• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI PENUTUP

B. Saran-saran

1. Bagi BAZNAS kabupaten Lumajang

Memperkuat komunikasi dan koordinasi antara BAZNAS kabupaten Lumajang dengan lembaga-lembaga amil zakat lainnya dalam hal pengelolaan Zakat, demi memperdayakan masyarakat dan menjadikan mustahiq sebagai muzakki serta guna untuk memperkuat dan meningkatkan perekonomian masyarakat.

2. Bagi Pemerintah

Memperkuat lembaga amil zakat dalam rangka melaksanakan syariah Islam di bidang ekonomi perlu didorong oleh pemerintah dan

lembaga legislatif dengan memberikan dukungan yang maksimal.

Berkaitan dengan masa depan pengelolaan zakat dalam perspektif hukum Indonesia, maka penataan lembaga zakat adalah hal yang perlu dilakukan agar perkembangan lembaga zakat tidak jalan di tempat dalam situasi dimana harapan umat begitu tinggi kepada lembaga zakat.

Jakarta: Reneka Cipta.

Asy’ari, Musa. 1992. Etos Kerja dan Pemberdayaan Ekonomi Umat, Klaten, Lesfi Institusi Logam.

Bakar HM, Abu dan Muhammad. 2011. Manajemen Organisasi Zakat, Malang: Madani.

Bariyah, Nurul, Dr.N. Oneng. Total Quality Managemen Zakat Prinsip dan Praktek Pemberdayaan Ekonomi, Wahana Kardofa FAI UMJ, Ciputat:

2012.

Creswell, John W. 2013. Penelitian Kualitatif dan Desain Riset, Terj. Ahamad Lintang Lazuardi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Creswell, John W.2017. Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed, Terj. Achmad Fawaid. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Erawati Cholitin, Erna dan Thamrin (ed), Juni. 1997. Pemberdayaan dan Refleksi Finansial Usaha Kecil di Indonesia, Bandung, Yayasan Akita, 1997.

Fachruddin, 2008. Fiqh dan Manajemen Zakat di Indonesia, Malang: UIN Malang Press.

Gunawan, Imam. 2013. Metode Penelitian Kualitatif : Teori dan Praktik, Jakarta: PT Bumi Aksara.

Hadi Permono, Sjechul. 1995. Pendayagunaan Zakat dalam Rangka Pembangunan Nasional, Jakarta: Pustaka Firdaus.

Hasibuan, Malayu S.P. 2009. Manajemen: Dasar, Pengertian, dan Masalah, edisi revisi, Jakarta: Bumi Aksara.

Irawan, Prasetya. 2004. Logika dan Prosedur Penelitian, Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lembaga Administrasi Negara.

Jabaar, Habiullah. Keadilan, Pemberdayaan, dan Penanggulangan Kemiskinan, Balantika, Jakarta: 2004.

Jaabir al-Jazaari, Abu Bakar. 1976. Minhajul Muslim, Beirut: Daar al-Fikr.

Jurnal Risalah, 2017. “Strategi Pengelolaan Zakat Berbasis Pemberdayaan Masyarakat Miskin Pada Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Pekanbaru” Vol. 28, No. 2.

Mohammad Ali, Daud. 1998. Sistem Ekonomi Islam, Zakat dan Wakaf, Jakarta: UI Press, 1998.

Moleong, Lexy J. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung:

Rosdakarya.

Mubyarto, 2000. Membangun Sistem Ekonomi, cet 1, Yogyakarta, BPFE.

Muhammad bin Ismail al-Bukhari, Abi Abdullah. 1981. Sahih al-Bukhari Dar al-Fikr.

Pendidikan, Departemen dan Kebudayaan. 1998. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.

Purbasari, Indah. 2015. “Pengelolaan Zakat Oleh Badan Dan Lembaga Amil Zakat Di Surabaya dan Gresik” Volume 27, Nomor 1.

Qadir, Abdurrahman. 1998. Zakat dalam Dimensi Mahdah dan Sosial, Jakarta:

PT. Raja Grafindo.

Qardawi, Yusuf, 1991. Fiqhus Zakat, Beirut: Muassasah.

Qardawi, Yusuf. 1993. Al-Ibadah fil Islam, Beirut: Muassasah Risalah, 1993.

