• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANGKUTAN RAHAYU MEDAN CERIA 104

Kota sebagai pusat berbagai kegiatan kegiatan yang menentukan atau mempengaruhi berbagai kegiatan yang terajadi disekitarnya. Besarnya kekuatan suatu kota dapat tercermin dari luas wilayah pengaruhnya itu. Hal tersebut ditentukan oleh aneka ragam kegiatan yang dilakukan , serta barang dan jasa yang diproduksi atau ditangani di kota tersebut ( Gambar 3.1 dan gambar 3.2 )

Gambar 3.1

Keadaan pusat kota yang menentukan atau mempengaruhi berbagai kegiatan disuatu daerah, terlebih di Kota Medan sendiri

Gambar 3.2

Kegiatan disuatu pusat kota, yang sering dijadikan sasaran para supir angkot dalam mencari calon penumpang.

.

Salah satu sarana tersebut adalah yaitu perhubungan atau sarana bidang transportasi. Sarana tansportasi dikota Medan sangat beraneka ragam mulai dari becak hingga bus damri atau bus antar kota dalam provinsi.

Berdasarkan data-data yang bersumber dari Ditlantas Polda Sumut tahun 2006 menunjukkan, jumlah kenderaaan bermotor di Medan dalam tahun 2004 tercatat sebanyak 1.035.379 unit, sedangkan tahun 2005 meningkat menjadi 1.213.341 unit atau naik sekitar 17.88 persen. Pada tahun 2006 melonjak menjadi 2.949.063 unit atau naik sebesar 143,05 persen. Untuk tahun 2007 mau pun 2008 diperkirakan meningkat

Dari berbagai jenis kenderaan bermotor tersebut, peningkatan kenderaan roda tiga yang kesohor dengan sebutan “beca bermesin” benar-benar mencengangkan. Dalam tahun 2004, jumlah kenderaan roda tiga tercatat sebanyak 3.015 unit dan tahun 2005 naik menjadi 3.710 unit atau meningkat sebesar 11,88 persen. Namun pada tahun 2006 melonjak menjadi 109.994 unit atau meningkat sebesar 143,05 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Jenis kenderaan lainnya yang meningkat dengan pesat jumlahnya yakni sepeda motor. Dalam tahun 2004 jumlah sepeda motor tercatat 756.569 unit dan tahun berikutnya menjadi 901.569 unit atau mengalami kenaikan sebesar 19,17 persen. Dalam tahun 2006 mengalami kenaikan yang luar biasa yakni mencapai 2.113.772 unit atau sekitar 134,45 persen ( Gambar 3.3) .

Jumlah mobil penumpang dalam tahun 2005 tercatat sebanyak 173.235 unit atau meningkat sekitar 23,93 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebanyak 149.302 unit. Tahun 2006 meningkat lagi menjadi 240.066 unit atau naik sekitar 38,58 persen. Jumlah mobil barang juga naik dari 107.776 unit tahun 2004 menjadi 111.525 unit tahun 2005 atau naik sekitar 3,74 persen. Tahun 2006 meningkat lagi menjadi 172.999 unit atau naik 55,12 persen.

Bus-bus besar, sedang dan kecil juga mengalami peningkatan jumlahnya, akan tetapi persentasenya kecil. Jumlah bus besar dalam tahun 2004 sebanyak 2.709 unit dan tahun 2005 naik menjadi 2.913 unit atau mengalami kenaikan sekitar 7,53 persen. Bus sedang naik jumlahnya dari 3.949 unit dalam tahun 2004 menjadi 4.033 unit dalam tahun 2005 atau naik sekitar 2,13 persen. Bus kecil juga mengalami peningkatan yakni dari sebanyak 5.454 unit dalam tahun 2004 menjadi 5.844 unit dalam tahun 2005 atau meningkat sebesar 7,15 persen.

