengenalan Profesi Khusus 1

9 MKB Teknik Penyelenggaraan Latihan 1

10 MKB GKK Lintas Helly 1

11 MKB Mobilisasi Udara 1

12 MPK Organisasi Korps Marinir 1

13 MKK Teori Pengambilan Keputusan (TPK) 2

14 MPB Latihan Praktek Pasukan di Batalyon 6

Jumlah SKS Semester VIII Korps Marinir 24 Catatan :

1

Pada Semester I dan II merupakan pendidikan Integratif Taruna Akademi yang diikuti seluruh Taruna

dari ketiga matra(Akmil, AAL dan AAU) yang dilaksanakan di Magelang dengan Satuan Jam Pelajaran.

2 Pada Semester III merupakan mata kuliah dasar umum.

3

Pada Semester IV sampai dengan VIII merupakan gabungan mata kuliah kualifikasi umum dan mata kuliah kualifikasi profesi korps dengan satuan SKS.

4 Mata Kuliah Pengembangan Ketrampilan (MPK)

5 Mata Kuliah Keilmuan dan Ketrampilan (MKK)

6 Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB)

7 Mata Kuliah Perilaku Berkarya (MPB)

(41)

BAB IV

PERATURAN KEHIDUPAN TARUNA 18. Pendahuluan

Pasal 1 Umum

Dalam rangka mendukung tercapainya tujuan pendidikan Akademi TNI, yaitu membentuk Perwira TNI yang berjiwa Pancasila dan Sapta Marga, memiliki kemampuan dasar matra serta menguasai pengetahuan akademis dan mampu mengembangkan kepribadian sebagai kader pimpinan TNI, maka para Taruna dibentuk dan diatur dengan berbagai peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dalam kehidupan TNI. Peraturan tersebut masih dirasa kurang dan terdapat hal-hal yang belum diatur dalam peraturan yang ada, terutama yang menyangkut masalah kehidupan Taruna, tata krama, etiket atau sopan santun dsb, untuk mewujudkan adanya kesamaan tindak, perilaku dan penampilan Taruna Akademi TNI yang mencerminkan nilai-nilai integrasi TNI. Oleh karena itu perlu disusun suatu peraturan yang mengakomodasi segala kehidupan Taruna yang disebut Peraturan Kehidupan Taruna atau disingkat Perduptar. Peraturan ini hanya berlaku bagi Taruna yang sedang mengikuti pendidikan di Akademi TNI, namun terdapat hal-hal yang relevan untuk diterapkan dan dijadikan pedoman setelahmenjadi Perwira TNI.

Pasal 2 Maksud dan Tujuan

Perduptar ini dimaksudkan untuk membentuk mental dan kepribadian Taruna Akademi TNI agar mempunyai ketaatan terhadap hukum dan peraturan, bertanggung jawab dan selalu dapat menjadi teladan bagi temannya, lingkungannya atau masyarakat dalam setiap penampilan sikap dan perbuatannya sebagai seorang calon Perwira TNI. Tujuannya agar dapat dipergunakan sebagai pedoman bagi segenap Taruna Akademi TNI dalam bersikap dan bertingkah laku dalam kehidupan sehari-hari.

(42)

Pasal 3 Dasar

a. Perduptar ini merupakan sarana dan pedoman dalam penegakan disiplin dan tata tertib bagi Taruna, dalam menerapkan kehidupan sehari - hari, baik di lingkungan Akademi TNI maupun di lingkungan masyarakat. Peraturan yang melandasi ketentuan tersebut bersumber dari nilai-nilai sebagai berikut :

1) Aturan Agama, Pancasila dan UUD 1945 2) Sapta Marga

3) Sumpah Prajurit 4) Delapan Wajib TNI

5) Sebelas Asas Kepemimpinan TNI 6) Kode Kehormatan Perwira

b. Di samping nilai-nilai tersebut di atas, terdapat pula peraturan- peraturan teknis lainnya yang merupakan landasan formal yang penerapannya berlaku baik di dalam maupun diluar kesatrian TNI, yaitu:

1) Kitab Undang-undang Hukum Pidana Militer. 2) Kitab Undang-undang Hukum Disiplin Militer. 3) Peraturan Militer Dasar (Permildas).

4) Tata Upacara Militer.

19. Ketentuan Umum

Pasal 4

Kode Kehormatan Taruna

Meyakini akan tugas dan tanggung jawab yang diemban sebagai calon Prajurit Pejuang Sapta Marga yang profesional, maka Taruna dituntut untuk selalu menghayati dan mengamalkan Kode Kehormatan Taruna sebagai berikut:

a. Insan hamba Tuhan yang bertakwa.