Qardawi, Yusuf. 1996. Konsepsi Islam dalam Mengentaskan Kemiskinan, alih bahasa Umar Fanany, cet. Ke-3 Surabaya: Bina Ilmu.

Raharjo, M. Damawan. 1999. Islam dan Transformasi Sosial Ekonomi, Jakarta: Lembaga Studi Agama dan Filsafat.

Rahmat, Jalaluddin. 2002. Metode Penelitian Komunikasi Dilengkapi Contoh Analisis Statistic. cet 11, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Saifullah, 2012. “Pengelolaan Zakat Dalam Pemberdayaan Masyarakat (Studi Pada LAZ Rumah Zakat Kota Semarang)” Sinopsis Tesis.

Salusu, J. 2003. Pengambilan Keputusan Strategi Untuk Organisasi Publik dan Organisasi non Profit, Jakarta: PT. Grasindo.

Subhi ath-Thawil, Nabil. 1993. Kemiskinan dan keterbelakangan di Negara – negara Muslim, alih bahasa Muhammad Bagir, cet. Ke-3, Bandung:

Mizan.

Sudjangi et. 1997. Model Pendekatan Agama Dalam Pengentasan Kemiskinan di Kotamadya, Badan Litbag Agama, Depagri, Jakarta.

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif R & D Bandung: Alfabeta.

Sumadiningrat, Gunawan. 1999. Pemberdayaan Masyarakat dan Jaringan Pengamanan Sosial, cet 1, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama.

Sutrino Hadi, 1995. Metodologi Research, Yogyakarta: Andi Offset.

Syaodih, Nana Sukmadinata, 2011. Metode Penelitian Pendidikan, Jakarta: PT Remaja Rosdakarya.

Teguh Sulistiyani, Ambar. 2004. Kemitraan dan Model-model Pemberdayaan, Yogyakarta, Gava Media.

Yafie, Ali. 1994. Menggagas Fiqh sosial, Bandung, 1994.

Zuhaili, Wahbah. 2005. Zakat Kajian Berbagai Madzhab, terj. Agus Effendi dan Baharuddin Fananny, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

PEDOMAN WAWANCARA

1. Pertanyaan : Apakah ada dana zakat dikelola secara produktif ? Pertanyaan : Keriteria mustahiq yang menerima zakat produktif ? Pertanyaan : Bentuk zakat produktif berupa apa ?

Pertanyaan : Bagaimana bentuk pengawasannya ? apakah benar-benar digunakan secara produktif ? ada pendampingan/pembinaan dari amil ? 2. Pertanyaan : Apakah ada dana zakat dikelola secara konsumtif ?

Pertanyaan : Keriteria mustahiq yang menerima zakat konsumtif ?

Pertanyaan : Berapa jumlah dana zakat yang dialokasikan untuk produktif ? 3. Pertanyaan : Bagaimana strategi pengelolaan zakat BAZNAS Kab Lumajang ?

Pengumpulan, pendistribusian, pendayagunaan dan pelaporan zakat

4. Pertanyaan : Apakah muzakki/masyarakat cenderung membayarkan zakat langsung kepada mustahiq ?

5. Pertanyaan : Apakah muzakki/masyarakat belum sepenuhnya peraya kepada BAZNAS atau lembaga amil zakat yang lain ?

6. Pertanyaan : Bagaimana manfaat zakat produktif bagi mustahiq ?

7. Pertanyaan : Bagaimana kendala/kesulitan dalam pengelolaan zakat dalam pemberdayaan mustahiq ?

8. Pertanyaan : Apakah laporan keuangan zakat terdiri dari Neraca (laporan posisi keuangan)

Laporan perubahan dana

Laporan perubahan asset kelolaan Laporan arus kas

9. Pertanyaan : Apakah laporan keuangan lembaga sudah mengau pada PSAK 109 ?

Wawancara Peneliti bersama Pimpinan BAZNAS Kab. Lumajang

Foto Kantor BAZNAS Lumajang

Foto bersama Pimpinan BAZNAS Lumajang: H. Atok Hasan Sanusi, S.Sos.

