• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV : Peran Walikota Dalam Pengelolaan Perusahaan Daerah Pada PD

C. Kegiatan yang Dilakukan Walikota dalam Pengelolaan PD. Pasar

PD. Pasar Horas Jaya dibentuk dengan maksud untuk membantu Pemerintah Daerah dalam menciptakan lapangan kerja serta meningkatkan kesejahteraan rakyat. PD. Pasar Horas Jaya bertujuan untuk mendorong perkembangan pembangunan dan perekonomian daerah serta menunjang peningkatan Pendapatan Asli Daerah baik yang bersumber dari penggalian dan pemanfaatan potensi daerah maupun yang bersumber dari pembangunan usaha ke luar daerah.

Ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh Walikota dalam pengelolaan PD.

Pasar Horas Jaya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat antara lain :

Pada Tahun 2016 yang dilakukan Walikota antara lain :

1. Meningkatkan capaian kinerja tahun 2015;

2. Merealisasi Program 2015 yang belum tuntas;

3. Membangun unit Penitipan anak;

4. Membangun Gedung parkir kapasitas 4.000 sepeda motor;

5. Pembelian Tanah dalam rangka pembangunan pasar kecamatan (Siantar Martoba);

6. Membangun BPR (bantuan permodalan ke pedagang);

7. Membangun prasarana koneksitas antar Gedung di pasar horas;

8. Mengelola tempat-tempat berjualan;

9. Revitalisasi Gedung 4 pasar horas menjadi pasar tradisional Modern (berlantai 4);

10. Revitalisasi Gedung3 Pasar Horas;

11. Revitalisasi Lorong/Jalan di pasar Dwikora;

12. Revitalisasi Balairung Inpres 78/79 (bekas kebakaran);

13. Membangun Unit Usaha Perdagangan (suplier).

Pada Tahun 2017 yang dilakukan Walikota antara lain :

1. Meningkatkan capaian kinerja tahun 2016;

2. Merealisasi Program 2016 yang belum tuntas;

3. Membangun 1 pasar kecamatan ( Siantar Martoba);

4. Pembelian Tanah dalam rangka pembangunan Pasar Kecamatan (Siantar Sitalasari);

5. Menambah Unit Usaha Perdagangan (suplier);

6. Revitalisasi Gedung 1 dan Gedung 2 Pasar Horas menjadi pasar tradisional Modern berlantai 8, dilengkapi sarana perkantoran dan perhotelan;

7. Revitalisasi pengelolaan Parkir di semua pasar;

8. Membangun Pergudangan;

9. Mewujudkan PD. Pasar Horas Jaya sbg perusahaan yg mandiri.

Pada Tahun 2018 yang dilakukan Walikota antara lain :

1. Meningkatkan capaian kinerja tahun 2017;

2. Merealisasi Program 2017 yang belum tuntas;

3. Pembangunan Pasar di Kecamatan (Siantar Sitalasari);

4. Pembelian Tanah dalam rangka pembangunan pasar di Kecamatan (Siantar Marimbun dan Siantar Timur), kecamatan Marimbun sbg Rest Area;

5. Membangun Unit Usaha Kuliner dan Jasa Hiburan malam di gedung pasar;

6. Revitalisasi/Peningkatan Pasar Dwikora.

Pada Tahun 2019 yang dilakukan Walikota antara lain :

1. Meningkatkan capaian kinerja tahun 2018;

2. Merealisasi Program 2018 yang belum tuntas ;

3. Membangun Pasar Kecataman (Siantar Marimbun dan Siantar Timur);

4. Membangun Rest Area di sekitar pasar Kec. Siantar Martoba;

5. Membangun Unit Usaha perhotelan di gedung pasar;

6. Peningkatan unit –unit usaha berbentuk badan hukum Perseroan Terbatas;

7. Membangun unit usaha PD. Pasar Horas Jaya untuk ekspansi;

8. Mewujudkan Unit usaha PD. Pasar Horas Jaya yang go publik.

D. Langkah dan Cara-cara Dalam Pengelolaan PD. Pasar Horas Jaya Untuk Meningkatkan Perekonomian di Kota Pematangsiantar

Langkah-Langkah Pengembangan PD. Pasar Horas Jaya Kota Pematangsiantar Untuk Meningkatkan Perekonomian di Kota Pematangsiantar antara lain dengan cara :

