• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLIKASI PRAKTIS IMPLIKASI TEORITIS

C. Kehadiran Peneliti

Penelitian kualitatif merupakan pendekatan yang menekankan pada hasil pengamatan peneliti, sehingga manusia sebagai instrumen penelitian menjadi suatu keharusan, bahkan dalam penelitian kualitatif, posisi peneliti menjadi instrumen kunci.216

Peneliti dalam hal ini adalah sebagai instrumen utama, sehingga kehadiran peneliti adalah merupakan hal yang mutlak. Peneliti bertindak langsung sebagai perencana, pemberi tindakan, mengumpulkan data, menganalisis data dan sebagai pelapor hasil dari penelitian.

Peneliti telah hadir di tiga pesantren mahasiswa yaitu pesantren Nuris II, pesantren putri AlHusna, dan pesantren Ibnu katsir dengan melakukan -langkah-langkah yang secara kronologis sebagai berikut : pertama, melakukan studi pendahuluan pada tanggal 2 Juli 2014 dengan melakukan wawancara, observasi dan pengambilan dukumen-dukumen, kemudian setelah data awal diidentifikasi untuk menemukan keunikan-keunikan kemudian disusunlah focus penelitian dan judul penelitian.

Selanjutnya secara resmi pada tanggal 6 Juni 2014 dimulai dari pesantren Nuris II peneliti mengantarkan surat ijin penelitian pada pengurus, namun selain bertemu dengan pengurus, peneliti juga bertemu langsung dengan

215Observasi sekaligus wawancara dengan salah satu pengurus di tiga pesantren mahasiswa di Jember pada tanggal 15 Agustus 2013

216 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2008), hlm.223.

pengasuh dalam hal ini Ust.Ihsan, beliau menyarankan jika ingin melakukan wawancara di malam hari saja, dan jika mau wawancara pada pengurus bisa siang dan malam. Selanjutnya setelah peneliti selesai menemui pihak pengurus dan pengasuh pesantren Nuris II, peneliti kemudian menemui pengasuh Ibnu Katsir di daerah kecamatan Patrang, setelah bertemu pengasuh peneliti memberikan surat ijin penelitian, pengasuh menyarankan untuk persoalan kurikulum bisa langsung menemui Ust.Sukri karena selaku kabag.kurikulum pesantren Ibnu Katsir.

Dari pesantren Ibnu Katsir peneliti langsung ke pesantren Putri Al-Husna, disana bertemu langsung dengan pengasuh. Pengasuh menyarankan untuk wawancara bisa dilakukan di malam hari, karena selain bisa bertemu pengasuh langsung, peneliti juga bisa leluasa ikut kegiatan-kegiatan santri di pesantren, karena mayoritas kegiatan kepesantrenan dilaksanakan dimalam hari.

Setelah surat ijin penelitian diberikan dan membicarakan teknis pengambilan data dengan subjek penelitian, kemudian peneliti melanjutkan pengambilan data pada tanggal 12 Juli 2014. Dalam melakukan pengambilan data di tiga pesantren yang dilakukan secara simultan, peneliti pertamakali menggunakan teknik wawancara dengan membawa pedoman wawancara. Langkah pertama yang dilakukan yaitu melakukan wawancara pada pengasuh, kemudian pengurus dan dilanjutkan pada santri.

Selain pengambilan data dengan wawancara yang dilaksanakan, tidak lupa pula peneliti melakukan pengamatan secara terlibat pada kegiatan santri,

karena sesuai dengan kesepakatan kegiatan pengambilan data banyak dilaksanakan pada malam hari, namun selain dua pesantren yang ada, khusus pesantren Ibnu Katsir pengambilan datanya banyak dilaksanakan pada siang hari dengan alasan pengasuh dan pengurus selalu ada di kantor pesantren pada jam-jam efektif yaitu di mulai jam 08.00-15.00 WIB, selain itu kegiatan pembelajaran kitab dilaksanakan pada siang hari.

Kegiatan penelitian berjalan dengan lancer karena peneliti menjadikan subjek penelitian sebagai mitra pemberi data dan diskusi disela-sela penelitian, karena selain melakukan penelitian, pihak subjek penelitian mengajak peneliti untuk sharring persoalan-persoalan seputar pengembangan sumber daya pesantren, disinilah kemudian peneliti merasa dekat dan akrab dengan subjek penelitian.

Kehadiran peneliti dalam melakukan pengumpulan data dilapangan berakhir pada tanggal 5 Desember 2014, yaitu setelah peneliti melakukan konfirmasi hasil penelitian pada informan yang ada. Setelah dilakukan pengecekan data hasil penelitian oleh informan kemudian peneliti secara tertulis di beri surat keterangan penelitian bahwa masa penelitian sudah selesai.

D. Data dan Sumber Data 1. Data

Moleong mengatakan sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata atau tindakan, selebihnya adalah data dokumen lain dan data tambahan.217Dari definisi di atas maka data primer dalam

penelitian ini adalah data dari hasil wawancara sedangkan data di luar data hasil wawancara merupakan data sekunder.

Adapun data yang terkait dengan penelitian ini ada dua macam, yaitu sebagai berikut:

Data primer adalah data yang bersifat langsung di kumpulkan oleh peneliti dari sumber pertama.218 Data primer diperoleh dalam bentuk verbal atau kata kata atau ucapan lisan dan perilaku dari subjek (informan) berkaitan dengan karakteristik, desain dan peran pemimpin dalam pengembangan kurikulum baik di pesantren Nuris II, pesantren putri Al-Husna dan pesantren Ibnu Katsir.

Sedangkan data sekunder berupa dokumen kurikulum pesantren, foto foto kegiatan pembelajaran baik didalam kelas maupun diluar, dan benda-benda yang dapat digunakan sebagai pelengkap data primer.

Dalam penelitian ini data primer diperoleh dari hasil interview dengan pengasuh pesantren, pengurus pesantren, para ustadz, santri (mahasiswa) dari masing-masing ketiga pesantren mahasiswa tersebut. 2. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu manusia/orang dan bukan manusia. Sumber data manusia berfungsi sebagai subjek atau informan kunci (key informants). Sedangkan sumber data bukan manusia berupa dokumen yang relevan dengan fokus penelitian, seperti

gambar, foto, catatan rapat atau tulisan-tulisan yang ada kaitannya dengan fokus penelitian.

Dalam hal ini data digali dengan melihat data-data dokumen di Pesantren Nuris II, Pesantren Putri Al-Husna dan Pesantren Ibnu Katsir Jember yang berkenaan manajemen pengembangan kurikulum pesantren mahasiswa. Kemudian, untuk memilih dan menentukan informan dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik purpossive sampling yaitu sampel bertujuan, dalam hal ini pengasuh, pengurus terutama bagian kurikulum dan pendidikan serta santri. Selain teknik purpossive sampling, peneliti juga menggunakan teknik snowball sampling, berdasarkan saran-saran dari pengasuh pesantren, siapa saja yang akan diwawancarai selai yang telah ditetapkan oleh peneliti.