BIOGRAFI PENULIS

Aziz Abdillah, dilahirkan di Desa Menampu, Kecamatan Gumukmas, Kabupaten Jember, pada tanggal 23 Agustus 1995. Putra kedua dari pasangan Imam Syafi’i dan Juwairiyah. Pendidikan Dasar telah ditempuh dikampung halamannya.

Pendidikan Formalnya dimulai di MI Al-Ma’arif 02 Menampu (2001-2006), kemudian menempuh pendidikan menengah pertama di SMP Islam Gumukmas (2007-2009) sambil nyantri di Kediaman Alm. KH. Syuhada’ Syarif PP. Darul Muqomah Gumukmas. Setelah itu lanjut di jenjang berikutnya menempuh pendidikan menengah atas di MA. Syarifuddin Wonorejo Lumajang (2010-2012), sambil melanjutkan kegiatan santrinya di PP. Kyai Syarifuddin hingga ke jenjang perkuliahan dan lulus strata 1 pada tahun 2016 di Institut Agama Islam Syarifuddin (IAIS) Lumajang.

Selanjutnya, pada tahun yang sama tahun 2017, penulis mendaftarkan diri sebagai mahasiswa Program Pasca Sarjana Program Studi Ekonomi Syari’ah di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Jember.

Selama menjadi santri mulai dari PP. Darul Muqomah hingga di PP. Kyai Syarifuddin penulis mulai terjun di keorganisasian, diantara pengalaman yang dialami selama berorganisasi:

1. Wakil Ketua Umum OSIS SMP Islam Gumukmas, 2006 – 2007 2. Humasy IKSAS Pondok Pesantren Kyai Syarifuddin 2013 - 2014

3. Tarbiyah Watta’lim di Kepengurusan Pondok Pesantren Kyai Syarifuddin 2015 – 2017

4. Sekretaris Pondok Pesantren Kyai Syarifuddin 2018 hingga sekarang

TESIS

Oleh:

AZIZ ABDILLAH NIM : 0839217012

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARI’AH PASCA SARJANA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI(IAIN) JEMBER 2020

Diajukan kepada Program Pasca Sarjana Institut Agama Islam Negeri Jember Untuk memenuhi salah satu persyaratan

memperoleh gelar Magister Ekonomi Syari’ah (M.E.)

Oleh:

AZIZ ABDILLAH NIM : 0839217012

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARI’AH PASCA SARJANA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI(IAIN) JEMBER 2020













Artinya: ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka.

Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.1

1 Al-Qur’an, 09:103.

Pembimbing: 1) Dr. Moch. Chotib, MM 2) Dr. Nurul Widyawati Islami R,. M.Si

Zakat memiliki manfaat yang sangat besar bagi kesejahteraan masyarakat.

Manfaat zakat dapat dirasakan apabila zakat dikelola dengan baik. Sementara itu, pengelolaan zakat di Indonesia masih kurang efektif, masyarakat cenderung membayarkannya langsung kepada mustahiq, seolah-olah masyarakat belum percaya sepenuhnya kepada lembaga pengelola zakat. Oleh sebab itu, untuk mengetahui peran dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) kabupaten Lumajang dalam pemberdayaan mustahiq.

Fokus penelitian dalam penelitian ini adalah: 1). Bagaimana strategi Pengelolaan Zakat dalam pemberdayaan mustahiq di BAZNAS kabupaten Lumajang ?. 2). Apa saja kendala pengelolaan zakat di BAZNAS kabupaten Lumajang dalam pemberdayaan mustahiq ?

Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan: 1) Strategi pengelolaan zakat dalam pemberdayaan mustahiq di BAZNAS kabupaten Lumajang. 2) Kendala-kendala pengelolaan zakat dalam pemberdayaan mustahiq di BAZNAS Kabupaten Lumajang.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis pendekatan deskriptif. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Penentuan informan menggunakan teknik puposive sampling dan Analisis data dalam penelitian ini meliputi reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukkan strategi pengelolaan zakat dengan prinsip good governance: 1). Transparanasi. Memberikan laporan secara transparan kepada publik melalui website atau media elektronik lainnya dan melalui media cetak berupa majalah. 2). Akuntabilitas. Seberapa jauh penyaluran dana ini sesuai dengan target, sasaran, program dan tersampaikan kepada mustahiq untuk tetap menjaga kepercayaan publik. 3). Responsibilitas. Respon cepat untuk menyelesaikan kendala-kendala dan masalah-masalah yang dihadapi masyarakat, BAZNAS hadir dengan cepat dan segera dalam menyelesaikan permasalahan umat. 4). Independensi. Tidak terikat dengan pihak-pihak lain yang mempengaruhi atau ikut campur tangan terhadap pengelolaan zakat. 5).