a. Pengelola pasar harus lebih profesional dapat berupa Badan Usaha;

b. Harus mampu mengubah pola pikir pedagang;

c. Mampu memenuhi keinginan konsumen dengan baik (termasuk pelayanan yang baik);

d. Sarana dan prasarana nyaman (parkir, gang/selasar, penerangan, sirkulasi udara,s keaman, kebersihan, dll);

e. Citra pasar tradisional harus diperbaiki (kotor, jorok, dan sumpek);

f. Secara fisik harus mampu menarik konsumen untuk datang dan berbelanja;

g. Harus mampu meningkatkan laba perusahaan;

h. Harus mampu meningkatkan ketertiban para pedagang;

i. Harus mampu memberikan kesejahteraan pegawai.

Untuk meningkatkan perekonomian di Kota Pematangsiantar melalui pengelolaan PD. Pasar Horas Jaya dapat dikelompokan kedalam 3 kelompok yang harus dilakukan yaitu :

2. Program Kerja Jangka Pendek

a. Melakukan perencanaan, pembangunan, pemeliharaan dan/atau mengelola infrastruktur pasa, dan fasilitas pendukung pasar;

b. Melaksanakan upaya pemberdayaan pedagang pasar tradisional;

c. melakukan pembinaan terhadap pedagang pasar;

d. membantu menciptakan stabilitas harga dan kelancaran distribusi barang dan jasa.

3. Program Kerja Jangka Menengah

a. Melakukan secara bertahap dan berkesinambuangan peningkatan sarana dan Prasarana Pasar;

b. Pengembangan Pasar dengan membangun pasar Kecamatan;

c. Melakukan usaha perdagangan barang dan jasa professional berskala pasar semi Modern;

d. Melakukan kerjasama dengan pihak ketiga yang bersifat membangun kepada para pihak.

4. Program Kerja Jangka Panjang

a. Melakukan usaha lain dan penyertaan modal pada badan usaha lain, yang tidak bertentangan dengan maksud dan tujuan didirikannya perusahaan daerah;

b. Melakukan usaha perdagangan barang-barang dan jasa professional berskala pasar Modern;

c. Mengembangkan usaha dengan bentuk cabang, unit-unit usaha dan perwakilan serta anak perusahaan yang bentuk hukum Perseroan Terbatas(PT).

Kondisi PD. Pasar Horas Jaya di Kota Pematangsiantar :

Gambar 11. Kondisi PD. Pasar Horas Jaya Pematangsiantar Becek dan Bau

SUMBER : PD. Pasar Horas Jaya Pematangsiantar

Gambar 12. Kondisi PD. Pasar Horas Jaya Pematangsiantar Tidak Teratur

SUMBER : PD. Pasar Horas Jaya Pematangsiantar

Gambar 13. Kondisi PD. Pasar Horas Jaya Pematangsiantar Semraut

SUMBER : PD. Pasar Horas Jaya Pematangsiantar

Gambar 14. Kondisi PD. Pasar Horas Jaya Pematangsiantar PKL Trotoar Berserakan

Walikota harus mampu mengatasi kondisi pasar seperti yang disebutkan diatas, sehingga jika kondisi pasar sudah tidak seperti diatas maka dengan sendirinya masyarakat lebih berminat untuk berbelanja di PD. Pasar tersebut sehingga dengan demikian maka perekonomian daerah Pematangsiantar dapat meningkat dan PAD juga akan meningkat. Dengan keadaan yang seperti ini maka Kota Pematangsiantar akan dapat untuk mengembangkan perekonomian serta meningkatkan pembangunan daerahnya.