1) Taruna adalah manusia Pancasilais yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, pemeluk agama yang taat dan

(43)

setia, mengakui kebesaran Tuhan, kekuatan-Nya dan bahwa hidup dan mati dalam takdir-Nya.

2) Mengamalkan ajaran agama dilingkungan masyarakat, baik dalam rangka kedinasan maupun kehidupan pribadi guna

mencapai kebahagian di dunia dan akhirat.

3) Menyadari hakekat asal-usul dan kedudukannya sebagai insan hamba Tuhan yang bertakwa, seorang yang beriman akan selalu mawas diri maupun mengendalikan diri menguasai keadaan dan bukan keadaan yang menguasainya.

b. Ksatria yang gagah berani dan bertanggung jawab.

1) Dalam setiap tindakan dan perbuatannya Taruna senantiasa berjiwa patriot dalam membela keyakinannya, bertanggung jawab dan tidak mengenal menyerah. Sesungguhnya setiap Taruna yakin dan sadar akan perbuatan yang dilakukan, baik benar maupun salah.

2) Taruna tidak boleh ragu-ragu dalam bertindak, harus berani mempertanggungjawabkan tindakannya, baik yang dilakukan oleh diri pribadi maupun kelompok.

c. Tegar dan tauladan dalam penampilan.

1) Taruna sebagai Calon Prajurit dan Calon Pimpinan Bangsa senantiasa menunjukkan sikap teguh dalam memegang tujuan, tegas dalam menegakkan peraturan, bijak dalam mengambil keputusan.

2) Sebagai bagian dari masyarakat, Taruna senantiasa merupakan contoh dan tauladan, bersifat membangun dan menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan.

3) Taruna senantiasa bersifat ksatria dalam sikap tingkah laku dan perbuatan, sehingga menimbulkan citra yang baik di masyarakat.

d. Penerus semangat juang selaku prajurit pejuang dan pejuang prajurit.

1) Taruna sebagai generasi penerus harus senantiasa memiliki kepribadian sebagai pejuang prajurit dan prajurit pejuang serta semangat yang berkobar-kobar agar mampu meneruskan kebenaran nilai-nilai perjuangan bangsa.

(44)

2) Semangat yang senantiasa dibina dalam bentuk jiwa

keprajuritan, akan menumbuhkan kemampuan dan

kesanggupan yang tiada tara untuk mempertahankan dan mengisi kemerdekaan, serta kelangsungan Pembangunan Nasional.

e. Rela berkorban demi cita-cita bangsa.

1) Taruna sebagai calon Perwira TNI yang mengutamakan keperwiraan, senantiasa menunjukkan kerelaan dan keikhlasan didalam melaksanakan tugas, serta senantiasa siap sedia berbakti kepada Negara dan Bangsa.

2) Memiliki kesanggupan dan kemampuan sebagai Prajurit Profesional yang tanggap terhadap kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pasal 5

Hubungan antar Taruna

a. Semua Taruna baik senior maupun yunior mempunyai hak dan kewajiban yang sama memperoleh pendidikan dan belajar dengan mengembangkan kemandirian dan kedewasaan.

b. Taruna Akademi TNI yang terdiri dari Taruna Akmil, AAL dan AAU merupakan satu kesatuan yang terintegrasi dalam satu wadah Taruna Akademi TNI.

c. Taruna senior:

1) Harus dapat dijadikan contoh bagi Taruna yunior dalam ketaatan terhadap aturan, sopan santun dan tingkah laku serta

kerapihan dan kebersihan dalam penampilan.

2) Harus selalu memberikan bimbingan/pembinaan dan bantuan kepada Taruna yunior, untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi terutama dalam kehidupan di Akademi. 3) Didalam memberikan bimbingan/pembinaan kepada Taruna Yunior, harus dengan tata cara yang tepat, bijak, terpuji, dan bersifat mendidik. Tidak dengan kontak fisik atau tindakan kekerasan yang dapat merugikan Taruna yunior. d. Taruna yunior wajib :

(45)

1) Patuh, menjunjung tinggi semua perintah dan nasihat dari Taruna Senior serta mengerjakannya dengan tertib, kesungguhan maupun keikhlasan hati dan bertanggung jawab.

2) Menghormati lahir batin setiap Atasan dan Taruna Senior, baik di dalam maupun di luar Kesatrian, berdasarkan kesadaran bahwa penghormatan itu berarti menegakkan kehormatan Prajuriti Taruna.

3) Mencontoh dan meneladani serta

menumbuhkembangkan hal-hal positif yang telah dicontohkan oleh Atasan atau Taruna Senior.

e. Taruna senior dan yunior.