Kesetaraan & Kewajaran. Setara dengan lembaga amil zakat lainnya yang didirikan oleh masyarakat dalam lingkup internal, dan setara dengan lembaga-lembaga kepemerintahan dalam lingkup eksternal. Temuan kendala –kendala yang dihadapi: 1). Kurangnya kepercayaan masyarakat. 2). Kurangnya peran serta ulama untuk memberikan dukungan. 3). Masyarakat belum mengenal BAZNAS lebih dekat. 4) Belum adanya Perda yang mengatur tentang zakat harus disalurkan kepada lembaga pengelola. 5). Kurangnya kesadaran masyarakat.

Kata Kunci: Strategi Pengelolaan, Zakat

Advisor: 1) Dr. Moch. Chotib, MM 2) Dr. Nurul Widyawati I. R,.

M.Sc.

Zakat has enormous benefits for the welfare of society. The benefits of zakat can be felt if zakat is managed well. Meanwhile, the management of zakat in Indonesia is still ineffective, people tend paying it to mustahiq directly, as if the people have not trusted yet to zakat management institutions. Because of that, to know the role of the Lumajang District Amil Zakat Agency (BAZNAS) in empowering mustahiq.

The focuss oh these researches are: 1). How is the strategy of Zakat Management in empowering mustahiq in BAZNAS Lumajang district? 2). What are the obstacles in zakat management in BAZNAS Lumajang district in empowering mustahiq?

This study aims to describe: 1) The strategy of Zakat Management in empowering mustahiq in BAZNAS Lumajang district. 2) The obstacle of zakat management in empowering mustahiq in BAZNAS Lumajang Regency.

This research uses a qualitative approach with a descriptive approach.

Methods of data collection uses an interview, observation, and documentation.

Determination of informants uses a purposive sampling technique and data analysis in this study includes data reduction, data presentation and drawing conclusions.

The result of this research shows that zakat management strategy is based on the principle of good governance: 1). Transparency. Giving a report in a transparent manner for the public via website or other electronic media and via printed media in the form of magazine. 2). Accountability. How far the distribution of these funds are suitable with the targets, programs and conveyed to mustahiq to keep confidential public. 3). Responsibility. Quick response to solve the obstacles and problems faced by the society, BAZNAS comes quickly and immediately in solving the problems of the people. 4). Independence. Not tied to other parties who influence or interfere with the management of zakat. 5).

Equality & Fairness. As equal as other amil zakat institutions established by the society in the internal sphere, and also as equal as the government agencies in the external sphere. The findings of the constraints are: 1). Lack of public trust. 2).

Lack of participation of scholars to give a support. 3). The public haven’t known BAZNAS nearer. 4) there is no a regional regulation which regulates about zakat which must be distributed to the management institution. 5). Lack of public awareness.

Keywords: Management Strategy, Zakat.

ةيموكلحا ةيملاسلإا .

لولأا فرشلما :

يرتسجالما بطاخ دممح روتكدلا .

نياثلا فرشلما :

رون روتكدلا

يرتسجالما يملاسإ تياوايديولا .

ءاكرشلا لحاصلم ةيرثك عفانم ةاكزللف ,

احيحص افيرصت اهفرصن نإ اهعفانم دنج فوسو ,

انيأر كلذ عمو

ائيش لزي لم اهفرصت نأ ايسنودنأب ,

ةاكزلا فرصت تيب اونمتئي لم منهأك اسفن ينقحتسلما لىا ءاكرشلا اهفرصي دقو .

ينقحتسلما ىلع ةاكزلا فرصت في سانزاب نم راودلأا ىلع ملعلل انلو .