Pemerintah Kota Pematangsiantar juga telah merencanakan suatu pembangunan gedung 4 PD. Pasar Horas Jaya guna untuk meningkatkan perekonomian di Kota Pematangsiantar. Hal ini disampaikan oleh Drs.Setia Siagian,M. Si selaku Direktur Utama PD. Pasar Horas Jaya Pematangsiantar yang disampaikan pada:Kamis / 17 Maret 2016 tahun lalu.

Gambar 15. Rencana Pembangunan Gedung 4 PD. Pasar Horas Jaya

SUMBER : PD. Pasar Horas Jaya Pematangsiantar

Gambar 16. Rencana Pembangunan Gedung Parkir PD. Pasar Horas Jaya

SUMBER : PD. Pasar Horas Jaya Pematangsiantar

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian di atas, maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa :

1. Dengan demikian dapat diketahui bahwa landasan hukum pembentukan PD. Pasar Horas Jaya Kota Pematangsiantar adalah Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 33 ayat (3) yang menegaskan bahwa “Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara, dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat” , Undang- Undang Nomor 5 Tahun 1962 tentang Perusahaan Daerah, Pasal 177 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah juga menegaskan bahwa “pemerintah daerah dapat memiliki BUMD yg pembentukan, penggabungan, pelepasan kepemilikan, dan/ atau pembubarannya ditetapkan dengan Peraturan Daerah yang berpedoman pada peraturan perundang-undangan” , Perda No. 5 tahun 2014 tentang PD Pasar Horas Jaya, Perda No.8 tahun 2014 tentang Penyertaan Modal PD Pasar Horas Jaya.

2. Dengan dibentuknya PD. Pasar Horas Jaya diharapkan dapat membantu Pemerintah Daerah dalam menciptakan lapangan kerja serta meningkatkan kesejahteraan rakyat. dan diharapkan juga dengan dibentuknya PD. Pasar Horas Jaya dapat mendorong perkembangan pembangunan dan perekonomian daerah serta menunjang peningkatan Pendapatan Asli

Daerah baik yang bersumber dari penggalian dan pemanfaatan potensi daerah maupun yang bersumber dari pembangunan usaha ke luar daerah.

Peran walikota dalam pengelolaan PD. Pasar Horas jaya di Kota Pematangsiantar telah memberikan suatu manfaat yang besar bagi perekonomian Kota Pematangsiantar.

3. Dalam Pengelolaan PD. Pasar Horas Jaya Kota Pematangsiantar, Walikota juga ikut serta dan ambil bagian dalam pengelolaan PD. Pasar Horas Jaya.

Adapun program yang telah dibuat oleh pemerintah dalam pengelolaan PD. Pasar Horas Jaya adalah dengan membuat suatu Agenda prioritas Pemerintah Kota Pematangsiantar termaktub dalam Rencana Tata Ruang Kota (RTRK) tahun 2012-2032, yang diangkat berdasarkan zona pola ruang wilayah seperti : Perdagangan dan Jasa; Kawasan Peruntukan Perkantoran; Kawasan Peruntukan Industri; Kawasan Peruntukan Pariwisata; serta Kawasan Pertahanan dan Keamanan.

4. Untuk meningkatkan perekonomian Kota Pematangsiantar Pemerintah melakukan berbagai langkah-langkah yang dibuat. Langkah-langkah tersebut meliputi program kerja jangka pendek, program kerja jangka menengah dan program kerja jangka panjang.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis memberikan saran sebagai berikut:

1. Pengelolaan PD.Pasar haruslah dilaksanakan oleh kedua pihak yakni antara pihak pemerintah dengan pihak PD. Pasar yang bersangkutan sehingga apa yang diharapkan dengan terbentuknya PD. Pasar bisa terwujud segera.

2. Dalam hal untuk meningkatkan minat masyarakat terhadap PD. Pasar Horas Jaya maka penting dilakukan pengelolaan terhadap PD. Pasar Horas Jaya dari situasi sumpek, bau, dan becek, sehingga PD. Pasar menjadi salah satu pusat perbelanjaan yang digemari masyarakat setempat.