1) Berusaha menegakkan dan menghidupkan kehidupan Korps Taruna yang sehat, kreatif dan dinamis. 2) Taat terhadap peraturan dan perintah dinas serta mengerjakan dengan cermat, kesungguhan dan keikhlasan hati, dengan riang gembira berdasarkan rasa tanggung jawab. 3) Sopan santun dalam tutur kata dan tindak tanduk, berpenam- pilan "corred" rapi serta menjaga kebersihan badan maupun perlengkapan/atribut.

f. Hubungan antar Taruna sesama pangkat, harus saling hormat menghormati dan patuh, taat serta menghargai kepada Taruna yang sedang menjabat/bertugas. g. Taruna yang mendapat atau melihat perlakuan tindakan kekerasan yang mengarah pada sadisme dari Taruna lainnya tetapi tidak melaporkan, atau rnenutupi tindakan tersebut dikenai sanksi hukurnan disiplin ataupun sanksi akademis.

Pasal 6

Hubungan Taruna dengan generasi muda

a. Taruna sebagai generasi muda dan calon pimpinan TNI dimasa datang perlu saling rnengenal sesana generasi rnuda. Berkaitan dengan hal tersebut, Taruna baru menjalin komunikasi dengan sesama generasi muda lainnya, baik di dalam, maupun di luar negeri.

(46)

Kornunikasi itu dapat dilakukan seperti melalui kerjasama bidang olah raga, seni budaya, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta bhakti sosial. b. Dalam melakukan kerja sama tersebut, Taruna harus selalu menjunjung tinggi budaya yang berlaku, memegang teguh Sumpah Prajurit, Sapta Marga dan Kode Kehormatan Taruna.

Pasal 7

Hubungan Taruna dengan Pejabat atau Tenaga Pendidik a. Hubungan Taruna dengan para pejabat atau tenaga pendidik tidak selalu bersifat dinas. Hubungan yang bersifat kekeluargaan perlu dibina dan dikembangkan dengan para pejabat. Salah satu caranya adalah dengan melakukan kunjungan kekeluargaan yang bersifat di luar kedinasan kepada pejabat.

b. Selama dalam kunjungan itu, Taruna wajib :

1) Berupaya rnenciptakan komunikasi timbal balik yang serasi sehingga rnempererat rasa kekeluargaan. 2) Memberikan kesan yang positif terhadap keluarga pejabat yang dikunjungi.

3) Menyerap nilai-nilai positif kehidupan keluarga para pejabat yang dikunjungi.

Pasal 8

Hubungan Taruna dengan Masyarakat

Taruna harus senantiasa menyadari bahwa dirinya adalah bagian dari masyarakat. Kesadaran ini perlu dibina dan ditingkatkan terus-menerus mengingat Taruna adalah kader pimpinan TNI dan TNI itu berasal, berjuang dan hidup untuk rakyat. Sehubungan dengan itu, Taruna perlu dan wajib bergaul, memelihara komunikasi dan menyesuaikan diri dengan masyarakat.

Pasal 9 Pengasuhan

a. Pengasuhan dilaksanakan dengan metode saling asah, asih dan asuh dengan tujuan membentuk Taruna agar mampu menghayati

Referensi

Dokumen terkait

Moda angkutan kereta api dan bus AC mempunyai keutamaan masing-masing dan berusaha memberikan pelayanan yang terbaik agar menarik penumpang. Akan sangat penting

Evaluasi Penerapan Tarif Angkutan Umum Kereta Api (Studi Kasus Kereta Api Madiun Jaya Ekspres) ” guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik di

Peserta yang berasal dari provinsi yang sama dengan lokasi region/tempat pelaksanaan Bimtek, wajib menggunakan transportasi bus/kereta/kapal/kendaraan umum (non

Peserta yang berasal dari provinsi yang sama dengan lokasi region/tempat pelaksanaan Bimtek, wajib menggunakan transportasi bus/kereta/kapal/kendaraan umum (non

Adanya perbedaan karakteristik antara ketiga moda transportasi yaitu bus, kereta api, dan taxi dengan rute Medan-Rantau Prapat memberikan suatu pertanyaan faktor apa yang

angkutan penumpang jarak jauh adalah pesawat udara, sedangkan untuk angkutan barang kereta api bersaing dengan kapal laut yang mempunyai jangkauan yang lebih luas dan dapat

12 bulan APBD Seluruh wilayah Indonesia TKDN: Tidak Pembelian Tiket pesawat/kereta api/bus Pengadaan Langsung 45.650.000 12 Pendamping Pelaksanaan Pengadaan Jasa / Barang. Pengadaan

Sebagian besar pengguna jasa angkutan umum pasti menginginkan adanya pelayanan yang cukup memadai, tak terkecuali bagi pengguna jasa angkutan kereta api yang