وى ثحبلا اذى في زيكترلا ١

ةاكزلا فرصت ةقيرط فيك ؟جناجامول سانزاب في ينقحتسلما ىلع

٢ -فرصت عناوم امو ةاكزلا

؟جناجامول سانزاب في ينقحتسلما ىلع

ةنابئل ثحبلا اذى ١

-ينقحتسلما ىلع ةاكزلا فرصت ةيجيتاترسإ جناجامول سانزاب في

٢ ةنابئلو

جناجامول سانزابب مهيلع اهفرصت عناوم .

يفصولا جهنم عم ةيعون ةقيرط ثحبلا اذى مدختساو .

تلاباقلما مادختساب تانايبلا عجم قرط

قئاثولا ةظحلالماو .

تاينقت مادختسا نيبرخلما ديدتح ناكو ةساردلا هذى في تانايبلا ليلتحو ةفدالها تانيعلا ذخأ

اهيلع راصتخلإاو اهيمدقتو تانايبلا ضيفتخ ىلع نوكتي .

يى ةنسح ةقبرظب ةاكزلا فرصت في ةساردلا هذى جئاتن رهظتو ١

-فاشكنلإا :

رابخلإا نوك

تيسبو ةليسوب امآع افشكنم (

(website

تلالمجا نم ىرخأ ولأ مادختسا وا ٢

-ةيلوئسلما : ردق ةفرعم

ةأورملل ينقحتسلما لىا الهوصو ةفرعم و وفاذىأو هدصاقم بسح ىلع فرصت ٣

-ةباجلإا : ةياهنل ةعرس ةباجإ

ءاكرشلا دمأ ىلع لئاسمو قئاوع ,

ءاكرشلا لئاسم ةيانه ىلع لجعي و عرسي جناجامول سانزاب ناكو ٤

-للاقتسلإا :

ةاكزلا فرصت يرثأت في ىرخلأا قرفلا نم للاقتسلإا ٥

-شحاوفلا و لداعتلا :

ينبو اهنيب يوتست

مبه ءاكرشلا اهماقا تيلا ىرخلأا ةاكزلا فرصت تويب .

ةهجولما لئاسلما :

١ ءاكرشلا قيدصت ليلق ٢

رودلا ليلق

ةياعرلل ءاملعلاو ٣

سانزاب ىلع ءاكرشلا ةفرعم مدع ٤

فرصت قرط ىلع اهمظن يذلا يللمحا ميظنتلا مدع

ةاكزلا ٥ -ءاكرشلا نم دشر ليلق .

ةدشرملا ةملكلا :

ةيفيرصتلا ةيجيتاترسلإا ,

ةاكزلا

.

Kampung Zakat Terpadu Kementerian Agama Jember di Dusun Pace Desa Jambearum Kabupaten Jember” ini dapat terselesaikan. Sholawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada Baginda Rasulullah Muhammad SAW yang telah menuntun ummatnya menuju agama Allah sehingga tercerahkanlah kehidupan saat ini.

Dalam penyusunan tesis ini, banyak pihak yang terlibat dalam membantu penyelesaiannya. Oleh karena itu patut diucapkan terima kasih teriring do’a jazaakumullahu ahsanal jaza kepada mereka yang telah banyak membantu, membimbing, dan memberikan dukungan demi penulisan tesis ini.

1. Prof. Dr. H. Babun Suharto, SE., MM. selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Jember .

2. Prof. Dr. H. Abd. Halim Soebahar, M.A. selaku Direktur Pascasarjana IAIN Jember yang telah memberikan motivasi dan kebijakan yang baik dalam penyusunan tesis.

3. Dr. Moch. Chotib, M.M. selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga penelitian ini berjalan dengan lancar sampai selesai.

4. Dr. Nurul Widyawati I. R. S.Sos,. M.Si. selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga penelitian ini berjalan dengan lancar sampai selesai.

6. H. Atok Hasan Sanusi, S.Sos. selaku Pimpinan BAZNAS Kabupaten Lumajang yang telah bersedia memberikan izin untuk melaksanakan penelitian.

7. Untuk ayah, ibu beserta keluarga semuanya terima kasih untuk tak pernah lelah mendoakan dan mendukung selama ini.

8. Untuk keluaraga besar PP. Kyai Syarifuddin Lumajang beserta para Kyai dan para Guru terima kasih atas dukungan dan doanya yang luar biasa.