Kenderaan khusus juga naik dari 277 unit tahun 2004 menjadi 304 unit dalam tahun 2006 atau mengalami kenaikan 9,74 persen. Mobil penumpang umum juga naik jumlahnya dari 8.951 unit tahun 2004 menjadi 9.758 unit tahun 2005 atau naik sekitar 9,51 persen. Jumlah mobil bukan umum termasuk mobil pribadi dan dinas juga mengalami kenaikan yang dahsyat. Jumlah mobil jenis ini tahun 2004 tercatat sebanyak 378 unit dan tahun 2005 naik menjadi 450 unit atau naik sekitar 19,04 persen. Untuk tahun 2005 mencapai 13.518 unit atau melonjak sebesar 290,40 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.(Dinas perhubungan kotamdya Medan)

kenderaan bertambah dan kecepatan menurun dan polusi udara dan sebagainya. Dalam hal ini diperlukan pemikiran bersama yang melibatkan berbagai instansi terkait seperti Polisi, Dinas Perhubungan dan organisasi angkutan untuk lebih memberdayakan angkutan umum. (I02MOS/R01MOS/R02MOS)

1. Sejarah angkutan umum Rahayu Medan Ceria

Salah satu grup angkutan umum dikota Medan adalah PT.Rahayu Medan Ceria, selain grup Rahayu Medan Ceria ada Koperasi Pengangkutan Umum Medan (KPUM),PT Morina, CV Nitra, CV Hikma, CV Wampu Mini, PT Medan Bus, PT Mars. PT Nasional, CV Desa Maju, PT Medan Raya Expres, CV Mtra, dll.

PT Rahayu Medan Ceria berdiri pada tahun 1988 dengan jumlah armada 375 unit dengan 9 trayek yaitu : Rahayu Medan ceria 104, 103 121 dan 120. ( gambar 3.4 dan gambar 3.5 )

Gambar : 3.4

2. Sejarah trayek Rahayu Medan Ceria 104

Untuk pertama kali PT Rahayu Medan Ceria merintis trayek Pintu belakang atau yang disebut dengan sudako yang mempunyai trayek pasar Simalingkar ke pasar Sambu yang melalui Olimpya, selain PT Rahayu Medan Ceria telah ada angkutan Umum yaitu Koperasi Pengangkutan Umum Medan. Untuk pertama kalinya sudako pintu belakang beroperasi pada tahun 1988, seiring dengan pertumbuhan penduduk yang semakin tinggi sejalan pula dengan permintaan pelayanan jasa transportasi. Untuk itu PT Rahayu Medan Ceria menambah armada angkutan dan didukung oleh Perusahaan Daihatsu yang telah memproduksi jenis mobil angkutan berpintu samping. Pertama kali PT Rahayu Medan Ceria membuka Trayek 104 yaitu Perumnas Simalingkar – Pancing sampai ke Universitas Negeri Medan yang pada saat itu masih Istitut Keguruan Ilmu Pengetahuan (IKIP) Medan.

3. Kaitan pertumbuhan penduduk terhadap perkembangan Rahayu

Medan Ceria 104

Pertambahan penduduk yang sangat tinggi dan perkembangan kota Medan yang sangat pesat menjadikan kota Medan kota besar dan jumlah penduduk yang mencapai tiga juta orang.seiring dengan kebutuhan aktivitas perkotaan jasa transportasi sangat penting. Hal ini memacu perkembangan jasa transportasi. PT Rahayu Medan Ceria menambah armada dan menambah trayek, yang salah satunya adalah trayek 104.

4. Proses penggabungan organisasi Angkutan Umum PT Rahayu Medan Ceria Trayek 104.

Semua Organisasi angkutan umum mempunyai sistem dan aturan yang berbeda-beda, salah satunya yaitu aturan penggabungan Trayek. Adapun yang dimaksut dengan penggabungan trayek adalah dimana seorang pemilik angkutan yang ingin bergabung dengan salah satu jenis trayek harus menempuh beberapa aturan dan dikenai sejumlah biaya, yang pertama adalah setelah sipemilik mobil tersebut membeli mobil dengan cara cash ataupun dengan credit maka sipemilik mobil tersebut mengajukan surat permohonan gabungan terhadap salah satu organisasi angkutan umum yang telah ditentukan oleh pemilik mobil tersebut misalnya Trayek Rahayu Medan Ceria 104. dan surat tersebut ditujukan kepada Direksi PT Rahayu Medan Ceria 104, setelah mendapatkan ijin sipemilik angkutan tersebut harus membayar sejumlah admininstrasi yaitu

• Uang gabungan Rp 5.000.000.