3. Hendaknya pada waktu-waktu mendatang Pemerintah Kota Pematangsiantar lebih memperbesar alokasi anggaran, khususnya untuk pos biaya pembangunan pada sektor ekonomi produktif masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA A. Buku

Nasution Akbar Faisal,Dr. S.H., M.Hum, Pemerintahan Daerah dan

Sumber-sumber Pendapatan Daerah, Jakarta : PT. Sofmedia, 2009

Warwick, P Donald P, menurut kutipan Hari S. Malang Joedo dan Riant Nugroho D,”Reinvinting Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Kunci Sukses

Mengembangkan BUMD Produktif dan Profesional, Jakarta : PT.Elex

Media Komputiondo, 2006

Soekanto Soerjono, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta : UI Press,1986

Mulhadi, Hukum Perusahaan, Bentuk – bentuk Badan Usaha di Indonesia, Bogor:

GhaliaIndonesia, 2010

Hartono, Redjeki Sri, Prof. Dr. S.H, Kapita Selekta Hukum Perusahaan, Bandung:Mandar Maju, 2000)

Budiyono Tri, Dr. SH., M.Hum, Hukum Perusahaan, Salatiga : Griya Media, 2011 Sinour, L Yosephus , Etika Bisnis, Jakarta : Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2010

B. Majalah, Jurnal, Surat Kabar dan Internet

Hendratno, Toet Edie, Peranan Perusahaan Daerah Sebagai Sumber Pendapatan Bagi Daerah, Makalah Pembahasan pada Seminar hukum memperingati 45 tahun Indonesia merdeka, Bandung : Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran, 12 Januari 1991

Soebagjo Oentoeng Felix, Perusahaan Daerah dan Beberapa

Permasalahaannya,Majalah Hukum dan Pembangunan Nomor 2 Tahun ke VIII, Jakarta : Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Maret 1978

Warsito Rahman, Memprofesionalkan Personil Bank Pembangunan Daerah, Majalah Info Bank Nomor 150 Vol. XV, Jakarta : Juni 1992

Hari S Malang Joedo, Laporan Penelitian Pembinaan dan Pengembangan Usaha Milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Jakarta : 2006

Riant Nugroho D, Reivinting BUMD (Badan Usaha Milik Daerah), Kunci sukses Mengembangkan BUMD Produktif dan Profesiana, Jakarta : PT. Elex Media Komputindo, 2006

Yudho Taruno Muryanto dan Djuwityastuti, Model Pengelolaan Badan Usaha

Milik Daerah (BUMD) dalam Rangka Mewujudkan Good Corporate

Governance, Jurnal Hukum Yustisia. Volume88, Surakarta : Fakultas

Hukum Universitas Sebelas Maret, 2014

Jurnal Legislasi Indonesia Vol.11 No.3 September 2014

C. Peraturan Perundang-undangan

Republik Indonesia, Undang - Undang Nomor. 5 Tahun 1962 Tentang Perusahaan

Daerah

Republik Indonesia, Undang - Undang Nomor. 5 Tahun 1969 tentang Pernyataan

Tidak Berlakunya Berbagai Undang - Undang dan Peraturan Pemerintah

Pengganti Undang - Undang (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran

Negara No. 2901

Republik Indonesia, Undang – Undang Nomor. 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara

Republik Indonesia, Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otoda Nomor 43 Tahun 2000 tentang Pedoman Kerjasama Perusahaan Daerah dengan Pihak Ketiga

Republik Indonesia, Konsideran Undang-undang Nomor 6 tahun 1969 tentang Pernyataan Tidak Berlakunya Beberapa Undang Undang dan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang Undang.

Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah

Republik Indonesia, Peraturan Walikota Pematangsiantar Nomor : 08 Tahun 2015 Tentang Susunan Organisasi Dan Tata Kerja Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya

Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Perusahaan Daerah Pasar

Horas Jaya

Republik Indonesia, Peraturan Daerah Kota Pematangsiantar Nomor 8 Tahun 2014 Tentang Penyertaan Modal Daerah Ke Dalam Modal PD. Pasar Horas Jaya

Dokumen terkait