9. Teman-teman seperjuangan di Pascasarjana IAIN Jember, teman-teman seperjuangan di PP. Kyai Syarifuddin Lumajang yang senantiasa memberikan motivasi dan dukungan hingga terselesaikannya tesis ini.

Semoga penyusunan Tesis ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.

Jember, 20 September 2020

Aziz Abdillah

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii HALAMAN PENGESAHAN ... iii MOTTO ... iv ABSTRAK ... v KATA PENGANTAR ... viii DAFTAR ISI ... x DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR ... xiii PEDOMAN TRANSLITERASI ... xiv BAB I PENDAHULUAN ... 1 A. Konteks Penelitian ... 1 B. Fokus Penelitian ... 10 C. Tujuan Penelitian ... 10 D. Manfaat Penelitian ... 11 E. Definisi Istilah ... 12 F. Sistematika Penulisan ... 15 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 17

A. Penelitian Terdahulu ... 17 B. Kajian Teori ... 30 C. Kerangka Konseptual ... 48

C. Kehadiran Peneliti ... 50 D. Subjek Penelitian ... 51 E. Sumber Data ... 52 F. Tehnik Pengumpulan Data ... 52 G. Analisis Data ... 53 H. Keabsahan Data ... 54 BAB IV PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN ... 56

A. Paparan Data ... 56 B. Temuan Penelitian ... 101 BAB V PEMBAHASAN ... 111

A. Strategi Pengelolaan Zakat dalam Pemberdayaan Mustahiq ... 111

B. Kendala-kendala Pengelolaan Zakat dalam Pemberdayaan Mustahiq .... 118

BAB VI PENUTUP ... 120 A. Kesimpulan ... 120 B. Saran-saran ... 121 DAFTAR PUSTAKA ... 123 LAMPIRAN

2.1 Mapping Penelitian Terdahulu 27 4.1 Pendistribusian BAZNAS Program Lumajang Peduli 63 4.2 Pendistribusian BAZNAS Program Lumajang Taqwa 67 4.3 Pendistribusian BAZNAS Program Lumajang Cerdas 70 4.4 Pendistribusian BAZNAS Program Lumajang Sehat 74 4.5 Pendistribusian BAZNAS Program Lumajang Makmur 75

4.1 Struktur Organisasi BAZNAS Kab. Lumajang 58 4.2 Alur Pelayanan Pembayaran Zakat ke Kantor 78 4.3 Alur Pelayanan Pembayaran Zakat Melalui UPZ 79 4.4 Standar Operasional Pelayanan, Pendistribusian &

Pendayagunaan (SOP3)

83

4.5 Alur Sistem Keuangan 89

di bawah

2

ب

b be

ظ

z zed

3

ت

t te

ع

koma diatas

terbalik

4

ث

th te ha

غ

gh ge ha

5

ج

j je

ف

f ef

6

ح

h} ha dengan titik

di bawah

ق

q qi

7

خ

kh ka ha

ك

k ka

8

د

d de

ل

l el

9

ذ

dh de ha

م

m em

10

ر

r er

ن

n en

11

ز

z zed

و

w we

12

س

s es

ه

h ha

13

ش

sh es ha

ء

koma diatas

14

ص

s} es dengan titik

di bawah

ي

y es dengan titik di bawah

15

ض

d} de dengan titik

di bawah

-

- de dengan titik di bawah

yang berasal dari bahasa asing (Inggris dan Arab) juga harus dicetak miring atau digarisbawahi. Karenanya, kata dan istilah Arab terkena dua ketentuan tersebut, transliterasi dan cetak miring. Namun untuk nama diri, nama tempat dan kata Arab yang sudah terserap ke dalam bahasa Indonesia cukup ditransliterasikan saja.

Bunyi hidup dobel (diftong) Arab ditransliterasikan dengan menggabung dua huruf ay dan aw.

Shay’, bayn, maymūn, ‘alayhim, qawl, d}aw’, mawd}ū’ah, mas}nū’ah, rawd}ah.