• Uang mandor Rp 500.000

• Speksi/ tahun Rp 750.000

• Distribusi lapangan Rp 250.000 • Cat angkutan yang ditentukan Rp 2.500.000

• Menyetujui beberapa aturan yang telah ditetapkan PT Rahayu Medan Ceria trayek 104 dan bersedia melaksanakannya, dan ispa

setelah itu semua administrasi selesai sipemilik angkutan tersebut membawa mobilnya untuk diperiksa oleh pihak PT Rahayu Medan Ceria 104. Diperiksa dan dibenahi serta dicat sehingga sesuai dengan aturan- aturan PT Rahayu Medan Ceria trayek 104.setelah semuanya selesai barulah sipemilik angkutan tersebut dapat mengoperasikan angkutannya sama seperti angkutan lainnya. (gambar 3.4 )

5. Mekanisme di lapangan

Pemilik angkutan Rahayu Medan Ceria trayek 104 juga harus melaksanakan aturan yang telah disetujui diatas yaitu berupa :

• Iuran harian Rp 6.000

• Iuran mandor I ( dipancing) Rp 2.000 • Iuran mandor II (di Simalingkar) Rp 2000

Selain aturan yang diatas juga pemilik angkutan Rahayu Medan Ceria trayek 104 harus memberitahukan kepada mandor di pancing maupun di Simalingkar siapa yang akan mengoperasikan angkutan tersebut dan memberikan atau membuat kartu anggota beserta pas poto ukuran 3 x 4 sebanyak 2 lembar yang akan diberikan atau disiapkan untuk mandor tersebut.ini bertujuan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dan agar mandor tersebut dapat mengenali dan mengawasi operasional angkutan tersebut ( gambar 3.6 ).

Gambar : 3.6

Salah satu supir angkutan Umum PT Rahayu Medan Ceria 104 sedang menbayat iuran harian.

6. Aturan-aturan dilapangan

Untuk operasional dilapangan yang akan dilaksanakan oleh supir yang mengemudikan angkutan tersebut harus mematuhi aturan ataupun disiplin yang telah disepakati bersama yang kesepakatan ini dihasilkan dari musyawarah bersama. Adapun disiplin yang harus dipatuhi adalah sebagai berikut ( gambar 3.7 dan gambar 3.8 ) :

• Mewajibkan setiapkan sopir untuk memiliki SIM ( surat ijin Mengemudi) golongan A Umum sesuai aturan kepolosian Republik

• Mewajibkan para supir untuk membuat buku Repas ( berupa buku absent yang akan diisi/distempel oleh mandor) untuk setiap unit angkutan masing-masing.

• Mewajibkan setiap supir untuk mengisi buku repass tersebut setiap pagi tepat jam 09’00 Wib sampai jam 17’00 Wib.

• Membayar kewajiban yang telah tertera diatas.

• Mengisi stempel repass setiap satu kali putaran, ini diwajibkan untuk menghindari kecurangan kecurangan mendapatkan penumpang dan juga memantau keadaan dilapangan.

• Jika terbukti melanggar aturan akan didenda sebanyak Rp 50.000, serta skorsing selama 3 hari.

• Batas operasional mulai pukul 05’00 wib hingga 02’00 wib dini hari.

• Melaporkan setiap permasalahan dilapangan kepada mandor terdekat dan mendiskusikan permaslahan tersebut.

• Saling menghormati sesama sopir angkutan umum Trayek Rahayu Medan Ceria 104.dan juga terhadap sopir angkutan lainnya.