Bunyi hidup (vocalization atau harakah) huruf konsonan akhir pada sebuah kata tidak dinyatakan dalam transliterasi. Transliterasi hanya berlaku pada huruf konsonan (consonant letter) akhir tersebut. Sedangkan bunyi (hidup) huruf akhir tersebut tidak boleh ditransliterasikan. Dengan demikian, maka kaidah gramatika Arab tidak berlaku untuk kata, ungkapan atau kalimat yang dinyatakan dalam bentuk transliterasi latin.

Khawāriq ‘ādah bukan khawāriqu ‘ādati; inna dīn ‘inda Allāhi al-Islām bukan inna al-dīna ‘inda Allāhi al-al-Islāmu;, wa hādhā shay’ ‘inda ahl al-‘ilm fahuwa wājib bukan wa hādhā shay’un ‘inda ahli al-‘ilmi fahuwa wājibun.

Sekalipun demikian dalam transliterasi tersebut terdapat kaidah gramatika Arab yang masih difungsikan yaitu untuk kata dengan akhiran ta’ marbūţah yang bertindak sebagai sifah modifier atau idāfah genetife. Untuk kata berakhiran tā’

marbūţah dan berfungsi sebagai mudāf, maka tā’ marbūţah diteransliterasikan dengan “at”. Sedangkan tā’ marbūţah pada kata yang berfungsi sebagai mudāf ilayh ditransliterasikan dengan “ah’. Ketentuan transliterasi seperti dalam penjelasan tersebut mengikuti kaidah gramatika Arab yang mengatur kata yang berakhiran tā’ marbūţah ketika berfungsi sebagai şifah dan idāfah.

Maţba’at Būlaq, Hāshiyat Fath al-mu’īn, Silsilat al-Ahādīth al-Sahīhah, Tuhfat al-Tullāb, I’ānat al-Tālibīn, Nihāyat al-uşūl, Nashaat al-Tafsīr, Ghāyat al-Wusūl dan seterusnya.

Maţba’at al-Amānah, Maţba’at al-‘Aşimah, Maţba’at al-Istiqāmah dan seterusnya.

Penulisan huruf besar dan kecil pada kata, phrase (ungkapan) atau kalimat yang ditulis dengan transliterasi Arab-Indonesia mengikuti ketentuan penulisan yang berlaku dalam tulisan. Huruf awal (initial letter) untuk nama diri, tempat, judul buku, lembaga dan yang lain ditulis dengan huruf besar.

Jamāl Dīn Isnāwī, Nihāyat Sūfi Sharh Minhāj alWuşūl ilā ‘Ilm Uşūl (Kairo: Maţba‟at Adabīyah 1954); Ibn Taymyah, Raf’ al-Malām ‘an A’immat al-A’lām (Damaskus: Manshūrat al-Maktabah al-Islāmī, 1932).

Rābitat al-„Ālam al-Islāmī, Jam’īya al-Rifq bi al-Hayawān, Hay’at Kibār

‘Ulamā’ Mişr, Munazzamat al-Umam al-Muttahidah, Majmu‟al-Lughah al-„Arabīyah.

Kata Arab yang diakhiri dengan yā’ mushaddadah ditransliterasikan dengan ī. Jika yā’ mushaddadah yang masuk pada huruf terakhir sebuah kata tersebut diikuti tā’ marbūţāh, maka transliterasinya adalah īyah. Sedangkan yā’

mushaddadah yang terdapat pada huruf yang terletak di tengah sebuah kata ditransliterasikan dengan yy.

Al-Ghazālī, Şunā‟nī, Nawawī, Wahhābī, Sunnī Shī’ī, Mişrī, al-Qushayirī Ibn Taymīyah, Ibn Qayyim al-Jawzīyah, al-Ishtirākīyah, sayyid, sayyit, mu’ayyid, muqayyid dan seterusnya.

Kata depan (preposition atau harf jarr) yang ditransliterasikan boleh dihubungkan dengan kata benda yang jatuh sesudahnya dengan memakai tanda

atau bi al-madhāhib al-arba’ah.

Kata Ibn memiliki dua versi penulisan. Jika Ibn terletak di depan nama diri, maka kata tersebut ditulis Ibn. Jika kata Ibn terletak di antara dua nama diri dan kata Ibn berfungsi sebagai ‘atf al-bayān atau badal, maka ditulis bin atau b.

Dalam kasus nomor dua, kata Ibn tidak berfungsi sebagai predicative (khabar) sebuah kalimat, tetapi sebagai ‘atf al-bayān atau badal.

Ibn Taymīyah, Ibn ‘Abd al-Bārr, Ibn al-Athīr, Ibn Kathīr, Ibn Qudāmah, Ibn Rajab, Muhammad bin/ b. ‘Abd Allāh, ‘Umar bin/ b. Al-Khaţţāb, Ka’ab bin/ b. Malik.

Contoh Transliterasi Arab-Indonesia dalam Catatan Kaki dan Bibliography

Catatan Kaki

1Abū Ishāq Ibrāhīm al-Shīrāzī, al-Luma’ fi Uşū al-Fiqh (Surabaya: Shirkat Bungkul Indah, 1987), 69.

2Ibn Qudāmah, Rawdat Nāzir wa Jannat Munāzir (Beirut: Dār al-Kitāb al‟Arabī, 1987), 344.

3Muhammad b. Ismā‟i Şan‟ānī, Subul Salām: Sharh Bulūgh al-Marām, vol. 4 (Kairo: al-Maktabah al-Tijāryah al-Kubrā, 1950), 45.

4Shāh Walī Allāh, Inşāf fī Bayān Asbāb Ikhtilāf (Beirut: Dār al-Nafā‟is, 1978), 59.

5al-Shawkānī, Irshād al-Fuhūl (Kairo: Muşţafā al-Halabī, 1937), 81.

6al-Shāţibī, al-Muwāfaqāt fi Uşūl al-Sharī’ah, vol. 4 (Beirut: Dār al-Kutub al-„Arabīyah, 1934), 89.

Zakat merupakan rukun Islam yang ketiga setelah syahadat dah shalat, sehingga merupakan ajaran yang sangat penting bagi kaum muslimin. Bila saat ini kaum muslimin sudah sangat paham tentang kewajiban shalat dan manfaatnya dalam membentuk kesholehan pribadi. Namun tidak demikian pemahamannya terhadap kewajiban zakat yang berfungsi untuk membentuk kesholehan sosial. Pemahaman shalat sudah meluas di kalangan kaum muslimin, namun belum demikian terhadap zakat.1

Zakat adalah ibadah maaliyah ijtima‟iyyah yang memiliki posisi sangat penting, strategis dan menentukan,2 baik dilihat dari sisi ajaran islam maupun pembanguan kesejahteraan umat. Sebagai suatu ibadah pokok, zakat termasuk salah satu rukun (rukun ketiga) dari rukun islam yang lima, sebagaimana hadis berikut :

عَا عَ عُ عْ عَ عُا عَ عِ عَ عَ عَ عُ عْ عْا عِ عَ

عَاوعُسعَ عُتععِعَسَ , عَ عّ عَسعَ عِ عْ عَ عَ عُا لَّ عَ عِا

عُاوعُ عَيَ

عَعِنِعُا :

عِةعَلالَّصل عِم عَ عِإعَ عِا عُاعْوعُسعَ ًدلَّ عَعُمُ لَّنعَأعَ عُا لَّلاعِإ عَ عَلعِإ عَلا عْنعَأ عُةعَد عَهعَش ٍسعْعَخَ عَ عَ عُمعَلاعْس عْلْ

عَن عَ عَ عَ عِموعَ عَ جِّ عَعْا عَ عِة عَ لَّلل عِا عَ عْيَ إعَ

. ( س ي خبل ه

3

)

Dari Abu Abdur Rahman Abdullah bin Umar bin Khathab radhiyallahu

„anhuma telah berkata : Aku telah mendengar Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam sabda : “Islam dibangun atas 5 dasar : (1) Bersaksi bahwa tiada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Allah, dan sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah, (2) Mendirikan shalat, (3) Mengeluarkan zakat, (4)

1 Yusuf Qardawi, Al Ibadah Fil Islam, (Beirut : Muassasah Rísalah, 1993), 235.

2 Yusuf al-Qardawi, Al-Ibadah fil Islam (Beirut: Muassasah Risalah, 1993), 235.

3 Abi Abdullah Muhammad bin Ismail al-Bukhari, Sahih al-Bukhari, (Dar al-Fikr, 1981)

Dokumen terkait