Gambar : 3.7

Supir angkutan Umum PT Rahayu Medan Ceria 104 di pangkalan saat melakukan pengisian buku repass tersebut setiap pagi tepat jam 09’00 Wib sampai jam 17’00 Wib

7. Jenis-jenis atau tipe mobil yang dipakai sebagai angkutan di Rahayu Medan Ceria 104

Jenis mobil angkutan umum Rahayu Medan Ceria 104 ada dua Jenis tipe mobil dengan merek mesin yang sama yaitu mesin Daihatsu.

a. Jenis minibus Daihatsu Zebra dengan mesin 1300 cc, yang menggunakan pintu samping. Memiliki daya angkut penumpang sebanyak 14 orang selain supir. Tahun pembuatan mesin mulai dari tahun 1990 sampai dengan tahun 1995. jenis minibus ini memakai bahan bakar bensin. Sampai sekarang jenis minibus ini yang masih beroperasi sebayak 25 unit ( gambar 3.9 )

Gambar : 3.9

b. Jenis Daihatsu Espass dengan mesin 1500 cc, juga menggunakan pintu samping. Memiliki daya angkut penumpang sebanyak 14 orang selain supir. Tahun pembuatan mesin mulai tahun 1996 sampai dengan tahun 2007.jenis minibus ini juga memakai bahan bakar bensin. Sampai sekarang jenis minibus ini menjadi favorit dikalangan angkutan kota di medan, karena selain tahun pembutan mesin yang relative baru minibus ini juga memiliki desain yang mewah dan kekuatan mesin yang cukup handal,sehingga sangat banyak toke atau pengusaha angkutan umum yang menggunakannya sebagai angkutan umum. Selain digunakan sebagai angkutan umum jenis minibus ini ada tipe mobil pribadi yang bernuansa ekonomis sebab jenis mobil ini sangat hemat bahan bakar dan jenis mesin yang bandal, Jumlah unit untuk jenis Daihatsu Espass ini sebanyak 115 unit.

8. Trayek yang dilalui Rahayu Medan Ceria 104

Rahayu Medan Ceria tratek 104 mempunyai dua terminal atau poll, yaitu di pancing tepatnya didepan Universitas Negeri Medan dan di Simalingkar tepatnya di jalan Nilam raya. Trayak atau lintasan yang dilalui angkutan Rahayu Medan Ceria 104 dikota Medan adalah mulai dari pancing yaitu tepatnya di depan Universitas Negeri Medan, jalan Muhammad Yamin melewati pasar Aksara, jalan Sutomo, jalan balai

jalan Iskandar Muda yaitu melewati Medan Plaza, simpang jalan gajah Mada hingga ke pasar pringgan dan plaza Ramayana Pringgan, jalan Letjen Jamin Ginting melewati simpang kampus juga kampus Universitas Sumatera Utara, kampus Amik MBP sampai kesimpang Pos, hingga masuk ke perumnas Simalingkar.setelah sampai pada terminal atau poll di Simalingakar (gambar 3.10 dan gambar 3.11) untuk putaran kembali ke pancing angkutan rahayu Medan Ceria trayek 104 bergerak dari poll simalingkar ke jalan Letjen Jamin Ginting hingga melewati simpang simpang pos yang terus melalui kampus Universitas Sumatera Utara juga Kampus Amik MBP melewati simpang Kampus, bergerak terus kejalan Iskandar Muda pasar pringgan dan Ramayana Pringgan, jalan Gajah Mada yaitu melewati Gramedia Medan terus ke jalan S Parman lewat SMU Santo Thomas dan melewati Palladium hingga kembali melewati jalan balai Kota yaitu Kantor Harian Analisa dan Deli Plaza dan terus bergerak ke jalan Sutomo yang melintasi Rel Kereta Api dan melintasi Kampus Nommensen serta Hotel Grand Angkasa dan juga Kantor Indosat, Rumah Sakit Umum Pirngadi Medan hingga kejalan Muhammad Yamin yaitu melewati kampus Universitas Sisingamangaraja XII dan pasar Aksara.dan terus kejalan Pancing hingga sampai pada terminal awal yaitu tepatnya didepan Kampus Universitas Negeri Medan

Gambar : 3.10

Dokumen terkait